Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS Program BAZNAS

P. Sebagai Badan Amil Zakat, kegiatan pokok BAZNAS adalah menghimpun ZIS dari muzakki dan menyalurkan ZIS kepada mustahik yang berhak menerima sesuai ketentuan agama.

9. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS

Sesuai Surat Keputusan Presiden RI Nomor : 8 tahun 2001 Tanggal 17 Januari 2001, maka organisasi Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS terdiri dari : Badan Pelaksana, Dewan Pertimbangan, dan Komisi Pengawasan.

I. BADAN PELAKSANA

Ketua Umum : Dr. KH. Didin Hafidhuddin, Msc. Ketua I : Drs. H. Eri Sudewo, M.DM. Ketua II : H. Aries Muftie, SE, SH Sekertaris Umum : Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf Sekertaris I : Drs. H. Isbir Fadly Sekertaris II : Hj. Isye S. Latif Bendahara : Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim Kadiv. Pengumpulan : Dr. Siti Chalimah Fadjriyah, SE, Akt, MM Anggota : 1. Dr. H. Salim S. Al Jufrie, MA. : 2. dr. H. Naharus Surur, M.Ked. Kadiv. Pendistribusian : Drs. H. Abdul Shomad Muin, MM. Anggota : 1. M. Fuad Nasar, S.Sos. : 2. Ir. Rahmat Riyadi, MM Kadiv. Pendayagunaan : Laksda Purn H. Husein Ibrahim Anggota : 1. Ir. Jamil Azzaini, MM. : 2. Drs. H. Miftahul Munir, MM. Kadiv. Pengembangan Anggota : Wahyu Dwi Agung, SH. 1. Hertanto Widodo, SE, Akt. 2. Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum II. DEWAN PERTIMBANGAN Ketua : H. Muchtar Zarkasyi, SH. Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Ssyeihul Hadi Permono, SH, MA Sekertaris : H. Iskandar Zulkarnain, SE, M.Si. Wakil Sekertaris : Drs. H. Wahiduddin Adam, MA Anggota : 1. Drs. H. A. M. Fatwa 2. H. Hussein Umar 3. Dr. H. Daud Rasyid, MA. 4. K.H. Abdullah Gymnastiar 5. Prof. Drs. H. Cecep Syarifuddin 6. Prof. Dr. H. Mastuhu 7. Prof. H. Fathurrahman Jamil 8. Drs. H. Djamal Doa 9. Drs. H. Rahmad Gobel 10. Ir. H. Hariyadi Sukamdani

III. KOMISI PENGAWAS

Ketua : Drs. H. Achmad Subianto, M.BA. Wakil Ketua : Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Sc Sekertaris : Drs. H. Basri Barmanda, M.BA. Wakil Sekertaris : Drs. H. Farid Hadjiry, MM Anggota : 1. Prof. Dr. H. Ahmad Suka rdja, SH, MA 2. Prof. Dr. H.M. Tahir Azhary, SH 3. Drs. MarI Muhammad 4. Dra. Hj. Yuniwati T. Masjchun Sofwan 5. Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin 6. Drs. H. Taufiq Kamil

10. Program BAZNAS

i. Penerimaan Dana.

Divisi Pengumpulan dibentuk dengan tujuan melakukan pengumpulan zakat, infak shadaqah serta dana-dana lain yang diperkenankan oleh undang-undang melalui peningkatan kesadaran berzakat dan pemberian layanan dan kemudahan bagi pembayar zakat antara lain dengan membentuk Unit Pengumpul Zakat UPZ Departemen, Badan Usaha Milik Negara BUMN, Perusahaan swasta berskala Nasional maupun di instansi lain, serta di luar negeri. Upaya penyadaran zakat masyarakat dilakukan dengan melakukan sosialisasi yang dilakukan melalui presentasi, pengajian, talk show di media elektronik, publikasi program di media cetak serta penerbitan brosur dan buku-buku. Untuk lebih jelas mensosialisasikan program-program BAZNAS ke daerah-daerah maka dilakukan sinergi dengan Badan Amil Zakat Daerah BAZDA dan Lembaga Amil Zakat LAZ. Selain upaya penyadaran BAZNAS juga melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas layanan kepada para wajib zakat Muzakki sehingga para muzakki dapat melakukan pembayaran zakat dengan mudah dan nyaman. Dalam mengumpulkan zakat selain melakukannya melalui konter yang disediakan di kantor- kantor pelayanan maupun UPZ Mitra BAZNAS, pembayaran zakat juga dipermudah oleh BAZNAS dengan membuka rekening di 14 Bank agar dapat menjangkau seluruh wilayah masyarakat. Sejak diterbitkannya UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, BAZNAS dan UPZ maupun Mitra BAZNAS lainnya telah dapat menerima zakat sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak. Bagi Para Muzakki yang membayarkan zakatnya kepada BAZNAS maka akan memperoleh NPWZ Nomor Pokok Wajib Zakat dan BSZ Bukti Setor Zakat yang dapat dipergunakan sebagai Bukti Pengurangan Penghasilan Kena Pajak. ii. Penyaluran Dana. Sesuai dengan Undang-undang No. 38 tahun 1999 bahwa BAZNAS juga melakukan kegiatan penyaluran baik yang langsung maupun tidak langsung. Berkaitan dengan penyaluran, maka BAZNAS mempunyai dua strategi yaitu : 4. Penyaluran secara langsung adalah penyaluran yang dilakukan langsung kepada mustahik. Penyaluran secara langsung ini dilakukan oleh USZ konter. 5. Penyaluran secara tidak langsung adalah penyaluran yang dilakukan BAZNAS melalui lembaga Mitra. Penyaluran secara tidak langsung ini dilakukan oleh Unit Salur Zakat USZ Mitra seperti Badan Amil Zakat BAZ, Lembaga Amil Zakat LAZ dan USZ Mitra yang ada di BUMN, BUMS, BMT, Lembaga Masjid.

B. GAMBARAN UMUM BMT MEKAR DA’WAH SERPONG.

D. Sejarah Pendirian KSU. Syari’ah BMT Mekar Da’wah Serpong

BMT Mekar Da’wah Serpong yang merupakan Cabang dari BMT Taruna Al- Qur’an Yogyakarta BMT Jogjatama, red didirikan pada tanggal 26 Februari 2004 dengan No Akta Pendirian 5187BHDisKUK. BMT Mekar Da’wah mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :

E. Visi

Menjadi lembaga keuangan Mikro Syari’ah dengan pelayanan terbaik bagi pengembangan UMKM secara berkelanjutan.

F. Misi

Melakukan upaya-upaya peningkatan kemampuan ekonomi dan sosial umat secara berkesinambungan melalui pendekatan prinsip syari’ah yang inovatif. Untuk mencapai Visi, misi dan tujuan sebagaimana dimaksud diatas maka BMT Mekar Dakwah menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha Tamwil keuangan, Maal Sosial. Dalam bidang ini pola gerak BMT Mekar Dakwah adalah bidang sosial kemasyarakatan. BMT Mekar Dakwah merupakan salah satu Mitra Salur Zakat BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional. Modal yang digulirkan untuk bidang ini berasal dari dana Zakat, Infaq dan Shadaqah dari masyarakat. Dari dana tersebut disalurkan dalam bentuk : G. Penyaluran dana Qordul Hasan dana kebajikan H. Beasiswa Barokah I. Pengobatan gratis

J. Manajemen dan Struktur Organisasi

Pengelolaan usaha saat ini ditentukan dan dipegang langsung oleh jajaran pengurus dengan dibantu para anggota dan orang-orang yang ahli dibidangnya sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman operasionalnya. Mereka berasal dari santri pondok Taruna Al-quran, profesional lokal dan profesional umum. Dalam susunan manajemen yang bergabung dengan BMT Mekar Da’wah, diharapkan dapat bersinergi membentuk satu kesatuan tim yang memperkokoh BMT Mekar Da’wah dan juga diharapkan bisa terjadi transfer ilmu antar pegawai, sehingga bisa membentuk fungsi pegawai sebagai Dai, sebagai Marketer dan juga sebagai Konsultan Bisnis. Dewan Pengawas Manajemen : H. Muhamad Ridwan Dewan Pengawas Syari’ah : Wiroso, SE, MBA Ketua Pengurus : Ismail Sekretaris : Azhar Ahmad, SE Bendahara : Mudzakir Murad, S.Ag Manager : Rifqi Mubarok Operasional : Agustri, SE Marketing : - Jupriyanto K. Andrian

C. ANALISA KINERJA BMT MEKAR DA’WAH TAHUN 2007 1.

Gambaran Umum Kondisi yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja BMT Tahun 2007.

a. Faktor Internal BMT Mekar Da’wah.

Prestasi yang ditempuh oleh BMT Mekar Dakwah yang digambarkan dalam laporan RAT Rapat Anggota Tahunan 2007 belum mengambarkan sesuatu yang menggembirakan, dalam hal ini perlu diperhatikan dan menjadi STRUKTUR ORGANISASI KSU. SYARI’AH BMT MEKAR DA’WAH SERPONG sebuah evaluasi kinerja untuk menghasilkan suatu hal yang berprestasi. Peningkatatan-peningkatan kinerja belum sampai kepada tercapainya target, tetapi ada beberapa hal yang menjadi catatan perkembangan yang menjadi salah satu hal yang dapat dibanggakan, diantaranya semakin meningkatnya sarana dan prasarana untuk pencapaian target. Selain itu faktor yang menghambat atau yang menjadi kendala BMT dalam mengembangkan usaha ini karena beberapa faktor, antara lain : Dalam Lingkungan Organisasi 1. Komunikasi diantara level-level dalam struktur Organisasi kurang berjalan dengan baik, hal tersebut banyak terjadi dikarenakan masing-masing pihak terutama Dewan Pengurus sangat sibuk dengan tugasnya masing-masing di luar BMT Mekar Da’wah jadi waktu untuk berkonsultasi atau rapat sering terhambat. 2. Keputusan yang menyangkut operasional sering tidak lancar, karena tidak ada koordinasi di jajaran pengurus.

b. Faktor Eksternal BMT Mekar Da’wah

Pada saat ini BMT Mekar Dakwah menjadi dominan khususnya di wilayah pasar Serpong, fakta ini terbukti dari semakin banyaknya pedagang yang mempercayakan penitipan uangnya di BMT Mekar Dakwah, reaksi masyarakat ini cukup berperan kepada peningkatan funding dan memperluas ruang gerak untuk menggulirkan pembiayaan. Mengenai faktor penghambat, krisis ekonomi yang berkepanjangan telah membawa dampak berat bagi hampir semua sektor perekonomian di Indonesia terutama pada sektor jasa keuangan. Ditengah merosotnya segala kegiatan ekonomi ditambah pula dengan kondisi politik negara kita yang semakin tak menentu juga membawa dampak pula bagi BMT Mekar Da’wah. dan kondisi ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi operasional BMT, karena menyebabkan : a. Pemenuhan kewajiban dari Anggota Pembiayaan, karena ada anggota yang merasa kesulitan dalam menjalankan usahanya bahkan diantaranya terpaksa gulung tikar Pailit. b. Kenaikan Harga BBM akibat ketidakpastian kondisi politik yang semakin tidak pasti membuat kondisi usaha semakin sulit, hal tersebut yang menyebabkan berkurangnya tingkat penghasilan dari anggota BMT.

2. ANALISA KINERJA KEUANGAN TAHUN 2007.