Tipe-tipe Kepemimpinan Pembinaan Sikap Kepemimpinan

menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah. ” QS. Al-Anbiya21:73 Sifat yang dimaksud adalah : a. Kesabaran dan ketabahan, Kami jadikan mereka pemimpin- pemimpin ketika mereka tabahsabar. b. “Yahduna bi amrina”, mengantar masyarakatnya ke tujuan yang sesuai dengan petunjuk Kami Allah. c. “ Wa auhaina ilaihim fi’la al khairat”, telah membudaya pada diri mereka kebaikan. d. “Abidin”Beribadah, termasuk melaksanakan shalat dan menunaikan zakat e. “Yuqinun” Penuh keyakinan.

6. Tipe-tipe Kepemimpinan

Bertolak dari perilaku pemimpin dalam sekelompok manusia organisasional, kita dapat mengelompokkan kepemimpinan seseorang dalam tipe-tipe tertentu yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri. Adapun tipe-tipe kepemimpinan tersebut adalah seperti dijelaskan di bawah ini: a. Tipe Pemimpin Otokratik Otokrat berasal dari perkataan autos = sendiri; dan kratos = kekuasaan, kekuatan. Jadi otokrat berarti: penguasaan absolut. 24 Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak kepemimpinan. Pimpinan memandang dirinya lebih dalam segala hal, dibandingkan bawahannya. Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah sehingga dianggap tidak mampu berbuat sesuatu tanpa diperintah. 25 Pemimpin otokratik memiliki ciri-ciri antara lain: 1 Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pimpinan. 24 Kartono, op. Cit., h. 71. 25 Rivai, op. Cit., h. 36. 2 Bawahan, oleh pimpinan hanya dianggap sebagai pelaksana dan mereka tidak boleh memberikan ide-ide baru. 3 Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah. 4 Menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun bermusyawarah sifatnya hanya penawaran saja. 5 Memiliki kepercayaan rendah terhadap bawahan dan kalaupun kepercayaan diberikan, di dalam dirinya penuh ketidakpercayaan. 6 Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah. 7 Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang. 26 b. Tipe Pemimpin Demokratis Inti demokrasi adalah keterbukaan dan keinginan memposisikan pekerjaan dari, oleh, dan untuk bersama. Tipe kepemimpinan demokratis bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuan-tujuan yang bermutu dapat dicapai. 27 Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Kepemimpinan tipe ini dalam mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah, yang diwujudkan pada setiap jenjang dan di dalam unit masing-masing. Seorang pemimpin yang demokratik dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional, perilakunya mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. 28 Dan ciri-ciri kepemimpinan demokratis antara lain : 1. Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama personalia organisasi itu. 2. Bawahan, oleh pimpinan dianggap sebagai komponen pelaksana, dan secara integral harus diberi tugas dan tanggung jawab. 3. Disiplin, akan tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara bersama. 4. Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan tanggung jawab pengawasan. 26 Danim, op. Cit., h. 75. 27 Ibid., h. 75. 28 Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, h. 43. 5. Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah. c. Tipe Pemimpin Permisif Kata permisif bisa bermakna serba boleh, serba meng-iya-kan, tidak ingin ambil pusing, tidak bersikap dalam makna sikap sesungguhnya, dan apatis. Pemimpin permisif tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba boleh. Dan ciri-ciri pemimpin yang permisif antara lain adalah: 1. Tidak ada pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri sendiri. 2. Mengiyakan semua saran. 3. Lambat dalam membuat keputusan. 4. Banyak “mengambil muka” kepada bawahan. 5. Ramah dan tidak menyakiti bawahan. 29 d. Tipe Paternalistis Tipe pemimpin yang paternalistik banyak terdapat di lingkungan masyarakat yang masih bersifat tradisional, umumnya di masyarakat yang agraris. 30 Pemimpin paternalistik menganggap bawahannya sebagai “anak yang belum dewasa”, anak yang tidak mampu menjadi dewasa. Karena itu, ia selalu bersikap sebagai seorang bapak pater artinya bapak, yang selalu membuat sesuatu untuk anak. Ia yang mengatur, ia yang mengambil prakarsa, ia yang merencanakan, dan ia pula yang melaksanakan menurut pahamnya sendiri. 31 Dan sifat-sifat pemimpin paternalistik antara lain sebagai berikut: 1. Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan. 2. Dia bersikap terlalu melindungi overly protective. 29 Danim, op. Cit., h. 76. 30 Siagian, op. Cit., h. 33-35. 31 J. Riberu, Dasar-dasar kepemimpinan, Jakarta : Pedoman ilmu jaya:1992, cet. Ke-IV, h. 8. 3. Dia jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri. 4. Dia hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif. 5. Dia tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut dan bawahannya untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri. 6. Selalu bersikap maha-tahu dan maha-benar. 32 e. Tipe Laissez Faire Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin; dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan pemimpin simbol, dan biasanya tidak memiliki keterampilan teknis. 33 Perilaku seorang pemimpin yang laissez faire cenderung mengarah kepada tindak-tanduk yang memperlakukan bawahan sebagai rekan sekerja, hanya saja kehadirannya sebagai pimpinan diperlukan sebagai akibat dari adanya struktur dan hirarki organisasi. 34 f. Tipe Militeristis Tipe ini sifatnya sok kemiliter-militeran. Hanya gaya luaran saja yang mencontoh gaya militer. Tetapi jika dilihat lebih sekasama, tipe ini mirip sekali dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat pemimpin yang militeristis antara lain ialah: 1. Lebih banyak menggunakan sistem perintahkomando terhadap bawahannya; keras sangat otoriter; kaku dan seringkali kurang bijaksana. 2. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan. 3. Sangat menyenangi formalitas upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebih-lebihan. 4. Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya. 5. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya. 32 Kartono, op. Cit., h. 69-70. 33 Ibid,. h. 71-72. 34 Siagian, op. Cit., h. 38-39. 6. Komunikasi hanya berlangsung searah saja. 35 g. Tipe Populistis Kepemimpinan populistis ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang-hutang luar negeri asing. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali Nasionalisme. h. Tipe Administratif atau Eksekutif Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Sedang para pemimpinnya terdiri dari teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. 36 Dari beberapa tipe kepemimpinan tersebut, tipe kepemimpinana demokratis sesuai dengan ajaran islam. Diantara ciri tipe pemimpin demokratis adalah memposisikan pekerjaan dari, oleh dan untuk bersama, hal ini sesuai dengan dua peran utama seorang pemimpin menurut islam yakni sebagai pelayan dan sebagai pelindung. Pelayan yang dimaksud adalah yakni memelihara kesejahteraan masyarakat, dan sebagai pelindungmasyarakat dari berbagai macam ancaman.

7. Fungsi Kepemimpinan