Indikator Peralatan Indikator Peralatan Bantu

15 atau pada trafo kapasitas kecil, umumnya menggunakan tap changer yang dioperasikan hanya pada saat tenaga beban OLTC terdiri dari: • Selector Switch. • Diverter Switch • Transisi Resistor Untuk mengisolasi dari bodi trafo tanah dan meredam panas pada saat proses perpindahan tap, maka OLTC direndam di dalam minyak isolasi yang biasanya terpisah dengan minyak isolasi utama trafo ada beberapa trafo yang compartemennya menjadi satu dengan main tank. Karena pada proses perpindahan hubungan tap di dalam minyak terjadi fenomena elektris, mekanis, kimia dan panas, maka minyak isolasi OLTC kualitasnya akan cepat menurun, tergantung dari jumlah kerjanya dan adanya kelainan di dalam OLTC. [2]

2.3.6.5 Indikator

Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indikator pada transformator sebagai berikut: a Indikator suhu minyak b Indikator permukaan minyak c Indikator sistem pendingin d Indikator kedudukan tap

2.3.6.6 Peralatan Indikator

Termometer adalah alat pengukur tingkat panas dari trafo baik panasnya kumparan primer dan sekunder juga minyak. Termometer ini bekerja atas dasar air raksa mercuriHg yang Universitas Sumatera Utara 16 tersambung dengan tabung penuaian dan tersambung dengan jarum indikator derajat panas.

2.4 Polaritas Transformator

Polaritas trafo adalah tanda pada trafo yang menjelaskan arah relatif dari tegangan induksi dan komponen-komponen arus dalam dua kumparan trafo. Dalam kebanyakan trafo ada suatu bentuk dari tanda pada trafo yang diberikan pada trafo yang diberikan oleh pabrik pembuatannya. Tanda tersebut dikenal sebagai polarity marking. Kumparan-kumparan dari trafo atau mesin-mesin elektrik yang lain diberi tanda untuk menunjukkan polaritas dari terminal- terminalnya. Perhatikan Gambar 2.5 dibawah ini: 1 3 2 4 Gambar 2.5 Polaritas trafo [3] Terminal 1 dan 3 adalah identik, karena arus-arus yang masuk ke terminal- terminal ini menghasilkan fluksi dalam arah yang sama dalam inti, yang membentuk lintasan magnetik bersama. Dengan alasan yang sama, yang berubah terhadap waktu maka tegangan diinduksikan dalam kedua kumparan ini, maka bila suatu saat tertentu potensial tegangan pada terminal satu adalah positif terhadap terminal 2,maka pada saat yang sama tegangan jepitan pada terminal 3 akan positif terhadap terminal 4. Dengan perkataan lain, tegangan induksi e 12 dan e 34 adalah sefasa. Terminal-terminal yang identik seperti 1 dan 3 atau 2 dan 4 kadang-kadang diberi tanda “• ” atau “±” seperti terlihat pada Gambar 2.5. Ini Universitas Sumatera Utara 17 dinamakan tanda polaritas dari kumparan. Tanda tersebut menunjukkan arah bagaimana kumparan itu dililitkan pada inti. [3]

2.5 Pendinginan Trafo

Suatu trafo, pada saat beroperasi terdapat rugi-rugi losses yang sebagian besar terdapat pada dua jenis material, diantaranya: 1. Rangkaian magnetik: muncul karena adanya variasi dari alternating flux pada inti magnetik, dimana berhubungan dengan adanya induktansi dan dari tegangan input. 2. Kumparan: sebagai fungsi I 2 R dari rugi-rugi pada kumparan dan juga adanya rugi Arus Eddy, yang berkaitan dengan arus dan beban. Selain itu, losses juga terjadi pada interkoneksi, tap changer dan bushing. Fluksi bocor dari kumparan, teminal, dan koneksi dapat juga menimbulkan losses yang bersifat parasit dengan menginduksi arus eddy pada kumparan magnetik non aktif, seperti tangki konservator, cover, dan lain sebagainya. Sehingga hal ini juga harus diperhatikan diusahakan untuk lebih diturunkan ke titik minimum. Semua losses ini menimbulkan panas pada peralatan-peralatan trafo, sehingga dibutuhkan metode pendinginan. Nilai kerja dari trafo pada tegangan dan daya tertentu sangat berhubungan dengan timbulnya panas, karena pembatasan pada material isolasi yang digunakan, dan bertambahnya derajat temperatur yang sebanding dengan bertambahnya losses I 2 R. Universitas Sumatera Utara 18 Transmisi dari panas biasanya dalam beberapa cara, yaitu: 1. Konduksi dari macam-macam peralatan yang digunakan dari dalam trafo ke permukaan. 2. Konveksi dalam dielektrik cair yang mana mentransmisikan panas ke media pendingin pada heat exchanger untuk trafo tipe basah. 3. Radiasi dalam dielektrik gas yang mana keduanya, isolator dan pembawa panas untuk trafo tipe kering. Trafo umumnya diisi minyak sebagai bahan isolasi antara kumparan dengan kumparan dan kumparan dengan kaki. Trafo tenaga umumnya dilengkapi dengan sistem pendingin, yang dimaksudkan agar trafo dapat bekerja sesuai rating yang tertera pada spesifikasinya. Trafo yang dilengkapi pendingin biasanya adalah yang berkapasitas diatas 1MVA. Tipe pendingin trafo adalah secara alami dan paksaan, yaitu menggunakan riben sirip, radiator dan bantuan motor kipas untuk menghasilkan debit udara yang lebih besar untuk dialirkan ke trafo. Banyaknya riben atau motor-motor yang terpasang sesuai dengan kapasitas trafo dan permukaan yang didinginkan. Trafo kecil sampai rating 25kVA adalah tipe kering. Arus udara konveksi dan radiasai dari tangki trafo adalah cukup untuk mempertahankan temperatur dalam batas yang diijinkan. Kebanyakan trafo adalah direndam dalam minyak. Inti dan kumparan secara menyeluruh direndam dalam minyak mineral. Minyak adalah baik untuk bahan isolasi dan memberikan dispasi panas yang baik daripada udara. [3] Universitas Sumatera Utara 19

2.5.1 Trafo Minyak dengan Pendingin Sendiri