Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 1.

43 1 PT. Bank Permata Tbk. 2 PT. Bank Mandiri Tbk. 3 PT. Bank Mega Tbk. 4 PT. Bank Negara Indonesia PerseroTbk. 5 PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. 6 PT. Bank Central Asia Tbk 7 PT. Bank OCBC NISP Tbk 8 PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. 9 PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. 10 PT. Bank PAN Indonesia Tbk 11 PT. Bank CIMB Niaga Tbk 3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan 11 perusahaan perbankkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 sampai tahun 2008.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh tidak secara langsung dari obyek penelitian. Data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan, dan telah diolah oleh pihak 44 lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi, meliputi harga saham dan data laporan keuangan perusahaan perusahaan perbankkan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kurun waktu mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 Umar, 2004:41.

3.3.3. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan cara dokumentasi yaitu melihat, mempelajari, dan mengutip catatan-catatan dari dokumen yang ada pada laporan keuangan perusahaan perbankkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, kemudian dilakukan rekapitulasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang digunakan berupa laporan keuangan dari tahun 2004- 2008. 3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah uji regresi OLS Ordinary least Square, dimana distribusi sampling dari regresi OLS tergantung pada distribusi residual e, apabila residual e berdistribusi normal dengan sendirinya bo dan b 1 Komponen penganggu e harus tersebar mengikuti sebaran normal dengan nilai tengah = 0 dengan varaian sebesar σ juga berdistribusi normal. Gujarati, 1995:66 2 . Uji normalitas dapat 45 dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah Kolmogorov Smirnov. Dalam regresi OLS b dan b 1 adalah fungsi linier dari Y dan Y adalah fungsi linier dari u I

3.4.2. Teknik Analisis

residual. Sesuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian yang dilakukan, maka keterkaitan antara variabel penelitian dapat digambarkan secara spesifik dalam model regresi linier berganda. Analisis ini dapat digunakan untuk menerangkan tingkat ketergantungan satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Dalam anlisis ini juga dapat diukur derajat keeratan hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Adapun model regresi linier berganda secara umum adalah sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 +e Keterangan : Y = Kelengkapan Pengungkapan X 1 = Leverage X 2 = Likuiditas X 3 = Profitabilitas X 4 = Saham β β = Konstanta e = Kesalahan baku 1 …. β 4 = Koefisien regresi variabel X 1 sampai dengan X 4 46

3.4.3. Uji Asumsi Klasik

Regresi linier berganda dengan persamaan Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 a. Tidak terdapat multikolinieritas + e harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui Uji F dan Uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh model regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut : b. Tidak terjadi heteroskedastisitas c. Tidak ada autokorelasi Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui Uji F dan Uji t menjadi bias. Dibawah ini asumsi dasar dari BLUE sebagai berikut : a. Multikolinieritas Merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variable bebas berkorelasi sempurna dengan variable bebas lainnya. Multikolinieritas dapat dilihat dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor. Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko adalah Santoso, 2002:203 : 1 Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 2 Mempunyai angka tolerance mendekati 1 47 3 Koefisien korelasi antara variable bebas haruslah lemah di bawah 0,5 . Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multiko. b. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas, karena ini mengimpun data yang terwakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan cara menggunakan uji Rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara residual dengan seluruh variabel bebas. Mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Gujarati, 1999 : 177 1. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. 2. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas. c. Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Panduan untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada table D-W Durbin-Watson. Deteksi adanya autokorelasi : 1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif 2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi 3 Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif 48

3.4.4. Uji Hipotesis

a. Pengujian hipotesis penelitian pengaruh simultan variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 1 H terhadap Y digunakan uji F dengan prosedur sebagai berikut : : β 1 = β 2 = ..... = β j ? 0 X 1 , X 2 , X 3 , X 4 H secara bersama tidak berpengaruh terhadap Y. 1 : Salah satu dari β j ? 0 X 1 , X 2 , X 3 , X 4 2 Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel. secara bersama berpengaruh terhadap Y. 3 Dengan F hitung sebesar : R 2 F k – 1 hit = 1 – R 2 n – k Sumber : Gujarati 1995:141 Keterangan : F hi t = F hasil perhitungan R 2 b. Untuk pengujian hipotesis penelitian pengaruh parsial variabel X = koefisien regresi k = jumlah variabel n = jumlah sample 1 , X 2 X , 3 , X 4, X 5 1 H terhadap Y digunakan uji t dengan prosedur sebagai berikut: : b j = 0 tidak terdapat pengaruh X 1 , X 2 , X 3 , X 4 atau X 5 terha 49 dap Y H 1 : b j ? 0 terdapat pengaruh X 1 , X 2 , X 3 , atau X 4 2 Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel. terhadap Y Dimana j = 1, 2, 3, ...., k : Variabel ke J sampai ke k. 3 Dengan nilai t hitung : bj t hit = se bj Sumber : Gujarati 1995 Keterangan : t hit = t hasil perhitungan b j = Koefisien regresi se bj = Standart error 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 108

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 22

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18