Validitas Validitas dan Reliabilias

37 Skor untuk aitem-aitem yang bersifat unfavourable yaitu : a. Sangat Sesuai SS : nilai 1 b. Sesuai S : nilai 2 c. Tidak Sesuai TS : nilai 3 d. Sangat Tidak Sesuai STS : nilai 4

E. Validitas dan Reliabilias

Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang sangat menentukan kualitas dari alat ukur. Penelitian yang bagus merupakan hasil pengukuran dari alat ukur yang mempunyai kualitas yang bagus pula. Alat ukur yang bagus harus memiliki syarat validitas dan reliabilitas, sehingga nantinya dari penelitian tidak menyesatkan.

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya dengan baik atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Alat ukur yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas rendah. Valid tidaknya pengukuran tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat Azwar, 1999. Validitas alat ukur dalam penelitian ini dicari dengan menggunakan kriteria perbandingan yang diambil dari alat ukur itu sendiri atau 38 internal criterium, dengan cara mengkorelasi antar skor tiap-tiap aitem dengan skor total aitem. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson Azwar, 1992 dengan rumus : r xy = ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ∑ − ∑ ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ N Y Y N X X N Y X XY 2 2 2 2 Keterangan : r xy : Koefisien korelasi product moment ∑XY : Jumlah perkalian skor aitem dengan skor total aitem ∑X : Jumlah skor aitem ∑Y : Jumlah skor total aitem N : Jumlah subjek yang diteliti Untuk mengurangi kelebihan bobot over estimate dalam perhitungan karena terikutnya skor aitem ke dalam skor total aitem, dikoreksi dengan menggunakan teknik Part Whole dari Guilford Hadi, 2000. Menurut Azwar 1992 mengatakan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan kasar dengan Product Moment belum dapat menunjukkan validitas yang sebenarnya atau masih dianggap kelebihan bobot karena skor aitem ikut dijumlahkan dengan skor total. Oleh karena itu harus dikoreksi dengan menggunakan Part Whole dengan rumus : r bt = [ ] 2 x y xy x y xy SB SB r Vx Vy SB SB r − + − Keterangan : r xy ; korelasi momen tangkar SB y : simpangan baku total komposit SB x : simpangan baku bagian butir V y : variansi total 39 V x : variansi bagian butir

2. Reliabilitas