Analisis Hasil Tes Berbicara Bahasa Arab Menggunakan Model

4.3 Analisis Hasil Tes Berbicara Bahasa Arab Menggunakan Model

Percakapan Bebas Instrumen tes yang digunakan untuk mengambil data penelitian adalah berupa tes bahasa Arab. Data yang diperoleh adalah membandingkan hasil pre- test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, menunjukkan bahwa hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen lebih baik dari hasil pre-test dan post-test kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab pada siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model percakapan bebas. Peningkatan yang paling besar terlihat pada kelas kontrol adalah aspek keberanian dengan jumlah2352 saat pre-test menjadi 2558 saat post-test . Sedangkan pada kelas eksperimenpeningkatan yang paling besar terlihat pada aspek keberanian dari jumlah 2400 saat pre-test menjadi 2769saat post-test . Pada aspek lainnya seperti pengucapan makhroj, susunan kalimat, nada dan irama dan kelancaran juga mengalami peningkatan dan akan diuraikan sebagai berikut:

4.3.1 Pengucapan makhroj

Dalam aspek ini mengalami peningkatan jumlah dari hasil pre-test kelas kontrol 2216 dan jumlah hasil post-test kelas kontrol 2460.Pada tes awal pre-test banyak siswayang tidak jelas dalam mengucapkan katakalimat bahasa Arab karena siswa banyak yang melakukan kesalahan dalam mengucapkan katakalimat dan tidak memperhatikan contoh pengucapan katakalimat yang benar yang telah diberikan peneliti . Jumlah dari hasil pre-test kelas eksperimen 2295 dan jumlah hasil post-test 2642 . Pada tes awal banyak siswa yangtidak jelas dalam mengucapkan katakalimat bahasa Arab,akan tetapi setelah diberikan model percakapan bebas sebagai alernatif cara berlatih berbicara bahasa Arab siswa untuk mengungkapkan suatu percakapan terjadi peningkatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa model percakapan bebas efektif dalam keterampilan berbicara bahasa Arab.

4.3.2 Susunan Kalimat

Dalam aspek ini mengalami peningkatan jumlah pada kelas kontrol dan eksperimen.Hasil pre-test kelas kontrol 2156 dan hasil post-test kelas kontrol 2396.Pada tes awal pre-test banyak siswa yang kurang runtut penyusunan kalimatnya dalam berbicara bahasa Arab sehingga seringkali terjadi kesalahan penyusunan kalimat yang kurang.Jumlah dari hasil pre-test kelas eksperimen 2234 dan jumlah hasil post-test kelas eksperimen 2575. Pada awal tes banyak siswa yang tidak memperhatikan susunan kalimat dalam berbicara sebuah percakapan. Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah susunan kalimat lebih besar kelas eksperimen daripada kelas kontrol.

4.3.3 Nada dan Irama

Dalam aspek ini pada kelas kontrol jumlah dari hasil pre-test 2290 dan jumlah dari hasil post-test 2511. Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nada dan irama pada kelas kontrol. Pada tes awal pre-test banyak siswa yang kurang terang dan keras dalam berbicara bahasa Arab. Jumlah hasil pre-test kelas eksperimen 2345 dan hasil jumlah post-test kelas kontrol 2693. Pada kelas eksperimen terjadi peningkatan jumlah aspek nada dan irama yang signifikan karena dengan model percakapan bebas siswa lebihbersemangat dalam berlatihberbicara bahasa Arab dengan suara yang terang dan keras. 4.3.4 Kelancaran Dalam aspek ini mengalami peningkatan jumlah dari hasil pre-test kelas kontrol 2242 dan jumlah hasil post-test 2459. Pada tes awal pre-test banyak siswa yang kurang lancar sedikit tersedat-sendat dalamberbicara bahasa Arab . Jumlah hasil pre-test kelas eksperimen 2294 dan jumlah hasil post-test kelas eksperimen 2630, dari tes awal pre-test pada kelas eksperimen juga mengalami hal yang sama dengan pre-test kelas kontrol.Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah aspek kelancaran meningkat dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 4.3.5 Keberanian Dalam aspek ini pada kelas kontrol jumlah dari hasil pre-test 2352 dan jumlah dari hasil post-test 2558. Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aspek keberanian pada kelas kontrol. Pada tes awal pre-test banyak siswa yang tidak berani maju ke depan kelas dalam mempraktikkan percakapan untuk keterampilan berbicara bahasa Arab. Jumlah hasil pre-test kelas eksperimen 2400 dan hasil jumlah post-test kelas kontrol 2769. Pada kelas eksperimen terjadi peningkatan jumlah aspek keberanian yang signifikan karena dengan model percakapan bebas siswa lebihaktif dan rasa berani siswa dalam berbicara bahasa Arab meningkat. 93

BAB 5 PENUTUP

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL REFLECTIVE TEACHING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD GAJAH DEMAK

0 11 26

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PERCAKAPAN BEBAS PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KENDAL

0 5 128

WAYANG EDUKATIF MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB KELAS VII MTs

5 63 173

KEEFEKTIFAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

4 40 142

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran 20

1 4 16

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran

0 2 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Ke

0 0 16

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DI KELAS VIII DI MTS NEGERI BANGSAL MOJOKERTO.

1 3 84