BAB 3 METODE CRONIN
3.1 Definisi dan indikasi
Metode Cronin merupakan modifikasi dari metode Tennison dengan dasar triangular flap yang pada prinsipnya mempertahankan bentuk
cupid’s bow pada prolabium.
1
Metode ini merupakan metode alternative untuk rekonstruksi celah bibir yang diindikasikan untuk yang
celahnya lebar maupun sempit dengan hasil akhir berupa parut yang halus.
1,4
3.2 Metode Cronin sebagai perawatan alternatif celah bibir unilateral
Banyak metode yang bisa dipilih untuk perawatan celah bibir unilateral, metode Millard merupakan metode yang umum digunakan saat ini, tapi sebenarnya masih banyak metode yang
dapat dijadikan perawatan alternatif celah bibir, salah satunya metode Cronin.
1
3.2.1 Desain insisi Cronin
Rekonstruksi celah bibir unilateral memerlukan pengukuran dan perencanaan yang seksama dan teliti untuk mendapatkan hasil akhir yang bagus. Pada saat pasien sudah dianastesi,
desain metode Cronin dibuat dengan menggunakan methylen blue.
1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Desain Insisi Cronin Cronin TD.
A modification of the tennison-type lip repair
. Texas:CACPA, 1965:376- 382.
5
3.2.2 Keuntungan dan kerugian perawatan dengan metode Cronin
Sebenarnya banyak teknik rekonstruksi celah bibir yang berkembang dan dikerjakan oleh para ahli bedah plastik, dan teknik-teknik tersebut tentu saja memiliki kelebihan serta
kekurangannya masing-masing. Cacat tetap yang terjadi bila tidak dilakukan rekonstruksi akan menyebabkan penderita mengalami rasa rendah diri selamanya.
1
Dipilih metode Cronin karena teknik ini memiliki keuntungan antara lain : 1.
Didapatkan bentuk cupid’s bow yang baik dan alami 2.
Flap dibuang sedemikian rupa sehingga vermillion cutaneus ridge terbentuk sempurna 3.
Tidak terlalu banyak membuang jaringan sehingga hemat jaringan 4.
Menghasilkan ketebalan yang baik pada bagian bawah dan tengah bibir.
14
Disamping kelebihan yang dimiliki teknik ini, ada juga kekurangannya, yaitu : 1.
Apabila tidak terjadi penyembuhan yang baik maka jaringan parut yang terbentuk dapat merusak garis filtrum
Universitas Sumatera Utara
2. Terdapat kecenderungan adanya pertumbuhan yang tidak seimbang, terutama bila flap
segitiga yang dibuat salah satu lebih besar.
14
3.3 Metode-metode lain dalam perawatan celah bibir unilateral
Untuk melakukan koreksi bedah celah bibir, banyak metode yang dapat dan lazim digunakan oleh para dokter di seluruh dunia. Yang saat ini banyak diminati diantaranya metode
Millard, Barsky, Tennison, dan Le-Mesurier. a.
Metode Millard Teknik ini disebut juga rotation-advancement repair . Pada teknik ini dilakukan
pemindahan sebagian jaringan lateral ke daerah dibawah columella sehingga cupid’s bow dapat
sebanyak-banyaknya dipertahankan. Teknik ini terutama digunakan pada celah bibir inkomplit dan bibir yang lebar dan tebal serta batas mucocutaneus junction yang jelas.
G
Gambar 9. Desain rekonstruksi celah bibir metode Millard. Demke, JC., Tatum CA.
Analysis and evolution of rotation principles in unilateral cleft lip repair.
Journal of Plastic, Recontructive Aesthetic Surgery. 2011; 64:313-318
27
Universitas Sumatera Utara
b. Metode Barsky
Metode Barsky merupakan metode yang umumnya digunakan untuk penutupan prolabium yang pendek. Tujuan operasi celah bibir metode Barsky adalah untuk mendapatkan
ukuran prolabium yang panjang dan bentuk bibir yang bagus dan simetris.
28
Gambar 10 . a desain metode Barsky sebelum operasi, b metode Barsky setelah operasi. Wulandari DP, Soelistiono.
Labioplasti metode barsky dengan anastesi lokal pada penderita celah bibir bilateral inkomplit..
Majalah Kedokteran Gigi. 2008; 15 2:131-134
c. Metode Le Mesurier
Le Mesurier menemukan rectangular flap yang berhubungan dengan metode Hagedorn pada tahun 1962. Operasi Le Mesurier menghasilkan
cupid’s bow sintetis yang hasilnya bergantung pada derajat kemiringan insisivus lateralis terhadap vermillion cutaneus ridge.
27
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11. Desain rekonstruksi celah bibir metode LeMesurier. Demke, JC., Tatum CA.
Analysis and evolution of rotation principles in unilateral cleft lip repair.
Journal of Plastic, Recontructive Aesthetic Surgery. 2011; 64:313-318
27
d. Metode Tennison
Metode Tennison merupakan metode triangular flap dari sisi lateral, dimasukkan ke sudut dari sisi medial dari celah tepat diatas batas vermillion, melintasi filtrum sampai ke puncak
cupid’s bow. Triangle ini menambah panjang di sisi terpendek dari bibir. Teknik ini menghasilkan panjang bibir yang baik tetapi jaringan parut yang terbentuk terlihat lebih alami.
21
Gambar 12. Desain rekonstruksi celah bibir metode Tennison. Demke, JC., Tatum CA.
Analysis and evolution of rotation principles in unilateral cleft lip repair.
Journal of Plastic, Recontructive Aesthetic Surgery. 2011; 64:313-318
27
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PERAWATAN
Rekonstruksi celah bibir unilateral memerlukan pengukuran dan perencanaan yang seksama dan teliti untuk mendapatkan hasil akhir yang bagus. Metode Cronin dengan dasar
triangular flep yang prinsipnya mempertahankan cupid’s bow banyak diminati oleh para ahli bedah plastik karena dengan desain sederhana memberikan hasil akhir yang bagus.
1
Dalam menentukan rencana perawatan kasus bedah celah bibir, biasanya rekonstruksi celah bibir dikerjakan sedini mungkin dan mengikuti kaidah the rule of ten, yaitu :
1,3,11,14
1. minimal berumur 10 minggu
2. berat badan 10 pon 4,5 kg
3. kadar hemoglobin 10 gr
Agar hasil koreksi celah bibir memuaskan, maka perlu diperhatikan sembilan kriteria antara lain adalah lima kriteria Staffense, 1997 :
14
1. Penyatuan kulit, otot, dan membran mukosa yang cermat
2. Dasar cuping hidung simetris
3. Vermillion border batas merah bibir simetris
4. Bibir harus mencuat
5. Jaringan parut minimal
Kemudian Musgrave 1997 menambahkan dua kriteria tambahan, yaitu:
14
1. mempertahankan cupid’s bow dan vermillion cutaneous ridge
2. bentuk cuping hidung simetris
Universitas Sumatera Utara
Onizuka 1986 menambahkan:
14
1. Segitiga bibir harus terbentuk dengan jalan muscle suspension
2. Perlu dilakukan muscle management yaitu muscle splitting dan muscle interdigitating
agar terjadi penyatuan secara end to end yang diharapkan akan terjadi penyembuhan alami.
Faktor-faktor yang manjadi pertimbangan dalam usaha melakukan koreksi celah bibir secepat mungkin adalah :
14
1. Dari segi kosmetik dan estetis jelas sekali wajah menjadi buruk
2. Menyulitkan penyusuan dan pemberian makan bayi.
3. Mengganggu bicara atau pengucapan setelah anak mulai belajar berbicara
4. Dari segi psikologis ada rasa rendah diri dan malu terhadap lingkungan sekitarnya dan
masyarakat.
4.1 Tindakan operasi 4.1.1 Praoperasi