F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori
Teori adalah untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala spesifik atau proses tertentu terjadi,
20
dan satu teori harus diuji dengan menghadapkan pada fakta-fakta yang dapat menunjukkan ketidak benarannya.
21
Kerangka teori adalah
kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, thesis mengenai sesuatu kasus
atau permasalahan problem yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis. Konsep negara hukum modern di Eropa Kontinental dikembangkan dengan
menggunakan istilah Jerman yaitu ”rechtsstaat” antara lain oleh Immanuel Kant,
Paul Laband, Julius Stahl, Fichte, dan lain-lain. Sedangkan dalam tradisi Anglo Amerika konsep negara hukum dikembangkan dengan sebutan ”The Rule of Law”
yang diperoleh oleh A.V. Dicey. Selain itu, konsep negara hukum juga terkait dengan istilah nomokrasi
nomocratie yang berarti bahwa penentu dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara adalah hukum.
22
Menurut Stahl, konsep negara hukum yang disebut dengan istilah
”rechtsstaat” mencakup empat elemen penting, yaitu; 1 Perlindungan hak asasi
manusia; 2 Pembagian kekuasaan; 3 Pemerintahan berdasarkan Undang-Undang;
dan 4 Peradilan tata usaha negara.
23
Sedang A.V. Dicey menyebutkan tiga ciri-ciri
20
J.J.J M. Wuisman, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Asas-Asas , Penyunting : M. Hisyam,
Jakarta : FE UI, 1996, hal. 203 lihat M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitan, Bandung : Mandar Maju, 1994 , hal. 27 menyebutkan, bahwa teori yang dimaksud disini adalah penjelasan
mengenai gejala yang terdapat dalam dunia fisik tersebut tetapi merupakan suatu abstraksi intelektual di mana pendekatan secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris. Artinya
teori ilmu hukum merupakan suatu penjelasan rasional yang bersesuaian dengan objek yang dijelaskannya. Suatu penjelasan biar bagaimanapun meyakinkan, tetapi harus didukung oleh fakta
empiris untuk dapat dinyatakan benar.
21
Ibid , hal. 16.
22
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Konstitusionalisme Indonesia, Edisi Revisi, Konstitusi Press, Jakarta, 2005, hal. 152.
23
Ibid. hal. 152.
Universitas Sumatera Utara
penting ”The Rule of Law”, yaitu; 1 Supremacy of law; 2 Equality before the law; dan 3 Due process of law.
24
Prinsip-prinsip negara hukum senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Dua isi pokok yang senantiasa menjadi inspirasi
perkembangan prinsip-prinsip negara hukum adalah masalah pembatasan kekuasaan dan perlindungan Hak Asasi Manusia. Melihat kecenderungan
perkembangan negara hukum modern yang dipengaruhi oleh perkembangan kompleksitas kehidupan berbangsa dan bernegara serta kemajuan teknologi, lahir
prinsip-prinsip penting baru untuk mewujudkan negara hukum. Terdapat dua belas prinsip pokok sebagai pilar-pilar utama yang menyangga berdirinya negara hukum
saat ini. Kedua belas Prinsip tersebut adalah :
25
1. Supremasi Hukum Supremacy of Law