Status Gizi Ibu Hamil Trimester III

commit to user 16

3. Status Gizi Ibu Hamil Trimester III

Ibu hamil trimester III adalah ibu yang usia kehamilannya dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan, atau usia kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu Bari, 2000. Menurut Almatseir 2001 status gizi ibu hamil dapat diartikan sebagai keadaan tubuh akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi selama kehamilan. Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung Pudjiadi, 2003. Pada tahap trimester III terjadi petumbuhan janin yang sangat cepat dibanding trimester sebelumnya maka kekurangan makanan dalam periode ini dapat menghambat pertumbuhannya hingga bayi dilahirkan dengan berat dan panjang yang kurang daripada seharusnya Pudjiadi, 2003. Menurut Moehji 2003 kenaikan berat badan ibu semasa kehamilan menggambarkan laju pertumbuhan janin dalam kandungan. Pada usia kehamilan trimester III laju pertumbuhan janin pesat dan penambahan berat badan ibu juga pesat. Diperkirakan 90 daripada kenaikan itu merupakan kenaikan komponen janin, seperti pertumbuhan janin, plasenta, dan bertambahnya cairan amnion. Pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan karena gizi ibu hamil akan menentukan berat badan bayi yang dilahirkan. Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu hamil. Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan commit to user 17 adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran LLA selama kehamilan Proverawati dan Siti, 2009. Ukuran sekaligus pengawasan bagi kecukupan gizi ibu hamil dapat dilihat dari kenaikan berat badannya Sitorus, 1999. Ibu yang kurus dan selama kehamilan disertai penambahan berat badan yang rendah atau turun sampai 10 kg, mempunyai risiko paling tinggi untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg Sayogo, 2007. Kenaikan berat badan tersebut menurut Sayogo 2007 dikarenakan adanya kenaikan beberapa komponen pada kehamilan normal Tabel 2.1. Tabel 2.1 Komponen-Komponen Pertambahan Berat Badan Kehamilan Normal Komponen Pertambahan berat gram pada minggu ke- 10 20 30 40 Fetus 5 300 1500 3300 Placenta 20 170 430 650 Cairan amnion 30 250 600 800 Uterus 135 585 810 900 Glandula Mammae 34 180 360 405 Cairan darah ibu 100 600 1300 1250 Lain-lain 326 1915 3500 5195 Total 650 4000 8500 12500 Sumber: WHO, Nutrition in pregnancy and lactation; Technical Report Series No.:302, 1995 . commit to user 18 Berdasarkan Tabel 2.1 maka ibu hamil harus mengalami kenaikan berat badan berkisar 10 –12.5 kg, namun pada tahun 1990 IOM merekomendasikan kenaikan berat badan yang disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Rekomendasi Kenaikan BB Ibu Hamil Berdasarkan IMT Sebelum Kehamilan Keadaan gizi berdasarkan IMT Kenaikan BB kg Gizi Kurang underweight 19.8 12.5-18 Normal 19.8-26 11.5-16 Gizi Lebih overweight 26-29 7-11.5 Obese 29 6 Angka dalam kurung memperlihatkan nilai IMT kgm 2 Berdasarkan rekomendasi penambahan berat badan yang berbeda- beda pada Tabel 2.2 mempunyai implikasi kebutuhan gizi yang berbeda- beda pula secara individu, maka pengaturan status gizi ibu hamil sangat penting diperhatikan untuk mengurangi risiko BBLR terutama pada ibu yang status gizinya kurang dan memiliki IMT kurang, sedangkan ibu dengan status gizi lebih berisiko melahirkan bayi besar. Kenaikan berat badan yang melonjak tinggi dan dalam waktu singkat yaitu kenaikan berat badan mencapai 1 kg perminggu atau 3 kg perbulan maka harus diwaspadai kemungkinan timbulnya hipertensi dalam kehamilan HDK. Ciri khas kenaikan berat badan penderita hipertensi dalam kehamilan ialah kenaikan yang berlebihan dalam waktu singkat, bukan kenaikan berat badan yang merata sepanjang kehamilan, karena commit to user 19 berat badan yang berlebihan tersebut merupakan refleksi dari pada edema Rhambulangi, 2003. LLA adalah antropometri yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kalori KEK atau gizi kurang. Ibu yang memiliki ukuran LLA di bawah 23.5 cm berisiko melahirkan bayi BBLR Depkes, 1996. Pengukuran LLA lebih praktis untuk mengetahui status gizi ibu hamil karena alat ukurnya sederhana dan mudah dibawa kemana saja, dan dapat dipakai untuk ibu dengan kenaikan berat badan yang ekstrim. commit to user 20

B. Kerangka Pemikiran