17
Secara umum lubang pita valensi mampu mengoksidasi substrat dan elektron pita konduksi mampu mereduksi substrat. Selanjutnya larutan
yang mengandung spesi, misalnya OH
-
, H
+
, O
2-
, H
2
O , H
2
O
2
, O
2
berinteraksi. Spesi-spesi tersebut juga mampu mengalami reaksi reduksi- oksidasi. Pembentukan anion radikal superoksida O
2-
dan OH radikal ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:
h
+
VB + H
2
O OH
ads
+ H
+
h
+
VB + OH
- ads
OH
ads
e- CB + O
2
O
2
Keterangan “ads” merupakan spesi yang teradsorpsi pada permukaan semikonduktor Vora et al., 2009.
4. Zat Warna Congo red
Menurut Yahdiana 2011, zat warna azo umumnya mempunyai gugus auksokrom hidroksiamin dan gugus amino tersubtitusi. Zat warna
azo adalah zat warna yang mempunyai gugus azo -N=N-. Struktur umum dari zat warna azo yaitu R-N=N-R. Berdasarkan jumlah gugus azo yang
terikat, maka struktur zat warna dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu:
1. Moazo dengan satu gugus azo, R-N=N-R 2. Diazo dengan dua gugus azo, R-N=N-
R’-N=N-R” 3. Triazo dengan tiga gugus azo, R-N=N-
R’-N=N-R”-N=N-R’” 4. Poliazo dengan empat atau lebih gugus azo.
18
Senyawa congo red merupakan garam yang larut dalam air dan disebut dengan nama asam benzidin diazo-bis-1-naftilamin-4-sulfonate.
Congo red berwarna merah dan sensitif terhadap asam. Congo red
digunakan sebagai indikator pada trayek pH : 3,0-6,2 dengan warna biru- ungu-merah. Senyawa ini akan menjadi biru dengan penambahan asam
dan menjadi merah dengan penambahan basa. Congo red
merupakan zat warna langsung direct dye hasil sintesis pertama yang sukses secara komersial karena kemampuannya
dalam mewarnai katun selulosa dengan cara pencelupan yang sederhana. Congo red
disebut juga sebagai direct dye 28 yang merupakan turunan senyawa diazo yang disentesis pada tahun 1884 oleh Boettiger. Rumus
bangun congo red tersaji pada Gambar 6.
Gambar 6.
Struktur Kimia Congo red Sumber : Ni Luh Putu Widianti, James
Sibarani Manuntun Manurung, 2013 Senyawa congo red memiliki berat molekul 696,68 gmol dengan nama
IUPAC natrium difenildiazo-bis- α-naftilamin sulfonate. Rumus molekul
dari senyarwa congo red adalah C
32
H
22
N
6
Na
2
O
6
S
2
dengan kelarutan dalam air mencapai 1g30 mL. Mekanisme degradasi congo red berdasarkan
analsisis UV-Vis dan GC-MS dijelaskan pada Gambar 7.
19
Gambar 7.
Mekanisme Degradasi Congo red Berdasarkan Analsisis UV- Vis dan GC-MS
Sumber : Gomathi, Girish Mohan, 2009. Gomathi, Girish Mohan 2009, melakukan penelitian terkait
proses degradasi congo red dengan menggunakan hasil analsisis GC-MS. Pada menit ke-50 spektra mz menunjukkan intensitas 249, 253, 274 dan
186 yang menunjukkan terjadi pembelahan molekul congo. Intensitas 249 menunjukkan intermediat dari 4-amino, 3-azo napthalene sulphoric acid
dan intensitas 186 menunjukkan pembentukan intermediat 4,4, dihidroxy biphenyl
. Pengujian selama 2 jam menunjukkan intensitas mz pada 110
20
dan 160 yang menunjukkan pembentukan intermediat quinol 1,4 dihydroxy benzene
dan 1,4 napthalene diol. Pengujian dilakukan pada 3,5 jam menunjukkan intensitas mz pada 94 dan 152 yang menunjukkan
pembentukan intermediat phenol dan 2-formylbenzoic acid. Pengujian terakhir dilakukan pada 5 jam dan menunjukkan intensitas mz yaitu 44
yang menunjukkan pembentukan CO
2
dan menjadi proses akhir dari degradasi congo red.
5. Spektroskopi Inframerah