Konsep Air Susu Ibu ASI Eksklusif

9 f. Feses berwarna kekuningan dengan butiran-butiran berwarna putih susu diantaranya seedy milk setelah bayi berumur 4 – 5 hari. Apabila setelah bayi berumur 5 hari, fesesnya masih berupa mekoneum berwarna hitam seperti teh, atau transisi antara hijau kecoklatan, mungkin ini merupakan salah satu tanda bayi kurang mendapat ASI. g. Puting payudara akan terasa sedikit sakit pada hari-hari pertama menyusui. Apabila sakit ini bertambah dan menetap setelah 5 – 7 hari, lebih-lebih apabila disertai dengan lecet, hal ini merupakan tanda bahwa bayi tidak melekat dengan baik saat menyusu. Apabila tidak segera ditangani dengan membetulkan posisi dan pelekatan bayi maka hal ini akan menurunkan produksi ASI. h. Berat badan bayi tidak turun lebih dari 10 dibanding berat lahir. i. Berat badan bayi kembali seperti berat lahir pada usia 10 – 14 hari setelah lahir.

2.2 Konsep Air Susu Ibu ASI Eksklusif

2.2.1 Pengertian ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi berusia 0 – 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Bayi usia 10 – 6 bulan sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI Depkes, 2007. Definisi dari WHO, pemberian ASI eksklusif atau menyusui eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral atau ASI perah juga diperbolehkan Depkes, 2014. Jadi ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja pada bayi umur 0 – 6, tanpa ada tambahan makanan atau minuman lain. 2.2.2 Komposisi ASI 1. Komposisi ASI menurut Stadium Laktasi Purwanti, 2004 a. ASI stadium I kolostrum Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ke empat yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI matang dengan volume 150 – 300 mlhari. Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibodi yang siap melindungi bayi ketika kondisi bayi masih sangat lemah. b. ASI stadium II ASI peralihan ASI peralihan diproduksi pada hari ke empat sampai hari ke sepuluh. Komposisi protein semakin rendah, sedangkan lemak dan karbohidrat semakin tinggi dan jumlah volume ASI semakin meningkat. Hal ini merupakan 11 pemenuhan terhadap aktivitas bayi yang semakin aktif karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan. Pada masa ini, pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga kondisi fisik ibu. Keluhan nyeri pada payudara sudah berkurang. Oleh karena itu, yang perlu ditingkatkan kandungan protein dan kalsium dalam makanan ibu. c. ASI stadium III ASI matur ASI matur disekresi pada hari ke sepuluh sampai seterusnya merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain selain ASI. Telur akan lebih aman bila diberi setelah satu tahun karena sistem pencernaan bayi telah siap mengatasi alergi yang dapat ditimbulkan oleh jenis proteinnya. Biasanya ibu mulai melatih dengan pengenalan susu buatan. Keadaan ini dapat diatasi dengan ibu tetap harus lebih sering memberikan ASI dan mengosongkan payudara sehingga akan terus merangsang hormon prolaktin yang membantu memproduksi ASI menjadi lebih banyak dan dapat menyimpan sisa ASI-nya dalam lemari pendingin. Dengan metode ini, bayi tidak akan pernah kekurangan ASI walaupun ibu bekerja. 12 2. Komposisi Nutrisi dalam ASI Soetjiningsih, 1997 Protein ASI mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dan mudah dicerna. ASI mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi yang penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin. Selain itu ASI juga mengandung sistin yang tinggi yang merupakan asam amino yang sangat penting untuk pertumbuhan otak bayi. Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Lemak dalam ASI merupakan kalori utama bagi bayi. Lemak dalam ASI memiliki bentuk emulsi lebih sempurna karena mengandung enzim lipase yang memecahkan trigliserida menjadi digliserida dan kemudian menjadi monogliserida sebelum pencernaan diusus terjadi. ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Total mineral selama laktasi adalah konstan, tetapi beberapa mineral yang spesifik kadarnya tergantung dari diet dan stadium laktasi. Sekitar 88 ASI terdiri dari air berguna untuk melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus dari bayi. Vitamin ASI yaitu A, D, C, sedangkan golongan vitamin B, kecuali riboflavin dan asam pantothenik adalah kurang. Kalori ASI relatif rendah, hanya 77 kalori100 ml ASI. 13 2.2.3 Keunggulan dan Manfaat Pemberian ASI Eksklusif America Academy Pediatric menyebutkan ASI dan menyusui adalah standar normatif untuk pemberian makanan bergizi seimbang sehingga dengan pemberian ASI maka bayi mendapatkan nutrisi dan enzim terbaik yang dibutuhkan Eidelman Schanler, 2012. Ip et al 2007 membuktikan keunggulan dan manfaat pemberian ASI dengan melakukan penelitian 9000 abstrak pemberian ASI yang berkaitan dengan manfaat jangka pendek dan manfaat jangka panjang bagi kesehatan. Keuntungan bagi kesehatan bayi penurunan angka kejadian penyakit Otitis Media, Dermatitis Atopik, infeksi Gastrointestinal, penyakit saluran pernapasan bawah, asma, dan menurunkan resiko sindrom kematian bayi mendadak Sudden Infant Death Syndrom SIDS. Selain itu, orang dewasa yang mendapatkan ASI eksklusif semasa bayi mempunyai 30 risiko rendah terkena diabetes tipe 1, 40 resiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2, serta 15 – 30 resiko rendah obesitas. Sedangkan manfaat bagi menyusui bagi ibu ialah penurunan 28 angka kejadian kanker ovarium dan kanker payudara, serta penurunan depresi postpartum karena menyusui dapat meningkatkan sensitivitas ibu akan kebutuhan bayinya. 14 Penelitian Bartick Reinhold 2010 menyebutkan terjadi penghematan dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Hasil yang didapat dalam penelitiannya ialah 90 dari ibu AS yang mematuhi rekomendasi medis untuk menyusui eksklusif selama 6 bulan, akan ada tabungan 13 miliar per tahun.

2.3 Konsep Dukungan Sosial

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial pada Ibu Bersalin (Primipara) di Desa Lilibooi Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial pada Ibu Bersalin (Primipara) di Desa Lilibooi Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku T1 462012038 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial pada Ibu Bersalin (Primipara) di Desa Lilibooi Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku T1 462012038 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial pada Ibu Bersalin (Primipara) di Desa Lilibooi Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku T1 462012038 BAB IV

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial pada Ibu Bersalin (Primipara) di Desa Lilibooi Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku T1 462012038 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Kualitatif: Dukungan Sosial dan Pengambilan Keputusan untuk Pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah T1 462011034 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Kualitatif: Dukungan Sosial dan Pengambilan Keputusan untuk Pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah T1 462011034 BAB IV

4 16 44

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Kualitatif: Dukungan Sosial dan Pengambilan Keputusan untuk Pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah T1 462011034 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Kualitatif: Dukungan Sosial dan Pengambilan Keputusan untuk Pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Kualitatif: Dukungan Sosial dan Pengambilan Keputusan untuk Pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah

0 1 109