Pendahuluan 1 Tinjauan Pustaka 6 Metodologi Percobaan Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran

1 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak vii Abstract viii Daftar isi ix Daftar Tabel xi Daftar Gambar xii Daftar lampiran xiii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Permasalahan 5 1.3. Tujuan 5 Universitas Sumatera Utara 1 1.4. Manfaat 5

Bab 2 Tinjauan Pustaka 6

2.1. Sejarah Kelapa sawit 6 2.2. Industri Minyak Kelapa Sawit 8 2.3. Komponen Kimia Minyak Kelapa Sawit 7 2.4. Dampak Lingkungan Industri Kelapa Sawit 13 2.5. Limbah Cair Kelapa Sawit 15 2.6. Undang Undang Lingkungan Hidup. 15 2.6.1. Undang-Undang Luar Negri Sebagai Pembanding 16 2.6.2. Undang-Undang Lingkungan Untuk Pabrik Kelapa Sawit 17 2.7. Fermentasi Biogas Gas Methan 19

Bab 3 Metodologi Percobaan

23 3.1. Alat 23 3.2. Bahan 25 3.3. Prosedur 26 Universitas Sumatera Utara 1 3.3.1. Penyiapan Kolam 26 3.3.2. Pengolahan Dalam tanki Fermentasi Anaerob tank 27 3.3.3. Pengolahan Limbah 28

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

29 4.1. Data 29 4.2. Perhitungan 31 4.3. Reaksi 31 4.3. Pembahasan 32

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

34 5.1. Kesimpulan 34 5.2. Saran 35 Daftar Pustaka 36 Universitas Sumatera Utara 1 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Nilai fisiko-kimia minyak sawit dan minyak inti sawit 9 Tabel 2. Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit 11 Tabel 3. Komponen minor minyak kelapa sawit 12 Tabel 4. Baku mutu limbah pabrik kelapa sawit 18 Universitas Sumatera Utara 1 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. fase pembentukan gas methan dari bahan organik 20 Gambar 2.2. reaksi pembentukan gas methan 32 Universitas Sumatera Utara 1 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran I : PETA IPAL PKS PT.MNA KT 37 Lampiran II : Kapasitas IPAL PKS CPO 38 Lampiran III: Flow chart IPAL PKS PT.MNA KT 40 Universitas Sumatera Utara 1 PEMANFAATAN BIOGAS GAS METHAN DARI HASIL PENGOLAHAN PALM OIL MILL EFFLUENT POME SECARA ANAEROBIC SEBAGAI BAHAN BAKAR UNIT OIL REFINERY DAN PENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PT.MULTIMAS NABATI ASAHAN, BATU BARA. ABSTRAK Produksi minyak sawit di Indonesia terus meningkat, sehingga akan meningkatkan jumlah limbah oleh karena itu untuk megurangi beban pencemaran lingkungan didalam limbah pada proses pengolahan minyak kelapa sawit dalam pabrik kelapa sawit di PT.Multimas Nabati Asahan, Batu Bara telah dilakukan Pengolahan Limbah Cair Kelapa Sawit LCPKS dengan menggunkan teknologi Anaerob untuk menghasilkan biogas yang dapat di manfaatkan sebagai bahan bakar pabrik kelapa sawit untuk pembakar dalam unit refinery 200 pabrik kelapa sawit multimas, setelah beban pencemar direduksi maka akan diolah kembali hingga layak untuk di buang ke badan air yaitu laut. Universitas Sumatera Utara 1 UTILIZATION OF BIOGAS METHAN GAS FROM WASTE PRODUCTION OF PROCESSING PALM OIL MILL EFFLUENT POME IN ANAEROBIC AS FUEL TO OIL REFINERY UNIT AND PREVENT THE ENVIRONMENTAL POLLUTION IN PT.MULTIMAS NABATI ASAHAN, BATU BARA. ABSTRACT Palm oil production in Indonesia continues to increase, thereby increasing the amount of waste therefore to decimate environmental pollution load in the waste in the processing of palm oil in the palm oil mills in PT.Multimas Nabati Asahan, Batu Bara has made Palm Oil Mill Effluent POME by using Anaerobic technology to produce biogas which can be utilized as fuel for burning palm oil mills in the refinery unit Multimas 200 palm oil mills, once the reduced pollutant load will be processed back to decent to throw into a body of water that is the ocean. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia, namun kenyataanya mampu hadir dan berkiprah di indonesia tumbuh dan berkembang denan baik perkebunannya dapat ditemukan antara lain di sumatra utara dan D.I. Aceh dan produk olahanya – minyak sawit menjadi salah satu komoditas perkebunan yang handal. Tim penulis Minyak Sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah dimasa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan dari minyak sawit. Minyak sawit disamping digunakan sebaai bahan mentah industri pangan, dapat pula digunakan sebagai bahan mentah industri non-pangan. Dalam perekonomian indonesia komoditas kelapa sawit memegang peranan yang cukup strategis karena komoditas ini punya prospek yang cerah sebagai sumber devisa negara . di samping itu, minyak sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng yang banyak di konsumsi di seluruh dunia, sehingga secara terus menerus mampu menjaga stabilitas harga minyak sawit.risza,1994 Tandan buah sawit yang diolah dipabrik akan menghasilkan minyak sawit, inti sawit, cangkang, serat dan tandan kosong . Dalam proses pengolahan terdapat bahan tidak termanfaatkan seperti tandan kosong dan air buangan pabrik. Karena Universitas Sumatera Utara 1 kapasitas yang cukup besar yaitu antara 10 sd 60 tonjam maka bahan buangan tersebut mempengaruhi lingkukngan Biotik dan Abiotik. Perkembangan areal perkebunan kelapa sawit yang diikuti dengan pembangunan pabrik yang cukup pesat akan mempengaruhi lingkungan sekitar terutama lingkungan badan penerima limbah. Untuk mengurangi dampak negatif pabrik pengolahan kelapa sawit yang mengacu pada undang-undang No 4 tahun 1982 dan peraturan pemerintah, maka pengendalian limbah pabrik kelapa sawit harus dilakukan dengan baik. Pengendalian limbah pabrik kelapa sawit dapat dilakukuan dengan cara pemanfaatan, pengurangan volume limbah dan pengawasan mutu limbah. Pembangunan instalasi pengendalian limbah dilakukan bersamaan dengan pembanguna pabrik kelapa sawit dengan sistem yang didasarkan kepada kapasitas dan kualitas yang diinginkan. Naibaho.1998 Pemakaian energi bahan bakar yang berasal dari fosil secara global dan terus menerus telah meningkatkan kebutuhan akan sumber energi alternatif. Kini penghargaan terhadap sistem energi biologi semakin bertambah dan kemajuan Bioteknologi dalam bidang ini akan segera membuatnya menjadi proses pilihan sebagai realitas ekonomi. Biomassa seperti residu pengolahan hutan, pertanian serta hewan, limbah organik industri dan ternak, sekarang dapat di koversikan melalui proses fisik-kimiawi dan atau Fermentasi utuk membuat bahan bahan pengganti Petrokimia serta membersihkan bahan bakar fosil. Karena sumber-sumber bahan Universitas Sumatera Utara 1 bakar fosil akan habis dan menjadi semakin mahal , konversi residu organik menjadi bahan bakar cair akan merupakan pertimbangan yang semakin menarik dan semakin ekonomis. Biomassa dapat dianggap sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui renewable, dan sumber energi ini dapat diubah menjadi energi langsung atau menjadi senyawa senyawa pembawa energi lewat pembakaran langsung, sistem pencernaan anaerob, destilasi, destilasi destruksi, gasifikasi, hidrolisis kimiawi dan hidrolisis biokimiawi. Konversi biomassa yang dihasilkan menjadi bahan bakar yang dapat digunakan bisa dilakukan dengan cara biologi atau kimiawi ataupun gabungan keduanya. Dua jenis produk akhir yang utama adalah Metana atau Etanol, walaupun produk akhir lainnya dapat timbul sesuai dengan biomassa permulaanya dan dengan proses yang dipakai: sebagai contoh, bahan bakar padat, hidrogen, gas energi rendah, metanol dan hidrokarbon rantai panjang. Smith,1998 Pencemaran yang ditimbulkan industri karena ada limbah keluar pabrik mengandung bahan beracun dan bahan berbahaya. Bahan pencemar keluar bersama bahan buangan melalui media udara, air, dan bahan padatan. Bahan buangan yang keluar pabrik masuk dalam lingkungan dapat diidentifikasi sebagai sumber pencemar. pencemaran terjadi akibat adanya bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas yang masuk lingkungan hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan. Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat diklasifikasikan: 1 industri kimia Universitas Sumatera Utara 1 organik dan anorganik, 2 pengguna bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong dan 3 peristiwa kimia-fisika,biologi dalam pabrik. Agusnar,2008 Sementara pemerintah, dunia industri dan masyarakat mengamati bahwa pendekatan ujung pipa the end of pipe yang merupakan salah satu upaya strategis untuk melindungi lingkungan hidup bukanlah metode yang efektif dan hemat biaya. Masih banyak kendala dilapangan. Oleh karena itu disusun beberapa kriteria prinsip pengelolaan atau manajemen limbah baik senyawa kimia organik maupun senyawa anorganik atau campurannya sebagai berikut:  Pollution prevention principe berarti upaya untuk meminimalisasi timbunan limbah senyawa kimia organik maupu senyawa kimia anorganik atau prinsip pencegahan pencemaran.  Polluter pays principe berarti pihak penghasil bahan pencemar atau kontaminan senyawa kimia harus membayar semua biaya yang dikeluarkan untuk memproses limbah senyawa kimia organik dan senyawa anorganik.  Crade to grave principe berarti pengawasan limbah dimulai sejak dihasilkan di tempat proses sampai limbah limbah dibuang. Limbah dan hasil samping dapat memberikan nilai ekonomis bagi pemrakarsa. Hal ini termasuk penerapan teknologi bersih terhadap proses dan bahan baku industri. Universitas Sumatera Utara 1  Pengolahan dan penimbunan limbah harus sedekat mungkin dengan sumber limbah.  Non discriminatory principe berarti semua limbah senyawa senyawa kimia organik dan senyawa kimia anorganik harus diperlakukan sama dalam pengolahan dan penanganannya.  Memeperhatikan dan melaksanakan pembangunan berkelanjutan sustainable development. Suharto,2011 1.2.Permasalahan Yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini ialah bagaimana mengatasi air buangan limbah cair pada pabrik pengolahan kelapa sawit di PT.Multimas Nabati asahan,Tbk serta pamanfaatnya sebagai biogas dalam unit refinery dan pengurangan beban pencemaran limbah yang dapat merusak lingkungan hidup serta dampak dampak lainya. 1.3.Tujuan - Untuk mengetahui bagaimana manfaat dari Limbah Cair Kelapa Sawit LCPKS menjadi gas methan biogas melalui proses fermentasi Anaerobic. - untuk mengetahui jumlah limbah yang direduksi oleh tanki Anaerob memenuhi standart yang ditetapkan Menteri Lingkungan Hidup untuk dibuang ke badan air yaitu laut. - untuk mengetahui metode yang lebih baik dalam teknologi pengolahan limbah kelapa sawit. Universitas Sumatera Utara 1

1.3. Manfaat

Dengan adanya kegiatan analisa serta observasi pada instalasi pengolahan air limbah IPAL maka dapat diketahui mekanisme terbentuknya biogas dari proses fermentasi, manfaat gas methan sebagai bahan bakar unit refinery juga dampaknya terhadap lingkungan hidup. Serta metode mana yang lebih baik dalam mengurangi jumlah limbah pencemaran untuk setiap pengolahan limbah cair kelapa sawit Palm Oil Mill Effluent dalam pabrik. Universitas Sumatera Utara 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Reaksi Transesterifikasi Degummed Palm Oil (DPO) untuk Menghasilkan Biodiesel Sawit Menggunakan Lipozyme TL IM sebagai Biokatalis

0 86 67

Reaksi Transesterifikasi DPO (Degummed Palm Oil) untuk Menghasilkan Biodiesel Sawit Menggunakan Lipozyme dalam Pelarut Ionic Liquid1-Butyl-3- Methylimidazolium Hexafluorophosphate ([Bmim][Pf6]

8 102 88

Pengaruh Jumlah Palm Oil Fly Ash Terhadap Microstruktur Dan Sifat Mekanis Metal Matrix Composite (MMC) Dengan Metode Stir Casting

1 49 105

Reaksi Transesterifikasi DPO (Degummed Palm Oil) untuk Menghasilkan Biodiesel Sawit Menggunakan Lipozyme dalam Pelarut Ionic Liquid1-Butyl-3-Methylimidazolium Hexafluorophosphate ([Bmim][Pf6])

0 49 85

Studi Eksperimental Pengaruh Persentase Palm Oil Fly Ash ( POFA ) Terhadap Kekerasan Dan Mikrostruktur Metal Matrix Composite ( MMC ) Menggunakan Metode Centrifugal Casting

1 40 105

Produksi biogas dari Palm Oil Mill Effluent (POME) dengan penambahan kotoran sapi potong sebagai aktivator

0 6 106

Pemanfaatan Mikroba Penghidrolisis Selulosa untuk Produksi Gas Metana dengan Bahan Dasar POME (Palm Oil Mill Effluent).

0 5 40

Pemanfaatan Biogas (Gas Methan) Dari Hasil Pengolahan Palm Oil Mill Effluent (Pome) Secara Anaerobic Sebagai Bahan Bakar Unit Oil Refinery Dan Pencegah Pencemaran Lingkungan Di Pt.Multimas Nabati Asahan, Batu Bara

0 9 58

PENGOLAHAN PALM OIL MILL EFFLUENT (POME) DENGAN METODE FENTON DAN KOMBINASI ADSORPSI-FENTON

0 0 8

Pabrik Compressed Methane Gas (CMG) dari Biogas Hasil Fermentasi Thermophilic Palm Oil Mill Effluent (POME) - ITS Repository

0 1 216