Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pengertian Pemerintah Daerah Tempat Penelitian Jenis Penelitian Jenis Data

7

B. Unsur-unsur Sistem Akuntansi

1. Formulir Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. 2. Jurnal Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. 3. Buku Besar Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal 4. Buku Pembantu Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk merinci rekening yang ada di buku besar. 5. Laporan; merupakan hasil akhir proses akuntansi

B. Pengertian Pemerintah Daerah

Pengertian Pemerintah Daerah menurut Halim 2002 : 2 adalah “Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan DPRD”. Sedangkan pengertian menurut Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 2004 : 1 adalah: “Penyelenggara urusan pemerintah daerah oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan RI sebagaimana dimaksud dalam undang-undang Dasar RI Tahun 1945”. Universitas Sumatera Utara 8 Selain itu menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 2006 : 3 Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, danatau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah”.

C. Penatausahaan Penerimaan dan Pengeluaran

Dalam rangka melaksanakan sistem akuntansi Pemerintahan Daerah baik di tingkat SKPD maupun di tingkat SKPKD diperlukan penatausahaan yang baik pula. Penatausahaan yang dilakukan yaitu penatausahaan penerimaan maupun pengeluaran. Untuk itu secara singkat penulis akan menguraikan tentang penatausahaan penerimaan maupun pengeluaran untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pelaksanaan sistem akuntansi Pemerintah Daerah di tingkat SKPKD.

1. Penatausahaan Penerimaan Sistem dan Prosedur Penerimaan

Adapun pihak-pihak yang terkait dalam sistem dan prosedur penerimaan adalah: a. PPKD Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Dalam kegiatan ini, PPKD memiliki wewenang untuk menetapkan SKP Surat Ketetapan Pajak b. Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini pengguna anggaran memiliki wewenang untuk 1 Menetapkan SKR Surat Ketetapan Retribusi Universitas Sumatera Utara 9 2 Menerima dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dari bendahara penerimaan melalui PPK – SKPD. c. PPK - SKPD Dalam kegiatan ini, PPK – SKPD memiliki wewenang untuk melakukan verifikasi harian atas penerimaan d. Bendahara Penerimaan Dalam kegiatan ini, bendahara Penerimaan memiliki tugas sebagai berikut: 1 Menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada SKP-DaerahSKR dari Wajib PajakRetribusi. 2 Memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima dengan dokumen SKP-Daerah yang diterimanya dari PPKD. 3 Memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima dengan dokumen SKR yang diterimanya dari Pengguna Anggaran. 4 Membuat Surat Tanda Setoran STS dan Surat Tanda Bukti PembayaranTanda Bukti yang Sah kepada Wajib PajakRetribusi. 5 Menyerahkan STS beserta uang yang diterimanya pada bank 6 Membuat dan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan kepada pengguna anggaran dan PPKD selaku BUD e. PPKD selaku BUD Dalam kegiatan ini, PPKD selaku BUD memiliki tugas sebagai berikut: 1 Menerima Laporan Pertanggungjawaban penerimaan dari Bendahara Penerimaan. Universitas Sumatera Utara 10 2 Melakukan verifikasi, evaluasi, serta analisis atas laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan SKPD dalam rangka rekonsiliasi penerimaan. Prosesnya dimulai dari PPKD menyerahkan surat ketetapan pajak SKP Daerah yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan untuk keperluan melakukan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan. Pengguna Anggaran menyerahkan Surat Ketetapan Retribusi SKR yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan untuk keperluan melakukan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan. Kemudian Wajib PajakWajib Retribusi menyerahkan uang Setoran PajakRetribusi. Bendahara Penerimaan kemudian melakukan verifikasi penerimaan uang dengan SKP DaerahSKR yang bersangkutan. Setelah melakukan verifikasi, Bendahara Penerimaan mengeluarkan Surat Tanda Bukti PembayaranBukti Lain yang Sah. Selanjutnya Bendahara Penerimaan Menyiapkan Surat Tanda Setoran STS dan melakukan penyetoran kepada Bank disertai STS. STS yang telah diotorisasi oleh Bank kemudian diterima kembali oleh Bendahara Penerimaan untuk kemudian menjadi bukti pembukuan. Prosedur ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan alir sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara 11 Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Gambar 1: Bagan Alir Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Sumber: Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. SE.900316BAKD Universitas Sumatera Utara 12 Bendahara penerimaan wajib menyelenggarakan penatausahan terhadap seluruh penerimaan yang menjadi tanggungjawabnya dan menyampaikannya kepada PPKD selaku BUD. Berdasarkan SKP DaerahSKR, STS dan Surat tanda Bukti PembayaranBukti Lain yang Sah, Bendahara Penerimaan menghasilkan: a. Buku Kas Umum b. Buku Pembantu Rincian Objek Penerimaan c. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian

2. Penatausahaan Pengeluaran Sistem dan Prosedur Pengeluaran

PPKD memberitahukan kepada semua kepala SKPD melalui Surat Pemberitahuan untuk menyusun Rancangan DPA-SKPD yang selanjutnya Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD kepada PPKD. PPKD mengotorisasi Rancangan DPA-SKPD dan Rancangan Anggaran Kas SKPD. Proses ini dapat digambarkan dengan bagan alir sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 13 Prosedur Rancangan DPA-SKPD dan Rancangan Anggaran Kas Gambar 2: Bagan Alir Prosedur Rancangan DPA-SKPD dan Rancangan Anggaran Kas Sumber: Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. SE.900316BAKD Universitas Sumatera Utara 14 Untuk selanjutnya PPKD menyusun Rancangan Anggaran Kas SKPD menjadi Anggaran Kas Pemerintah Daerah, dimana dokumen ini akan digunakan dalam proses pembuatan dokumen penyediaan dana. Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen kas menerbitkan SPD Surat Pencairan Dana dengan format yang ditampilkan pada lampiran 1. SPD disiapkan oleh kuasa BUD untuk ditandatangani oleh PPKD. Pengeluaran kas atas beban APBD dilakukan berdasarkan SPD. Adapun pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan SPD adalah: a. Kuasa BUD Dalam kegiatan ini, kuasa BUD mempunyai tugas sebagai berikut: 1 Menganalisis DPA-SKPD yang ada. 2 Menganalisis anggaran kas pemerintah khususnya data Per-SKPD 3 Menyiapkan Draft SPD 4 Mendistribusikan SPD kepada para Pengguna Anggaran b. PPKD Dalam kegiatan ini, PPKD mempunyai tugas sebagai berikut: 1 Meneliti Draft SPD yang diajukan kuasa BUD 2 Melakukan otorisasi SPD c. Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran mempunyai tugas sebagai berikut: 1 Memberikan keterangan yang diperlukan kuasa BUD 2 Mengarsipkan SPD yang diterima Universitas Sumatera Utara 15 Prosedur pertama dimulai dari Kuasa BUD menyiapkan rancangan SPD segera setelah menerima Rancangan DPA-SKPD dan Anggaran Kas SKPD. Kuasa BUD menyiapkan rancangan SPD berdasarkan DPA-SKPD dan Anggaran Kas Pemerintah Daerah. Rancangan SPD yang telah dibuat, diserahkan kepada PPKD untuk diotorisasi dan ditandatangani oleh PPKD. Rancangan SPD yang dibuat itu akan berisi jumlah penyediaan dana yang dibutuhkan, baik untuk mengisi Uang Persediaan UP, Ganti Uang Persediaan GU, Tambah Uang Persediaan TU, dan pembelian barang dan jasa modal, maupun penggajian dan tunjangan LS. Setelah PPKD mengotorisasi rancangan SPD, PPKD menyerahkan SPD kepada Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran. Berdasarkan SPD, Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP Surat Permintaan Pembayaran kepada Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD. SPP diajukan dengan SPD sebagai dasar jumlah yang diminta untuk dibayarkan kepada SKPD. SPP memiliki 4 jenis, yang terdiri dari: 1 SPP Uang Persediaan SPP-UP 2 SPP Ganti Uang SPP-GU 3 SPP Tambahan Uang SPP-TU 4 SPP Langsung SPP-LS Pengajuan SPP tersebut dilampiri dengan daftar rincian rencana penggunaan dan sampai dengan jenis belanja. Apabila dokumen SPP sudah lengkap dan sah maka Pengguna Anggaran akan menerbitkan SPM Surat Perintah Membayar. Universitas Sumatera Utara 16 SPM yang telah diterbitkan akan diajukan kepada Kuasa BUD untuk penerbitan SP2D. SP2D Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang digunakan untuk mencairkan dana. Dokumen SP2D ditampilkan pada lampiran 2. Kuasa BUD akan meneliti kelengkapan dokumen SPM-UPGUTULS dan apabila Kuasa BUD menganggap bahwa dokumen sudah lengkap, maka kuasa BUD menerbitkan SP2D yang terdiri atas empat rangkap: 1 Berkas pertama akan diberikan kepada Bendahara Pengeluaran SKPKD 2 Berkas kedua digunakan BUD untuk mencatat SP2D dan nota debet ke dokumen penatausahaan 3 Berkas ketiga diberikan kepada PPK-SKPD 4 Berkas keempat diberikan kepada pihak ketiga Adapun pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan SP2D adalah sebagai berikut: a. Kuasa BUD Dalam kegiatan ini, Kuasa BUD memiliki tugas sebagai berikut: 1 Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM 2 Mencetak SP2D 3 Mengirimkan SP2D kepada Bank 4 Membuat register SP2D, sesuai dengan lampiran 3. b. Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas menandatangani SPM c. Bendahara Pengeluaran SKPD Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran SKPD memiliki tugas mencatat SP2D pada dokumen penatausahaan. Universitas Sumatera Utara 17

C. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah pada SKPKD

Sistem akuntansi pemerintah daerah terdiri dari dua subsistem, yaitu: 1. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Sistem akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan oleh PPKD, yang akan mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh level pemda. 2. Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD dilaksanakan oleh pejabat penatausahaan keuangan PPK SKPD Dalam konstruksi keuangan negara, terdapat dua jenis satuan kerja, yaitu SKPD dan SKPKD. Transaksi yang terjadi di SKPKD dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai satuan kerja b. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD pada level Pemda Untuk selanjutnya pembahasan dalam skripsi ini adalah sistem akuntansi yang dilakukan oleh SKPKD pada level Pemda. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan sistem akuntansi pemerintahan daerah pada SKPKD: 1. Fungsi Akuntansi SKPKD Dalam kegiatan ini, fungsi akuntansi SKPKD memiliki tugas sebagai berikut: a. Mencatat transaksi-transaksi pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, hutang dan selain kas berdasarkan bukti-bukti yang terkait. b. Memposting jurnal-jurnal tersebut ke dalam buku besarnya masing-masing. c. Membuat laporan keuangan, yang terdiri: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Universitas Sumatera Utara 18 2. Bendahara di SKPKD Dalam kegiatan ini, bendahara di SKPKD memiliki tugas menyiapkan dokumen-dokumen atas transaksi yang terkait dengan proses pelaksanaan akuntansi PPKD.

1. Akuntansi Anggaran

Menurut PP No. 24 Tahun 2005 2005:54 “Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode”. Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. Akuntansi Anggaran diselenggarakan setelah Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA disahkan oleh PPKD, dengan jurnal sebagai berikut: Estimasi pendapatan SILPA xxx xxx Apropriasi Belanja SILPA xxx xxx Estimasi Penerimaan Pembiayaan SILPA xxx xxx Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan SILPA xxx xxx Universitas Sumatera Utara 19

2. Akuntansi Pendapatan

Peraturan Pemerintah No, 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah memberikan deskripsi yang cukup jelas mengenai pendapatan. Dalam peraturan pemerintah ini disebutkan bahwa pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 disebutkan bahwa pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Komisi, rabat, potongan, atau pendapatan lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dapat dinilai dengan uang, baik secara langsung sebagai akibat dari penjualan, tukar-menukar, hibah, asuransi danatau pengadaan barang dan jasa termasuk pendapatan bunga, jasa giro atau pendapatan lain sebagai akibat penyimpanan dana anggaran pada bank serta pendapatan dari hasil pemanfaatan barang daerah atas kegiatan lainnya merupakan pendapatan daerah. Pendapatan daerah dirinci menurut organisasi, kelompok, jenis objek dan rincian objek pendapatan Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya setelah dikompensasikan dengan pengeluaran. Akuntansi Pendapatan pada SKPKD adalah langkah-langkah teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk pendapatan pada level Pemerintah Daerah seperti Dana Perimbangan. Universitas Sumatera Utara 20 Langkah 1 a. Fungsi Akuntansi di SKPKD yang biasanya dilakukan oleh Bidang Akuntansi SKPKD di BPKD menerima Laporan Posisi Kas Harian dari BUD. Laporan ini yang dilampiri salah satunya oleh tembusan Nota Kredit yang akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalan akuntansi pendapatan. b. Dari Laporan Posisi Kas Harian ini, Fungsi Akuntansi SKPKD dapat mengidentifikasi penerimaan kas yang berasal dari dana perimbangan. Langkah 2 Berdasarkan dokumen Laporan tersebut, Fungsi Akuntansi di SKPKD menjurnal penerimaan kas dari dana perimbangan sebagai berikut: Kas di Kas Daerah xxx Pendapatan Dana Perimbangan xxx Dalam kondisi nyata, dimungkinkan terjadi pengembalian kelebihan pendapatan yang harus dikembalikan ke pihak ketiga. Terhadap pengembalian ini, maka PPK – SKPKD mencatat transaksi pengembalian kelebihan tersebut dengan menjurnal “Akun Pendapatan sesuai jenisnya” di Debit dan “Kas di Kas Daerah” di kredit. Pendapatan ………. xxx Kas di Kas Daerah xxx Universitas Sumatera Utara 21 Langkah 3 a. Jurnal pendapatan yang telah dibuat kemudian di posting ke Buku Besar SKPKD. b. Setiap akhir bulan, Fungsi Akuntansi di SKPKD memindahkan saldo-saldo yang ada di setiap buku besar SKPKD ke dalam Neraca Saldo.

3. Akuntansi Belanja

Menurut PP no. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, belanja adalah semua pengeluaran dari rekening Kas umum NegaraDaerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah, sedangkan menurut Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pegelolaan Keuangan Daerah, belanja daerah didefenisikan sebagai kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan pemda. Berdasarkan Permendagri No. 13 tahun 2006, pengklasifikasian belanja daerah dibagi menurut fungsi, urusan pemerintah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, objek dan rincian objek belanja. Akuntansi belanja disusun untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan. Akuntansi belanja juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen dengan cara yang memungkinkan pengukuran kegiatan belanja tersebut. Universitas Sumatera Utara 22 Akuntansi Belanja SKPKD adalah langkah-langkah teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk belanja, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Langkah 1 Fungsi Akuntansi SKPKD menerima SP2D dari kuasa BUD. Berdasarkan SP2D terkait, Fungsi Akuntansi SKPKD mencatat transaksi ke jurnal sebagai berikut: Belanja bungasubsidi… Xxx Kas di Kas Daerah xxx Langkah 2 a. Setiap periode, jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar sesuai dengan kode rekening belanja. b. Di akhir bulan, Fungsi Akuntansi SKPKD memindahkan saldo-saldo yang ada di tiap buku besar ke dalam Neraca Saldo.

4. Akuntansi Pembiayaan SKPKD

Pembiayaan Financing adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit danatau memanfaatkan surplus anggaran. Transaksi pembiayaan dapat berupa transaksi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Universitas Sumatera Utara 23 Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan kas daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, dan penjualan investasi permanen lainnya. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima di Kas Daerah. Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran kas daerah karena memberikan pinjaman kepada pihak ketiga, pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah, dan pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkannya kas di Kas Daerah. Akuntansi Penerimaan Pembiayaan Langkah 1 a. Fungsi Akuntansi SKPKD menerima Laporan Posisi Kas Harian dari BUD. Laporan ini akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalan akuntansi pembiayaan pada SKPKD akuntansi penerimaanpengeluaran kas. b. Dari Laporan Posisi Kas Harian ini, Fungsi Akuntansi SKPKD harus mengindentifikasi penerimaan kas yang berasal dari kegiatan pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan dapat berupa penggunaan SiLPA tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutan daerah. Universitas Sumatera Utara 24 Langkah 2 Berdasarkan dokumen Laporan Posisi Kas Harian, Fungsi Akuntansi SKPKD menjurnal penerimaan kas dari dana perimbangan sebagai berikut: Pencairan Dana Cadangan 1 Kas di Kas Daerah xxx Penerimaan Pembiayaan – Dana Cadangan xxx 2 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan xxx Dana Cadangan xxx Penerimaan Pinjaman Daerah 1 Kas di Kas Daerah xxx Penerimaan Pembiayaan – Pinjaman kpd PD xxx 2 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Panjang xxx Pinjaman kepada PD xxx Penerimaan Utang Daerah 1 Kas di Kas Daerah xxx Penerimaan Pembiayaan – Utang Dalam Negeri xxx 2 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Panjang xxx Utang Dalam Negeri xxx Penerimaan Dana Bergulir 1 Kas di Kas Daerah xxx Penerimaan Pembiayaan – Dana Bergulir xxx 2 Diinvestasikan dalam Investasi non Permanen xxx Investasi non Permanen xxx Universitas Sumatera Utara 25 Langkah 3 a. Jurnal-jurnal tersebut kemudian di posting ke Buku Besar SKPKD. b. Setiap akhir bulan, Fungsi Akuntansi SKPKD memindahkan saldo-saldo yang ada di setiap buku besar SKPKD ke dalam Neraca Saldo Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan Langkah 1 a. Fungsi Akuntansi SKPKD menerima Laporan Posisi Kas Harian dari BUD. Laporan ini akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalan akuntansi pembiayaan pada SKPKD akuntansi Penerimaanpengeluaran kas. b. Dari Laporan Posisi Kas Harian ini, Fungsi Akuntansi SKPKD harus mengindetifikasi pengeluaran kas yang digunakan untuk kegiatan pembiayaan. Pengeluaran pembiayaan dapat berupa pembentukan dana cadangan, penyertaan modal investasi pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, atau untuk pemberian pinjaman daerah. Langkah 2 Berdasarkan dokumen Laporan Posisi Kas Harian, Fungsi Akuntansi SKPKD menjurnal pengeluaran kas dari Kas Daerah sebagai berikut: Pembentukan Dana Cadangan 1 Pengeluaran Pembiayaan – Dana Cadangan xxx Kas di Kas Daerah xxx 2 Dana Cadangan xxx Diinvestasikan dalam Dana Cadangan xxx Universitas Sumatera Utara 26 Penyertaan Modal Pemda 1 Pengeluaran Pembiayaan – Penyertaan Modal PEMDA xxx Kas di Kas Daerah xxx 2 Penyertaan Modal Pemda xxx Diinvestasikan dlm Investasi Jangka Panjang xxx Pembayaran Pokok Utang 1 Pengeluaran Pembiayaan – Pembayaran Pokok Utang xxx Kas di Kas Daerah xxx 2 Utang Dalam Negeri xxx Dana yang Harus Disediakan utk Pembayaran Utang Jangka Panjang xxx Pembentukan Dana Bergulir 1 Pengeluaran Pembiayaan - Dana Bergulir xxx Kas di Kas Daerah xxx 2 Investasi non Permanen xxx Diinvestasikan dalam Investasi non Permanen xxx Langkah 3 a. Jurnal – jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum kemudian diposting ke buku besar SKPKD. b. Setiap akhir bulan, Fungsi Akuntansi SKPKD memindahkan saldo-saldo yang ada di setiap buku besar SKPKD ke dalam Neraca Saldo. Universitas Sumatera Utara 27

5. Akuntansi Aset SKPKD

Menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 2006:92 “Prosedur akuntansi aset pada SKPKD meliputi serangkaian proses pencatatan dan pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, penghapusan, pemindahtanganan, perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yang dikuasaidigunakan SKPKD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer” Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi aset adalah: a. Berita acara penerimaan barang b. Surat keputusan penghapusan barang c. Surat keputusan mutasi barang antar SKPKD d. Berita acara pemusnahan barang e. Berita acara serah terima barang f. Berita acara penilaian g. Berita acara penyelesaian pekerjaan Langkah 1 Berdasarkan bukti transaksi yang ada, Fungsi Akuntansi SKPKD membuat bukti memorial. Bukti memorial tersebut sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai: a. Jenisnama investasi b. Kode rekening terkait c. Nilai investasi d. Tanggal transaksi Universitas Sumatera Utara 28 Langkah 2 Fungsi Akuntansi SKPKD mencatat bukti memorial ke dalam buku jurnal umum. Jurnal pengakuan investasi, sebagai berikut: Investasi ………. xxx Diinvestasikan dalam investasi …… xxx Jurnal pelepasan investasi, sebagai berikut: Diinvestasikan dalam investasi …… xxx Investasi ………. xxx Secara periodik, buku jurnal atas transaksi investasi jangka panjang tersebut diposting ke dalam buku besar rekening yang terkait. Langkah 3 Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD.

6. Akuntansi Hutang SKPKD

Prosedur akuntansi hutang pada SKPKD merupakan pencatatan atas pengakuan hutang jangka panjang yang muncul dari transaksi pengeluaran pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Universitas Sumatera Utara 29 Langkah 1 Berdasarkan bukti transaksi yang ada, Fungsi Akuntansi SKPKD membuat bukti memorial. Bukti memorial tersebut sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai: a. Jenisnama hutang jangka panjang b. Kode rekening terkait c. Nilai hutang d. Tanggal transaksi Langkah 2 Fungsi Akuntansi SKPKD mencatat bukti memorial ke dalam buku jurnal umum. Jurnal pengakuan hutang, sebagai berikut: Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang xxx Hutang jangka panjang xxx Jurnal pembayaran hutang, sebagai berikut: Hutang jangka panjang xxx Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang xxx Secara periodik, buku jurnal atas transaksi hutang jangka panjang tersebut diposting ke dalam buku besar rekening yang terkait. Langkah 3 Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD Universitas Sumatera Utara 30

7. Akuntansi Konsolidasian

Menurut PP No 24 Tahun 2005 2005:228 “Konsolidasian adalah proses penggabungan antara akun-akun yang diselenggarakan oleh suatu entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya, dengan mengeliminasi akun-akun timbal balik agar dapat disajikan sebagai satu entitas pelaporan konsolidasian”. Kepala SKPD selaku pengguna anggaran menyusun laporan keuangan SKPD dan menyerahkannya ke SKPKD untuk dilakukan proses konsolidasian. Dalam hal ini terdapat sebuat akun perantara yang berfungsi sebagai jembatan antara SKPKD dan SKPD. Akun yang dimaksud adalah RK Pemda dan RK SKPD. Langkah 1 a. Fungsi Akuntansi SKPKD menerima Laporan Posisi Kas Harian dari BUD. Laporan ini akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalan akuntansi konsolidator pada SKPKD. b. Dari Laporan Posisi Kas Harian ini, Fungsi Akuntansi SKPD berdasarkan dokumen sumber SP2D dan sebaliknya aliran kas dari bendahara penerimaan SKPD ke BUD berdasarkan dokumen sumber Nota Kredit. Langkah 2 Fungsi Akuntansi SKPD kemudian mencatat aliran dana dari Kas Daerah ke kas bendahara pengeluaran SKPD dengan jurnal sebagai berikut: RK SKPD ………. xxx Kas di Kas Daerah xxx Universitas Sumatera Utara 31 Catatan: Penerimaan dana di Bendahara Pengeluaran dicatat oleh PPK SKPD dengan menjurnal “Kas di Bendahara Pengeluaran” di debit dan “RK PPKD” di kredit Sedangkan untuk mencatat aliran dana dari Bendahara Penerimaan SKPD ke Kas Daerah, Fungsi Akuntansi SKPKD mencatat jurnal sebagai berikut: Kas di Kas Daerah xxx RK SKPD …………. xxx Catatan: Transfer dana dari Bendahara Penerimaan dicatat oleh PPK SKPD dengan menjurnal “RK PPKD” di debit dan “Kas di Bendahara Pengeluaran” di kredit.

8. Akuntansi Selain Kas

Prosedur akuntansi selain kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi mulai pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi danatau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan transaksi danatau kejadian selain kas pada satuan kerja pengelola keuangan daerah. Prosedur akuntansi selain kas pada SKPKD meliputi: a. Koreksi kesalahan pencatatan Merupakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnal dan telah diposting ke buku besar. b. Pengakuan hutang, dan ekuitas Universitas Sumatera Utara 32 Merupakan pengakuan terhadap perolehan aset, hutang dan ekuitas yang dilakukan oleh SKPKD. Pengakuan aset sangat terkait dengan belanja modal yang dilakukan oleh SKPKD c. Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual dan prepayment Merupakan jurnal yang dilakukan dikarenakan adanya transaksi yang sudah dilakukan SKPKD namun pengeluaran kas belum dilakukan accrual atau terjadi transaksi pengeluaran kas untuk belanja di masa yang akan datang Bukti transaksi yang digunakan terdiri atas: a. Berita acara penerimaan barang b. Surat Keputusan Penghapusan Barang c. Surat Pengiriman Barang d. Surat Keputusan Mutasi Barang antar SKPD e. Berita Acara Pemusnahan Barang f. Berita Acara Serah Terima Barang g. Berita Acara Penilaian Langkah 1 PPK-SKPKD berdasarkan bukti transaksi danatau kejadian selain kas membuat bukti memorial. Bukti memorial tersebut sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai tanggal transaksi danatau kejadian, kode rekening, uraian transaksi danatau kejadian, dan jumlah rupiah. Universitas Sumatera Utara 33 Langkah 2 PPK-SKPKD mencatat transaksi bukti memorial ke dalam buku jurnal umum. Secara periodik jurnal atas transaksi danatau kejadian selain kas diposting ke dalam buku besar sesuai kode rekening yang bersangkutan. Langkah 3 Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD. Setelah transaksi atau kejadian keuangan dicatat dan digolongkan ke dalam Buku Jurnal, proses akuntansi selanjutnya adalah peringkasan transaksi atau kejadian keuangan dari Buku Jurnal ke dalam Buku Besar. Dan dari buku besar akan diiktisarkan ke Neraca Saldo. Proses pemindahan data dari Buku Jurnal ke Buku Besar dikenal dengan istilah posting. Format Buku Besar, Neraca Saldo dan bagan alir akuntansi pada SKPKD dapat digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 34 Format Buku Besar PEMERINTAH PROPINSIKABUPATENKOTA…. BUKU BESAR SKPD : ……………. KODE REKENING : ……………. NAMA REKENING : ……………. PAGU APBD : ……………. PAGU PERUBAHAN APBD: ……………. Tanggal Uraian Ref Debet Rp Kredit Saldo Rp 1 2 3 4 5 6 Jumlah ………, tanggal …….. PPK - SKPD Tanda tangan Nama lengkap Nip. Gambar 3: Format Buku Besar Sumber: Permendagri No. 13 Tahun 2006 Universitas Sumatera Utara 35 Format Neraca Saldo PEMERINTAH PROVINSIKABUPATENKOTA …. NERACA SALDO PER TANGGAL ….. SKPD : …………….. Halaman …… Kode Rekening Uraian Jumlah Debit Kredit 1 2 3 ……, tanggal ….. PPK – SKPD tanda tangan Nama lengkap Nip Gambar 4: Format Neraca Saldo Sumber: Permendagri No. 13 Tahun 2006 Universitas Sumatera Utara 36 Akuntansi Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Gambar 5: Akuntansi Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Sumber: Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. SE.900316BAKD Universitas Sumatera Utara 37

9. Penyusunan Laporan Keuangan PPKD

Laporan Keuangan PPKD adalah laporan keuangan yang dikeluarkan oleh SKPKD dalam kapasitas sebagai Pemda, yang dihasilkan dari proses akuntansi yang telah dijelaskan di atas. Dengan demikian yang akan muncul dalam laporan keuangan PPKD adalah transaksi-transaksi pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, hutang dan selain kas. Laporan keuangan PPKD ini nantinya juga akan dikonsolidasikan bersama laporan keuangan SKPD menjadi Laporan Keuangan PemerintahProvinsiKotaKabupaten. Tekhnisnya, PPKD menyiapkan kertas kerja worksheet sebagai alat untuk menyusun laporan keuangan. Kertas kerja adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan laporan keuangan. Kertas kerja berguna untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual. PPKD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka neraca saldo tersebut diletakkan di kolom “Neraca Saldo” yang terdapat pada kertas kerja. PPKD kemudian membuat jurnal penyesuaian, jurnal ini dibuat dengan tujuan melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentu dan pengakuan atas transaksi-transaksi yang bersifat akrual. Jurnal penyesuaian tersebut diletakkan dal kolom “Penyesuaian” yang terdapat pada kertas kerja. Selanjutnya, PPKD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan diletakkan pada kolom “Neraca Saldo Setelah Penyesuaian” yang terdapat pada Universitas Sumatera Utara 38 Kertas Kerja. Berdasarkan Neraca Saldo yang Telah Disesuaikan, PPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas Kerja. Begitu juga akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca akan dipindahkan ke kolom “Neraca” yang terdapat pada Kertas Kerja. Dari Kertas Kerja yang telah selesai diisi, PPKD dapat menyusun Laporan Keruangan yang terdiri dari atas Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Berikut adalah tampilan contoh Kertas Kerja PPKD Format Kertas Kerja Worksheet Ko- de Rek ning Urai an Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Laporan Realisasi Anggaran Neraca D K D K D K D K D K Gambar 6: Format Kertas Kerja Sumber: Permendagri No. 13 Tahun 2006 Universitas Sumatera Utara 39 BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah Pemerintah Kabupaten Toba Samosir Jalan Sutomo No. 1 Pagar Batu Balige.

B. Jenis Penelitian

Dalam kegiatan pengumpulan data yang relevan dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Whitney 1960 dalam Nazir 2005:45 “Metode deskriptif adalah mencari fakta dengan interpretasi yang tepat”. Dengan mengumpulkan data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian dan literatur lainnya kemudian menguraikannya secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian kemudian mencari penyelesaiannya.

C. Jenis Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian atau perusahaan yang memerlukan pengolahan lebih lanjut oleh penulis. Data ini diperoleh melalui hasil wawancara maupun observasi. 2. Data sekunder, yaitu data yang telah diolah dan diperoleh langsung dari objek penelitian yang berkaitan dengan pembahasan yang dilakukan, serta bahan- bahan lain dari tempat penelitian yang telah diolah berupa peraturan daerah, struktur organisasi Pemerintah Daerah Toba Samosir. Universitas Sumatera Utara 40

D. Teknik Pengumpulan Data