42 Sketsa Pemaknaan Cover Majalah TEMPO Studi Semiotik
Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agutus 2010 ini diciptakan sebagai sebuah wadah atau sarana pelepas kegelisahan
masyarakat terhadap rencana Darmin Nasution dalam pemangkasan nilai mata uang rupiah, hal itu ditangkap oleh Pris dan diwujudkan dalam bentuk
humoris dan mengandung rasa penasaran pada sketsanya serta ditunjukkan kepada pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan permasalahan
Redenominasi. Dengan demikian sketsa Pemaknaan Cover Majalah TEMPO Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi
9 – 15 Agutus 2010 ini merupakan produk interpretasi Pris selaku kartunis terhadap permasalahan yang ada.
4.1.2. Majalah TEMPO
TEMPO edisi pertama diterbitkan pertama kali pada Maret 1971. TEMPO keluaran yang pertama ini mengambil pendekatan yang belum pernah
dikenal selama masa-masa yang sulit dalam kebebasan jurnalistik. Publikasi pertama TEMPO sebenarnya sama sekali tidak berhubungan atau berafiliasi
dengan dunia politik. Perhatiannya yang utama justru tertuju pada misi panjangnya untuk membangunkan kesadaran yang telah lama diracuni dengan
media yang tunduk pada rezim yang represif. Ketegasannya untuk mempertahankan kebebasan jurnalistik telah
membuat TEMPO sebagai legenda dan menjadi ikon dalam industri pers di
43 Indonesia selain itu juga menjadi salah satu media tertua di Asia Tenggara.
Pernah di bredel pada tahun 1982 dan 1994, TEMPO tidak pernah berhenti untuk terus bersuara dengan lantang dan telah menjadi salah satu kendaraan
atau sarana kebebasan pers yang sedang dinikmati Indonesia saat ini. TEMPO adalah standar kesempurnaan jurnalistik yang oleh penerbitan
lainnya selalu dijadikan perbandingan dan dijadikan acuan. Komitmennya adalah menyeimbangkan pandangan, dan melaporkan kebenaran tetap sebagai
yang benar. Sebagaimana hari ini, seperti tahun 1971. Nama “TEMPO” dengan definisinya yang tanpa disadari ternyata sesuai atau cocok, telah
menetapkan sebuah standard an langkah yang oleh penerbitan lain akan selalu dijadikan perbandingan. TEMPO hari ini adalah sebuah tongkat ukuran yang
ditiru oleh semuanya tetap tidak akan tertandingi. Sebagai majalah berita tertua di Indonesia. TEMPO telah membuktikan
kemampuannya untuk bertahan dalam tekanan. TEMPO yang kembali terbit pada Oktober 1998, membuktikan kebebasan dan juga kekuasaan dalam
bersuara. Pada tahun-tahun belakangan ini TEMPO tanpa disadari menjadi legenda, ini adalah realita. Bersama-sama dengan tenaga yang penuh
pengalaman dan tenaga muda yang penuh harapan, TEMPO tidak dengan mudah memperoleh kembali posisi puncaknya diantara para pesaing dan
menjamurnya majalah berita yang lain. TEMPO tanpa risau mengahadapi masalah tersebut untuk
mempertahankan loyalitas dari pembaca setianya dan merebut hati dari
44 pembaca-pemabaca terbarunya, yang utamanya adalah lapisan urban kelas
menengah. Mereka inilah yang secara ekonomis mampu serta terdidik dengan baik dan tetap diharapkan menjaga posisi Negara selalu dalam keadaan yang
dinamis. TEMPO kembali bersirkulasi tepatnya 6 Oktober 1998, dimana pada saat itu keadaan pasar telah berubah secara signifikan sejak tahun 1994.Oleh
sebab itu TEMPO menjelajah setiap kesempatan dengan semangat perubahan dan pemabaharuan.
Kelahiran kembali TEMPO disambut dengan antusias oleh Indonesia yang baru sehingga sejak dari edisi pertamanya TEMPO akhirnya dapat
memperoleh kembali posisinya yang semula sebagai pemimpin dari majalah berita mingguan meskipun pada kenyataannya, sekarang setidaknya terdapat
enam pesaing yang sebelumnya tidak terdapat di pasar sebelum pembredelan TEMPO 21 Juni 1994. Namun sekarang ini, kurang dari 2 tahun setelah
penerbitannya kembali, Majalah TEMPO berhasil menguasai hampir 60 dari pasar. Kebutuhan untuk menciptakan produk-produk baru yang sesuai dengan
misinya yang utama telah menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Peluncuran TEMPO edisi berbahasa Inggris pada tahun 2000 di desain untuk
meningkatkan penetrasi penembusan ke pasar global.
4.2. Penyajian Data