yang diaudit oleh KAP yang tidak berafiliasi dengan the big four. Nilai signifikansi variabel Afiliasi KAP lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar
0,320. Nilai koefisien determinasi r
2
diperoleh hasil sebesar 0,015. Hal ini menunjukkan bahwa 1,5 Audit Report Lag Y dipengaruhi oleh
variabel Afiliasi KAP, sedangkan 98,5 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dihitung dalam pengujian hipotesis ini. Nilai t
hitung
pada penelitian ini sebesar -1,002 sementara t
tabel
sebesar -1,6698. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Afiliasi KAP X5 terhadap Audit Report
Lag Y adalah tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Sistya
Rachmawati 2008, Saputri 2012, dan penelitian yang dilakukan oleh Yuliyanti 2011 yang menyatakan bahwa perusahaan yang menggunakan
jasa KAP yang berafiliasi dengan the big four, Audit Report Lag akan lebih singkat bila dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan
jasa KAP yang tidak berafiliasi dengan the big four. Akan tetapi, hasil penelitian ini mendukung penelitian Danang Priyambodo 2016, Tiono
dan Jogi 2012, dan Kartika 2009 yang menyatakan bahwa variabel Afiliasi KAP tidak berpengaruh terhadap Audit Report Lag. Hasil
penelitian menyatakan bahwa afiliasi KAP tidak berpengaruh terhadap Audit Report Lag. Hal ini dikarenakan rata-rata jasa KAP yang digunakan
perusahaan LQ-45 dalam penelitian ini adalah KAP yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu Deloitte, Ernst dan Young EY,
Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG, dan Price Waterhouse
Cooper PWC. Alasan lain Afiliasi KAP tidak berpengaruh terhadap Audit Report Lag karena semua KAP baik yang berafiliasi dengan the big
four maupun tidak, tetap akan menjunjung tinggi profesionalisme dan menjaga kualitas audit.
6. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Jenis
Industri, dan Afiliasi KAP terhadap Audit Report Lag pada
Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Jenis Industri, dan Afiliasi KAP secara
simultan berpengaruh terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai koefisien X
1
sebesar -2,064 yang berarti Ukuran Perusahaan meningkat 1 satuan maka Audit Report Lag akan turun
sebesar 2,064 hari dengan asumsi X
2
, X
3
, X
4
, dan X
5
tetap. Nilai koefisien X
2
sebesar 0,193 yang berarti Profitabilitas meningkat sebesar 1 satuan maka Audit Report Lag akan meningkat sebesar 0,193 dengan asumsi X
1
, X
3
, X
4
, dan X
5
tetap. Nilai koefisien X
3
sebesar 0,352 yang berarti Solvabilitas meningkat sebesar 1 satuan maka Audit Report Lag akan
meningkat sebesar 0,352 dengan asumsi X
1
, X
2
, X
4
, dan X
5
tetap. Nilai koefisien X
4
sebesar -30,904 yang berarti perusahaan yang termasuk dalam perusahaan finansial memiliki Audit Report Lag lebih cepat 30,904
hari dibandingkan dengan perusahaan non finansial dengan asumsi X
1
,
X
2
, X
3
, dan X
5
tetap. Nilai koefisien X
5
sebesar 5,031 yang berarti perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan the big four
memiliki Audit Report Lag lebih lebih lama 5,031 hari dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP yang tidak berafiliasi dengan
the big four dengan asumsi X
1
, X
2
, X
3
, dan X
4
tetap. Nilai signifikansi dari kelima variabel adalah 0,002 lebih kecil
bila dibandingkan dengan nilai probabilitas yang telah ditentukan yaitu 0,05. Nilai koefisien determinasi Adjusted R
2
diperoleh hasil sebesar 0,198 atau 19,8. Hal tersebut menunjukkan bahwa Audit Report Lag
dapat dijelaskan oleh variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Jenis Industri, dan Afiliasi KAP sebesar 19,8 sedangkan
sisanya yaitu 80,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Nilai F
hitung
lebih besar dari F
tabel
dengan nilai sebesar 4,307 2,36. Hal ini berarti hipotesis keemam diterima yaitu
variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Jenis Industri, dan Afiliasi KAP secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap Audit Report Lag. Dasar perlunya penyampaian laporan keuangan oleh perusahaan
kepada publik dijelaskan dalam teori kepatuhan compliance theory. Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik di Indonesia terhadap
perusahaan go publik diatur oleh Bapepam dan LK tentang batas akhir penyampaian dan publikasi laporan keuanga auditan oleh perusahaan go
publik. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh