86
sekolah itu terdapat “ Lapangan Luas yang digunakan sebagai tempat olah raga umum dan juga siswa tersebut. Di lapangan tersebut digunakan juga sebagai
“Taman Hiburan” oleh penduduk sekitar sekolah dan masyarakat setempat. Karena setiap liburan semester, lapangan olah raga tersebut sering digelar dan
dibuka adanya taman hiburan rakyat atau pasar malam, sehingga para siswa akrab dengan adanya hiburan di gelanggang olah raga tersebut. Dengan adanya
lingkungan yang menciptakan siswa bisa refresing, hal ini memungkinkan siswa benar-benar mengalami penyegaran jiwanya.
Kepala sekolahnya adalah Hj. Djuhaenah, SPd. Jumlah seluruh guru 10 orang yang meliputi 7 orang guru kelas, 1 orang guru agama, 1 orang guru
olahraga dan 1 guru bahasa Inggris honor. Sedangkan guru kelas 4a adalah Ibu Nanan Supinah, S.Pd. Sekolah menampung 320 siswa dengan latar belakang
sosial ekonomi menengah 60, dan sosial ekonomi bawah 40. Orang tua siswa dominan orang angkatan darat dan sebagian yang lain wiraswasta. Keinginan
untuk belajar serta motivasi mereka, belajar mereka tinggi, terlihat 100 dari lulusan SDN KPAD 1 meneruskan ke SLTP baik swasta atapun negeri yang
berada disekitar kota Bandung. Kendala utama menurut kepala sekolah SDN KPAD 1 adalah SDN KPAD 1 masih kekurangan guru khususnya guru pengajar
bahasa Inggris. Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas 4a.
D. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Persiapan Pembelajaran
Instrumen yang digunakan dalam persiapan pembelajaran adalah instrumen penyusunan persiapan mengajar untuk pembelajaran menulis berupa
rencana skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
87
berbasis ilustrasi yang dirumuskan dengan guru. Penyusunan instrumen tersebut diantaranya:
a menentukan topik pembelajaran;
b menentukan alokasi waktu
c merumuskan tujuan pembelajarn
d menentukan dan menyiapka media pembelajaran yang diperlukan
e menyusun rencana pembelajaran
2. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, angket, dan tes. Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data yang
dijadikan bahan informasi tentang kualitas pembelajaran. Tes esai digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis karangan prosa siswa. Sedangkan
lembar angket digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap model pembelajaran menulis berbasis ilustrasi. Lembar observasi dapat dilihat pada
lampiran 3. halaman dan untuk angket siswa dapat dilihat pada lampiran 3. halaman .
E. Pengembangan Instrumen
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu berupa skor dari para siswa yang diberi perlakuan dengan model menulis berbasis
ilustrasi. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas yang diberikan perlakuan,
pada pembelajaran awal diberikan tes awal untuk mengukur keterampilan awal siswa. Sedangkan pada pembelajaran akhir dilakukan tes akhir. Kelompok
88
eksperimen terus
menerus diberi
treatmentperlakuan dengan
model pemebelajaran menulis berbasis ilustrasi sampai mencapai nilai minimal 7,5.
Sebelum semua mencapai nilai tersebut secara terus menerus akan tetap dilakukan perlakuan pembelajaran dengan pengembangan pembelajaran yang relevan
dengan tujuan. Dalam pelaksanaan pembelajaran pengembangan model berbasis ilustrasi
ini disediakan 5 ilustrasi yang terdiri dari sketsa dan foto. Hal ini dirancang dari model gambar dari termudah hingga ke arah pada gambar yang siswa akan lebih
terangsanag tatapai tetap disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan perkembangan siswa dan mengacu pada kurikulum Bahasa Indonesia kelas 4
sekolah dasar. Tes keterampilan menulis karangan prosa dalam hal ini berupa tes uraian.
Tes yang akan digunakan sebanyak 1 soal, untuk tes awal maupun tes akhir. Sebelum penyusunan tes, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi tes. Sebelum intrumen
tes ini dipakai untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu dilakukan ujicobauji analitik oleh tiga pakar yakni Drs.Hery Santosa M.Sn, dan Yulia Puspita S.Pd.
dosen S1 jurusan Seni rupa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dan Elis Rahmani Guru Sekolah Dasar SI Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Instrumen yang diujicoba ada 7 gambar, sebagaimana terlihat pada lampiran 3. halaman . Hasil yang diperoleh 6 gambar valid, layakdapat
dipakai 1 gambar dibuang. Dengan penjelasan gambar 1 dperbaiki karena terlalu ramai sulit untuk dimaknai. Gambar 2 diperbaiki karena kurang mencerminkan
budaya Indonesia. Gambar 3 dan gambar 4 sudah valid karena sudah jelas
89
memenuhi kriteria ilustrasi untuk pembelajaran anak SD kelas 4. Gambar 5 diperbaiki karena tulisan yang terdapat dalam sketsa gambar kurang
mencerminkan materi kebahasaan. Gambar 6 dibuang karena tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, kata-kata kunci gambar yang ada pada
membelakangi layar sehingga sulit untuk ditafsirkan. Gambar 7 diganti dengan gambar yang lebih jelas yang menggambarkan kesenian seni tari. Kesimpulan
yang dapat diperoleh adalah setelah instrumen dijudgment oleh pakar diputuskan 6 gambar valid dan dapat digunakan untuk instrumen penelitian. Instrumen hasil
judgment dapat dilihat pada lampiran 3. halaman . Berikut disajikan model untuk penilaian untuk mengukur keterampilan menulis karangan dengan
pembobotannya pada masing-masing unsur. Model penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Dikdasmen 2003 dengan modifikasi penulis
sendiri.
Tabel 3.1. Kriteria Menulis Karangan Prosa
Aspek yang diukur Rentangan skor
1. Kesesuaian ilustrasi dengan gambar memenuhi Kriteria ilustrasi yakni, whosiapa, whykenapa,
wheredimana, whenkapan,
whatapa, howbagaimana
a. sesuai atau relevan b. cukup sesuai
c. tidak sesuai d. kosong
0-3
3 2
1
2. Penggunaan dan penulisan ejaan a. sempurna
b. sedikit kesalahan c. banyak kesalahan
d. semua salah 0-3
3 2
1
3. Pilihan kata dan diksi a. penggunaan kata yang sempurna dengan
0-2 2
90
ilustrasi b. penggunaan kata yang sesuai dengan ilustrasi
c. penggunaan kata yang tidak sesuai dengan ilustrasi
1
4. Struktur kalimat
a. sempurna b. sedikit
c. banyak kesalahan d. semua salah
0-3 3
2 1
5. Keterpaduan antar kalimat
a. hubungannya bertautan dan berurutan dengan tepat
b. hubungannya kurang bertautan dan berurutan c. hubungannya tidak bertautan dan berurutan
d. hubungannya tidak bertautan dan berurutan
serta tidak dapat dipahami 0-3
3 2
1
6. Keterpaduan antar paragraf
a. hubungannya bertautan dan berhubungan b. hubungannya
cukup bertautan
dan berhubungan
c. hubungannya kurang
bertautan dan
berhubungan d. hubungannya tidak bertautan dan berhubungan
0-3 3
2
1
7. Ide keseluruhan
a. ide bagus, lancar pengungkapannya b. ide kurang bagus, lancar pengungkapannya
c. ide bagus, kurang lancar pengungkapannya d. ide menyimpang, dan lancar pengungkapannya
e. ide
menyimpang dan
tidak lancar
pengungkapannya 0-4
4 3
2 1
8. Kerapian
a. terbaca, tulisan tegak bersambung b. terbaca, tidak bersih
c. tidak terbaca dan tidak bersih 0-2
2 1
Skor maksimum 23
Nilai akhir =
10 x
Maksimum Skor
Siswa Perolehan
Skor .
Nilai tes menulis dengan skor maksimum 23, misalnya A mendapat skor mengarang 17, maka nilai menulis A adalah
10 23
17 x
= 7,4.
91
F. Sumber Data