Konsep Karya Teknik Pelaksanaan

commit to user

BAB III KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

Keberadaan Museum Sangiran saat ini masih sangat minim dalam hal publikasi dan promosi. Mengingat target market dan audience Museum Sangiran tidak hanya wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara, maka promosi Museum Sangiran harus segera dilakukan. Saat ini promosi yang pernah dilakukan hanya melalui baliho dan papan penunjuk jalan di sekitar lokasi Museum Sangiran. Hal itu kurang efektif untuk meningkatkan jumlah pengunjung museum, terbukti dengan penurunan jumlah pengunjung. Sehingga sangat dibutuhkan media promosi yang tepat untuk lebih memajukan Museum Sangiran agar dapat menarik minat wisatawan. Salah satu media promosi yang tepat adalah mempromosikannya melalui internet, yaitu website. Media promosi seperti website dinilai lebih efektif karena dapat diakses masyarakat dari dalam maupun luar negeri. Website juga dapat menyajikan informasi yang lebih lengkap dibanding dengan media promosi lainnya. Website ini nantinya dapat diakses oleh semua orang tanpa batasan apapun. Adanya website Museum Sangiran diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara. Promosi yang dilakukan Museum Sangiran diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan intensitas jumlah pengunjung yang datang ke Museum Sangiran. Merubah image bahwa Museum Sangiran bukanlah tempat wisata yang 18 commit to user menjemukan tetapi tempat wisata atau study yang menyenangkan sekaligus kaya akan ilmu pengetahuan tentang sejarah peninggalan purbakala.

B. Konsep Perancangan

Secara umum, konsep perancangan merupakan perencanaan cara penyampaian pesan dan perencanaan konsep-konsep dasar yang diangkat ke dalam bentuk komunikasi dan visual yang lebih efektif, agar tepat pada sasaran audience, sehingga pesan dan nilai materi periklanan yang terkandung dalam materi promosi tersebut dapat dipahami dan dimengerti dengan benar oleh masyarakat. Perencanaan ini melalui proses kreatif lewat perangkat komunikasi visual sebagai penyampai pesan dan gambar yang efektif dalam meningkatkan image kawasan wisata Sangiran. Konsep perancangan ini menggunakan pensil untuk menggambar konsep, kamera digital untuk menangkap gambar dan komputer untuk mengolah data. Pembuatan media promosi untuk menghasilkan iklan yang baik selalu menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA, yang terdiri dari: 1. Perhatian Attention Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, atau pendengar, dengan pemilihan ilustrasi, tipografi, headline, serta warna yang sesuai dengan karakter Museum Sangiran, dan memperkuat kalimat atau bodycopy yang persuasif. commit to user 2. Minat Interest Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu lebih jauh kepada pengunjung dengan memunculkan ilustrasi atau gambar yang menarik sesuai dengan karakteristik Museum Sangiran, dan diperkuat dengan penyusunan bodycopy yang sifatnya menarik minat para pengunjung. 3. Kebutuhankeinginan Desire Menggerakkan keinginan pengunjung untuk datang ke Museum Sangiran dengan memberikan penawaran-penawaran menarik seperti pemberian souvenir dan lain sebagainya. 4. Rasa percaya Conviction Menciptakan keyakinan kepada pengunjung, bahwa Museum Sangiran bukan tempat yang membosankan, tetapi memberikan kesenangan serta banyak ilmu dan manfaat. 5. Tindakan Action Membujuk pengunjung agar segera melakukan suatu tindakan untuk datang mengunjungi Museum Sangiran. Salah satu gagasan yang paling tepat sebagai penunjang keberhasilan dalam pembuatan strategi promosi Museum Sangiran adalah perencanaan gagasan ide dan tema pokok iklan yang cermat dan efektif dalam membidik sasaran khalayak sesuai tujuan yang diharapkan. Pembuatan strategi promosi ini direncanakan dengan menggunakan ilustrasi hasil fotografi, tanda-tanda, gambarsimbol, serta tipografi yang menggambarkan karakter Museum Sangiran dengan memperhitungkan dan commit to user membayangkan bagaimana suatu gambar, kata atau kalimat akan ditampilkan sebagaimana iklan itu dibaca. Adapun konsep strategi kreatif serta unsur- unsur pendukung desain secara keseluruhan meliputi: 1. Strategi Konsep Strategi konsep dilihat dari segi perkembangan secara global yang semakin semarak berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat terhadap wisata budaya, dalam hal ini penulis menerapkan publikasi lewat media website yang menarik minat pengunjung terhadap kawasan wisata yang disajikan. Tentunya segala sesuatu yang akan diinformasikan atau disampaikan tidak terlepas dari media komunikasi yang terpilih. Perencanaan komunikasi sebagai usaha terhadap rintisan ekspansi lewat media yang tepat, akurat, efisien, dan menarik, membutuhkan analisis yang matang. Melihat kenyataan bahwa pada saat ini intensitas pengunjung mulai menurun perlu adanya promosi lebih lanjut untuk dapat memajukan Museum Sangiran agar tetap bertahan di bidang pariwisata, dan tentu saja meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke kawasan Sangiran. Promosi merupakan hal yang penting dalam mengatasi suatu persaingan. Promosi pemasaran juga bersifat persuasif atau membujuk konsumen agar dapat menerima pesan yang disampaikan. Berhasil tidaknya suatu promosi tergantung pada kemampuan iklan tersebut dalam menarik minat dan perhatian konsumen, maka hal yang harus diperhatikan dalam promosi pemasaran adalah pemilihan media yang tepat. Adapun strategi konsep dalam perencanan promosi pemasaran Museum Sangiran, yaitu: commit to user a. Memberikan informasi lebih lanjut tentang segala hal mengenai Museum Sangiran. b. Membuat kesan baru dan berbeda dengan perencanaan media promosi melalui konsep Desain Website. c. Merancang desain promosi yang tepat bagi Museum Sangiran secara Simple, Persuasive, dan Entertaining. 2. Strategi Visual

a. Strategi Visual Secara Umum

1 Menggunakan visualisasi konsep desain yang menarik dan berbeda, yang mampu menggugah, dan mengusik emosi, sehingga menjadikan materi promosi yang lain daripada yang lain. 2 Menampilkan desain yang mudah diterima oleh khalayak sasaran. 3 Menampilkan desain yang menarik dan lebih mudah diingat serta tidak membosankan. 4 Coorporate identity yang jelas, dalam penentuan layout, warna, tagline, headline, media placements, ilustrasi, image, dan tipografi. b. Strategi Visual Verbal Konsep Verbal meliputi naskah kepala berita Headline, Sub headline, teks inti Bodycopy, dan kalimat dasar Baseline. 1 Kepala Berita Headline Headline seringkali berupa pernyataan yang terdiri dari satu kalimat atau dua kalimat, dan ditampilkan secara mencolok bahkan headline ini lebih mudah dilihat daripada dibaca. Letaknya tidak selalu commit to user pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang. Headline merupakan copy yang paling penting dengan kalimat yang terdiri dari beberapa kata saja dan dibuat agar lebih mudah dibaca, dipahami, dan harus mampu membuat perhatian audience tertarik pada tema yang disampaikan, bagaimana sebuah kalimat bisa membangun suatu image terhadap materi promosi yang ditujukan kepada masyarakat. Guna meraih hal ini, mungkin diperlukan penyeleksian kata-kata yang cocok dan sesuai dengan panjang ruang yang tersedia untuk memberikan pengaruh yang optimal. Headline pada materi promosi ini adalah “Warisan Budaya Dunia”, dengan maksud memberitahukan kepada khalayak bahwa masih banyak tersimpan berbagai warisan sejarah dan kebudayaan dunia pada zaman prasejarah yang perlu diketahui dan tentunya memberikan manfaat pembelajaran yang sangat berarti, serta dengan tujuan membangun nilai edukatif yang mengarah kepada sifat yaitu membangkitkan semangat rasa ingin tahu kehidupan di masa lampau. 2 Sub Headline Sub headline merupakan kalimat penjelas yang mempersepsi headline ke arah pesan. Berkaitan dengan hal ini, sub headline akan menjelaskan tema promosi yaitu “Situs Manusia Purba Terbesar dan Terlengkap di Dunia” bertujuan ingin menunjukkan bahwa di sinilah saat yang tepat untuk mempromosikan Museum Sangiran sebagai museum manusia purba terlengkap di dunia. commit to user 3 Mandatories Mandatories merupakan kalimat di bawah kalimat iklan cetak yang biasanya dicantumkan nama dan alamat perusahaan yang bersangkutan, dalam hal ini adalah “Museum Sangiran: Desa Sangiran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen”. Dalam penulisan mandatories tersebut, penampilan dari nama dan alamat kawasan terkait akan lebih ditonjolkan sebagai pusat perhatian. c. Strategi Visual Non Verbal 1 Tata Letak Layout Layout merupakan penataan dan penggabungan dari semua unsur visual yang ada, sehingga membentuk suatu keharmonisan dalam tata ruang sebuah iklan. Pada layout, unsur ketepatan sudah mulai diperhitungkan. Bagaimana unsur-unsur iklan seperti teks headline, sub headline, maupun mandatories, ilustrasi, dan elemen desain lainnya disusun melalui prinsip desain balancing, harmony, unity, dan sebagainya. Elemen-elemen iklan itu harus dirancang sedemikian rupa oleh si perancang hingga mampu menarik minat pembaca pada pesan yang disampaikan, dan bukan tertarik pada layout itu sendiri. Penyusunan letak-letak unsur website sebagai media promosi ini dapat ditempuh dengan keseimbangan dan komposisi simetris dan asimetris. Simetris terkesan mantap, monoton, antara unsur kiri dan kanan, atas dan bawah sama bila ditarik garis tengah. Sedangkan posisi commit to user asimetris lebih terkesan dinamis, tidak monoton. Fungsi dari layout itu sendiri adalah untuk mendapatkan suatu komposisi yang menarik dan dapat diterima oleh target market dan audience. Perpaduan warna dapat dipakai untuk memberi tekanan pada bagian-bagian tertentu di dalam layout. Pertimbangan perencanan layout digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan bentuk yang menarik perhatian khalayak dengan tidak mengesampingkan karakter dari sasaran yang dipilih. Layout materi promosi Museum Sangiran ini menampilkan gaya desain yang sederhana, resmi, jelas maknanya, dan menggunakan warna-warna yang tegas. Serta menampilkan beberapa ilustrasi gambar, foto, symbol, vector art, graphic, atau pictograf. Jadi dalam penyusunan komposisi layout disesuaikan dengan tipografi, ilustrasi, susunan warna, serta desain pengikatnya. 2 Ilustrasi Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata. Ilustrasi dalam sebuah promosi mempunyai posisi yang penting. Fungsinya untuk menarik perhatian, merangsang minat terhadap pesan, memberi eksplanasi atas pernyataan, menonjolkan keistimewaan produk, memenangkan persaingan, menciptakan suasana khas, dramatisasi pesan, menonjolkan merk atau semboyan dan mendukung judul iklan. commit to user Ilustrasi dapat berupa gambar, foto, logo, symbol, vector-art, grafik, ataupun pictograf. Fungsi ilustrasi sendiri sebagai pelengkap tetapi juga menduduki sebagai gambaran dan sifat suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen dan dalam penempatannya ilustrasi juga memperindah komposisi media sehingga terlihat menarik. Ilustrasi di dalam website sebagai media promosi Museum Sangiran ini menjadi unsur penting dalam menambah pengertian dari Museum Sangiran, tidak hanya menampilkan gambaran dari segi kawasan Sangiran itu saja tetapi juga menampilkan benda-benda koleksi yang ada di museum tersebut, sehingga dengan hanya melihat dari ilustrasi yang diberikan, masyarakat sudah memahami pesan apa yang disampaikan. Perencanaan materi promosi ini menggunakan ilustrasi berupa fotografi, drawing sebagai ilustrasi iklan. Definisi foto adalah rekaman visual suatu peristiwa yang diambil dengan kamera dan berlangsung secara cepat dan tepat. Ilustrasi yang ditampilkan dalam materi promosi ini adalah visual yang mewakili tentang apa yang terdapat dalam Museum Sangiran, menyangkut koleksi yang ada dalam situs Sangiran, dan gambar dari keadaan area Museum Sangiran sebagai tempat atau alamat kawasan ini. 3 Logo Logo merupakan identitas suatu perusahaan Coorporate Identity. Identitas diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus commit to user yang meliputi segala hal yang khas atau unik berkenaan dengan perusahaan yang bersangkutan. Secara fisik, desain tersebut memiliki wujud sedemikian rupa sehingga akan dapat diingat khalayak dengan keberadaan perusahaan tersebut. Logo merupakan elemen penting dalam memperkenalkan suatu nama perusahaan ke lingkungan luas, dalam hal ini adalah masyarakat audience. Konsep awal dari pembuatan logo Museum Sangiran ini adalah untuk lebih mempromosikan Sangiran kepada khalayak dengan menggabungkan karakter, warna, dan jenis tipografi yang digunakan, agar masyarakat dapat memahami karakter perusahaan. Logo yang ditampilkan menggunakan logo Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Alasan untuk tetap mengunakan logo tersebut karena Museum Sangiran masih berada di bawah naungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam pengelolaan dan publikasinya. Sehingga dalam mempromosikan Museum Sangiran tetap mempertahankan eksistensi logo yang digunakan tanpa merubah konsep logo yang sudah ada, namun dalam hal ini penulis juga membuat logo baru sebagai Coorporate Identity. commit to user

1. Configuration

2. Color Guide

3. Grid and Scale

commit to user Penambahan efek drop shadow warna putih pada logo saat diaplikasikan pada media bertekstur atau gelap.

4. Aplikasi Logo

commit to user 4 Tipografi Tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda dan menandai naskah untuk proses typesetting. Huruf mempunyai banyak jenis atau style. Masing-masing jenis tersebut biasanya disebut typeface. Tipografi yang baik mengarah pada kemudahan membaca tulisan dan keunikan desain huruf tertentu sehingga menciptakan gaya dan karakter subjek yang diiklankan. Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hand drawn hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang beragam. Pada perencanaan periklanan ini, jenis huruf yang digunakan dalam pembuatan materi promosi Museum Sangiran antara lain: a Distress Jenis ini termasuk dalam kategori Fantasy atau dekoratif. Biasanya penggunaan huruf-huruf dekoratif dan script diterapkan untuk keperluan atau tujuan-tujuan tertentu seperti dalam desain logo, label, headline, ataupun judul buku. Pemilihan tipografi dalam mempromosikan Museum Sangiran cocok menggunakan huruf jenis Distress agar lebih commit to user menonjolkan citra museum Sangiran, yang digunakan sebagai logo dan headline dari materi promosi Museum Sangiran. a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 b Broadview Regular Salah satu jenis huruf Bodoni yang berkesan kuat dan elegant. Penggunaan efek-efek khusus pada huruf memang harus disesuaikan dengan kebutuhan desain. Penerapan efek-efek yang sesuai akan memperindah estetika dari rancangan desain. Jenis huruf ini akan digunakan pada sub headline materi promosi Museum Sangiran. a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 5 Warna Warna adalah elemen yang mempunyai pengaruh besar terhadap suatu desain, karena elemen warna mampu merangsang mata commit to user manusia sehingga dapat membangkitkan ketertarikan dan emosi pemirsanya. Warna yang digunakan dalam layout desain media promosi Museum Sangiran adalah warna coklat dan hitam sebagai warna pokok. Warna coklat disesuaikan dengan karakter manusia purba yang identik dengan tanah, sedangkan warna hitam memiliki makna yaitu kokoh, kuat, dan formalitas. Alasan dari pemilihan warna coklat dan hitam, yakni menggambarkan karakter dari keberadaan Museum Sangiran itu sendiri, yaitu Museum Sangiran yang memiliki kesan formal, kokoh, dan mantap untuk terus dilestarikan keberadaannya sebagai kawasan pariwisata di wilayah Kabupaten Sragen. Sebagai warna tambahan, warna putih digunakan dalam logo, dan warna coklat dalam background. Museum Sangiran merupakan situs yang menyimpan benda-benda purbakala sehingga dalam strategi promosi Museum Sangiran memilih warna coklat dan hitam yang ditempatkan di atas background warna putih ataupun sebaliknya. Setelah strategi kreatif ini disusun dan diketahui ide atau tema pesan apa yang akan disampaikan, maka selanjutnya adalah bagaimana menyampaikan pesan tersebut kepada konsumen sehingga dapat diterima dan commit to user menghasilkan respon konsumen. Cara penyampaian tema atau pesan iklan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan Rasional Pesan disampaikan dengan menampilkan figure produk, data fungsional, dan menguraikan fakta-fakta dengan informasi yang lugas dan jujur. 2. Pendekatan Emosional Tema dan pesan disampaikan melalui sentuhan perasaan atau emosi konsumen. Cara pendekatan ini sama sekali tidak mementingkan ciri figure atau fakta-fakta tentang produk, tetapi lebih mementingkan pada pesan-pesan yang sedikit berlebihan, dan memanjakan perasaan agar tergiur pada pesan yang disampaikan tersebut.

C. Teknik Pelaksanaan

1. Konsep Perencanaan Media Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan, misalnya untuk komunikasi massa adalah radio, surat kabar, televisi, film, dan lain-lain. Perencanaan media yang tepat berdampak sangat baik bagi penyampaian pesan. Tujuan dari perencanaan media promosi Museum Sangiran adalah: a. Menyampaikan informasi yang efektif dan efisien sekaligus mudah diingat masyarakat umum. b. Menjangkau target audience yang diinginkan. c. Memaksimalkan peran media kreatif. d. Mengetahui jangkauan, frekuensi, dan kesinambungan suatu media. commit to user Untuk menyampaikan pesan periklanan, tahapan-tahapan dalam memilih media periklanan adalah sebagai berikut: a. Memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak. Pemilihan media merupakan upaya untuk menemukan media yang paling efektif dan efisien untuk menyampaikan jumlah paparan yang diinginkan kepada audience sasaran. Pengaruh paparan pada kesadaran audience tergantung pada jangkauan paparan, frekuensi, dan pengaruhnya. b. Memilih jenis-jenis media utama Jenis media iklan terdiri atas iklan lini atas above the line dan iklan lini bawah below the line. Iklan lini atas dikuasai oleh lima media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, yaitu pers, koran dan majalah, radio, televisi, lembaga jasa iklan luar ruang, dan sinemabioskop. Iklan lini bawah lainnya adalah literatur penjualan seperti leaflet, folder, brosurbooklet, broadsheet peta, atlas, poster, catalog, dan sebagainya; benda-benda pajangan ditempat penjualan seperti alat peraga bergerak, poster, stiker, contoh kemasan, produk sisa, sample, dan sebagainya; iklan di udara seperti pesawat, balon udara, dan sebagainya; kalender; tas iklan; bendera; jepitan kertas; dan lain-lain. c. Memilih sarana media tertentu Selanjutnya perencanaan media harus mencari media yang paling efektif dan efisien di antara media-media yang terpilih. Perencanaan media commit to user dapat mengandalkan jasa pengukuran media yang memberikan perkiraan pengukuran pemirsa, komposisi, dan biaya media. d. Menentukan waktu media Dalam menentukan jenis media apa yang akan digunakan, pengiklan menghadapi masalah-masalah penjadwalan makro dan mikro. e. Menentukan alokasi geografis media Suatu perusahaan harus memutuskan bagaimana mengalokasikan anggaran periklanannya untuk ruang dan waktu. 2. Strategi Media Strategi media adalah bagaimana memilih dan menentukan media yang tepat untuk menjangkau sasaran sehingga menunjang keberhasilan promosi ini berdasarkan kebutuhan akan pemilihan karakteristik media yang informatif, kreatif, praktis, dan efisien, maka media-media yang akan direncanakan meliputi: a. Media Lini Bawah Below the line media Media lini bawah adalah media yang tidak mengharuskan adanya pembayaran komisi kepada pihak-pihak tertentu, misalnya stationary, poster, souvenir, dan sebagainya sebagaimana sesuai apa yang telah dijabarkan di atas. Berikut adalah media lini bawah yang direncanakan dalam pembuatan materi promosi Museum Sangiran, diantaranya : 1 Kartu Nama Name Card Kartu nama selain berfungsi sebagai identitas pengelola dari Museum Sangiran juga difungsikan sebagai media komunikasi untuk commit to user berpromosi atau beriklan pada khalayak umum. Kartu nama ini akan dibagikan kepada khalayak umum. Bentuk kartu nama ini sama seperti yang sering dijumpai, yaitu kartu nama berbentuk persegi panjang, berukuran 9 cm x 5.5 cm. Desainnya sendiri merupakan dasar dari media promosi yang lainnya. Bagian depan kartu nama ini terdapat headline dan logo di bagian atas, nama dan jabatan pengelola di bagian tengah dan alamat rumah, kantor, dan website di bagian bawah kartu nama. Sedangkan pada bagian belakang hanya menampilkan warna putih. 2 Kop Surat Letter Head Kop surat yang berada dalam kertas surat akan didesain sedemikian rupa agar dapat diingat dengan ditambahkan sedikit headline sebagai point of interest mengingat fungsinya yang sangat penting sebagai media mengirimkan pesan kepada perorangan ataupun lembaga yang lain, jadi kertas surat sangat efektif untuk menyebarkan nama Museum Sangiran. Konsep desain kop surat Museum Sangiran ini sederhana seperti kop surat yang dimiliki oleh lembaga lain pada umumnya, dan dibuat dalam kertas berukuran kwarto. Desain dari item ini cukup sederhana, yaitu pada bagian atas terdapat logo dan alamat kantor Museum Sangiran. Sedangkan pada bagian tepi bawah kertas surat mencantumkan headline dan alamat website Museum Sangiran. 3 Amplop Envelope commit to user Amplop memiliki fungsi yang sama seperti kertas surat, yang nantinya akan digunakan sebagai salah satu item materi promosi Museum Sangiran. Amplop berfungsi untuk menempatkan kertas surat guna mengirimkan informasi kepada perorangan atau lembaga lain. Bentuk amplop ini sama seperti amplop yang sering dijumpai, yaitu ukuran amplop yang berbentuk persegi panjang, berukuran 23 cm x 11 cm. Sedangkan desainnya sendiri menyesuaikan dengan kop surat agar tidak terlihat kontras. Pada bagian depan amplop ini terdapat headline dan logo dibagian atas, dan tempat penulisan alamat yang dituju di bagian sudut kanan bawah serta alamat websitenya. Sedangkan pada bagian belakang hanya menampilkan alamat Museum Sangiran. 4 Tiket Masuk Entrance ticket Tiket masuk memiliki fungsi yang sangat vital bagi keberadaan Museum Sangiran. Tarif tiket masuk bagi wisatawan domestik berbeda dengan wisatawan mancanegara. Tiket masuk yang akan dibuat berukuran 15 cm x 5 cm. Media ini didesain dengan cukup sederhana dan menarik, yaitu menampilkan logo, ilustrasi tengkorak fosil, dan headline dan mandatories dengan tampilan tiga warna dasar yaitu hitam, putih, dan coklat. 5 Stiker Sticker Merupakan media yang sangat disukai oleh sebagian masyarakat dan mempunyai daya tahan yang cukup lama dibanding commit to user dengan media yang lain. Selain itu media ini sangat fleksibel, dalam artian media ini dapat ditempatkan di manapun tergantung selera, dan memungkinkan orang dapat selalu melihat ilustrasipesan yang disampaikan lewat stiker tersebut, sehingga stiker memiliki kemampuan sebagai media promosi yang sangat efektif. Jadi, hanya dengan menempelkan stiker ini, secara langsung masyarakat juga ikut mempromosikan Museum Sangiran. Sticker dibuat dengan ukuran 14 cm x 5 cm. Stiker didesain dengan cukup sederhana dan menarik, yaitu menampilkan logo, ilustrasi vektor patung Museum Sangiran, headline, sub headline dan mandatories dengan tampilan tiga warna dasar yaitu hitam, putih, dan coklat. 6 Pin Pin dapat juga digunakan sebagai salah satu media promosi Museum Sangiran. Menampilkan konsep desain Sangiran dan dibuat dengan ukuran 5.8 cm x 5.8 cm, pin dapat menjadi point of interest tersendiri bagi para pengunjung. Pin bisa dipakai di mana saja tergantung selera, dan memungkinkan akan menjadi perhatian khalayak bagi yang melihatnya. Jadi, pin sangat efektif sebagai media promosi Museum Sangiran. Desain dalam item promosi ini yaitu menggunakan warna dasar hitam dan coklat, menampilkan logo, headline, dan mandatoris. Pin commit to user tersebut akan dibagikan kepada tamu khusus sebagai cinderamata dari Museum Sangiran. 7 Poster Poster merupakan media promosi dan periklanan yang persuasif dan informatif. Poster dapat ditempatkan di berbagai tempat yang strategis, memungkinkan dapat dilihat dan dibaca oleh masyarakat umum yang luas dan beragam. Bila diletakkan pada tempat yang tepat, akan mampu menarik perhatian. Poster dibuat dengan ukuran 29.7 cm x 42 cm, dilengkapi elemen dasar penggunaan logo, headline, sub headline, mandatoris, serta ilustrasi foto patung tiruan manusia purba. 8 Papan Penunjuk Ruang Sign Board Sign board atau papan penunjuk ruang memang diperlukan bagi para pengunjung museum, karena di dalam Museum Sangiran terdapat beberapa tempat atau ruangan penyimpanan benda-benda koleksi Museum Sangiran yang sampai saat ini masih bertambah ruang-ruang baru lagi, maka sign board cukup menunjang materi promosi Museum Sangiran. Berukuran 12 cm x 36 cm, papan penunjuk akan ditempatkan di bagian atas pintu masuk masing-masing ruangan yang ada di Museum. 9 Mug commit to user Mug yang lebih dikenal sebagai cangkir memiliki fungsi sebagai media periklanan yang cukup efektif. Kegunaan primernya sebagai tempat untuk minum, sedangkan kegunaan sekundernya yaitu sebagai media promosi. Konsep pembuatan mug ini pada sisinya terdapat logo, headline dan mandatories. Warna dasar mug yaitu putih disesuaikan dengan konsep yang ada. Mug digunakan sebagai pilihan merchandise yang ditampilkan dalam Museum Sangiran, akan ditempatkan pada display yang terdapat di dalam beberapa ruang pameran Museum Sangiran. Selain itu mug juga akan diberikan kepada tamu khusus saat event-event tertentu. 10 Gantungan Kunci Gantungan kunci juga dapat digunakan sebagai salah satu media promosi Museum Sangiran. Media ini dibuat dengan ukuran 5.8 cm x 5.8 cm yang seukuran dan serupa dengan pin. Gantungan kunci dapat menjadi point of interest tersendiri bagi para pengunjung. Media ini sangat diminati oleh pengunjung khususnya kalangan remaja. Desain dalam media promosi ini menggunakan warna dasar putih dan coklat, menampilkan logo, headline, dan mandatoris. Gantungan kunci akan diberikan kepada pengunjung sebagai souvenir dari Museum Sangiran. 11 X-banner commit to user X-banner merupakan salah satu media promosi yang cukup efektif, karena sangat menonjolkan konsep desain yang memang penting dalam sebuah materi promosi. X-banner dibuat dengan ukuran 60 cm x 160 cm dengan menampilkan ilustrasi foto-foto patung tiruan manusia purba yang didukung dengan gabungan warna dan tipografi. Penempatan headline dan sub headline di bagian atas menunjang keseimbangan desain. Sebagai media promosi, X-banner akan ditempatkan di ruang depan dekat dengan pintu masuk di beberapa ruangan yang ada dalam Museum Sangiran. 12 Kaos T-shirt Kaos yang lebih dikenal dengan sebutan T-shirt ini juga dapat dijadikan sebagai media iklan berjalan. Media ini sangat efektif untuk menyampaikan sebuah pesan ataupun materi promosi periklanan. Konsep desain kaos ditujukan bagi para pengunjung yaitu pada bagian depan menampilkan ilustrasi vektor tengkorak fosil pada bagian kiri atas dan mandatories alamat website di bagian bawah, sedangkan pada bagian belakang terdapat logo dan alamat website di bagian atas. b. Media Lini Atas Above the line media Media lini atas adalah sebuah media yang digunakan oleh jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada pihak-pihak tertentu, atau merupakan media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, diambil contoh seperti iklan-iklan yang commit to user terdapat pada website, majalah, koran, tabloid, billboard, baliho, dan sebagainya sesuai apa yang telah dijabarkan di atas. Media yang akan direncanakan dalam materi promosi Museum Sangiran adalah website. Item ini didefinisikan sebagai media luar ruang. Media ini dipilih karena memiliki kelebihan sebagai berikut : 1 Jangkauan Kemampuan media menjangkau sangat luas, tidak hanya lokal daerah namun jangkauannya sampai ke seluruh dunia. Sehingga, media ini dinilai sangat efektif mengingat target market dan audience Museum Sangiran berasal dari dalam dan luar negeri. 2 Frekuensi Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan. 3 Kontinuitas Kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan. 4 Ukuran Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya. Memiliki kemampuan tampil dengan mencolok dan sesuai dengan karakter Museum Sangiran. 5 Warna Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan. commit to user 6 Pengaruh Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Website yang dibuat menampilkan informasi secara lengkap dan jelas. Pembuatan website menggunakan CMS Content Management System Joomla. Menggunakan huruf yang mudah terbaca, gambar foto yang menarik dan pemilihan warna yang tepat. Website ini dibuat dengan ukuran lebar 980 px. Penulis sangat memperhatikan segi keunggulan dan benefit yang diperoleh dalam pembuatan website menggunakan Joomla daripada menggunakan teknik konvensional dengan tabel. Berikut beberapa keunggulan Joomla: 1 Dapat melakukan update halaman utama, halaman berita, halaman artikel, maupun halaman arsip secara cepat. 2 Dapat menambah item menu baru pada main menu, other menu, maupun top menu dengan mudah dan cepat. 3 Dapat mengatur weblink dan iklan dengan mudah. 4 Dapat mengatur FAQ dan Newsflashes. 5 Dapat mencetak, mengirim artikel lewat mail, dan membaca artikel dalam format PDF. 6 Dapat mengatur pengguna user dengan tingkat akses level yang berbeda. commit to user 7 Dapat menambah komponen, modul, plugin, template dari pihak ketiga seperti: gallery, forum, calendar, video player, slide show, antiflood, block IP, agenda, shoutbox, games, guestbook, shopping cart, dan sebagainya. 8 Dapat menambah file multimedia tanpa harus membuat script sendiri. 9 Mudah melakukan instalasi. 10 Memiliki tampilan administrator sederhana untuk mengatur website. 11 Mudah digunakan untuk mengedit menambah, mengubah, menghapus materi dan gambar. 12 Fleksibel untuk mengatur tampilan front page halaman utama. commit to user

BAB IV VISUALISASI KARYA

A. Pengertian Joomla

Joomla Open Source atau lebih sering dikenal dengan Joomla merupakan salah satu Content Management System CMS yang bersifat open source, ialah sebuah software gratis yang dapat digunakan untuk membuat website yang paling sederhana hingga paling kompleks sekalipun, seperti web portal. Open source karena pengguna dapat memodifikasi, menghapus, maupun menambah script yang disertakan dalam software tersebut asal tetap mencantumkan hak cipta dan mentaati peraturan yang telah disepakati bersama-sama. Software open source berbeda dengan software gratis free use karena software yang bersifat gratis tidak menyertakan file-file aslinya script dari software tersebut sehingga pengguna tidak dapat mengetahui bagaimana dan apa isi yang terkandung di dalamnya. Intinya, kode script dibuka untuk pengguna agar dapat dimodifikasi sendiri sesuai keinginan.

B. Perancangan Website Museum Sangiran

Tampilan utama sebuah website sangat berpengaruh pada feedback pengunjung terhadap website tersebut dalam menyajikan informasi yang beragam. Tidak jarang pengunjung hanya beberapa saat saja mengunjungi website tersebut meskipun sebenarnya informasi yang disajikan sangat penting untuk diketahui. Hal ini dikarenakan pengaturan dan tata letak menu kurang dipahami pengguna. Padahal, layout sebuah web justru berfungsi sebagai pemandu guide pengunjung 45