Landasan Teori Kerangka konsep

c. Housekeepping, tempat kerja harus dipelihara dalam kondisi bersih dan sehat. Pembersihan rutin dan prosedur dekontaminasi harus ditetapkan. d. Risiko tinggi terpapar, jika pekerja perawatan kesehatan terpapar secara parenteral stik jarum atau melalui membran mukosa terhadap darah atau cairan tubuh infeksius lainnya, kecelakaan tersebut harus segera dilaporkan. Tindakan evaluasi dan pencegahan terhadap hepatitis B dan HIV adalah kritis. e. Pelatihan, pimpinan harus memastikan bahwa semua pegawai yang berisiko terhadap paparan di tempat kerja ikut serta dalam program pelatihan. Program tersebut akan menyajikan rencana kontrol paparan bagi institusi dan secara spesifik menjelaskan tindakan yang harus dilakukan oleh pegawai untuk keselamatan mereka. Kebijakan dan panduan tertulis harus disediakan bagi semua personel mengenai pencegahan dan tindakan mengontrol infeksi.

2.7. Landasan Teori

Penerapan Standar Operasional Prosedur SOP praktik keperawatan merupakan tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien, namun keberhasilan dalam mengimplementasikan SOP tersebut tergantung dari pengetahuan dan sikap perawat itu sendiri. Pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan SOP penting diperhatikan dalam upaya mencapai keselamatan dan kesehatan kerja khususnya dalam tindakan pencegahan infeksi. Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur SOP Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008 Pengetahuan merupakan salah satu bentuk operasional dalam perilaku manusia yang dapat mempengaruhi sikap seseorang Notoatmodjo, 1993. Menurut Breckler 1984 yang dikutip oleh Azwar 1995 bahwa struktur sikap terdiri dari tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif. Pengetahuan yang luas dan adanya keselarasan komponen sikap akan mewujudkan kecenderungan perawat bersikap positif untuk menerapkan SOP teknik menyuntik dalam upaya pencegahan infeksi.

2.8. Kerangka konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen yang korelasinya dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen - Pengetahuan - Sikap Persiapan alat dan pelaksanaan Penerapan SOP teknik menyuntik Gambar.2.1. Kerangka Konsep Penelitian Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur SOP Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini adalah Cross sectional, yaitu untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap terhadap penerapan Standar Operasional Prosedur SOP teknik menyuntik dalam upaya pencegahan infeksi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berada di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru di dua ruangan rawat inap yaitu di ruangan Medikal dan ruangan Surgikal. Ruangan Medikal terbagi menjadi tujuh bagian dan ruangan Surgikal terbagi menjadi tiga bagian, jadi keseluruhan ruangan adalah 10 ruangan. Pada penelitian ini ruangan yang dipilih adalah 4 ruangan, yaitu ruangan cendrawasih 1 dan 2, ruangan murai 1 dan ruangan melati. Alasan pemilihan ke empat ruangan tersebut adalah karena rata- rata pemberian obat melalui suntikan intra vena dalam sehari mencapai 20 sampai 30 suntikan perhari. Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelusuran kepustakaan, penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian dan analisis data serta penyusunan laporan akhir yang membutuhkan waktu lebih kurang enam bulan. 34 Idayanti: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawatterhadap Penerapan Standar Operasional Prosedur SOP Teknik Menyuntik Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2008.