3.1. Siswa Dalam Belajar
Seperti yang telah dijelaskan dalam bab pendahuluan, bahwa siswa merupakan subyek yang terlibat dalam proses belajar. Jadi siswa adalah pemeran utama dalam proses belajar, dalam
hal ini terdapat banyak keunikan yang terjadi pada diri siswa. Ada siswa yang cepat dalam belajar, ada yang lambat, ada yang kreatif, dan bahkan ada pula siswa yang tergolong gagal
drop-out. Semua itu terjadi karena latar belakang keunikan individu masing-masing. Oleh karena itu pengenalan terhadap karakteristik para siswa sangat perlu. Beberapa karakteristik
siswa dalam belajar antara lain.
1. Cepat dalam belajar Siswa yang tergolong cepat, pada umumnya dapat menyelesaikan proses belajar dalam waktu
yang lebih cepat dari yang diperkirakan. Mereka dapat mudah menerima materi pelajaran. Dilihat dari tingkat kecerdasannya, pada umumnya anak ini tergolong anak genius atau gifted
sangat cerdas dengan nilai IQ diatas 130. karena cepatnya dalam belajar, maka golongan ini sering mengalami kesulitan karena pada umumnya kegiatan belajar di sekolah menggunakan
ukuran rata-rata. Salah satu usaha untuk membantu mereka dengan menempatkan pada kelas khusus atau dengan memberikan tugas-tugas tambahan.
1. Lambat belajar Siswa yang tergolong lambat pada umumnya lebih lama dari waktu yang diperkirakan untuk
anak-anak normal. Sebagai akibatnya, siswa-siswa golongan ini sering tertinggal dalam proses belajar, hal ini yang sering menjadi salah satu sebab siswa tidak naik kelas. Dilihat
dari tingkat kecerdasannya, pada umumnya siswa golongan lambat belajar memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Siswa golongan ini memerlukan perhatian khusus antara lain
melalui penempatan pada kelas-kelas khusus atau pelajaran-pelajaran tambahan dalam program pengajaran remedial.
1. Siswa kreatif Siswa kreatif ini umumnya dari golongan siswa yang cepat dalam belajar, tetapi banyak juga
yang berasal dari golongan siswa normal rata-rata. Anak golongan ini menunjukan kreatifitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu. Anak golongan ini selalu ingin menyelesaikan
masalah, berani menanggung resiko yang sulit sekalipun, kadang-kadang lebih senang bekerja sendiri dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Dalam kegiatan belajar siswa
golongan ini lebih mampu menemukan masalah-masalah dan mampu memecahkan masalah. Sekolah perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada golongan siswa ini.
1. Drop-out putus belajar siswa yang tergolong drop-out ialah mereka yang tidak berhasil menyelesaikan studinya atau
gagal dalam kegiatan belajar. Sebab dari drop-out ini banyak, disamping sebab yang terletak pada diri siswa itu sendiri, juga terdapat sebab-sebab lain seperti motivasi, lingkungan
masyarakat, keluarga dan lain sebagainya. Masalah yang dihadapi ialah bagaimana membantu golongan drop-out ini, agar mereka pun dapat menjadi warga masyarakat yang
produktif.
1. Underachiever Siswa yang tergolong underachiever adalah siswa yang memiliki taraf intelegensi yang
tergolong tinggi, akan tetapi prestasi belajar yang dicapainya tergolong rendah dibawah rata- rata. Secara potensial siswa yang memiliki taraf intelegensi yang tinggi mempunyai
kemungkinan yang cukup besar untuk memperoleh prestasi yang tinggi, akan tetapi prestasi belajarnya berada pada golongan di bawah rata-rata. Timbulnya gejala ini berkaitan dengan
motivasi, minat, sikap dan kebiasaan belajar. Siswa dari golongan ini memerlukan perhatian yang sebaik-baiknya dari para guru dan terutama para petugas bimbingan di sekolah.
3.2. Gejaja Kesulitan Belajar di Sekolah