Berpikir Kreatif dalam Pengajuan Masalah Problem Posing

9 memiliki sikap kreatif Nasoetion dalam Siswono, 2004: 3. Selain itu, dengan pengajuan masalah siswa diberi kesempatan aktif secara mental, fisik, dan sosial serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelidiki dan juga membuat jawaban-jawaban yang divergen. Dalam pembelajaran matematika, pengajuan masalah menempati posisi yang strategis, bahkan dikatakan inti terpenting dalam disiplin matematika dan dalam sifat pemikiran penalaran matematika Silver dalam Komarudin, 2014. Pengajuan masalah adalah perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah dipecahkan dalam rangka pencarian alternatif pemecahan atau alternatif soal yang relevan Silver dalam Siswono, 2008: 41. Pengajuan masalah pada intinya meminta siswa untuk mengajukan masalah baru sebelum, selama atau setelah menyelesaikan masalah awal yang diberikan. Pengajuan masalah bermanfaat dalam membantu siswa mengembangkan keyakinan dan kesukaan terhadap matematika, sebab ide-ide matematika mereka di uji untuk memahami masalah yang sedang dikerjakan dan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam pemecahan masalah.

2.3 Berpikir Kreatif dalam Pengajuan Masalah Problem Posing

Silver dalam Siswono, 2004: 7 berpendapat bahwa pengajuan masalah dan pemecahan masalah dapat digunakan untuk mengidentifikasi kreativitas individu dan dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapai kreativitas. Beberapa ahli menunjukkan bahwa pengajuan masalah merupakan bentuk atau model untuk melatih berpikir kreatif. Leung dalam Siswono, 2004: 7 menjelaskan bahwa kreativitas dan pengajuan masalah mempunyai sifat yang sama dalam keseberagamannya. Pendapat tersebut melihat bahwa kreativitas sebagai produk berpikir kreatif berkaitan dengan pengajuan masalah merupakan sarana untuk menilai sekaligus mendorong kemampuan kreatif siswa. Berpikir kreatif siswa diukur menggunakan acuan yang dibuat oleh Silver dalam Siswono, 2005: 4 yang meliputi kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. 10  Kefasihan Kemampuan siswa dalam membuat beragam masalah dan dapat diselesaikan dengan cara yang benar. Beberapa masalah dikatakan beragam, bila masalah itu menggunakan konsep yang sama dengan masalah sebelumnya tetapi dengan atribut-atribut yang berbeda atau masalah yang umum dikenal siswa setingkatnya. Misalnya seorang siswa diminta untuk membuat persegi panjang dengan ukuran berbeda, soal pertama menanyakan keliling persegi panjang dan soal kedua menanyakan luasnya.  Fleksibilitas Kemampuan siswa dalam mengajukan masalah yang mempunyai cara penyelesaian berbeda-beda.  Kebaruan Kemampuan siswa dalam mengajukan masalah yang berbeda dari masalah yang diajukan pada umumnya. Dua masalah yang diajukan dikatakan berbeda apabila konsep matematika atau konteks yang digunakan berbeda, atau tidak biasa dibuat oleh siswa pada tingkat pengetahuannya. Indikator berpikir kreatif dalam pengajuan masalah berdasarkan karakteristik berpikir kreatif dapat diketahui dari Tabel 2.1. Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kreatif Karakteristik Berpikir Kreatif Indikator Berpikir Kreatif dalam Pengajuan Masalah Kefasihan Siswa mampu membuat beberapa masalah beserta penyelesaiannya dengan benar Fleksibilitas siswa mampu mengajukan masalah dengan beberapa alternatif penyelesaian atau mempunyai beragam penyelesaian Kebaruan siswa mampu mengajukan masalah yang berbeda dari masalah yang diajukan pada umumnya 11

2.4 Tingkat Berpikir Kreatif

Dokumen yang terkait

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNISI BERPIKIR KREATIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT SISWA KELAS AKSELERASI DI MTs NEGERI 2 JEMBER

0 18 48

Pengaruh Strategi Konflik Kognitif Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

3 26 276

PENINGKATAN ANTUSIASME SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PARTICIPATORY LEARNING PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri).

0 1 8

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KARTASURA.

0 0 19

PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DALAM PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA(Studi Kasus pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 0 17

Analisis tingkat self-efficacy dalam menyelesaikan masalah matematika siswa dibedakan dari gaya kognitif Reflektif dan Impulsif.

1 2 152

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DIBEDAKAN DARI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR.

7 20 208

Profil Kreativitas Penyelesaian Masalah Matematika Siswa SMP Berdasarkan Gaya Kognitif Reflektif Dan Impulsif - Universitas Terbuka Repository

0 0 207

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN RUANG SISI DATAR Yhana Alfianadevi Muthaharah

1 7 13

ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF

0 0 16