Metode Pengembangan Sistem METODOLOGI PENELITIAN

waktu selama 2 bulan, sedangkan M. Iqbal membutuhkan waktu selama 1 bulan. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran wawancara. c. Studi pustaka Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasinya secara langsung. Pustaka- pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat pada halaman daftar pustaka. d. Kuisioner Teknik ini digunakan dalam pengujian testing akhir guna mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap workflow dokumen proposal skripsi. Hasil kuesioner pengujian terdapat dalam lampiran user acceptance test.

3.3. Metode Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah Extreme Programming XP. Pemilihan metodologi ini dilakukan dengan alasan requirement sistem yang berubah dengan cepat, karena sistem yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan user, sehingga ketika ada perubahan yang diminta oleh clientuser perubahan langsung dilakukan. Pemilihan metodologi ini juga dikarenakan aplikasi yang dikembangkan berfokus pada coding dan testing. Alasan lain adalah adanya keterlibatan user dalam pembangunan aplikasi misalnya pada tahap exploration dengan mengumpulkan user stories. Selain itu, XP dipilih karena waktu pengerjaan sistem yang singkat. Merujuk pada buku Stewart Baird, XP terdiri dari beberapa kumpulan aturan dan praktek yang berhubungan pada empat kerangka kegiatan, yaitu exploration, planning, iteration, dan productionizing. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis dalam pengembangan sistem, yaitu : a. Exploration Phase Pada fase ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu : 1 Identifikasi vision 2 Identifikasi ruang lingkup dan kebutuhan sistem 3 Menentukan tools dan teknologi 4 Studi fisibilitas Tahapan exploration ini akan menghasilkan : 1 Vision statement 2 System metaphor 3 User story b. Planning Phase Dalam fase ini dilakukan beberapa kegiatan, antara lain : 1 Menentukan batasan dan prioritas 2 Membuat tahapan teknis 3 Membuat rencana peluncuran 4 Mempersiapkan uji penerimaan pengguna. Fase ini menghasilkan ; 1 Release schedule 2 User Acceptance Test UAT Criteria c. Iterations Phase Fase ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu : 1 Membuat kriteria pengujian 2 Membuat desain sederhana 3 Implementasi 4 Integrasi 5 Melakukan uji penerimaan 6 Melacak kemajuan 7 Menentukan penerimaan Fase iteration ini menghasilkan : 1 Kriteria Pengujian 2 Listing Program 3 Hasil Pengujian d. Productionizing Phase Fase ini dilakukan pengujian oleh pengguna terhadap sistem yang telah dikembangkan menggunakan kriteria uji penerimaan pengguna sebagai parameter pengujian dengan metode pengujian black-box. Lebih lanjut mengenai fase ini dapat dilihat pada sub-bab 4.4. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN