Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Paradigma Penelitian

13

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. “Bagaimanakah model praktikum Kimia Dasar berbasis budaya Bali MPKD-BBB dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa”. Dari rumusan masalah ini dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Konten dan konteks budaya Bali apa saja yang relevan dengan topik-topik praktikum Kimia Dasar? 2. Bagaimanakah karakteristik MPKD-BBB yang dikembangkan? 3. Sejauh mana MPKD-BBB lebih baik dalam meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa daripada praktikum reguler? 4. Sejauh mana MPKD-BBB lebih baik dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa daripada praktikum reguler? 5. Bagaimanakah keterampilan proses sains mahasiswa melalui implementasi MPKD-BBB? 6. Apa kendala-kendala yang ditemui dalam mengimplementasikan MPKD-BBB? 7. Apa keunggulan-keunggulan dari MPKD-BBB? 8. Bagaimanakah tanggapan dosen terhadap MPKD-BBB? 9. Bagaimanakah tanggapan mahasiswa terhadap MPKD-BBB?

C. Tujuan Penelitian

Mengingat pentingnya keterampilan berpikir kritis dan budaya Bali dalam pembentukan pengetahuan mahasiswa, institusi pendidikan sudah semestinya 14 menekankan pada upaya pengintegrasian aspek budaya Bali dalam pembelajaran atau praktikum untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa melalui usaha-usaha yang dilakukan secara eksplisit. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan MPKD-BBB yang teruji untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. MPKD-BBB ini menyediakan kesempatan cukup luas bagi mahasiswa berlatih menerapkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa, dalam proses merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil-hasil praktikum berbasis budaya Bali dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar secara maksimal.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dan pengembangan ini berupa MPKD-BBB yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoretik maupun praktis.

1. Manfaat teoretik

Manfaat teoretik hasil penelitian dan pengembangan ini adalah memperkaya khasanah praktikum inovatif yang ada dan memberikan ide-ide berupa prinsip-prinsip dasar dalam mendesain model praktikum yang memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk belajar secara lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari hasil penelitian dan pengembangan ini adalah: a sebagai salah satu model praktikum alternatif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa; b sebagai pedoman bagi 15 dosen dalam mengelola praktikum yang menekankan pada peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa; c mengubah paradigma belajar mahasiswa yang selama ini lebih banyak sebagai “konsumen ide” menjadi berperan sebagai “produsen ide”; dan d sebagai bahan pertimbangan bagi institusi pendidikan, khususnya Jurusan Pendidikan Kimia untuk merancang kurikulum, pendekatan, metode, dan strategi pengelolaan praktikum dengan mengadopsi atau mengadaptasi MPKD-BBB. 66 BAB III METODE PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi intelektual yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi argumen secara efektif agar dapat menemukan dan mengatasi prasangka pribadi dan bias; dapat merumuskan dan menyajikan alasan yang meyakinkan dalam mendukung kesimpulan; dan dapat membuat keputusan yang rasional dan tepat tentang apa yang dilakukan dan diyakini Bassham, et al, 2008. Keterampilan berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh setiap orang agar dapat berhasil menghadapi kehidupan. Agar mahasiswa memiliki keterampilan berpikir kritis, mahasiswa hendaknya memperoleh kesempatan berlatih dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis selama pembelajaran atau praktikum. Untuk memenuhi keperluan tersebut, MPKD-BBB dirancang dan dikembangkan. MPKD-BBB menggunakan fenomena budaya Bali sebagai stimulus belajar bagi mahasiswa. Pertanyaan konseptual dan rancangan praktikum yang dibuat mahasiswa melalui kerja kelompok, mendorong mahasiswa menghasilkan ide-ide dan sekaligus membimbingnya menguasai konsep-konsep Kimia Dasar. Ide-ide mahasiswa, dikembangkan lebih lanjut melalui pertanyaan kritis dalam proses bimbingan rancangan praktikum, pelaksanaan praktikum, pelaporan dan diskusi kelas. Semua rangkaian kegiatan praktikum, memberikan peluang kepada mahasiswa berlatih menggunakan keterampilan berpikir kritis dan 67 keterampilan proses sains. Bagan dari paradigma yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini ditunjukkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Paradigma dalam Penelitian dan Pengembangan MPKD-BBB

B. Desain Penelitian