IK-6 Prosentase Tingkat Kepatuhan Frekuensi Radio Dan Sertiikasi Perangkat
55
No UPT
Termonitor Identiikasi
Legal Ilegal
Kadaluarsa Tidak
Sesuai Monitor
Lanjut 1
BANDA ACEH 5983
5950 4147
1559 5
236 33
2 MEDAN
2963 2315
1817 166
2 330
648 3
PADANG 1490
1464 1249
130 1
84 26
4 PEKANBARU
1844 1819
1116 634
69 25
5 JAMBI
3327 3235
2337 352
76 530
92 6
PALEMBANG 2660
2641 1319
541 34
747 19
7 BENGKULU
1258 1029
910 117
2 229
8 BANDAR LAMPUNG
2704 2629
2056 335
37 201
75 9
PANGKAL PINANG 2177
2172 1571
350 251
5 10
BATAM 2550
1979 1561
251 10
157 553
11 JAKARTA
1045 1044
634 208
25 177
1 12
BANDUNG 1696
1675 542
1049 84
21 13
SEMARANG 16352
16140 13580
1823 382
355 212
14 YOGYAKARTA
1393 1146
1021 99
1 25
247 15
SURABAYA 584
584 151
411 22
16 BANTEN
911 268
215 23
30 643
17 DENPASAR
1102 631
282 300
37 12
424 18
MATARAM 6917
6895 5594
1018 88
195 18
19 KUPANG
2070 1763
1356 224
16 167
306 20
PONTIANAK 2257
2253 1086
728 439
4 21
PALANGKARAYA 3489
3475 2850
516 4
105 14
22 BANJARMASIN
1727 1104
983 46
13 62
623 23
SAMARINDA 1309
1279 542
679 8
50 30
24 BALIKPAPAN
2324 2281
1291 343
44 533
43 25
MANADO 2776
2440 2309
97 34
336 26
TAHUNA 103
103 40
63 27
PALU 5927
5927 3569
1568 66
724 28
MAKASSAR 1214
1184 537
603 13
36 27
29 KENDARI
2237 2237
1837 219
53 128
30 GORONTALO
2663 2634
1014 765
855 29
31 MAMUJU
837 837
690 144
3 32
AMBON 247
112 95
14 3
135 33
TERNATE 1123
1058 774
75 58
151 65
34 JAYAPURA
1267 1201
736 283
1 53
66 35
MERAUKE 828
591 404
111 76
237 36
MANOKWARI 146
144 144
2 37
SORONG 368
368 339
25 4
92.328 87.133
63.603 15.570
960 6943
5250
56
Berdasarkan data diatas dapat dihitung tingkat kepatuhan pengguna frekuensi
radio di Indonesia dari bulan Januari s.d. Desember 2013 khusus untuk keperluan
Stasiun Siaran, Penerbangan, Maritim dan BWASeluleryang disesuaikan
denganJumlah Izin Baru Microwave Link Tahun 2013 yaitu :
Tingkat Kepatuhan = Tingkat Kepatuhan =
X X 100
Frekuensi Legal + Total Izin Baru Stasiun Radio Microwave Link Frekuensi Legal + Total Izin Baru Stasiun Radio Microwave Link
Frekuensi Termonitor Frekuensi Teridentiikasi
Frekuensi Teridentiikasi Total izin Frek. Radio
X X 100 = 92,3
63.603+ 74.756 92.328
87.133 409.808
IK-6.2. Prosentase Tingkat Kepatuhan Sertiikasi Perangkat
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi
saat ini, semakin banyak pula alat dan perangkat telekomunikasi yang masuk dan
beredar di Indonesia. Hal ini akan berdampak terhadap kepatuhan para pabrikan
distributor importir pelaku usaha apakah perangkat yang diperdagangkan sudah
bersertiikat dan berlabel atau belum.
Oleh sebab itu perlu dilakukan monitoring standar perangkat pos dan informatika
dengan cara pengecekan ke lapangan ataupun ke tempat-tempat penjualan
perangkat telekomunikasi untuk mengetahui apakah pabrikandistributorimportir sebagai
pemegang sertiikat dimaksud sudah memenuhi kewajibannya untuk mengurus
sertiikasi perangkat serta memberi label perangkatnya sesuai dengan format dan
ketentuan yang berlaku. Karena disinyalir adanya peredaran perangkat telekomunikasi
illegal. Prosentase Tingkat Kepatuhan
Sertiikasi Perangkat diukur dengan cara membandingkan jumlah perangkat
bersertiikat yang termonitor dibandingkan dengan jumlah seluruh perangkat yang
termonitor melalui kegiatan monitoring sertiikasi perangkat telekomunikasi yang
dilakukan di 24 kota di Indonesia sepanjang
tahun 2013. Hasil monitoring sertiikasi perangkat
telekomunikasi tahun 2013 disajikan dalam tabel dibawah ini:
57
X 100 X 100 =
= 91 Jumlah perangkat bersertiikat
1679 Jumlah perangkat termonitor
1849
Tanggal Pelaksanaan
Lokasi Jumlah Total Perangkat
Termonitor Bersertiikat
Tidak Bersertiikat
6-8 Mar Banda Aceh
107 85
22 6-8 Mar
Palembang 57
56 1
13-15 Mar Pangkal Pinang
108 105
3 20-22 Mar
Medan 65
50 15
3-5 Apr Jambi
165 161
4 17-19 Apr
Batam 76
72 4
17-19 Apr Palu
100 74
26 23-27 Apr
Jayapura 107
98 9
15-17 Mei Banten
83 77
6 3-5 Jun
Gorontalo 41
38 3
3-5 Jun Palangkaraya
96 77
19 17-19 Jun
Banjarmasin 95
90 5
19-21 Jun Kendari
49 43
6 2-5 Jul
Merauke 55
46 9
23-26 Jul Ambon
130 125
5 3-6 Sept
Samarinda 86
86 11-13 Sept
Bandung 104
104 18-20 Sept
Surabaya 67
63 4
9-11 Okt Kupang
49 45
4 16-18 Okt
Balikpapan 53
52 1
23-25 Okt Bengkulu
33 26
7 6-8 Nov
Jakarta 58
51 7
6-8 Nov Semarang
20 17
3 20-22 Nov
Yogyakarta 45
38 7
Total 1849
1679 170
Berdasarkan hasil kegiatan sepanjang tahun 2013 maka Prosentase Tingkat Kepatuhan Sertiikasi Perangkat Telekomunikasi dapat dihitung sebagai berikut :
58
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, daftar perangkat yang belum bersertiikat
diteruskan ke seksi penertiban, memuat
nama pelaku usaha, alamat perusahaan, serta jenis dan merk dari perangkat tersebut.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam kegiatan monitoring Standar perangkat pos
dan informatika diantaranya yaitu : 1.
Kurangnya jumlah SDM dalam melakukan monitoring standar
perangkat pos dan informatika terhadap kelompok jaringan, kelompok
akses dan kelompok Customer Premises Equipment CPE.
2. Masih kurangnya pemahaman para
stakeholder pemegang kepentingan dalam menjalankan amanat sesuai
dengan undang-undang nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi
yaitu mencantumkan label pada perangkat pos dan informatika.
3. Belum termonitornya standar alat
dan perangkat pos dan informatika sampai dengan di tingkat Kabupaten
Kota sehingga jumlah sampling yang dihitung dalam kegiatan ini masih kecil.
4. Belum adanya sinergi dalam
melakukan pengawasan dan pengendalian sertikasi alat dan
perangkat pos dan telekomunikasi
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sebagaimana
diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan.
5. Meningkatnya jumlah perkembangan
teknologi yang demikian pesat sehingga menyulitkan petugas dalam
melakukan pengawasan standar alat dan perangkat pos dan informatika,
baik secara langsung maupun tidak langsung misalnya seperti penjualan
secara online. 6.
Belum adanya tugas dan fungsi unit pelaksana teknis UPT Balai
Monitoring SDPPI dalam melakukan pengawasan dan pengendalian
perangkat pos dan informatika sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Oleh karena itulah perlu adanya solusi dalam
menghadapi kendala sebagaimana tersebut diatas diantaranya yaitu :
1. Perlu dilakukan sosialisasi
berkelanjutan terkait peraturan di bidang standar alat dan perangkat
telekomunikasi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi dan perlu dilakukan
harmonisasi kegiatan pengawasan dan
59
pengendalian dalam skala nasional antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. 2.
Perlu meningkatkan kemampuan SDM untuk melakukan monitoring perangkat
dengan cara mengikuti pelatihan training standar alat dan perangkat
pos dan informatika. 3.
Perlu adanya perubahan regulasi khususnya menyangkut mengenai
tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis UPT Balai Monitoring Spektrum
Frekuensi Radio yaitu melakukan pengawasan dan pengendalian
perangkat pos dan informatika. 4.
Perlu adanya Peraturan Direktur Jenderal tentang Standar Operasional
Prosedur SOP mengenai pelaksanaan kegiatan monitoring perangkat pos dan
informatika.