Kebut uhan zat besi pada anak balit a dapat dilihat pada t abel dibaw ah ini : Tabel : 1
Kebut uhan Zat Besi Anak Balit a
Um u r Ke bu t u h a n
0 – 6 bulan 7 – 12 bulan
1 – 3 t ahun 4 – 6 t ahun
3 m g 5 m g
8 m g 9 m g
Sum ber : Muhilal, et l 1993
b. ZAT BESI D ALAM M AKAN AN
Dalam m akanan t er dapat 2 m acam zat besi yait u besi hem e dan besi non hem . Besi non hem m er upakan sum ber ut am a zat besi dalam m akanannya. Terdapat
dalam sem ua j enis sayur an m isalnya sayur an hij au, kacang – kacangan, kent ang dan sebagian dalam m akanan hew ani. Sedangkan besi hem ham pir sem ua t er dapat
dalam m akanan hew ani ant ar a lain daging, ikan, ay am , hat i dan or gan – or gan lain. c. M ETABOLI SM E ZAT BESI
Unt uk m enj aga badan supaya t idak anem ia, m aka keseim bangan zat besi di dalam badan per lu diper t ahankan. Keseim bangan disini diar t ikan bahw a j um lah zat
besi yang dikeluar kan dar i badan sam a dengan j um lah besi yang diper oleh badan dar i m akanan. Suat u skem a pr oses m et abolism e zat besi unt uk m em per t ahank an
keseim bangan zat besi di dalam badan, dapat dilihat pada skem a di baw ah ini :
Makanan usus
halus t inj a
10 m g Fe I m g
9 m g Fe
Fe dalam
dar ah hat i
t urn over
35 m g
disim pan sebagai
ferit in, 1 g sum sum
t ulang selur uh
j ar ingan hem oglobin sel
– sel
m at i hilang bersam a m enst ruasi
dik eluark an m elalui k ulit , saluran 28 m g per iode
pencer naan, dan air seni 1 m g sum ber : Davidson dkk
© 2004 Digit ized by USU digit al librar y 3
set iap har i t ur n over zat besi ini ber j um lah 35 m g, t et api t idak sem uanya har us didapat kan dar i m akanan. Sebagian besar yait u sebanyak 34 m g didapat dar i
penghancuran sel – sel dar ah m erah t ua, yang kem udian disar ing oleh t ubuh unt uk dapat diper gunakan lagi oleh sum sum t ulang unt uk pem bent uk an sel – sel dar ah
m er ah bar u. Hanya 1 m g zat besi dar i penghancur an sel – sel dar ah m er ah t ua yang dik eluark an oleh t ubuh m elalui k ulit , saluran pencernaan dan air k encing. Jum lah zat
besi y ang hilang lew at j alur ini disebut sebagai k ehilangan basal iron basal losses . c. PEN YERAPAN ZAT BESI
absor bsi zat besi dipengar uhi oleh banyak fakt or yait u : -
Kebut uhan t ubuh ak an besi, t ubuh akan m enyer ap sebanyak yang dibut uhkan. Bila besi sim panan ber kur ang, m aka penyer apan besi akan m eningkat .
- Rendahnya asam klor ida pada lam bung kondisi basa dapat m enur unkan
penyer apan Asam klor ida akan m er eduksi Fe
3+
m enj adi Fe
2+
yang lebih m udah diser ap oleh m ukosa usus.
- Adanya vit am in C gugus SH sulfidril dan asam am ino sulfur dapat
m eningkat kan bsor bsi kar ena dapat m er eduksi besi dalam bent uk fer r i m enj adi fer r o. Vit am in C dapat m eningkat kan absor bsi besi dar i m akanan m elalui
pem bent ukan kom pleks fer r o askor bat . Kom binasi 200 m g asam askor bat dengan garam besi dapat m eningkat kan penyer apan besi sebesar 25 – 50
per sen.
- Kelebihan fosfat di dalam usus dapat m enyebabkan t er bent ukny kom pleks besi
fosfat yang t idak dapat diser ap. -
Adanya fit at j uga akan m enur unkan ket er sediaan Fe -
Pr ot ein hewani dapat m eningkat kan peny er apan Fe -
Fungsi usus yang t er ganggu, m isalnya diar e dapat m enurunkan penyer apan Fe. -
Penyakit infeksi j uga dapat m enurunkan penyer apan Fe Zat besi diser ap di dalam duodenum dan j ej unum bagian at as m elalui pr oses
y ang k om plek s. Proses ini m eliput i t ahap – t ahap ut am a sebagai berik ut : a. Besi yang t er dapat di dalam bahan pangan, baik dalam bent uk Fe
3+
at au Fe
2+
m ula – m ula m engalam i pr oses pencer naan. b. Di dalam lam bung Fe
3+
larut dalam asam lam bung, k em udian diik at oleh gast r ofer in dan dir eduksi m enj adi Fe
2+
c. Di dalam usus Fe
2+
dioksidasi m enj adi FE
3+
. Fe
3+
selanj ut ny a ber ikat an dengan apofer it in yang kem udian dit r ansform asi m enj adi fer it in, m em bebaskan Fe
2+
ke dalam plasm a dar ah.
d. Di dalam plasm a, Fe
2+
dioksidasi m enj adi Fe
3+
dan ber ikat an dengan t r ansfer it in Transferit in m engangk ut
Fe
2+
k e dalam sum sum t ulang unt uk ber gabung m em bent uk hem oglobin. Besi dalam plasm a ada dalam keseim bangan.
e. Tr ansfer r in m engangkut Fe
2+
ke dalam t em pat penyim panan besi di dalam t ubuh hat i, sum sum t ulang, lim pa, sist em ret ikuloendot elial , kem udian dioksidasi
m enj adi Fe
3+
. Fe
3+
ini ber gabung dengan apofer r it in m em bent uk fer r it in yang kem udian disim pan, besi yang t er dapat pada plasm a seim bang dengan bent uk
y ang disim pan. Pada
bayi absor bsi
zat besi dar i ASI m eningkat dengan ber t am bah t uanya um ur bayi per ubahan ini t er j adi lebih cepat pada bayi yang lahir pr em at ur dar i pada
bayi yang lahir cukup bulan. Jum lah zat besi akan t er us ber kur ang apabila susu diencer kan dengan air unt uk diber ikan kepada bayi.
Walaupun j um lah zat besi dalam ASI r endah, t et api absor bsinya paling t inggi. Sebanyak 49 zat besi dalam ASI dapat diabsorbsi oleh bay i. Sedangk an susu sapi
© 2004 Digit ized by USU digit al librar y 4
hanya dapat diabsor bsi sebanyak 10 – 12 zat besi. Kebany akan susu for m ula unt uk bayi yang t er buat dar i susu sapi difort ifik asik an denganzat besi. Rat a – r at a
besi yang t er dapat diabsor bsi dar i susu for m ula adalah 4 . Pada w akt u lahir , zat besi dalam t ubuh kur ang lebih 75 m g kg ber at badan,
dan r eser ve zat besi kir a – kir 25 dar i j um lah ini. Pada um ur 6 – 8 m g, t er j adi penur unan kadar Hb dar i yang t er t inggi pada w akt u lahir m enj adi r endah. Hal ini
disebabkan kar ena ada per ubahan besar pada sist em er ot r opoiesis sebagai respon t er hadap deliver i oksigen yang ber t am bah banyak kepada j r ingan kadar Hb m enur un
sebagai akibat dar i penggant ian sel – sel dar ah m er ah yang diproduksi sebelum lahir dengan sel – sel dar ah m er ah bar u yang diproduksi sendir i oleh bayi. Per sent ase zat
besi yang dapat diabsor bsi pada um ur ini r endah kar ena m asih banyaknya r eser ve zat besi dalam t ubuh yang dibaw ah sej ak lahir . Sesudah um ur t sb, sist em
erit ropoesis berj alan norm al dan m enj adilebih efekt if. Kadar Hb naik dar i t er endh 11 m g 100 m l m enj adi 12,5 g 100 m l, pada bulan – bulan t er akhir m asa kehidupan
bayi.
Bayi yng lhir BBLR m em punyai r eer ve zat besi yang lebih r endah dar i bay i yang nor m al yang lahir dengan ber at badan cukup, t et api r asio zat besi t er hadap
ber at badan adalah sam a. Bayi ini lebih cepat t um buhnya dar i pada bayi norm al, sehingga r eser ve zat besi lebih cepat bisa habis. Oleh sebab it u kebut uhan zat besi
pada bayi ini lebih besar dari pada bayi nor m al. Jika bayi BBLR m endapat m akanan yang cukup m engandung zat besi, m aka pada usia 9 bulan kadar Hb akan dapat
m enyam ai bayi yang nor m al.
Pr evalensi anem ia yang t inggi pada anak balit a um um ny a disebabkan kar ena m akanannya t idak cukup banyak m engandung zat besi sehingga t idak dapat
m em enuhi kebut uhannya, t er ut am a pada negar a sedang ber kem bang dim ana ser elia diper gunakan sebagai m akanan pokok. Fakt or budaya j uga ber per anan pent ing,
bapak m endapat prior it as per t am a m engkonsum si bahan m akanan hewani, sedangkan anak dan ibu m endapat kesem pat an y ang belak angan. Selain it u erat
yang biasanya t er dapat dalam m akanannya t urut pula m enham bat absor bsi zat besi.
BAB I I I AN EM I A D EFI SI EN SI BALI TA
a . BATASAN AN EM I A
Anem ia didefinisikan sebagai suat u keadaan kadar hem oglobin Hb di dalam dar ah lebih r endah dar ipada nili nor m al unt uk kelom pok or ang yang ber sangkut an.
Kelom pok dit ent ukan m enur ut um ur dan j enis k elam in, sepert i y ang t erlihat di dalam t abel di baw ah ini.
Tabel 2. Bat as norm al Kadar Hem oglobin
Ke lom pok Um u r H e m oglobin
Anak Dew asa
6 bulan s d 6 t ahun 6 t ahun s d 14 t ahun
Laki- laki Wanit a
Wanit a ham il 11
12 13
12 11
Sum ber WHO
© 2004 Digit ized by USU digit al librar y 5
b. PATOFI SI OLOGI AN EM I A