Kesalahan Sintaksis PEMBAHASAN KESALAHAN

infection mechanism, election of free orange mains crops CVPD, disease distribution and integrated management of CVPD. The training was attended by 25 participants from local groups of Katung village. The methods used in this activity were lectures, demonstration and practical work in the citrus field. All participants enthusiastically took part and hoped to have the next intensive training of citrus culture. Keywords: training, CVPD, insect vector

5. PEMBAHASAN KESALAHAN

Bagian ini mendeskripsikan berbagai temuan sebagai hasil dari analisis data berupa abstrak berbahasa Inggris pada Jurnal “Udayana Mengabdi” Data yang sudah berhasil dipilih lalu dipilah menjadi beberapa bagian dengan uraian-uraian sebagai model untuk bisa dipakai panduan penulisan. Uraian dalam bagian ini memuat data berupa pemilihan kata yang salah secara sintaksis dan kurang tepat secara semantik, kesalahan ini diberi alasan secara ilmiah, dengan mengutip arti kamus dan pemakaian kalimat yang standar ilmiah. Untuk memudahkan melakukan cek silang, data diberi kode Data1; Data2, dst, mengacu pada abstrak pada 3.3 di atas.

5.1 Kesalahan Sintaksis

Konsep kategori dalam bahasa Indonesia tidaklah sejelas dalam bahasa Inggris, sehingga hal ini bisa dianggap sebagai penyebab terjadinya kesalahan pemilihan kosakata yang seharusnya nomina dipakai verba, verba dipakai ajektiva, ajektiva dipakai adverbia, dst. Mari kita cermati contoh : Taman Budaya ‘cultural Park’; budaya Bali ‘Balinese culture’. Dari dua contoh budaya pada frasa ini mencerminkan tidak ada perbedaan, mana berkategori nomina culture dan mana berkategori ajektiva cultural. Selain karena pengaruh konsep bahasa Indonesia, tentu pemahaman beberapa penulis abstrak itu tentang jenis-jenis kata serta bentuk yang benar dalam bahasa Inggris masih perlu ditingkatkan, karena satu bentuk bisa berkategori lebih dari satu atau sebaliknya, yang berimplikasi akan terjadi perbedaan makna, contoh : present : berkategori ajektiva berarti ‘hadir’ : I was not present at the meeting yesterday’ saya tidak hadir pada pertemuan kemarin’; berkategori nomina berarti ‘hadiah’ : This is my birthday present ‘ini hadiah ulang tahun saya’. Lebih lanjut dikatakan bahwa selain satu bentuk leksikon memiliki lebih dari satu kategori dengan perbedaan makna, ada sejumlah leksikon yang sama bentuknya, cara 63 melafalkan berbeda dan tentu maknanya juga tidak sama, perhatikan contoh leksikon wind : nomina dibaca [win] berarti ‘angin’ ; gentle wind ‘angin sepoi-sepoi’ dan verb dibaca [wain] berarti memutar : please wind your watch ‘putar jam tanganmu’; leksikon : live : ajektiva dibaca [laiv] berarti ‘langsung’ : live broadcast ‘siaran langsung’; dan verba dibaca [liv] berarti tinggal : I live in Sidakarya ‘Saya tinggal di Sidakarya’. Kekurangpahaman akan aspek-aspek morfologis seperti ini menyebabkan banyak ditemukan penggunaan kata kurang tepat secara sintaksis. Berikut beberapa data temuan: 1 The group of farmers who participated in the training activities of household-scale biogas production very enthusiastic follow until the end Data 1 Slot sintaksis pada kalimat di atas harus diisi oleh leksikon berkategori adverbia enthusiastically adv karena digunakan untuk memodifikasi verba follow. Kalimat yang sebenarnya adalah  The group of farmers who participated in the training activities of household-scale biogas production very enthusiastically attended it until the end. 2 Application of methods are presentation with discuss and training of conversation Data 6 Slot sintaksis pada kalimat di atas harus diisi oleh leksikon berkategori nomina discussion karena diawali oleh preposisi with dan harus pararel dengan training yang berkategori nomina. Kalimat yang sebenarnya adalah  Application of methods is presentation with discussion and training of conversation 3 The result shows that technique of education and training is effectively to advance respondents comprehension about cultural heritage and conservation Data 6. Slot sintaksis pada kalimat di atas harus effective berkategori ajektiva karena digunakan setelah Kopula BE berfungsi sebagai komplemen. Kalimat yang sebenarnya adalah The result shows that technique of education and training is effective to advance respondents comprehension about cultural heritage and conservation. 4 Tista village, representing one of the traditional village of Tabanan Regency owning unique of social aspect of typical other potency and culture so that many tourist paying a visit Data 3 64 Slot sintaksis pada kalimat di atas harus diisi oleh leksikon berkategori nomina uniqueness karena digunakan setelah verba dan berfungsi sebagai objek. Kalimat yang sebenarnya adalah Tista village, representing one of the traditional villages of Tabanan Regency owning uniqueness of social aspect of typical other potency and culture so that many tourist paying a visit.

5.2 Kesalahan Semantik