MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING CRITICAL ACCOUNTING

PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES Halaman 111 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

37. CRITICAL ACCOUNTING

ESTIMATES AND JUDGEMENTS continued b. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi b. Critical judgments in applying the accounting policies Pengakuan dan pengukuran aset takberwujud Recognition and measurement of intangible assets Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia tidak memberikan panduan secara jelas dan eksplisit mengenai apakah komitmen untuk membayar biaya tahunan selama sepuluh tahun sebagai akibat dari diperolehnya ijin pita spektrum 3G merupakan suatu kewajiban dan apakah biaya tahunan selama sepuluh tahun Biaya Hak Penggunaan atau BHP dianggap sebagai bagian dari harga perolehan ijin. The Indonesian Financial Accounting Standards do not provide clear and explicit guidance on whether the commitment to pay annual fees over ten years as a consequence of obtaining the 3G spectrum license is a liability and whether the ten-year annual fees Biaya Hak Penggunaan or BHP are to be considered as part of the acquisition costs of the license. Manajemen menilai bahwa kelanjutan pembayaran biaya tahunan tidak diperlukan lagi jika Grup memutuskan untuk tidak menggunakan ijin tersebut lagi. Manajemen menganggap pembayaran biaya tahunan sebagai biaya penggunaan berdasarkan interpretasi manajemen terhadap keadaan ijin dan konfirmasi tertulis dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Oleh karena itu, biaya tahunan tersebut tidak dianggap sebagai bagian dari harga perolehan lihat Catatan 9 dalam mendapatkan ijin tersebut. Management assesses that continuation of payment of annual fees will no longer be required if the Group no longer uses the license. Management considers the annual payment as a usage fee based on its own interpretation of the license conditions and written confirmation from the Directorate General of Post and Telecommunications. These annual fees are therefore not considered as part of the acquisition cost see Note 9 for obtaining the license. Jika di masa yang akan datang, peraturan dan kondisi sehubungan dengan pembayaran biaya tahunan berubah, dimana pembayaran terhadap sisa biaya-biaya tahunan tersebut tidak dapat dihindari jika Grup menyerahkan ijin tersebut, Perseroan akan mengakui nilai wajar biaya tahunan sebagai aset takberwujud dan kewajiban yang terkait sebesar nilai kini dari sisa biaya-biaya tahunan pada saat terjadinya perubahan tersebut. If in future, the regulations and conditions with regard to payment of the annual fees are changed with the consequence that payment of remaining outstanding annual fees cannot be avoided upon the Group returning the license, the Company will recognise the fair value of annual fees as an intangible asset and the corresponding liability at the present value of the remaining annual fees at that point in time. PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES Halaman 112 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 38. KOMBINASI BISNIS 38. BUSINESS COMBINATION Pada tanggal 26 September 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat PT AXIS Telekom Indonesia “AXIS” dengan Saudi Telecom Company “STC” dan Teleglobal Investment B.V “Teleglobal”. Berdasarkan perjanjian tersebut, Teleglobal akan menjual saham dan Perseroan akan membeli saham Teleglobal di AXIS dengan kondisi tertentu. Kondisi - kondisi tersebut, mencakup 1 alokasi spektrum tertentu oleh regulator, 2 persetujuan dari regulator dan pemegang saham Perseroan, 3 membayar USD 100 untuk kepemilikan saham, dan 4 mengambil alih kewajiban keuangan AXIS sebesar USD 865 juta dan persyaratan tertentu lainnya yang tertera dalam perjanjian. On 26 September 2013, the Company signed a Conditional Sale Purchase Agreement of PT AXIS Telekom Indonesia “AXIS” with Saudi Telecom Company “STC” and Teleglobal Investment B.V. “Teleglobal”. Under the agreement, Teleglobal shall sell and the Company shall purchase Teleglobal’s share ownership in AXIS under certain conditions. The conditions, include 1 allocation of certain spectrum by the regulator, 2 approval from the regulator and the shareholders of the Company, 3 pay USD 100 for the share ownership, and 4 assume AXIS’ financial indebtedness of USD 865 million and certain other requirements set out in the agreement. Pada tanggal 19 Maret 2014, Perseroan telah mengakuisisi 95 saham AXIS, sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan dalam usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi setelah semua kondisi dalam perjanjian jual dan beli telah terpenuhi. Perseroan juga mendapatkan hak untuk mengakuisisi 5 saham AXIS yang tersisa, yang telah dieksekusi pada bulan April 2014. Total harga perolehan untuk akuisisi adalah USD 100 setara dengan Rp 1. Setelah akuisisi, AXIS melakukan penggabungan usaha dengan Perseroan pada tanggal 8 April 2014 untuk memenuhi kondisi yang diharuskan oleh regulator terkait dengan akuisisi ini lihat Catatan 2. As at 19 March 2014, the Company acquired 95 shares of AXIS, a company which provides telecommunications services after all the conditions in the sale and purchase agreement have been fulfilled. The Company was also granted a right to acquire the remaining 5 of the shares of AXIS, which was then exercised in April 2014. The total consideration for the acquisition was USD 100 equivalent to Rp 1. Subsequent to the acquisition, AXIS merged with the Company on 8 April 2014 to fulfill the pre-conditions required by the regulator for this acquisition refer to Note 2. Transaksi material berupa akuisisi dan penggabungan usaha di atas telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 5 Februari 2014 dihadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. The above material transaction in form of acquisition and merger has been approved by General Meeting of Shareholders based on the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders under Deed No. 13 dated 5 February 2014, which was overseen by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta. Dengan akuisisi dan penggabungan usaha ini, Perseroan berharap dapat mengukuhkan posisinya sebagai operator terkuat nomor dua di industri telekomunikasi dan penambahan spektrum Perseroan terutama di frekwensi 1.800 MHz akan berguna untuk meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik kepada pelanggan, dan diharapkan kinerja bisnis dan pangsa pasar Perseroan di industri akan semakin meningkat di masa mendatang. With this acquisition and merger, the Company expects to strengthen its position as the second strongest operator in telecommunications industry and the increase of the Company’s spectrum on 1,800 MHz will improve service quality to subscribers, and expectedly increase the Company’s business performance and market share in the industry in the future.