5. 2. Kemampuan Berpikir Kritis PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA :Penelitian Tindakan Kelas di kelas X-2 SMA Negeri 6 Bandung.

12 Mohammad Rizky Satria, 2012 Penerapan Metode Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Menumbuhkan Kemampuan Merpikir Kritis Siswa Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X-2 SMA Negeri 6 Bnandung Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu literatur sebagai bahan diskusi sesuai dengan topik materi yang akan dipelajari. Selanjutnya, setiap kelompok diarahkan untuk mendiskusikan permasalahan yang diajukan oleh guru di dalam Lembar Kegiatan Siswa LKS. Pada tahap ini guru mengorientasikan siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, dan membimbing penyelidikan kelompok. b. Presentasi Kelas Beberapa kelompok siswa yang ditunjuk oleh guru dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil pengerjaan LKS. Di dalam kegiatan ini, siswa didorong untuk dapat melakukan dialog secara aktif melalui kegiatan bertanya, menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat, dan menanggapi. Pada tahap ini kegiatan guru adalah memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil jawaban mereka dan mengevaluasi proses pemecahan masalah bersama-sama.

1. 5. 2. Kemampuan Berpikir Kritis

Secara se derhana, ”berpikir kritis adalah proses menguji dan menganalisis informasi dan menggambarkan atau menarik kesimpulan tentang validitas informasi tersebut” Kamarga, 2007: 5. Sedangkan menurut Ennis Abdulkarim, 2008: 12 berpikir kritis adalah ”aktivitas berpikir secara reflektif dan rasional yang difokuskan pada penentuan apa yang harus diyakini atau dilakukan”. Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah proses berpikir secara reflektif dan 13 Mohammad Rizky Satria, 2012 Penerapan Metode Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Menumbuhkan Kemampuan Merpikir Kritis Siswa Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X-2 SMA Negeri 6 Bnandung Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu rasional dalam menganalisis sebuah informasi, untuk menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan. Pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa didasarkan kepada beberapa poin kemampuan dasar dalam berpikir kritis atau a list of thinking skill as basic to critical thinking dari Glaser Fisher, 2001: 7 yang disederhanakan oleh peneliti menjadi beberapa aspek keterampilan berpikir kritis, sebagai berikut: Tabel 1. 2. Indikator Berpikir Kritis No Kemampuan Berpikir Indikator 1 Mengenali masalah - Kemampuan mengidentifikasi masalah 2 Menemukan cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi masalah - Kemampuan mengajukan solusi terhadap masalah dengan mendapatkan dan menyusun informasi yang relevan 3 Mendapatkan dan menyusun informasi yang berhubungan 4 Menarik kesimpulan dan generalisasi yang menjamin - Kemampuan menarik kesimpulan 5 Membuat pendapat yang akurat tentang hal yang spesifik dan berkualitas dalam hidup sehari- hari. Indikator keterampilan berpikir kritis di atas sejalan dengan rangkaian pembelajaran sejarah yang menerapkan metode Pemecahan Masalah. Kegiatan ini 14 Mohammad Rizky Satria, 2012 Penerapan Metode Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Menumbuhkan Kemampuan Merpikir Kritis Siswa Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X-2 SMA Negeri 6 Bnandung Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu dipandu oleh Lembar Kegiatan Siswa LKS yang didalamnya berisi wacana yang mengandung permasalahan dan butir pertanyaan yang telah disusun dan disesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir kritis tersebut. Hasil dari pengerjaan LKS kemudian diolah dan dianalisis dengan cara melihat skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang dihitung dari jumlah skor seluruh siswa dibagi jumlah siswa. Kemudian seluruh skor rata-rata ini akan ditampilkan dalam bentuk diagram multi siklus untuk melihat pertumbuhan atau penurunan performa kemampuan berpikir kritis siswa sepanjang siklus penelitian. Pengukuran berhasil atau tidaknya pertumbuhan keterampilan berpikir kritis siswa di kelas X-2 ini juga lihat dari hasil pengamatan peneliti terhadap aktivitas siswa diskusi kelompok dan presentasi kelas. Selanjutnya kombinasi antara performa kualitas jawaban siswa di dalam LKS dan aktivitas siswa ini yang akan menentukan tingkat keberhasilan penelitian yang sedang dilaksanakan.

1. 6. SISTEMATIKA PENULISAN

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

PENERAPAN TEKNIK POINT COUNTER POINT UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Cianjur.

0 4 55

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEBAT : Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 24 Bandung Kelas X IPA 8.

1 14 51

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH :penelitian tindakan kelas di kelas X-IPS SMA Puragabaya Bandung.

1 10 9

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 SMA Negeri 26 Bandung.

1 6 57

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IIS 4 SMA PGII 1 BANDUNG.

1 1 53

PENGGUNAAN MEDIA TIME LINE UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRONOLOGIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X MIA 1 SMA Negeri 15 Bandung.

7 33 51

PENGGUNAAN MEDIA TIME LINE UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRONOLOGIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X MIA 1 SMA Negeri 15 Bandung).

0 6 52

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IIS 4 SMA PGII 1 BANDUNG - repository UPI S SEJ 1001871 Title

0 1 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 1 10