f. Mengukur kemampuan akhir siswa dengan memberikan tes akhir
posttest untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa setelah diberi perlakuan.
3.6.3 Tahap Akhir Penelitian
Penelitian pada tahap akhir ini meliputi : a.
Analisis data observasi b.
Analisis data hasil belajar penskoran, menghitung skor rata-rata tes, menghitung gain yang ternormalisasi, menguji normalitas
pretest dan posttest, menguji homogenitas dan menguji hipotesis tiap pembelajaran.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang telah disusun sebelumnya, yaitu:
3.7.1 Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan Arikunto, 2003: 53. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil kemampuan kognitif dan psikomotor
berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran Nana Sudjana, 2008: 35. Instrumen tes yang digunakan adalah
tes bentuk pilihan ganda sebanyak 20 duapuluh butir soal untuk ujian pertama, 20duapuluh butir soal dan untuk ujian kedua setelah dilakukan uji validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Seluruh instrumen ini memuat ranah kognitif yang menginduk pada taksonomi Bloom. Tes tersebut dilakukan
satu kali yaitu sebelum pembelajaran pretest dan setelah pembelajaran
posttest. 3.7.2 Lembar Observasi
Lembar observasi dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini berbentuk rating
scale dimana observer hanya memberikan tanda cek √ pada kolom yang sesuai
dengan aktivitas yang diobservasi dan memuat kolom komentar atau saran-saran terhadap aktivitas gurupeneliti selama pembelajaran. Tujuannya untuk melihat
perkembangan keterlaksanaan model pembelajaran yang diujikan.
3.8 Teknik Pengolahan Data
Intrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data diujicobakan kepada kelas yang telah mempelajari materi tersebut. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel, serta mengukur tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Data hasil uji coba selanjutnya dianalisis
untuk menyeleksi soal-soal yang telah dibuat, soal-soal yang tidak memenuhi syarat diganti dengan soal lain atau diperbaiki sehingga dapat digunakan dalam
penelitian.
Analisis yang dilakukan terhadap butir soal adalah sebagai berikut :
3.8.1 Analisis Validitas Butir Soal
Suatu alat evaluasi disebut absah atau shahih apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi Suherman, 2003: 102.
Uji validitas ini berfungsi untuk mengukur ketepatan alat evaluasi dalam melaksanakan fungsinya. Untuk menentukan validitas soal secara keseluruhan
digunakan rumus kolerasi product moment dengan angka kasar Pearson, yaitu : r
xy
= √
– No.1
Keterangan : r
xy
= Koefisien kolerasi antara variabel X dan Y N = Banyaknya subjek peserta tes
X = Nilai hasil uji coba
Y = Kriterium nilai rata-rata harian peserta tes
Selanjutnya koefisien kolerasi yang diperoleh diinterprestasikan ke dalam klasifikasi koefisien validitas menurut Guilford Suherman, 2003: 112
– 113.
Seperti yang terdapat dalam Tabel 3.3 sebagai berikut: Interprestasi Koefisien Validitas Instrumen
Koefisien Kolerasi Interpretasi
0,90 r
xy
1,00
Validitas sangat tinggi 0,70
r
xy
Validitas tinggi 0,40
r
xy
0,70
Validitas sedang 0,20
r
xy
0,40
Validitas rendah 0,00
r
xy
0,20
Validitas sangat rendah
r
xy
0,00
Tidak Valid
Sumber : Suherman 2003:113
Sedangkan validitas untuk tiap soal dihitung dengan menggunakan rumus yang sama, tetapi dengan variabel yang berbeda, yaitu :
r
xy
= √
– No. 2
Keterangan : r
xy
= Koefisien korelasi antara variable X dan Y N = Banyaknya subjek peserta tes
X = Skor tiap butir soal
Y = Skor total
3.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut Suherman 2003: 131, reliabilitas adalah suatu alat ukur atau alat evaluasi yang dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang
tetap sama konsisten. Hasil pengukuran itu harus tetap sama relatif sama jika pengukurannya diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang
yang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda. Hal tersebut tidak dipengaruhi oleh pelaku, situasi dan kondisi.
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Kuder dan Richardson atau yang biasa dikenal dengan KR-20, yaitu :
r
11
=
No.3
Keterangan : n = Banyaknya butir soal
P
i
= Proporsi banyak subjek yang menjawab benar pada butir soal ke-i q
i
= proporsi banyak subjek yang menjawab salah pada butir soal ke-i, jadi q
i
= 1- p
i
S
t 2
= varians skor total
Setelah koefisien reliabilitas diperoleh kemudian di interpretasikan dengan menggunakan derajat reliabilitas alat evaluasi menurut Guilford Suherman, 2003:
139 yang diinterpretasikan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kriteria Reliabilitas Butir Soal Menurut Guilford Koefisien Kolerasi
Interpretasi
0,90 r
xy
1,00
Realibilitas sangat tinggi 0,70
r
xy
Realibilitas tinggi 0,40
r
xy
0,70
Realibilitas sedang 0,20
r
xy
0,40
Realibilitas rendah 0,00
r
xy
0,20
Realibilitas sangat rendah
r
xy
0,00
Tidak Realibilitas
3.8.3 Uji Daya Pembeda
Menurut Suherman 2003:159, daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan
antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi, siswa yang memiliki kemampuan sedang dan siswa yang memiliki kemampuan rendah.
Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut :
DP = No.4
Keterangan : JB
A
= Jumlah siswa kelompok atas menjawab soal itu dengan benar atau jumlah untuk kelompok atas.
JB
B
= Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok bawah.
JS
A
= Jumlah siswa kelompok atas JS
B
= Jumlah siswa kelompok bawah
Selanjutnya koefisien daya pembeda yang diperoleh dari perhitungan diinterpretasikan dengan table 3.5 kriteria berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal Menurut Guilford
Daya Pembeda Interpretasi
DP 0,00 Sangat Jelek
0,00 DP
0,20
Jelek 0,20 DP
0,40
Cukup 0,40 DP
0,70
Baik 0,70 DP
1,00
Sangat Baik
Sumber : Suherman, 2003:161
3.8.4 Tingkat Indeks Kesukaran
Untuk mengetahui tingkatindeks kesukaran dari tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut :
IK = No.5
Keterangan : JB
A
= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok atas.
JB
B
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok bawah.
JS
A
= jumlah siswa kelompok atas. JS
B
= jumlah siswa kelompok bawah.
Selanjutnya indeks kesukaran yang diperoleh dari perhitungan
diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria tabel 3.6 berikut : Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK = 0 Terlalu Sukar
0,00 IK ≤ 0,30
Sukar 0,30 IK
≤ 0,70 Sedang
0,70 IK ≤ 1,00
Mudah IK = 1,00
Terlalu mudah
3.9 Teknik Analisis Data Hasil Penelitian