perbaikan ke keadaan semula dari berbagai disfungsi, kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan penuaan yang bertujuan untuk memperpanjang hidup dalam
keadaan sehat. Dengan demikian, penuaan bukan lagi suatu keadaan normal yang tidak
terhindarkan, namun penuaan dapat diperlakukan seperti suatu penyakit yang dapat dan harus dicegah, diobati dan bahkan dikembalikan ke keadaan semula.
AAM secara progresif berupaya mengatasi proses penuaan agar keluhan, disfungsi, atau penyakit tidak muncul, sehingga usia harapan hidup dapat menjadi
lebih panjang dengan kualitas hidup dipertahankan Pangkahila, 2011.
2.1.1 Definisi Penuaan
Definisi penuaan menurut A4M adalah kelemahan dan kegagalan fisik-mental yang berhubungan dengan aging normal disebabkan oleh disfungsi fisiologik,
dalam banyak kasus dapat diubah dengan intervensi kedokteran yang tepat Klatz, 2003.
2.1.2 Teori Penuaan
Banyak teori yang menjelaskan mengapa manusia mengalami proses penuaan. Tetapi, pada dasarnya semua teori itu dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu teori wear and tear dan teori program Pangkahila, 2007. Ada 4 teori pokok dari aging Goldman dan Klatz, 2007, yaitu:
1 Teori “Wear and Tear”
Tubuh dan selnya mengalami kerusakan karena sering digunakan dan disalahgunakan overuse and abuse. Organ tubuh seperti hati, lambung,
ginjal, kulit, dan yang lainnya, menurun karena toksin di dalam makanan dan lingkungan, konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alcohol, dan
nikotin, karena sinar ultraviolet, dan karena stress fisik dan emosional. Namun kerusakan ini tidak terbatas pada organ melainkan juga terjadi di
tingkat sel. 2
Teori Neuroendokrin Teori ini berdasarkan peranan berbagai hormon bagi fungsi organ tubuh.
Hormon dikeluarkan oleh beberapa organ yang dikendalikan oleh hipotalamus, sebuah kelenjar yang terletak di otak. Hipotalamus membentuk
poros dengan hipofise dan organ tertentu yang kemudian mengeluarkan hormonnya. Dengan bertambahnya usia tubuh memproduksi hormon dalam
jumlah kecil, yang akhirnya mengganggu berbagai sistem tubuh. 3
Teori Kontrol Genetik Teori ini fokus pada genetik memprogram sandi sepanjang DNA, dimana
kita dilahirkan dengan kode genetik yang unik, yang memungkinkan fungsi fisik dan mental tertentu. Dan penurunan genetik tersebut menentukan
seberapa cepat kita menjadi tua dan berapa lama kita hidup. 4
Teori Radikal Bebas Teori ini menjelaskan bahwa penyebab penuaan akibat penumpukan
kerusakan oksidatif oleh radikal bebas dalam tubuh. Teori ini diperkenalkan pertama kali oleh Denham Harman
dari University of Nebraska Medical Center di Omaha, Amerika Serikat tahun 1956.
Radikal bebas adalah senyawa kimia yang berisi satu atau lebih elektron tidak berpasangan unpaired electron pada orbit luarnya Clarkson dan
Thompson, 2000. Radikal bebas terbentuk sebagai hasil sampingan berbagai proses selular
atau metabolisme normal yang melibatkan oksigen. Contohnya adalah Reactive Oxygen Species ROS dan Reactive Nitrogen Species RNS yang dihasilkan
selama metabolisme normal. Elektron yang tidak berpasangan ini mudah bereaksi dengan substansi lain terutama protein dan lemak tidak jenuh. Melalui proses
oksidasi, radikal bebas yang dihasilkan selama fosforilasi oksidatif pada mitokondria dan dapat menghasilkan berbagai modifikasi makromolekul. Radikal
bebas juga dapat bereaksi dengan DNA, menyebabkan mutasi kromosom. Akumulasi yang terus menerus berkontribusi pada perubahan-perubahan
yang berkaitan dengan penuaan dan mengakibatkan kerusakan sel yang ireversibel sehingga terjadi penurunan fungsi dan pada akhirnya terjadi kematian sel
Hulbert et al., 2007. Pada keadaan normal, secara fisiologis sel memproduksi radikal bebas
sebagai konsekuensi logis pada reaksi biokimia dalam kehidupan aerobik. Organisme aerobik memerlukan oksigen untuk menghasilkan ATP, yaitu suatu
senyawa yang merupakan sumber energi bagi makhluk hidup melalui fosforilasi oksidatif yang terjadi dalam mitokondria. Pada proses tersebut terjadi reduksi O2
menjadi H2O yang memerlukan pengalihan 4 elektron. Namun, dalam keadaan tertentu, pengalihan elektron tersebut berjalan kurang sempurna sehingga dapat
terbentuk radikal bebas yang dapat merusak sel jika tidak diredam Suryohudoyo, 2007.
Pembentukan radikal bebas dinetralisir oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang berimbang. Pengaruh negatif radikal bebas terjadi
jika jumlahnya melebihi kemampuan pertahanan antioksidan tubuh sehingga menimbulkan kondisi stres oksidatif.
Stres oksidatif adalah suatu keadaan ketika jumlah antioksidan tubuh kurang dari yang diperlukan untuk meredam efek buruk radikal bebas yang dapat
merusak membran sel, protein, dan DNA, dan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup sel dan jaringan. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang berkepanjangan,
maka akan terjadi penumpukan hasil kerusakan oksidatif di dalam sel dan jaringan yang akan menyebabkan seljaringan tersebut kehilangan fungsinya dan akhirnya
mati
Dröge, 2002
. Penumpukan hasil-hasil perusakan oleh radikal bebas tadi terutama dalam keadaan stres oksidatif akan meningkat dengan bertambahnya
umur, dan diduga merpakan penyebab utama terjadinya proses penuaan Bagiada, 2001.
Radikal bebas dapat terbentuk melalui dua cara, yaitu secara endogen, sebagai respon normal dari rantai peristiwa biokimia dalam sel intrasel maupun
luar sel ekstrasel, dan secara eksogen radikal bebas didapat dari polutan lingkungan, asap rokok, obat-obatan, dan radiasi ionisasi atau sinar ultra violet
Supari, 1996. Kemampuan mempertahankan homeostasis menurun seiring pertambahan
usia sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit dan terjadi kematian. Proses
penuaan alami mempunyai 4 karakteristik yaitu progresif, endogen, ireversible, dan terjadi penurunan. Proses penuaan bersifat progresif karena penyebab
penuaan telah ada sejak organisme masih muda. Penuaan melibatkan proses yang bersifat endogen sehingga terjadi proses penuaan intrinsik. Faktor eksogen juga
dapat mengakibatkan penuaan baik secara langsung atau melalui interaksi dengan faktor endogen. Faktor endogen ini yang menjelaskan tentang mengapa tiap
individu mempunyai usia yang berbeda meskipun dalam lingkungan yang sama. Proses penuaan adalah proses yang tidak dapat kembali ke awal. Pada proses
penuaan terjadi penurunan fungsi fisiologis tubuh.
2.1.3 Faktor yang Mempercepat Penuaan