Kecemasan atau ansietas adalah respon emosi tanpa objek spesifik dan bersifat individual. Menurut Feud dalam Riasmini 2000, kecemasan timbul secara
otomatis jika individu menerima stimulasi berlebihan yang melampaui untuk menanganinya internal, eksternal. Menurut Sullivan dalam Riasmini 2002,
kecemasan timbul akibat ketakutan akan ketidak mampuan untuk berhubungan secara interpersonal serta akibat penolakan Maryam, 2008, kecemasan menurut
Sundari 2005 kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena
adanya ancaman terhadap kesehatan. 2. Tingkat Kecemasan
Menurut Direja 2011, tingkat kecemasan yaitu :
1. Cemas ringan : berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari,
lahan persepsi meningkat mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya. 2.
Cemas sedang : memungkin kan untuk seseorang memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami tidak
perhatian yang selektif namun dapat melakukan yang lebih banyak jika diberikan arahan.
3. Cemas berat : yang di tandai dengan persepsi menjadi terganggu, perasaan tentang
terancam atau takut meningkat, komunikasi menjadi terganggu mengalami peningkatan tanda-tanda vital lebih dramatis, terjadi gejala diare, dioforesis
keringat berlebihan, palpitas, nyeri dada, dan muntah. 4.
Panik : kehilangan kontrol, seseorang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan.
5. Macam- macam Kecemasan Menurut Sundari 2005, macam- macam kecemasan terdiri atas :
1. Kecemasan karena merasa berdosa atau bersalah
Universitas Sumatera Utara
2. Kecemasan karena akibat melihat dan mengetahui bahaya yang mengancam
dirinya 3.
Kecemasan dalam bentuk yang kurang jelas, apa yang ditakuti tidak seimbang, bahkan yang ditakuti itu hal benda yang tidak berbahaya
4. Alat Ukur Kecemasan
Menurut Dadang tahun 2009 untuk mengetahui sejauh mana derajat
kecemasan seseorang digunakan alat ukur yang disebut Hamilton rating scale for anxiety HRS-A. Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gelaja yang masing-masing
kelompok di rinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik. Masing- masing gejala diberi penilaian angka score antara 0-4, yang artinya adalah :Hawari,
2001. Nilai 0 = tidak ada gejala
1 = gejala ringan 2 = gejala sedang
3 = gejala berat 4 = gejala berat sekali
5. Penyebab Ibu Hamil Cemas Terhadap Kehamilan
1. Perubahan-perubahan fisik selama tiga trimester
Kehamilan dapat dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester 1, trimester 2, dan trimester 3, pada tiap trimester tersebut wanita hamil akan mengalami
perubahan-perubahan fisik. Perubahan fisik tersebut dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan terhadap perubahan fisik pada trimester 1 yaitu mual-
mual, muntah-muntah, pusing, cepat lelah dan capek. Sedangkan perubahan psikologisnya adalah wanita hamil mudah marah, mudah tersinggung, dan
sebagainya pada trimester 1 wanita hamil lebih cemas dan takut akan
Universitas Sumatera Utara
keguguran. Hal ini dikarenakan pada fase ini perkembangan bayi belum terlihat jelas dan lemah.
Pada trimester ke-2 ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan yang terjadi pada trimester 1. Ibu hamil pada
trimester ke-2 mulai merasakan adanya gerakan janin di dalam perutnya. Apabila wanita hamil tidak dapat merasakan gerakan-gerakan bayi dalam
kandungannya maka akan muncul kecemasana. Kecemasan ini berasal dari ketakutan ibu hamil akan berkembangnya janin yang ada di dalam perutnya.
Apakah bayi yang ada di dalam kandungannya masih hidup atau mengalami suatu gangguan. Pada wajah ibu hamil juga akan muncul bercak kecoklatan
pada kulit hidung dan pipi. Wanita hamil yang selalu memperhatikan kecantikan wajahnya akan merasa cemas dengan kecantikannya.
Pada trimester ke-3 kecemasan akan kembali muncul ketika akan mendekati proses persalinan. Ibu hamul akan ditakuti oleh kesakitan yang luar
biasa ketika akan melahirkan bahkan resiko kematian. Hal ini disebabkan wanita hamil sering mendengarkan cerita-cerita, baik dari tetangga mabupun
ibu-ibu yang pernah melahirkan. Apakah ia bisa melakukan proses mengejan dengan baik agar proses persalinan berlangsung dengan lancar. Jika wanita
hamil lemah, maka akan mempersulit proses melahirkan nanti. 2.
Pengalaman emosional ibu hamil Kecemasan dapat timbul ketika individu menghadapi pengalamana-
pengalaman baru. Wanita hail yang pertama kali hamil akan lebih merasa cemas dibandingkan dengan wanita hamil yang sudah pernah melahirkan. Hal
ini didasarkan bahwa ”Cemas dapat timbul ketika individu menghadapi
Universitas Sumatera Utara
pengalaman-pengalaman baru seperti masuk sekolah, memulai pekerjaan baru, atau melahirkan bayi”.
Wanita hamil akan belajar dari pengalaman-pengalaman emosionalnya selama menjalani kehamilan. Apabila wanita hamil merasa terancam maka
akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan sebagai suatu emosi yang muncul dari pengalaman subjektif individu. Tiap individu mempunyai pengalaman-
pengalaman yang berbeda sehingga antara individu yang satu dengan individu yang lainnya tidak sama dalam menyikapi kecemasannya. Individu yang
mengetahui penyebab sumber kecemasannya akan lebih mudah untuk menghadapi kecemasan terutama pada ibu hamil.
3. Situasi-situasi yang mengancam ibu hamil Situasi yang mengancam ibu hamil meliputi ancaman fisik, ancaman
terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan. Individu yang merasa pada suatu kondisi yang tidak jelas akan menimbulkan
cemas. Contohnya : khawatir akan kehilangan orang yang kita cintai, perasaan- perasaan bersalah dan berdosa yang bertentangan dengan hati nurani, dan
sebagainya. Situasi kecemasan tersebut biasanya dialami oleh wanita yang menjalani kehamilan dan persalinan. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan
akan rasa aman sangat diperlukan ketika rasa gelisah dan rasa takut muncul pada ibu hamil. Ibu hamil akan sangat cepat mengenali diri dan bayinya jika ia
berada dalam situasi-situasi seperti keguguran atau cemas terhadap dirinya yang mengidap penyakit berbahaya bagi calon bayi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Dalam penelitian ini, dapat buat kerangka konsep penelitian sebagai berikut : hubungan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dengan kecemasan dalam
menghadapi kehamilan.
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 3.1. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara emfiris Nazir, 2005, hipotesis
alternatif yaitu Ha = ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kecemasan dalam menghadapi kehamilan.
Pengetahuan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan
Kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan
Universitas Sumatera Utara