BAB IV TEKNIK-TEKNIK YANG DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK PENUTUPAN RESESI GINGIVA
Perawatan invasif dilakukan apabila resesi gingiva yang panjang apalagi lebar dan keadaan jaringan di sekitarnya memungkinkan, maka harus ditanggulangi secara bedah
periodontal. Pada umumnya penutupan resesi gingiva dilakukan dengan tindakan bedah mukogingiva,disebut pula sebagai bedah plastik, tetapi tidak banyak kasus yang dirawat secara
bedah karena harus dipertimbangkan oral hygiene, ada tidaknya gingivitis dan periodontitis terutama yang disertai kehilangan perlekatan yang banyak dan kebiasaan merokok. Tindakan
bedah mukogingiva diindikasikan untuk penutupan resesi gingiva jika sudah menyebabkan gangguan estetis.
21
Pada bab ini akan dibahas tiga teknik bedah mukogingiva yang dapat digunakan untuk penutupan resesi gingiva yaitu coronally advanced flap, cangkok jaringan ikat
subepitel dan regenerasi jaringan terarah.
4.1 Coronally advanced flap
Perawatan resesi gingiva digunakan untuk mengurangi sensitivitas akar dan memperbaiki masalah estetis. Coronally advanced flap adalah salah satu dari banyak teknik bedah
mukogingiva yang diindikasikan pada resesi kelas I dan II menurut klasifikasi Miller.
22
Prosedur kerja coronally advanced flap, yaitu:
22,23
1. Dilakukan anestesi lokal mepivacain dengan adrenalin 1:100.000
2. Sebuah insisi intrasulkular dibuat dengan pisau bedah pada aspek bukal gigi yang terlibat.
Insisi horizontal ini diperpanjang ke mesio-distal melibatkan pembedahan aspek bukal dari papila yang berdekatan serta menghindari tepi gingiva gigi yang berdekatan.
Universitas Sumatera Utara
3. Dua insisi oblik dilakukan dari mesial dan distal dari insisi horizontal melewati batas
mukogingiva. Flep ketebalan penuh berbentuk trapesium dibuka dengan elevator periosteal ke arah batas mukogingiva.
4. Kemudian dilakukan diseksi ketebalan sebagian yang dilakukan ke arah apikal menuju
puncak tulang marginal, dengan meninggalkan periosteum tetap utuh. 5.
Sebuah diseksi mesial-distal dan apikal sejajar ke bagian mukosa vestibular dilakukan untuk melepaskan ketegangan otot dan membantu pergeseran flep ke arah koronal.
6. Papila yang bersebelahan dengan gigi terlibat dideepithelialisasi.
7. Flep diposisikan ke koronal, lalu dijahit dengan benang ukuran 5-10 seperti yang
dijelaskan oleh Allen dan Miller, sedangkan bagian mesial dan distal flep dijaga kestabilannya dengan 2 jahitan tunggal ditempatkan di daerah interdental.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Teknik coronally advanced flap dengan insisi vertikal. a insisivus lateral dan
kaninus atas yang resesi b flep dengan dua insisi vertikal yang oblik divergen dibuka berupa split-full-split c jaringan lunak mesial dan distal dari insisi vertikal
dan papila interdental yang diepitelisasi d flap dijahit koronal ke CEJ dari masing-masing gigi yang di rawat e 12 bulan setelah penutupan akar kompleks
dan seluruh perawatan resesi gingiva mempunyai warna yang baik di area jaringan lunak tersebut. Zucchelli G, Melle M, Marzadori M,dkk. J. Periodontal, 2009;
1087
Perawatan pasca bedah, penggunaan kantong es direkomendasikan selama 3 jam. Pasien dianjurkan untuk sementara berhenti menyikat gigi, menghindari trauma di sekitar lokasi bedah,
dan mengurangi merokok. Kumur-kumur dengan klorheksidin diglukonat 0,12 sebanyak 4 kali selama 60 detik setiap hari selama 10 hari pertama, dan pemberian analgesik, seperti
Nimesulide 100mg dua kali sehari direkomendasikan untuk rasa sakit. Jahitan dapat dibuka setelah 10 hari. semua pasien dianjurkan untuk membersihkan daerah bedah dengan kapas
direndam dalam larutan klorheksidin diglukonat 0,12 4 kali sehari selama 10 hari. Tiga minggu
Universitas Sumatera Utara
setelah operasi, pasien diperintahkan untuk melanjutkan pembersihan gigi mekanis daerah yang dirawat dengan menggunakan sikat gigi lembut dan teknik roll secara hati-hati.
22,23
4.2 Cangkok jaringan ikat subepitel