yang memiliki riwayat penyakit infeksi memiliki peluang mengalami stunting lebih besar dibandingkan anak yang tidak memiliki riwayat penyakit infeksi.
2.5 Hubungan Antara Tingkat Konsumsi dengan Kejadian Stunting
Status gizi adalah merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk ke dalam tubuh nutrient input dengan kebutuhan tubuh
nutrient output akan zat gizi tersebut. Kebutuhan tubuh akan zat gizi ditentukan oleh banyak faktor antara lain: tingkat metabolisme basal, tingkat pertumbuhan,
aktivitas fizik, dan faktor yang bersifat relatif yaitu: gangguan pencernaan ingestion, perbedaan daya serap absorption, tingkat penggunaan utilization,
dan perbedaan pengeluaran dan penghancuran excretion and destruction dari zat gizi tersebut dalam tubuh. Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk
mengetahui kenyataan apa yang dimakan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengukur status gizi dan menemukan faktor diet yang dapat
menyebabkan malnutrisi Supariasa et al, 2012: 88 177. Penelitian Suiraoka et al 2011: 79 diketahui bahwa dari balita yang
berstatus gizi pendek stunted menurut TBU terdapat 21 46,7 balita yang asupan energinya kurang, dan balita yang berstatus gizi pendek stunted 36
80,0 balita memiliki asupan protein yang kurang. Penelitian Cahya 2014: 7 mengenai stunting menyebutkan bahwa asupan energi dan protein anak stunting
tergolong defisit masing-masing sebesar 40,6 dan 43,8. Penelitian Wiyogowati 2012: 66 menyebutkan bahwa 54,9 responden konsumsi energi
tergolong rendah pada responden stunting. Penelitian Oktarina Sudiarti 2013: 175 menyatakan bahwa tingkat konsumsi lemak OR= 1,30 yaitu menjadi faktor
risiko stunting pada balita p0,05. Penelitian Setijowati 2005: 26 menyatakan bahwa ada beda nyata asupan karbohidrat p= 0,042 antara tinggi badan normal
dengan tinggi badan kurang pada anak sekolah dasar di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
2.6 Kerangka Teori STUNTING
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber: UNICEF 1998 Supariasa et al 2012
Asupan Makanan Tingkat Konsumsi
Kurang Berat Lahir
Rendah Status Kesehatan
Buruk Riwayat Infeksi
Genetik
Kualitas dan Kuantitas
Makanan yang Tidak
Mencukupi Pendapatan
Keluarga Rendah
Jumlah dan
Struktur Keluarga
Praktek Pemberian
Makanan Pada Bayi,
Praktek Sanitasi,
dan Praktek
Perawatan Selama
Kehamilan Buruk
Perawatan Kesehatan
Buruk Pelayanan
Air Bersih dan
Sanitasi
Status Sosial Ekonomi Lapangan pekerjaan,
sumber makanan. Pendidikan
Kesehatan Fasilitas Kesehatan, Kualitas
Perawatan Kesehatan, Peralatan Kesehatan
Lingkungan Air Bersih, Sanitasi
2.7 Kerangka Konsep