−
−
− =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
= =
= =
= =
= 2
1 1
2 1
2 1
2 1
1 1
n i
i n
i i
n i
n i
i i
n i
n i
i n
i i
i i
xy
y y
n x
x n
y x
y x
n r
melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai isi dari angket sehingga angket yang dibuat sesuai dengan indikator-indikator yang telah
ditentukan, dan akan memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan. Untuk menentukan validitas muka, peneliti meminta kepada 5 orang siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Cugenang untuk membaca dan memberikan masukan mengenai penulisan pernyataan-pernyataannya. Tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah angket yang dibuat dapat difahami oleh siswa serta kalimatnya tidak membingungkan siswa. Sedangkan untuk menentukan validitas
item angket menggunakan rumus :
Keterangan : r
xy
= koefisien validitas, x
i
= skor item y
i
= skor total item, dan n = banyaknya item Dengan kriterianya: apabila nilai korelasinya lebih dari 0,3 maka item
angket dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya kurang dari 0,3 maka item angket dinyatakan tidak valid Sugiyono, 2001.
Untuk menentukan reliabilitas angket menggunakan rumus:
b b
i
r r
r +
= 1
2 ,
Keterangan : r
i
= relibilitas internal angket r
b
= korelasi antara skor ganjil dengan skor genap
3.5.3 Lembar Observasi
Maulana Putri, 2006 menyatakan, ”Observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menginventarisasikan data tentang sikap siswa dalam
belajarnya, sikap guru, serta interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung”. Observasi dalam penelitian ini
dilakukan terhadap kelas eksperimen untuk melihat aktivitas siswa dan guru, interaksi antara siswa dan guru, dan interaksi antar siswa dalam pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan generatif. Data yang diperoleh dari observasi tersebut diharapkan dapat menemukan hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti
ketika penelitian berlangsung.
3.5.4 Lembar Wawancara untuk Guru Observer
Lembar wawancara yang diberikan kepada guru observer setelah postes digunakan untuk mendapatkan informasi tentang aspek-aspek kesulitan yang
dialami siswa selama pembelajaran dengan pendekatan generatif.
3.6 Posedur Pelaksanaan Penelitian
Secara rinci tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian
Tahapan persiapan penelitian ini diantaranya: menyusun instrumen
penelitian dan melaksanakan bimbingan dengan dosen pembimbing akademik, mengujicobakan instrumen kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Cugenang,
mengajukan surat ijin melaksanakan penelitian kepada Direktur Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia, dan menemui Kepala SMP Negeri 3 Cugenang yang beralamat di jalan Raya Rancagoong, Ds padaluyu kec. Cugenang kab.
Cianjur untuk meminta ijin melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah mendapat ijin penelitian dari Kepala SMP Negeri 3 Cugenang, selanjutnya peneliti memilih sampel penelitian. Terdapat 6 kelas siswa kelas VII
di SMP Negeri 3 Cugenang. Dari keenam kelas dipilih secara acak sebanyak dua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Selanjutnya dari kedua kelas tersebut
dipilih secara acak untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Seluruh siswa yang terpilih sebagai sampel
penelitian, yaitu siswa yang ada dikedua kelas tersebut diberi tes awal, tujuannya untuk mengukur kemampuan awal siswa pada kedua kelompok tersebut.
Penelitian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok tersebut. Siswa yang berada pada kelompok eksperimen diberi
perlakuan dengan pendekatan generatif, sedangkan siswa yang berada pada kelompok kontrol diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Setelah
perlakuan selesai, seluruh siswa diberikan tes akhir, untuk melihat seberapa besar peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan penalaran induktif siswa pada
masing-masing kelas. Untuk kelas eksperimen siswa diberikan angket skala sikap, untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang
menggunakan pendekatan generatif. Untuk guru diberikan lembar wawancara untuk mengetahui aspek-aspek yang menjadi kendala dalam pembelajaran dengan