Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Risiko Diabetes Pada Kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015

(1)

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS PADA KEHAMILAN DI RUMAH

BERSALIN HADIJAH MEDAN

DEALITA KHAIRANI DAULAY 145102233

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS PADA KEHAMILAN DI RUMAH

BERSALIN HADIJAH MEDAN TAHUN 2015

ABSTRAK Dealita Khairani Daulay

Latar belakang : Diabetes yang muncul selama kehamilan adalah diabetes gestasional, yang terjadi pada 1-3% kehamilan. Diabetes bisa membahayakan ibu dan janin. Faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan yaitu kelebihan berat badan sebelum hamil, mempunyai gula dalam urin, sejarah diabetes keluarga, sebelumnya melahirkan bayi lebih dari >3500 gram (normal bayi baru lahir 2500-3500gram), pernah mengidap diabetes melitus dalam kehamilan sebelumnyadan usia diatas 35 tahun saat hamil.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang diabetes melitus pada kehamilan.

Metodologi : Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deksriptif. Sampel pada penelitian ini adalah 41 reponden. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Tempat penelitian yang dipilih adalah di Rumah Bersalin Hadijah Medan. Analisa data digunakan analisa univariat.

Hasil : Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan dari 41 responden mayoritas ibu hamil berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dikarenakan ibu hamil tersebut pernah mendapatkan informasi mengenai faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan dari tenaga kesehatan atau sumber informasi lainya.

Kesimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas responden berpengetahuan baik. Bagi responden yang berpengetahuan cukup, perlu diberi pendidikan kesehatan mengenai faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan dan menambah pengetahuan dari sumber informasi lainya. Pengetahuan yang baik tentang diabetes dalam kehamilan dapat mengurangi dampak negatif pada ibu hamil untuk dapat melahirkan bayi yang sehat.


(5)

KNOWLEDGECAPITALRISK FACTORSOF DIABETES MELLITUSGESTASIONALINMATERNITY HOME

HADIJAHMEDAN2015TH

ABSTRACT Dealita Khairani Daulay

Background: Diabetes during pregnancy is gestational diabetes, which occurs in 1-3% of pregnancies. Diabetes can harm the mother and the fetus. risk factors for diabetes mellitus in pregnancy are overweight before pregnancy, Having sugar in the urine, a family history of diabetes, Previous gave birth to a baby more than> 3500 g (normal newborn 2500-3500gram), Ever diabetes mellitus in a previous pregnancy, age over 35 years while pregnant.

Objective: To determine the level of knowledge about diabetes mellitus pregnant women in pregnancy.

Methodology: Design this study is descriptive. Samples in this study were 41 respondents. The sampling technique is total sampling. The place selected research is at the maternity hospital Hadijah Medan. The data analysis used univariate analysis. Results: Results showed that pregnant women knowledge about risk factors for diabetes mellitus in pregnancy of 41 respondents majority of pregnant women are knowledgeable both about 34 respondents (82.9%) due to the pregnant mothers never get information about the risk factors of diabetes mellitus in pregnancy health personnel or other resources.

Conclusion and suggestion : From the results majority of pregnant are knowledge both. From the results of this study are expected for respondents who are knowledgeable enough, need to be given health education on risk factors for diabetes mellitus in pregnancy and increase knowledge of other resources.Good knowledge of diabetes in pregnancy can reduce the negative impact on pregnant women to birth a health baby.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala curahan nikmat dan rahmat-Nya, memberikan kekuatan lahir dan bathin, kejernihan hati dan fikiran, serta kemudahan kepada penulis sehingga masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Proposal Penelitian ini dengan judul “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Risiko Diabetes Pada Kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah

Medan Tahun 2015” guna memenuhi salah satu syarat dalam menempuh penelitian

selanjutnya.

Keberhasilan dalam penyusunan Proposal Penelitian ini, tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan tulus membantu dalam proses pembuatan Proposal Penelitian ini dari awal hingga akhir. Atas dasar alasan tersebut, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardianta, M. Kes selaku Dekan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara yang telah memberikan pengarahan dan petunjuk selama menyusun Proposal Penelitian ini.

2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua Pelaksana Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara yang telah memberikan pengarahan dan petunjuk selama menyusun Proposal Penelitian ini. 3. Bapak Iwan Rusdi, S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan semangat dan arahan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Bapak Ismayadi, S.Kep, Ns, M.kes selaku Penguji II yang telah memberikan Masukan dan saran demi perbaikan Proposal Peneitian ini.

5. dr. Christoffel L Tobing, M,Ked Sp.OG, K selaku Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberi masukan bagi penulis selama sidang berlangsung.

6. Rumah Bersalin Hadijah Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Seluruh Staf Dosen Karyawan/i Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara yang telah banyak memberi pengetahuan dan dorongan serta motivasi kepada penulis.

8. Ucapan terimakasih yang paling dalam serta penghargaan yang sebesar-besarnya penulis berikan kepada orangtua tercinta ayahanda H. Muslih Daulay dan Ibunda


(7)

Hj. Nursamina Siregar yang telah mendidik, memberikan kasih sayang serta memberikan dukungan moral dan material sehingga Karya Tulis ini dapat terselesaikan.

9. Kepada Keluarga Besar Daulay dan Siregar terutama Tulang, Nantulang, Uwak, Uda, Nanguda, Bou, Amang boru serta kakak, abang dan adikku (Dwita Astuti Daulay) tersayang yang selalu mendukung dari jauh dan senantiasa mendoakan selama proses penulisan berlangsung

10.Serta untuk teman – teman seperjuangan Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara terutama kelas B yang sudah sama-sama berjuang didalam proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah, terimakasih atas perjalinan persahabatan indah dan kerjasama yang terjalin selama menjalani masa pendidikan.

Dan akhirnya kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Januari 2015 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Praktik Kebidanan ... 5

2. Penelitian Kebidanan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 6

1. Definisi Pengetahuan ... 6

B. Diabetes Melitus ... 8

1. Definisi Diabetes Melitus ... 8

2. Tipe Diabetes Melitus ... 8

3. Penyebab Diabetes Melitus ... 9

4. Gejala Diabetes Melitus ... 10

5. Pencegahan Diabetes Melitus ... 12

C. Diabetes pada Kehamilan ... 13

1. Faktor Risiko Diabetes pada Kehamilan ... 14

2. Komplikasi Diabetes pada Kehamilan ... 15


(9)

BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep ... 19

B. Defenisi Operasional ... 20

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 21

C. Tempat Penelitian ... 22

D. Waktu Penelitian ... 22

E. Pertimbangan Etik Penelitian ... 22

F. Alat Pengumpulab Data ... 23

G. UjiValiditas dan Uji Reabilitas ... 25

H. Prosedur Pengambilan Data ... 25

I. Analisa Data ... 26

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 27

B. Pembahasan... 31

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 20 Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi

pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 ... 27 Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan karakteristik pernyataan

pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 ... 28 Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Faktor Risiko Diabetes Melitus pada Kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 ... 30


(11)

DAFTAR SKEMA


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 : Instrumen Penelitian

Lampiran 4 : Surat Izin Data Penelitian Dari Fakultas Keperawatan Usu Lampiran 5 : Balasan Surat Izin Penelitian


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus atau sering dikenal dengan penyakit kencing manis merupakan salah satu penyakit tertua pada manusia. Penyakit ini juga merupakan penyakit endokrin yang paling umum ditemukan. Umumnya penyakit diabetes dianggap sebagai penyakit keturunan yang bisa mengenai laki-laki maupun wanita, tak terkecuali wanita hamil. (Maryunani, 2008).

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia kini menempati urutan ke 4 terbasar dalam jumlah penderita diabetes melitus didunia. Pada 2006, jumlah penyandang diabetes di Indonesia mencapai 14 juta orang. Dari jumlah ini, baru 50% penderita yang sadar mengidap dan sekitar 30% doantaranya melakukan pengobatan secara teratur. Menurut beberapa penelitian epidemiologi prevalensi diabetes di Indonesia berkisar 1,5 sampai 2,3 kecuali Manado yang cenderung lebih tinggi yaitu 6,1%. (Shadine, 2010)

Diabetes melitus dalam kehamilan (diabetes melitus gestasional) terjadi sekitar 4% dari semua kehamilan di Amerika Serikat, dan 3-5% di Inggris (ADA, 2004). Prevalensi diabetes melitus gestasional di Eropa sebesar 2-6% (Buckley et al, 2001). Prevalensi prediabetes di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 10% sedangkan prevalensi diabetes melitus gestasional di Indonesia sebesar 1,9%-3,6% pada kehamilan umumnya (Soewardono dan Pramono, 2011). Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga diabetes melitus, prevalensi diabetes gestasional sebesar 5,1% (Maryunani, 2008). Angka ini lebih rendah dari pada prevalensi di Negara Ingris dan Amerika Serikat. Meskipun demikian, masalah diabetes gestasional di Indonesia


(14)

masih membutuhkan penanganan yang serius melihat jumlah penderita yang cukup banyak serta dampak yang ditimbulkan pada ibu hamil dan janin. (Saldah, 2012)

Diabetes adalah suatu penyakit, dimana kadar gula darah (glukosa) sangat tinggi. Diabetes yang muncul selama kehamilan adalah diabetes gestasional, yang terjadi pada 1-3% kehamilan. Diabetes bisa membahayakan ibu dan janin (Yohana, 2009)

Di Indonesia insiden Diabetes Melitus Gestasional (Diabetes pada Kehamilan) sekitar 1,9-3,6% dan sekitar 40-60% wanita yang mengalami diabetes melitus gestasional pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap diabetes melitus atau gangguan toleransi glukosa. (Susilo, 2011)

Perempuan dengan diabetes saat hamil tetap bisa memiliki bayi yang sehat. Namun jika diabetesnya tidak bisa terkontrol dengan baik, kemungkinan akan ada konsekuensi serius yang dimiliki oleh bayi. Beberapa dampak pada bayi jika ibu hamil terkena diabetes yaitu bayi besar (makrosemia), bayi dengan kadar gula dalam darah rendah (hipoglikemia) Ibu hamil yang rentan terkena diabetes adalah jika memiliki berat badan berlebih, memiliki riwayat diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan) sebelumnya atau memiliki riwayat diabetes yang kuat dalam keluarga. (Ronald, 2010)

Diabetes melitus pada kehamilan tidak jarang ditemukan, prevalensinya 1-2%, diabetes melitus yang diketahui sebelum hamil (diabetes pra-gestasional) 0,1-12% (tergantung pada tempat dan kriteria diagnostik yang digunakan). Di Indonesia, prevalensi Diabetes melitus yang ditemukan pada saat kehamilan 1,9-3,6% pada kehamilan umumnya. Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga diabetes melitus prevalensinya 5,1% (Maryunani, 2008).


(15)

Diabetes kehamilan beresiko menimbulkan komplikasi kehamilan yang membahayakan ibu hamil dan bayinya. Risiko komplikasi pada ibu hamil mencakup hipertensi kehamilan (pre-eklamsia), edema (pembengkakan), cairan ketuban terlalu banyak (polyhidramnion), melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal (makrosomia) dan persalinan prematur. Potensi risiko untuk bayinya termasuk penyakit kuning, gula darah rendah dan kesulitan bernafas saat lahir. (Lalage, 2011)

Pasien dengan diagnosa penyakit diabetes melitus paling banyak datang untuk menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan. Dari sekitar 4.410 kunjungan pasien sepanjang Agustus 2013, 923 orang datang untuk mendapatkan perawatan penyakit Diabetes Melitus. Kasubbag Humas dan Hukum RSUD dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin mengungkapkan, untuk bulan Agustus tahun 2013, sebanyak 18 orang menjalani rawat inap, dan satu diantaranya meninggal karena komplikasi. Sementara 16 orang menjalani rawat inap karena diabetes melitus tanpa komplikasi, dan lima orang di antaranya meninggal. (Sindo, 2013).

Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Prof. DR. dr Sidartawan Soegondo SpPD di Jakarta mengatakan bahwa Faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat seperti makan berlebihan, berlemak, kurang aktivitas fisik, dan stres berperan besar sebagai pemicu diabetes. Tapi diabetes juga bisa muncul karena faktor keturunan. Faktor keturunan memang tidak dapat dicegah, namun gaya hidup dapat diubah. Jangan sampai gemuk, jangan banyak makan berlemak dan manis, serta banyaklah bergerak. (Shadine, 2010)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Desvita (2012) didapatkan hasil bahwa lebih dari separuh pasien yang melakukan pengobatan di RSUP. DR.Djamil Padang adalah berpengetahuan rendah dalam pencegahan komplikasi penyakit


(16)

diabetes (55,4%), penelitian tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2010) yaitu tingkat pengetahuan pasien di puskesmas Katasura tentang diabetes melitus termasuk dalam kategori kurang baik (62%) dalam pencegahan komplikasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus Pada Kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus Pada Kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015”

C. Tujuan Penelitian

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di rumah bersalin hadijah medan tahun 2015

D. Manfaat Penelitian

1. Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah masukan pengetahuan petugas pelayanan kesehatan tentang faktor risiko diabetes pada kehamilan.

2. Ibu hamil

Untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah

kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya. Pengetahuan sangat berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (supersitition), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation). Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia. (Mubarak, 2011)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tidakan seseorang (over behavior). (Notoatmodjo, 2010)

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan: 1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat


(18)

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lain.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis ini menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden, kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas. (Notoatmodjo, 2010)


(19)

B. Diabetes Melitus

1. Definisi Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah kelainan metabolisme karbohidrat, dimana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. Dengan kata lain diabetes melitus adalah adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal (Mayunani, 2008)

Penyakit diabetes melitus yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh (Shadine, 2010)

Diabetes melitus yang disebut kencing manis adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. (Susilo, 2010)

2. Tipe Penyakit Diabetes Melitus

a) Diabetes melitus tipe 1

Diabetes melitus tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin, dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau langerhans pankreas. Diabetes melitus tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.


(20)

b) Diabetes melitus tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin didalam tubuh.(Shadine, 2010)

3. Penyebab Diabetes Melitus

Penyakit Diabetes Melitus secara umum diakibatkan oleh konsumsi makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-obatan tertentu. Selain itu, diabetes melitus disebabkan oleh tidak cukupnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas untuk menetralkan gula darah dalam tubuh, pada pankreas penderita diabetes melitus terjadi kerusakan kerja pankreas tidak sempurna. Akibatnya pankreas tidak menghasilkan hormon insulin yang cukup untuk menetralkan gula darah. (Susilo, 2011)

Menurut Susilo (2011) berikut faktor yang dapat menyebabkan seseorang beresiko terkena diabetes melitus:

1. faktor keturunan

penyakit diabetes melitus kebanyakan adalah penyakit keturunan, bukan penyakit menular. Meskipun demikian bukan berarti penyakit tersebut pasti menurun kepada anak, walaupun kedua orang tuanya menderita penyakit diabetes melitus. Apabila dibandingkan dengan kedua orangtuanya yang normal (non-DM) yang


(21)

jelas penderita diabetes melitus cenderung mempunyai anak yang menderita penyaki diabetes melitus.

2. obesitas (kegemukan)

obesitas termasuk hal yng menyebabkan terjadinya diabetes melitus. Jika asupan kalori per hari seseorang berlebihan, maka kalori yang tidak terpakai akan diubah menjadi lemak.

3. hipertensi (tekanan darah tinggi)

mereka yang menderita tekanan darah tinggi diharapkan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, seperti buah dan sayuran sehingga mampu meningkatkan sensitivitas insulin.

4. angka Trigliserida yang tinggi

tingginya kadar trigliserida akan mempengaruhi sensitivitas insulin, apabila kadar trigliserida tinggi sensitivitas insulin akan menurun, hal ini akan memicu terjadinya diabetes melitus.

5. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat

Orang yang terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dapat terancam diabetes melitus karena didalam karbohidrat ini terdapat banayak zat gula yang akan memicu pertambahan kadar gula darah.

4. Gejala Diabetes Melitus

Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita diabetes melitus atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160-180 mg/dl dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose) sehingga urine sering dikerubuti semut. (Shadine, 2010).


(22)

Terdapat beberapa keluhan yang sangat dikenali dan dianggap keluhan yang khas yaitu:

a) Banyak buang air kecil/kencing (poliuria)

Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan sering berkemih atau kencing dalam jumlah yang banyak.

b) Banyak Minum (polidipsia)

Untuk mengimbangi banyak urine atau air kencing yang keluar, pasien akan banyak minum (sering merasa haus)

c) Banyak makan (poliphagia)

Karena sel kekurang glukosa, timbul keinginan untuk banyak makan.

d) Berat badan menurun dengan cepat karena tidak terdapat cukup insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, tubuh menggunakan simpanan lemak dan protein yang menyebabkan hilangnya berat badan.

Selain keluhan-keluhan yang khas, masih banyak keluhan (yang sebenarnya tidak khas) yang dihubungkan dengan penyakit diabetes melitus misalnya:

a) Pandangan kabur padahal baru mengganti kacamata (retinopati).

b) Infeksi jamur disekitar kemaluan menyebabkan gatal terutama pada wanita dan gatal-gatal pada kulit.

c) Keputihan pada wanita.

d) Cepat mengalami lelah, kurang tenaga dan sering mengantuk.

e) Terjadi penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi sehingga luka sulit sembuh. f) Infeksi yang berat dikaki mempunyai risiko amputasi dan cacat.


(23)

h) Diabetes merusak jaringan syaraf dan pembuluh darah pada bagian kemaluan dan kaki (kesemutan dan baal). (Maryunani, 2008)

5. Pencegahan diabetes melitus

Pencegahan sangatlah penting apabila ingin menghindari penyakit yang mematikan ini. berikut adalah cara-cara bijaksana yang dapat dilakukan untuk mencegah Diabetes Melitus:

a) Atur Asupan Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber penting bagi energi tubuh, baik dari biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran segar dan buah-buahan. Yang harus diperhatikan adalah pola makan yang benar dengan pengaturan jumlah karbohidrat setiap kali makan.

b) Kontrol Berat Badan

Obesitas adalah pemicu berbagai penyakit serius dan mematikan. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan berat badan sangatlah penting. Menurubkan berat badan dengan perlahan dan mulai dari yang terkecil, ekitar 4-6 kg setiap bulan, dapat mengurangi risiko komplikasi Diabetes Melitus.

c) Tidur Cukup

Tidur cukup sangatlah baik untuk kesehatan. Sebaliknya, kurang tidur akan meningkatkan kadar glukosa darah dan mendorong orang untuk makan-makanan dengan karbohidrat tinggi.

d) Berolahraga

Kegiatan olah fisik sangat baik untuk kesehatan dan memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Olahraga tidak harus yang berat, yang penting rutin dan terus-menerus. Pilihlah jenis kegiatan yang disukai


(24)

e) Pantau Gula Darah

Bagi anda yang tidak terkena Diabetes Melitus memantau kondisi gula darah dapat membantu anda melakukan langkah antisipasi terbaik untuk menentukan pola makan dan jenis olahraga yang harus dilakukan.

f) Berhenti dari kebiasaan merokok

lakukan dengan perlahan untuk berhenti merokok. Orang dengan diabetes melitus yang merokok, tiga kali lebih cepat meninggal karena penyakit jantung dari pada mereka yang tidak merokok

g) Diet yang terarah

Banyak orang menjalani program diet dengan tujuan melangsingkan tubuh dan menjaga kesehatan. Alih-alih menjadi sehat, kondisi mereka malah menjadi mengenaskan karena program diet yang salah dan tidak terarah. Temui ahli gizi untuk mendapatkan petunjuk program diet yang benar dan sesuai kondisi kesehatan masing-masing

C. Diabetes Pada Kehamilan

Saat kehamilan, terjadi perubahan hormonal dan metabolik. Perubahan metabolik ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat pemenuhan kebutuhan energi untuk ibu dan janin. Perubahan hormonal ditandai dengan meningkatnya hormon esterogen dan hormon progestin. Peningkatan hormon esterogen dan hormon progestin mengakibatkan keadaan jumlah/ fungsi insulin ibu tidak optimal dan terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Efek dari resistensi insulin ini mengakibatkan kadar gula darah ibu hamil tinggi sehingga terjadilah diabetes gestasional. Keadaan ini dapat berdampak pada


(25)

janin, sebab kadar gula darah ibu akan mempengaruhi gula darah janin sehingga gula darah janin juga meningkat (Maryunani, 2008).

Diabetes dalam kehamilan atau biasa disebut Diabetes Melitus Gestasional (DMG) merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi. Dalam pengertian sederhana diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi semasa hamil. (Maryunani, 2008)

Gestasional Diabetes atau diabetes pada kehamilan adalah salah satu komplikasi kehamilan beresiko tinggi dimana wanita tanpa diabetes sebelumnya didiagnosis memiliki gula darah yang tinggi dan gejala diabetes lain yang muncul selama kehamilan. Kondisi ini mengakibatkan komplikasi pada ibu dan bayi selama kehamilan.(Lalage, 2014)

1. Faktor Risiko Diabetes Pada Kehamilan

Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko mengembangkan diabetes pada kehamilan (gestasional diabetes) selama kelahiran:

a) Kelebihan berat badan sebelum menjadi hamil (jika anda 20% atau lebih berat dari berat badan ideal anda)

b) Mempunyai gula dalam urin. c) Sejarah diabetes keluarga.

d) Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari >3500 gram (normal bayi baru lahir (2500-3500gram)

e) Pernah mengidap diabetes gestasional sebelumnya. f) Usia diatas 35 tahun saat hamil. (Lalage. 2013)


(26)

2. Komplikasi-komplikasi diabetes pada kehamilan

Diabetes dapat mempengaruhi perkembangan bayi sepanjang kehamilan. Pada awal kehamilan, diabetes ibu dapat berakibat pada kerusakan-kerusakan kelahiran dan angka yang meningkat dari keguguran. Banyak dari kerusakan-kerusakan kelahiran yang terjadi mempengaruhi organ-organ utama seperti otak dan jantung.

Selama trimester kedua dan ketiga, diabetes ibu dapat menjurus pada nutrisi yang berlebihan dari bayi. Mempunyai bayi yang besar meningkatkan risiko-risiko selama kelahiran. Contohnya bayi-bayi yang besar seringkali memerlukan kelahiran-kelahiran caesar dan jika dilahirkan melalu vagina, mereka berada pada risiko yang meningkat untuk distosia bahu.

Sebagai tambahan , jika nutrisi bayi berlebihan terjadi dan hyperinsulinemia berakibat, gula darah bayi akan rendah setelah kelahiran. Karena bayi tersebut tidak akan menerima gula darah yang tinggi dari ibu. (Lalage, 2013)

Menurut Maryunani (2008) Pada umumnya, status diabetes pada ibu tidak memburuk karena adanya kehamilan itu sendiri. Kenyataanya, kebanyakan wanita tanpa memandan klasifikasinya selama kehamilan, berada dalam pengontrolan yang lebih baik dari pada yang tidak hamil, karena wanita hamil lebih sering memeriksakan diri pada petugas kesehatan. Namun bagi yang tidak terkontrol atau memeriksakan diri, ibu diabetes yang hamil memiliki resiko mengalami komplikasi. Tingkat komplikasi secara langsung berhubungan dengan kontrol glukosa sebelum konsepsi dan selama masa hamil dan komplikasi dipengaruhi oleh keberadaan komplikasi diabetes sebelumnya.


(27)

1) Komplikasi diabetes melitus pada ibu hamil

Berikut ini adalah resiko dan komplikasi diabetes melitus pada ibu hamil: a) Abortus Spontan

Diabetes melitus meningkatkan resiko terjadinya keguguran berhubungan dengan ketidak adekuatan kontrol glikemik selama fase embrionik.

b) Preeklamsia atau Hipertensi akibat Kehamilan (Pregnancy Inducedhi Pertension (PIH)

hal ini terutama jika sudah terdapat gangguan pada ginjal dan vaskuler. Hipertensi yang dipicu atau mengalami eks-aserbasi oleh kehamilan merupakan penyakit utama yang sering paling memaksa dilakukanya pelahiran prematur preterm pada ibu diabetik.

c) Pelahiran atau Persalinan Prematur

Ibu dengan diabetes bersiko lebih besar terjadi persalinan prematur jika ibu telah mengalami peningkatan volume urine, memiliki gangguan hipertensi, berkembang menjadi mengalami infeksi saluran kemih atau ginjal serta mengalami gangguan vaskuler.

d) Polihidramnion

kurang lebih 18% dari seluruh ibu hamil diabetik mengalami polihidramnion (kelebihan cairan amnion/ketuban sebesar 2000ml) selama dalam kehamilanya. e) Infeksi

infeksi lebih umum terjadi dan lebih berat pada wanita diabetik yang hamil, infeksi yang sering terjadi adalah vulvovaginitis kandida, infeksi saluran kemih, infeksi panggul pada masa nifas, dan infeksi pada jalan lahir.


(28)

ibu hamil dengan diabetes lebih berkemungkinan melahirkan dengan secsio caesaria karena adanya komplikasi yang terjadi bersamaan, gawat janin, makrosemia (bayi besar) dan kegagalan induksi sebelum aterm.

2) Komplikasi pada bayi.

Kelebihan gula dalam darah dan insulin ini bisa menyebabkan bayi memiliki lebih banyak lemak, terutama dibagian atas tubuhnya sehingga berat badanya menjadi besar, kejadian ini disebut makrosemia (bayi besar >3500 gram) dan kemungkinan bayi terlalu besar untuk dilahirkan melalui proses normal sehingga lebih banyak melahirkan secara caesar. Beberapa saat setelah bayi dilahirkan, ada kemungkinan bayi memiliki kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia). Hal ini disebabkan oleh karena tubuhnya masih memproduksi insulin berlebih sebagai respon dari asupan glukosa yang tinggi dari ibunya (Ronald, 2011)

3. Hasil Peneliti Terkait

Diabetes mellitus gestasional menjadi masalah kesehatan masyarakat sebab penyakit ini berdampak langsung pada kesehatan ibu dan janin (Osgood et al, 2011). Dampak yang ditimbulkan oleh ibu penderita diabetes melitus dalam kehamilan adalah ibu berisiko tinggi terjadi penambahan berat badan berlebih, terjadinya preklamsia, eklamsia, bedah sesar, dan komplikasi kardiovaskuler hingga kematian ibu. Setelah persalinan terjadi, maka penderita berisiko berlanjut terkena diabetes tipe 2 atau terjadi diabetes gestasional yang berulang pada masa yang akan datang. Sedangkan bayi yang lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional berisiko tinggi untuk terkena makrosomia, trauma kelahiran. Selain itu, bayi berisiko tinggi untuk terkena hipoglikemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, sindrom


(29)

gangguan pernafasan, polistemia, obesitas dan diabetes melitus tipe 2 (Perkins et al, 2007).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan desvita (2012) mengenai diabetes melitus yang dilakukan di RSUP DR.Djamil Padang pada tahun 2012 maka didapati hasil lebih dari separuh responden (55,4%) memiliki pengetahuan rendah tentang diabetes melitus, hanya sebagian kecil responden yang memiliki sikap negatif dalam pencegahan diabetes melitus. Penelitian tersebut serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2010) yaitu tingkat pengetahuan pasien di puskesmas Kartasura tentang Diabetes Melitus termasuk dalam kategori kurang baik (62%) dalam pencegahan komplikasi diabetes melitus.


(30)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah alur penelitian yang memperlihatkan variabel-variabel yang mempengaruhi dan terpengaruhi. Dengan kata lain dalam kerangka konsep akan terlihat faktor-faktor yang terdapat dalam variabel penelitian. (Muhamammad, 2013)

Konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Berdasakan tujuan penelitian maka kerangka konsep penelitian yang berjudul pengetahuan ibu hamil terhadap faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di rumah bersalin hadijah medan tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Skema 1 : kerangka konsep Pengetahuan ibu hamil

terhadap faktor risiko diabetes melitus pada

kehamilan

baik

cukup


(31)

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Adapun definisi operasional variabel penelitian seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini:

No Variabel Definisi variabel Alat ukur Hasil ukur skala 1 pengetahuan Segala sesuatu yang

diketahui ibu hamil tentang faktor risiko diabetes pada kehamilan

kuesioner Baik : apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar 80%-100% dengan interval 16-20 pertanyaan.

2. cukup : apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar 55-75% dengan interval 11-15 pertanyaan 3. kurang : apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar <55% dengan interval <11 pertanyaan


(32)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bagian penelitian yang berisi uraian-uraian tentang gambaran alur penelitian yang menggambarkan pola pikir peneliti dalam melakukan penelitian yang lazim disebut paradigma penelitian. Penelitian ini menggunakan desain deskiptif kuantitatif artinya penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat berdasarkan pengukuran (Notoatmodjo, 2010)

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalah wilayah generalisasi yang tediri atas subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek. (Saryono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan jumlah 41 ibu hamil pada bulan April 2015.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan ante natal di klinik khadijah dengan jumlah ibu hamil sebanyak 41 ibu hamil. Teknik


(33)

pengambilan sampel ini yaitu menggunakan total populasi (total sampling) dimana seluruh populasi dijadikan sampel yang berjumlah 41 ibu hamil di klinik khadijah.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Bersalin Hadijah Medan. Alasan memilih lokasi tersebut karena klinik bersalin Hadijah memiliki jumlah ibu hamil yang cukup sehingga populasi dan sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan penelitian.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015

E. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dan rekomendasi dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pertimbangan etik yang dilakukan dalam penelitian ini, antara lain : 1) beneficence (menguntungkan responden), yaitu tidak mencelakai atau menyakiti responden (freedom from harm) dengan tidak memaksa dan menekan siswa untuk ikut dalam penelitian dan tidak menimbulkan situasi yang merugikan responden dengan memberikan waktu yang tepat untuk responden mengisi kuesioner (freedom from exploitation), 2) respesct from human dignity (menghargai martabat manusia) yaitu hak untuk bebas nenetukan apakah calon responden akan ikut berpartisipasi dalam penelitian atau tidak (the right to self determination) dengan membuat informed consent sehingga calon responden tidak merasa terpaksa untuk dijadikan responden dalam penelitian ini dan hak untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian (the right to fuul disclosure) dengan memberitahu calon responden maksud dan tujuan


(34)

penelitian, 3) justice (keadilan) yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (the right to full treatment) dengan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk menjadi responden dan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan responden (the right to pivcy), dimana pada kuesioner tidak dicantumkan nama responden namun hanya memberikan nomor responden.

F. Alat Pengumpulam Data

Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan cara pengisian kuesioner yang diberikan kepada ibu sebelum membagikan kuesioner dibagikan kepada ibu hamil terlebih dahulu peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner. Kemudian memberikan kesempatan kepada ibu mengisi kuesioner penelitian. Setelah jelas lalu dikumpul pada saat selesai mengisi kuesioner.

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan kuesioner yang dipersiapkan sebelumnya. Berisi tentang data demografi dan data pengetahuan dengan memberikan pertanyaan secara tertutup dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diberikan peneliti. (Siswanto, 2013)

a) Kuesioner Data Demografi

Bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi responden meliputi usia ibu, alamat, usia kehamilan dan pendidikan.

b) Kuesioner Pengetahuan

Instrumen penelitian tentang pengetahuan responden, terdiri dari 21 pertanyaan. Penilaian menggunakan skala Guttman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item dengan jawaban benar


(35)

(skor 0) dan salah (skor 1). Total skor terendah 0 dan yang tertinggi 10. Semakin tinggi skor maka semakin baik pengetahuan ibu hamil.

Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut :

Keterangan :

P = Panjang kelas interval

Rentang = Nilai tertinggi Nilai terendah

Banyaknya Kelas = Jumlah kategori (Hidayat, 2011, hlm.129)

- Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar : 21

Skor terkecil : 0

- Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 21 - 0 = 20

- Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang kelas (i) = P = entang

Banyak elas

=

= 7

Dimana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban tertinggi dikali jumlah pertanyaan (1 × 21) dan skor minimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pertanyaan (0 × 21). Rentang kelas sebesar 21 dan banyak kelas sebanyak 3 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 7. Jika

P= ��� ���


(36)

skor maksimum adalah 21 dan skor minimum adalah 0 dapat dikategorikan : Panjang kelas dengan rentang 3 (tiga) untuk menilai pengetahuan baik, cukup, kurang. Maka pengetahuan dikatagorikan pengetahuan kurang (skor 0-7), pengetahuan cukup (skor 7-14), pengetahuan baik (skor 14-21).

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu instrumen akan dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas pada penelitian ini yaitu dengan Content Validity yaitu uji validitas yang dilakukan oleh ahli kebidanan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu: Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudia peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada ibu klinik Khadijah kota Medan Menyatakan persetujuan responden menjadi responden secara sukarela. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Peneliti Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur agar mengisi seluruh pertanyaan. Peneliti mendampingi responden


(37)

dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner. Setelah kuesioner diisi kemudian dikumpilkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapanya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.

I. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua kuesioner satu persatu yakni identitas serta data responden dan memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk.

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu 1) tahap editing untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul; 2) coding kegiatan pemberian kode numerik (angka)terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable; 3) data entri kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana; 4) pembersihan data (cleaning) apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (Notoatmodjo, 2010).


(38)

1. Analisa Univariat

Analisa univariat yang digunakan adalah analisa deskriptif untuk menyajikan karakteristik responden dari kuesioner data pengetahuan dan data demografi yaitu umur, alamat, usia kehamilan dan pendidikan. Hasil disajikan dalam bentuk tabel.


(39)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil penelitian dan pembahasan tentang pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan pada tahun 2015. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai april s.d juni 2015 di Rumah Bersalin Hadijah Medan dengan jumlah responden 41 responden ibu hamil.

Untuk mengindetifikasi pegetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan, peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 21 pernyataan pengetahuan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden dan pengetahuan tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015.

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak (paritas). Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.1

Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan

di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015

karakteristik F %

Umur

<25 Tahun 13 31,7

26-34 Tahun 24 58,5

>35 4 9,8

Total 41 100

Pendidikan

SMP 5 12,2

SMA 23 56,1

PT 13 31,7


(40)

Lanjutan tabel 5.1

Karakteristik F %

Pekerjaan

IRT 26 63,4

Wiraswasta 7 17,1

Karyawan 7 17,1

PNS 1 2,4

Total 41 100

Jumlah anak(paritas)

0 7 17,1

1 18 43,9

2 13 31,7

3 3 7,3

Total 41 100

Dari hasil penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak (paritas). Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa mayoritas responden berumur 26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 23 responden (56,1%), mayoritas pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) dan mayoritas jumlah anak (paritas) adalah ibu hamil yang memiliki 1 orang anak sebanyak 18 orang (43,9%)

2. Pengetahuan ibu hamil tentang diabetes pada kehamilan

a. Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan item soal kuesioner pengetahuan ibu hamil adalah sebagai berikut:


(41)

Tabel 5.2

Distribusi responden berdasarkan karakteristik pernyataan pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah

bersalin Hadijah Medan Tahun 2015

No Pernyataan

Pilihan jawaban

Salah Benar

F % F %

1 diabetes melitus adalah adalah penyakit yang ditandai

oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal 3 7,3 38 92,7 2 penyakit diabetes melitus kebanyakan adalah penyakit

keturunan, bukan penyakit menular. 4 9,8 37 90,2

3 obesitas tidak termasuk hal yng menyebabkan terjadinya

diabetes melitus 10 24,4 31 75,6

4 Gejala dan tanda seseorang terkena diabetes yaitu kadar gula dalam darah meningkat mencapai nilai 160-180 mg/dl.

5 12,2 36 87,8 5 Faktor gaya hidup modern merupakan salah satu faktor

seseorang terkena gula darah 9 22,0 32 78,0

6 Diabetes dalam kehamilan merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi

15 36,6 26 63,4 7 Banyak buang air kecil merupakan salah satu gejala

diabetes pada kehamilan 14 34,1 27 65,9

8 Sejarah diabetes dalam keluarga merupakan faktor risiko

diabetes pada kehamilan 11 26,8 30 73,2

9 Ibu dengan diabetes akan melahirkan bayi dengan berat

badan lahir lebih dari 3500 gram 10 24,4 31 75,6

10 Kelebihan gula dalam darah dan insulin ini bisa menyebabkan bayi memiliki lebih banyak lemak, terutama dibagian atas tubuhnya sehingga berat badanya menjadi besar,

10 24,4 31 75,6

11 Orang yang terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dapat terancam diabetes melitus karena didalam karbohidrat ini terdapat banayak zat gula yang akan memicu pertambahan kadar gula darah (karbohidrat terdapat pada nasi, roti, ubi-ubian dsb)

10 24,4 31 75,6

12 Diabetes melitus tidak dapat dicegah dengan cara

mengatur pola makan dengan baik 10 24,4 31 75,6

13 diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi setelah persalinan

12 29,3 29 70,7 14 Untuk mengimbangi banyak urine atau air kencing yang

keluar, pasien diabetes akan banyak minum (sering merasa haus)

12 29,3 29 70,7 15 Kelebihan berat badan sebelum hamil tidak menjadi

faktor risiko diabetes pada kehamilan 10 24,4 31 75,6 16 Ibu dengan diabetes akan sulit melahirkan dikarenakan


(42)

Lanjutan Tabel 5.2

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Benar Salah

F % F %

17 Wanita hamil diatas 35 tahun merupakan faktor risiko

diabetes pada kehamilan 12 29,3 29 70,7

18 ibu hamil dengan diabetes lebih berkemungkinan melahirkan dengan operasi (sectio caesarea) karena akan melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 3500 gram

10 24,4 31 75,6 19 Beberapa saat setelah bayi dilahirkan, ada kemungkinan

bayi memiliki kadar gula darah yang rendah 17 41,5 24 58,5 20 Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gula dalam

darah adalah dengan melakukan pemeriksaan gula darah rutin

4 9,8 37 90,2 21 Orang dengan diabetes melitus yang merokok, tiga kali

lebih cepat meninggal karena penyakit jantung dari pada mereka yang tidak merokok

9 22,0 32 78,0

Berdasarkan tabel 5.2 pilihan jawaban pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015, bahwa mayoritas ibu yang menjawab benar yaitu pada pernyataan nomor 1 sebanyak 38 responden (92,7%). Dan mayoritas ibu yang menjawab salah yaitu pada

pernyataan nomor 19 sebanyak 37 responden (90,2%)

b. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan responden tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus pada Kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah

Medan Tahun 2015

Kategori F %

Baik (15-21) 34 82,9

Cukup (8-14) 7 17,1

Kurang (1-7) 0 0%

Total 41 100

Berdasarkan tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus pada Kehamilan di


(43)

Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 menyatakan bahwa mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%)

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis statistik univariat deskriptif dari masing-masing uraian data karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas ibu hamil berumur 26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), umur yaitu usia individu yang terhubung mulai saat dilahirkan sampai dengan berulang tahun, semakin cukup umur maka tingkat kematangan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Menurut Notoatmodjo (2007), mengatakan bahwa pengetahuan juga dipengaruhi oleh pengalaman, tingkat pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan intelektual serta aspek fisiologis yang menentukan dalam mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan bukan hanya dipengaruhi oleh budaya atau lingkungan dan pengalaman, pengetahuan juga dipengaruhi oleh pendidikan.

Menurut notoatmodjo (2007) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah dia menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut. Hal ini dapat diketahui dari hasil pengetahuan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pada kuesioner pengetahuan sehingga pendidikan juga berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang dibuktikan bahwa dari 41 responden ibu hamil di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015 sebagian besar berpendidikan minimal SMA yaitu berjumlah 24 responden (56,1%)


(44)

Pekerja merupakan salah satu faktor dari pengetahuan yang dimana semakin sibuk ibu bekerja maka semakin sedikit pengetahuan yang didapatkan. Hal ini dapat diketahui bahwa dari 41 responden mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) yang dimana para ibu hamil memiliki waktu luang yang banyak untuk mendapatkan informasi (notoatmodjo, 2007). Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang, maka semakin banyak informasi yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pengetahuan seseorang.

Pada tabel 5.2 distribusi karakterisrik pernyataan pengetahuan ibu hamil dari 21 pernyataan terdapat mayoritas ibu hamil menjawab benar pada pernyataan nomor 1 sebanyak 38 responden (92,7%) disebabkan karena ibu hamil sudah mendapatkan pendidikan kesehatan di rumah bersalin hadijah medan mengenai diabetes melitus yaitu tentang pengertian diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal. Sedangkan pada pernyataan nomor 19 didapatkan mayoritas ibu hamil menjawab salah sebanyak 17 responden (41,5%) disebabkan karena responden tidak mengetahui risiko yang akan terjadi apabila ibu hamil memiliki gula darah yang tinggi pada saat kehamilan yaitu melahirkan bayi yang memiliki gula darah yang rendah (hipoglikemia) oleh karena tubuh bayi masih memproduksi insulin berlebih sebagai respon asupan glukosa yang tinggi dari ibunya. Pengetahuan yang kurang mengenai faktor risiko tersebut dikarenakan tenaga kesehatan kurang memberi pendidikan kesehatan mengenai dampak negatif terhadap bayi apabila ibu hamil memiliki diabetes melitus pada kehamilanya. Pada umumnya, diabetes melitus pada kehamilan tidak memiliki gejala yang khusus. Itulah sebabnya ibu hamil perlu memeriksakan kadar glukosanya pada


(45)

usia kehamilan 24-28 minggu. Jika hasilnya menunjukan positif, diperlukan kontrol gula darah yang baik dan mejaga asupan makanan.

Berdasarkan Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dan responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%). Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Desvita (2012) yaitu tingkat pengetahuan pasien di RSUP DR.Mdjamil Padang Tahun 2012 tentang diabetes melitus didapatkan bahwa lebih dari sebagian responden berpengetahuan rendah dalam pencegahan komplikasi diabetes melitus (55,4%) dan penelitian yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2010) yaitu tingkat pengetahuan pasien di Puskesmas Kartasura tentang Diabetes Melitustermasuk dalam kategori kurang baik (62%) dalam pencegahan komplikasi diabetes melitus. Hal ini disebabkan karena hasil pengolahan data yang dilakukan oleh Desvita (2012) ada beberapa pertanyaan dari kuesioner yang sulit dijawab oleh responden. Pertanyaan tersebut adalah penyakit diabetes melitus merupakan penyakit apa, apakah penyakit kencing manis dapat menyebabkan stroke, apakah gejala penyakit kencing manis, dari hasil kuesioner tersebut, rendahnya pengetahuan responden mengenai penyakit diabetes melitus disebabkan karena responden kurang menyadari bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan oleh penyakit diabetes melitus, sehingga responden tidak mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penyakitnya.

Penelitian yang dilakukan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015, didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%), hal ini dikarenakan ibu hamil yang berpengetahuan cukup kurang mendapatkan pendidikan


(46)

kesehatan mengenai faktor risiko diabetes melitus gestasional. Dimana faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah Kelebihan berat badan sebelum menjadi hamil (jika 20% atau lebih berat dari berat badan ideal), Mempunyai gula dalam urin, Sejarah diabetes keluarga, Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari >3500 gram (normal bayi baru lahir (2500-3500gram), Pernah mengidap diabetes melitus dalam kehamilan sebelumnya, Usia diatas 35 tahun saat hamil.

Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dikarenakan ibu-ibu tersebut pernah mendapatkan informasi mengenai faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan dari tenaga kesehatan atau sumber informasi lainya Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan responden sudah mengetahui tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan. Definisi diabetes melitus pada kehamilan (diabetes melitus gestasional) merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi. Dalam pengertian sederhana diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi semasa hamil. Keadaan tersebut dapat dicegah dengan pendidikan selama kehamilan dengan harapan pengetahuan tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan dapat dicegah. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan banyaknya informasi-informasi yang disajikan melalui media cetak, media elektronik dan juga dari tenaga kesehatan khususnya tentang faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan atau penyakit-penyakit yang menyertai selama kehamilan sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan yang baik tentang diabetes dalam kehamilan dapat mengurangi dampak negatif pada ibu hamil agar dapat melahirkan bayi yang sehat


(47)

Setelah hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa masih kurangnya bidan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil mengenai penyakit kronis salah satunya seperti diabetes melitus pada kehamilan yaitu untuk meminimalkan risiko dan komplikasi diabetes melitus dalam kehamilan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan bagi ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda, risko dan komplikasi diabetes melitus pada kehamilan. Pada akhirnya dapat diharapkan dalam kehamilan adalah ibu tanpa komplikasi diabetes, bayi lahir dengan sehat.

Bagi pendidikan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan terhadap bidan agar lebih meningkatkan pengetahuannya menegani faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diambil apabila hal tersebut terjadi


(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 41 responden tentang pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015 di peroleh berdasarkan karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak (paritas). Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa mayoritas responden berumur 26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 23 responden (56,1%), mayoritas pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) dan mayoritas jumlah anak (paritas) adalah ibu hamil yang memiliki 1 orang anak sebanyak 18 orang (43,9%)

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015 diperoleh dari hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa dari 41 responden ibu hamil yang telah diteliti mayoritas ibu hamil berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%) dikarenakan ibu hamil tersebut pernah mendapatkan informasi mengenai faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan dari tenaga kesehatan atau sumber informasi lainya


(49)

B. Saran

1. Diharapkan bagi petugas kesehatan di Rumah Bersalin Hadijah Medan untuk lebih meningkatkan lagi pengetahuan mengenai penyakit yang menyertai selama kehamilan termasuk diabetes melitus pada kehamilan.

2. Kepada ibu hamil untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan menambah informasi mengenai faktor risiko diabetes pada kehamilan agar dapat mencegah apabila terjadi komplikasi.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Maulana, M (2008). Mengenal Diabetes Melitus. Yogyakarta: Kata Hati

Maryunani, A (2008). Diabetes Melitus Pada Kehamilan. Jakarta Timur: Cv Trans Info Media

Ronald, H (2011). Pedoman Dan Perawatan Kehamilan Yang Sehat Dan Menyenangkan. Bandung: Cv Nuansa Aulia

Ade. R (2013). Penderita Diabetes Mellitus Terbanyak Dirawat Di Pirngadi Http://Www.Koran-Sindo.Com/Node/335601 Diakses Oleh Dealita Khairani Daulay Pada Tanggal 10 Januari 2014 19:12

Desvita, F ( 2012). Faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan komplikasi diabetes melitus di poli klinik khusus penyakit dalam instalasi rawat jalan RSUP. DR.M.Djamil Padang Tahun 2012. (1), 7-8

Rukiyah, Y ( 2011) Asuhan Kebidanan IV (Patologi). Jakarta Timur: Cv Trans Info Media

Lalage, Z ( 2013) Kehamilan Berisiko Tinggi. Surabaya : Abata Press. Susilo, Y (2011) Cara Jitu Mengatasi Kencing Manis. Yogyakarta: Andi Pudiastuti, R (2012) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal Dan Patologi.

Yogyakarta: Nuha Medika

Hani, U (2011) Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika

Mubarak, W (2011) Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Jaga Karsa Notoatmodjo, S (2010) Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasinya. Jakarta: Salemba

Medika.

Muhammad, I ( 2013) Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.


(51)

Lampiran1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera,

Dengan Hormat,

Nama Saya Dealita Khairani Daulay, adalah mahasiswa yang sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus Pada ehamilan Di umah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015”.

Saat kehamilan, terjadi perubahan hormonal dan metabolik. Perubahan metabolik ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat pemenuhan kebutuhan energi untuk ibu dan janin. Perubahan hormonal ditandai dengan meningkatnya hormon esterogen dan hormon progestin. Peningkatan hormon esterogen dan hormon progestin mengakibatkan keadaan jumlah/ fungsi insulin ibu tidak optimal dan terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Efek dari resistensi insulin ini mengakibatkan kadar gula darah ibu hamil tinggi sehingga terjadilah diabetes gestasional. Keadaan ini dapat berdampak pada janin, sebab kadar gula darah ibu akan mempengaruhi gula darah janin sehingga gula darah janin juga meningkat (Maryunani, 2008).

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus Pada Kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 .


(52)

Saya akan melakukan wawancara terstruktur kepada ibu tentang data demografi seperti pendidikan, pekerjaan, usia ibu, usia kehamilan dan jumlah anak dan kuesioner berisi 21 pernyataan mengenai faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan.

Partisipasi responden bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan untuk kepentingan penelitian. Responden tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila responden membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Dealita Khairani Daulay

Alamat :jalan setia budi

No.HP : 085692672000

Terimakasih kepada responden yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Anda ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan responden bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, april 2015

Peneliti


(53)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus Pada Kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, April 2015


(54)

Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS PADA KEHAMILAN DI RUMAH BERSALIN HADIJAH

MEDAN TAHUN 2015.

No Responden: (diisi oleh peneliti)

1. DATA DEMOGRAFI

Usia ibu :

Usia Kehamilan : Jumlah anak (paritas) :

Pekerjaan :

Pendidikan : (lingkari pilihan)

1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Diploma 5. Sarjana

2. PENGETAHUAN

Bacalah pernyataan berikut dengan baik, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√).

NO Pernyataan Benar Salah

1. Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal 2 Penyakit diabetes melitus kebanyakan adalah penyakit

keturunan, bukan penyakit menular.

3 Obesitas tidak termasuk hal yang menyebabkan terjadinya diabetes melitus

4

Gejala dan tanda seseorang terkena diabetes yaitu kadar gula dalam darah meningkat mencapai nilai 160-180 mg/dl.

5 Faktor gaya hidup modern merupakan salah satu faktor seseorang terkena gula darah

6

Diabetes dalam kehamilan merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi

7 Banyak buang air kecil merupakan salah satu gejala diabetes pada kehamilan

8 Sejarah diabetes dalam keluarga merupakan faktor risiko diabetes pada kehamilan

9 Ibu dengan diabetes akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 3500 gram


(55)

10

Kelebihan gula dalam darah dan insulin ini bisa menyebabkan bayi memiliki lebih banyak lemak, terutama dibagian atas tubuhnya sehingga berat badanya menjadi besar,

11

Didalam karbohidrat ini terdapat banyak zat gula yang akan memicu pertambahan kadar gula darah (karbohidrat terdapat pada nasi, roti, ubi-ubian dsb)

12 Diabetes melitus tidak dapat dicegah dengan cara mengatur pola makan dengan baik

13

Diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi saat kehamilan saja

14

Untuk mengimbangi banyak urine atau air kencing yang keluar, pasien diabetes akan banyak minum (sering merasa haus)

15 Kelebihan berat badan sebelum hamil tidak menjadi faktor risiko diabetes pada kehamilan

16 Ibu dengan diabetes akan sulit melahirkan dikarenakan berat badan janin lebih dari 3500 gram

17 Wanita hamil diatas 35 tahun merupakan faktor risiko diabetes pada kehamilan

18 Ibu hamil dengan diabetes lebih berkemungkinan melahirkan dengan operasi (sectio caesarea) karena akan melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 3500 gram 19 Beberapa saat setelah bayi dilahirkan, ada kemungkinan

bayi memiliki kadar gula darah yang rendah

20 Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gula dalam darah adalah dengan melakukan pemeriksaan gula darah rutin

21 Wanita yang beresiko terkena diabetes pada kehamilan adalah wanita yang sudah pernah melahirkan bayi diatas 4000 gram


(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

Lampiran 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Dealita Khairani Daulay

Tempat/Tanggal lahir : Bogor. 08 desember 1993

Agama : Islam

Alamat : JL. E. Sumawijaya Ciapus Bogor

B. Riwayat Pendidikan

Tahun 1999 - 2005 : SD Negeri Empang II Bogor Selatan Lulus dan Berijazah

Tahun 2005 – 2008 : SMP Negeri 10 Kota Bogor Lulus dan Berijazah

Tahun 2008 – 2011 : SMA negeri 4 Kota Bogor Lulus dan Berijazah

Tahun 2011 – 2014 : Program Studi D III Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

Lulus dan Berijazah

Tahun 2014 – 2015 : Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(1)

10

Kelebihan gula dalam darah dan insulin ini bisa menyebabkan bayi memiliki lebih banyak lemak, terutama dibagian atas tubuhnya sehingga berat badanya menjadi besar,

11

Didalam karbohidrat ini terdapat banyak zat gula yang akan memicu pertambahan kadar gula darah (karbohidrat terdapat pada nasi, roti, ubi-ubian dsb)

12 Diabetes melitus tidak dapat dicegah dengan cara mengatur pola makan dengan baik

13

Diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi saat kehamilan saja

14

Untuk mengimbangi banyak urine atau air kencing yang keluar, pasien diabetes akan banyak minum (sering merasa haus)

15 Kelebihan berat badan sebelum hamil tidak menjadi faktor risiko diabetes pada kehamilan

16 Ibu dengan diabetes akan sulit melahirkan dikarenakan berat badan janin lebih dari 3500 gram

17 Wanita hamil diatas 35 tahun merupakan faktor risiko diabetes pada kehamilan

18 Ibu hamil dengan diabetes lebih berkemungkinan melahirkan dengan operasi (sectio caesarea) karena akan melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 3500 gram 19 Beberapa saat setelah bayi dilahirkan, ada kemungkinan

bayi memiliki kadar gula darah yang rendah

20 Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gula dalam darah adalah dengan melakukan pemeriksaan gula darah rutin

21 Wanita yang beresiko terkena diabetes pada kehamilan adalah wanita yang sudah pernah melahirkan bayi diatas 4000 gram


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Lampiran 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Dealita Khairani Daulay

Tempat/Tanggal lahir : Bogor. 08 desember 1993

Agama : Islam

Alamat : JL. E. Sumawijaya Ciapus Bogor

B. Riwayat Pendidikan

Tahun 1999 - 2005 : SD Negeri Empang II Bogor Selatan Lulus dan Berijazah

Tahun 2005 – 2008 : SMP Negeri 10 Kota Bogor Lulus dan Berijazah

Tahun 2008 – 2011 : SMA negeri 4 Kota Bogor Lulus dan Berijazah

Tahun 2011 – 2014 : Program Studi D III Akademi Kebidanan Helvetia Medan.

Lulus dan Berijazah

Tahun 2014 – 2015 : Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.