Identifikasi Masalah Identifikasi dan Rumusan Masalah

5 Karina Primaditha, 2012 Pola Asuh Orangtua Anak Tunarungu Usia Dini Yang Memiliki Keterampilan Sosial Baik Di SLB Prima Bhakti Mulia, Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pengalaman pengasuhan yang baik menunjukkan pemenuhan kriterianya dalam semua item perkembangan sosial dan emosi, komunikasi, kognitif dan pengetahuan umum, dibandingkan dengan 30 anak-anak yang tidak mendapat pengalaman pengasuhan yang baik ”. Berdasarkan hal tersebut, maka orangtua dituntut untuk lebih optimal, dalam memberikan didikan, bimbingan, pengasuhan juga arahan pada anak khususnya anak tunarungu yang memiliki hambatan pendengaran dalam mencapai suatu kematangan sosial untuk bekalnya menghadapi kehidupan yang lebih luas, kompleks dan beragam. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bermaksud untuk melihat pola asuh orangtua anak tunarungu usia dini yang memiliki keterampilan sosial baik di SLB Prima Bhakti Mulia, Kota Cimahi.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Keterbatasan bahasa yang dialami oleh anak tunarungu, tentunya akan berdampak pada kehidupannya khususnya dalam kemampuan bicaranya. Kemampuan berbicara seseorang sangat dipengaruhi oleh pengalaman bahasa yang dimilikinya. Secara umum anak tunarungu secara potensial sama dengan anak pada umumnya, tetapi secara fungsional perkembangan kognitif anak tunarungu dipengaruhi oleh tingkat kemampuan bahasanya. Selain hambatan tersebut di atas, ketunarunguan dapat mengakibatkan terasingnya individu dalam pergaulan sosial. Keadaan tersebut dapat menghambat 6 Karina Primaditha, 2012 Pola Asuh Orangtua Anak Tunarungu Usia Dini Yang Memiliki Keterampilan Sosial Baik Di SLB Prima Bhakti Mulia, Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perkembangan kepribadian anak menuju proses kedewasaan. Egosentrisme yang melebihi anak pada umumnya, mempunyai perasaan takut akan lingkungan yang lebih luas, ketergantungan terhadap orang lain, lebih mudah marah dan cepat tersinggung, pemalu dan terkadang menarik diri apabila berada dalam suatu situasi yang baru dimana orang-orang yang hadir lebih beragam cenderung menarik diri dan sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Berdasarkan hal tersebut, dalam mendukung keterampilan sosial anak tunarungu dibutuhkan peran serta keluarga khususnya orangtua dalam menerapkan pola asuh. Karena keterampilan sosial merupakan salah satu keterampilan yang penting bagi anak, keterampilan sosial perlu dimiliki dan dikembangkan oleh anak sejak dini untuk mencegah kegagalan dan kesulitan di masa sekolah dan masa dewasa kelak. Hasil temuan tentang keterampilan sosial Field Roopnarine, 1982; Doyle, Connoly Rivest, 1980; Ladd, et al., 1992; dalam Spodek, 1993: 71 menyebutkan, keterampilan sosial anak lebih bergantung pada “kualitas pertemanan” dengan orang-orang yang telah dikenal atau familiar sebelumnya, yaitu lingkungan keluarga. Sejalan dengan hasil temuan Field Roopnarine; Doyle, Connoly Rivest; Ladd, et al., Nasution 2010: 1 mengungkapkan, anak akan baik perkembangan keterampilan sosialnya apabila pola asuh yang diberikan orang tuanya baik pula. Pendapat yang mengungkapkan keterampilan sosial anak lebih baik jika dikembangkan melalui lingkungan keluarga didasari alasan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak untuk 7 Karina Primaditha, 2012 Pola Asuh Orangtua Anak Tunarungu Usia Dini Yang Memiliki Keterampilan Sosial Baik Di SLB Prima Bhakti Mulia, Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu mengembangkan dan menanamkan berbagai kebiasaan dan norma perilaku sebagai bekal kehidupan pribadi di keluarga dan masyarakat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, 2003:1. Hasil studi pendahuluan memperlihatkan bahwa sebagian anak-anak tunarungu memiliki keterampilan sosial yang baik, tetapi ada pula anak-anak tunarungu yang keterampilan sosialnya kurang baik, padahal anak-anak tunarungu tersebut relatif sama dalam hal kemampuan kognitif maupun tingkat kehilangan pendengarannya. Sehubungan dengan itu, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pola asuh orangtua mempengaruhi keterampilan sosial anak tunarungu? Berdasarkan permasalahan itulah peneliti ingin menelusuri bagaimana keluarga memperlakukan anak tunarungu di rumah sehingga mereka anak tunarungu ini memiliki keterampilan sosial yang baik.

2. Rumusan Masalah