PUSAT KEGIATAN MUSIK
II-15 Dalam penataan bunyi pada bangunan perlu diperhatikan beberapa factor,
yaitu : sumber bunyi
sound source
, penerima bunyi
receiver
, media, dan gelombang bunyi
sound wave
. Sumber bunyi dapat berupa benda bergetar seperti suara manusia, alat musik, loudspeaker, kendaraan, dan tepuk tangan.
2. Noise atau Kebisingan
Manusia memiliki telinga yang berfungsi sebagai alat untuk mendengar. Agar dapat ditangkap oleh telinga manusia, bunyi harus memiliki frekuensi
tertentu. Telinga normal manusia peka terhadap bunyi yang memiliki frekuensi audio antara 20
– 20.000 Hz. Jika frekuensi terlalu lemah maka suara tidak dapat ditangkap oleh telinga. Bunyi pada frekuensi ini disebut
dengan bunyi infra. Sebaliknya jika frekuensi bunyi terlalu tinggi maka akan memekakkan telinga. Bunyi ini disebut dengan bunyi ultra. Jangkauan tangkap
terhadap bunyi tiap-tiap orang berbeda-beda tergantung dari berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, bertambahnya umur seseorang akan mengurangi
banyak kemampuan mendengar.
Sound Pressure Pa
Sound Level dB
Contoh Keadaan
200 140
Ambang batas atas pendengaran 130
Pesawat terbang tinggal landas 20
120 Diskotik yang amat gaduh
110 Diskotik yang gaduh
2 100
Pabrik yang gaduh 90
Kereta api berjalan 0.2
80 Pojok perempatan jalan
70 Mesin penyedot debu
0.02 60
Percakapan dengan berteriak 0.002
30 s.d 50 Percakapan normal
0.0002 20
Desa yang tenang, angin berdesir 0.00002
0 s.d 10 Ambang batas bawah pendengaran
Tabel 2.1 Tingkat keras bunyi dalam Pa dan dB sumber : Buku Material Akustik Pengendali Kualitas Bunyi pada Bangunan
PUSAT KEGIATAN MUSIK
II-16 Gangguan bunyi hingga tingkat tertentu dapat diadaptasi oleh fisik, namun
dapat mengganggu syaraf telinga. Ambang bunyi
threshold of audibility
adalah intensitas bunyi sangat lemah yang masih dapat didengar manusia, mamiliki energi sebesar 10ˉ¹² Wm². Sedangkan ambang sakit
threshold of pain
adalah kekuatan bunyi yang menyebabkan sakit pada telinga manusia, memiliki energi sebesar 1 Wm².
Suara yang tidak diharapkan atau mengganggu yang dihasilkan dari percampuran beberapa frekuensi atau nada yang tidak harmonis disebut
dengan noise atau kebisingan. Sumber bising utama diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu :
a. Bising dalam interior
Merupakan bising yang berasal dari manusia, alat-alat rumah tangga, mesin-mesin gedung.
b. Bising luar
Bising yang berasal dari lalu lintas, transportasi, industri, perbaikan jalan, dan lain-lain di luar gedung.
Bunyi di luar batas kemampuan yang dapat diterima oleh telinga manusia akan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Efek bunyi
dapat menjadi sangat buruk bila terjadi komplikasi.
Kebisingan dBA Efek
30 - 65 Bila berlangsung terus menerus akan mengganggu selaput
telinga dan menyebabkan gelisah 65 - 90
Bila berlangsung terus menerus akan merusak lapisan vegetatif manusia jantung, peredaran darah, dll.
90 - 130 Bila berlangsung terus menerus akan merusak telinga
Tabel 2.2 Pengaruh kekerasan bunyi pada manusia sumber : Satwiko, Prasasto. 2004
Adanya batas kenyamanan mendengar terutama pada manusia memerlukan adanya perencanaan dan perancangan khusus dalam ruang-ruang
arsitektural.
PUSAT KEGIATAN MUSIK
II-17
3. Akustik Ruang