53 pengadaan PNS ini diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2013 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri sipil. Pengadaan pegawai dilakukan mulai dari perencanaan, pengumuman,
pelamaran, penyaringan, pengangkatan Calon Pegawai Negeri CPN sampai dengan pengangkatan CPN menjadi Pegawai Negeri PN. Secara prinsip, pengadaan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Pendekatan pegawai menggunakan pendekatan zero growth
dimana pengadaan pegawai didasarkan untuk mengantikan pegawai yang pensiun. Jadi, pengadaan pegawai rekrutmen tidak mesti dilakukan tiap tahun.
5.4 Implementasi kebijakan dalam pelaksanaan rekrutmen CPNS
Di dalam suatu kebijakan, implementasi merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk melaksanakan sesuatu kebijakan secara efektif. Implementasi ini
merupakan pelaksanaan aneka ragam program yang dimaksudkan dalam sesuatu kebijakan. Ini adalah satu aspek proses kebijakan, yang amat sulit dalam menentukan
hasil dari kebijakan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana implementasi kebijakan dalam proses rekrutmen CPNS.
1. Komunikasi
Implementasi akan berjalan efektif apabila ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan kebijakan dipahami oleh individu-individu yang bertanggungjawab dalam pencapaian
tujuan kebijakan. Kejelasan ukuran dan tujuan kebijakan dengan demikian perlu dikomunikasikan secara tepat dengan para pelaksana.
Universitas Sumatera Utara
54 Ada 3 indikator yang dapat digunakan dalam mengukur keberhasilan aspek
komunikasi ini, antara lain : a. Transmisi, yaitu penyaluran komunikasi yang baik akan dapat
menghasilkan suatu implementasi yang baik pula. b. Kejelasan informasi, dimana komunikasi atai informasi yang
diterima oleh pelaksana kebijakan haruslah jelas dan tidak membingungkan.
c. Konsistensi informasi yang disampaikan, yaitu perintah ataupun informasi yang diberikan dalam pelaksanaan suatu komunikasi
haruslah jelas dan konsisten untuk dapat diterapkan dan dijalankan. Dari segi penyaluran komunikasi yang dilakukan oleh pihak Pemerintahan
Kota Medan sudah cukup baik. Seperti yang diungkapkan oleh informan wawancara saudara Emir warga Tanjung Sari Kota Medan sebelum dilaksanakannya Test
CPNS dari pihak Pemerintahan Kota Medan terlebih dahulu memberikan informasi atau sosialisasi tentang adanya pelamaran CPNS terhadap masyarakat melalui
beberapa pengumuman di media massa seperti di koran dan internet agar masyarakat mengetahui tentang adanya rekrutmen CPNS.
Dilihat dari segi kejelasan informasi juga pihak Pemerintahan Kota Medan telah melaksanakannya dengan baik, dapat dilihat dari penjelasan yang diberikan oleh
saudara Reza warga Lingkungan I Griya Kota Medan, pihak Pemerintahan Kota Medan juga memberikan informasi tentang adanya rekrutmen CPNS dengan cukup
jelas, dalam pengumuman tersebut dijelaskan mulai dari persyaratan yang harus
Universitas Sumatera Utara
55 dipenuhi, jadwal ujian, waktu pelaksanaan ujian, tempat ujian, formasi apa saja yang
lowong dan jumlah pegawai yang dibutuhkan. Tetapi pemberian informasi tentang adanya rekrutmen CPNS belum dilakukan
dengan maksimal hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh karena pelamar yang mendaftar belum sesuai dengan formasi yang dibutuhkan misalnya dari pendidikan
perawat anastesi yang dibutuhkan 1 orang sedangkan yang mendaftar kosong. Hal ini mungkin terjadi karena kurang luasnya informasi yang diberikan oleh pihak
Pemerintahan Kota Medan terhadap masyarakat yang berada di dalam daerah maupun dari luar daerah.
2. Sumber Daya
Suatu implementasi kebijakan tidak akan berjalan efektif apabila implementor kekurangan sumber daya. Sumber daya tersebut dalat berwujud sumber daya manusia
yakni kompetensi implementor dan sumber daya finansial. Sumber daya manusia yang ada di kantor Pemerintahan Kota Medan sudah cukup memadai hal ini terlihat
dari hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan Bapak LAHUM, SH, MM, sumber daya manusia yang ada di kantor
Pemerintahan Kota Medan sudah cukup memadai, disetiap bagian yang ada sudah terisi dan tidak ada lagi yang lowong. Mereka bekerja sesuai dengan bidang dan
keahlian yang mereka miliki masing-masing. Terkait jumlah pelamar yang tiap tahunnya semakin meningkatkan juga
diungkapkan oleh saudara RISWAN, SH, M.AP Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan yang menyatakan jumlah pelamar yang ada tiap tahunnya
Universitas Sumatera Utara
56 semakin meningkat dikarenakan semakin banyak orang yang berkeinginan untuk
menjadi seorang PNS. Dan dikarenakan jumlah sarjana yang tiap tahunnya semakin meningkat juga. Terkait dengan sumber daya finansial juga sudah cukup jelas, berikut
pernyataan bapak Bapak LAHUM, SH, MM, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan, dana yang diperoleh oleh Pemerintahan Kota Medan dalam pelaksanaan
rekrutmen CPNS berasal dari Dana Alokasi Umum DAU. 3.
Disposisi Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki implementor, seperti
komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. Salah satu yang mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan adalah sikap implementor. Karakteristik yang dimiliki oleh
para pegawai kantor Pemerintahan Kota Medan juga sudah cukup baik, pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat selama proses rekrutmen CPNS dilakukan
dengan sepenuh hati. Hal ini terungkap dalam hasil wawancara yang diperoleh dari saudari Seprian warga medan maimun kota Medan yang menyatakan, pelayanan
yang diberikan oleh para pegawai Pemerintahan Kota Medan dalam proses rekrutmen CPNS sudah cukup baik, mereka melayani masyarakat dengan sabar dan sopan, dan
menjelaskan kepada masyarakat apa yang belum mereka mengerti dalam proses pelamaran. Dan para pegawai yang melayani masyarakat selama proses rekrutmen
CPNS juga berlaku adil tanpa membeda-bedakan yang satu dengan yang lainnya. 4.
Struktur Birokrasi Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek
Universitas Sumatera Utara
57 struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang
standar standard operating procedures atau SOP. SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.
Terkait dengan prosedur yang dilakukan Pemerintahan Kota Medan dalam proses rekrutmen CPNS sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari Bapak LAHUM, SH,
MM, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan yang menjelaskan proses yang dilakukan dalam perekrutan CPNS dimulai dari memberikan pengumuman melalui
media massa bahwa adanya penerimaan CPNS serta memberikan informasi formasi yang dibutuhkan dan jumlahnya, kemudian menyediakan tempat ujian dan
menentukan waktu ujiannya, mengirimi kartu ujian kepada calon pelamar, dan yang terakhir mengumumkan peserta yang lulus dan yang tidak lulus serta mengusulkan
NIP bagi CPNS yang lulus ke BKN. Terkait proses rekrutmen CPNS yang berlangsung terdapat hambatan-
hambatan yang dialami oleh pihak Pemerintahan Kota Medan seperti adanya formasi yang sama sekali tidak ada pendaftarnya, Masih sering terjadi perbedaan pendapat
masalah kualifikasi rumpun pendidikan karena terdapat berbagai nama jurusan yang berbeda disetiap Perguruan Tinggi dengan Fakultas yang sama. Hal ini mungkin
terjadi kurangnya kerjasama antar pegawai Pemerintahan Kota Medan dan kurang mengetahui informasi terbaru terkait kualifikasi pendidikan nama jurusan yang
berbeda disetiap Perguruan Tingggi yang ada. Dalam proses rekrutmen CPNS Pemerintahan Kota Medan juga bekerjasama
dengan instansi lainnya agar proses tersebut berjalan dengan lancar. Berikut pernyataan pegawai kantor Pemerintahan Kota Medan MHD. ANDI SYAHPUTRA,
Universitas Sumatera Utara
58 S.STP, M.AP Kepala Bagian Umum, adanya kerjasama dengan instansi lain seperti
kerjasama yang terjalin dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Sekretariat Pemerintah Kota Medan agar mempermudah dan memperlancar proses perekrutan
CPNS. Terkait Dasar yang dilakukan dalam menetapkan calon pegawai lulus atau
tidak, berikut pernyataan dari Pegawai kantor Pemerintahan Kota Medan, Saudara MHD. ANDI SYAHPUTRA, S.STP, M.AP Kepala Bagian Umum dasar yang
dilakukan dalam menetapkan pegawai lulus atau tidak berdasarkan ranking yang dikeluarkan oleh Panitia Seleksi Nasional.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian-uraian yang penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan terkait dengan
Implementasi kebijakan dalam pengadaan sumber daya aparatur pemerintah daerah pada kantor Pemerintahan Kota Medan. Dan dari kesimpulan yang peneliti
simpulkan, terdapat beberapa saran yang penulis kemukakan sebagai tindak lanjut dari kesimpulan yang dibuat, yang mungkin dapat diterapkan demi perbaikan ke
depan.
6.1 Kesimpulan