24
3.5.2. Kriteria eksklusi 1. Anak menderita anemia berat, infeksi berat dan gizi buruk
2. Siklus menstruasi yang tidak normal: - Menstruasi yang tidak teratur
- Perdarahanmenstruasi yang masif 3. Penderita yang memiliki perawakan pendek
3.6. Etika penelitian
Etika penelitian disetujui oleh komite etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.7. Bahan, Cara Kerja
penelitian
Pubertas ditentukan dengan menggunakan skala dari Marshall dan Tanner untuk menentukan perkembangan seks skunder yang dinilai oleh tim
peneliti yang berjenis kelamin perempuan, menstruasi ditentukan dengan ditanyakan langsung kepada sampel tentang menstruasi, gangguan
tentang menstruasi dan usia saat menstruasi pertama kali. Penentuan anemia pada penelitian ini menggunakan kriteria WHO,
yaitu kadar Hb untuk anak usia 6 sampai14 tahun adalah kurang dari 12 gdl. Dikatakan menderita ADB bila didapati Hb 12 gdl, RDW 16,
Indeks Mentzer 13 dan Indeks RDW 220. Darah kapiler diambil sebanyak 0,5 ml sampai 1 ml dari sampel penelitian sebelum dan setelah
Universitas Sumatera Utara
25
30 hari pemberian terapi besi. Kemudian dilakukan pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, eritrosit,
MCV, MCH ,
RDW. Pemeriksaan ini
diukur dengan menggunakan alat auto analyzer ABX Mikros-60, Franc. Setelah didapatkan sampel anak yang menderita ADB, kemudian
dilakukan pemeriksaan feses rutin, pada sampel yang mengalami infestasi parasit kecacingan akan diberikan pengobatan untuk menyingkirkan
kecacingan dengan pemberian Albendazole tablet 400 mg dosis tunggal dan setelah 2 minggu dilakukan pemeriksaan feses rutin ulang terhadap
penderita ADB yang mengalami kecacingan, sehingga sampel benar- benar bebas dari kecacingan.
Data tinggi badan diukur dengan pengukur tinggi microtoise
merek MIC sensitivitas 0,1 cm yang tertempel di dinding. Sampel diperiksa di
atas alas rata, tanpa alas kaki, mata dan telinga berada pada bidang horizontal
Frankfrurt plane dan berat badan ditimbang dengan timbangan
merek CAMRY sensitivitas 0,1 kg. Kemudian hasil pengukuran dimasukkan kedalam grafik
Centers for Disease Control and Prevention CDC tahun 2000. Sampel yang memiliki tinggi badan - 2 SD dengan
indikasi perawakan pendek tidak diikutkan dalam penelitian ini. Data tinggi badan diulang setelah 6 bulan. Data kesakitan anak
dicatat setiap hari oleh gurunya. Kecepatan tumbuh diukur dengan :
Universitas Sumatera Utara
26
Ht
2
-Ht
1
cm Interval tahun
Keterangan : Ht 1 : Pengukuran tinggi badan yang pertama cm
Ht 2 : Pengukuran tinggi badan yang kedua cm Interval : Jarak waktu pengukuran tahun
Setelah dilakukan randomisasi secara sederhana dengan menggunakan tabel random, sampel dibagi menjadi dua kelompok
perlakuan yaitu pemberian terapi besi dengan ferro sulfat satu kali sehari dan plasebo satu kali sehari. Terapi besi diberikan satu kali sehari pada
pagi hari sebelum makan selama 12 minggu dalam bentuk kapsul ferro sulfat dengan dosis 60 mg elemental zat besi, plasebo terdiri dari sakarum
laktis dan dikemas sama dengan preparat besi yang juga diberikan selama dua belas minggu. Pengawasan makan obat dilakukan oleh guru UKS dan
orang tua serta efek samping di catat dalam buku, efek samping yang timbul dan dilaporkan kepada guru UKS.
Universitas Sumatera Utara
27
Kecepatan tumbuh Antropometri
setelah 6 bulan
3.8. Identifikasi variabel