6 Sumber
penelitian resepsiadalah
karya saduran
dan terjemahan,yakniduajenissumber
darisembilansumber yeng
terpenting bagipenelitianresepsisastrasepertiterungkap
dalam buku
Jan van
Luxemberg,dkk.Dick Hartoko,1934:79-
80.Sebagaikaryasadurandanterjemahan,karya-karyaitu mengandung
pergeseranjikadibandingkandenganhipogramnya. Resepsisastraadalah
reaksipembacaterhadapsebuahteksdan teksitu
dikonkretkan,dijadikanteksbaru sepertiyang
dihayatidandimengertinyaDick Hartoko,1984:79.Umar
Yunusmenyebutresepsisastrasebagaitindakanmentansform nilai
yanglebihdahulukedalamkaryayangsedang ditulisnyaUmarYunus,1985:32.RachmatDjokoPradopo1985: 189mengatakan
bahwadalamtanggapan,penyalinbukanhanya sekedar
menurun melainkan
menciptakan versibaru.Ditempat
lainRachmat DjokoPradopo1994:139menyebutresepsiadalahilmusastrayang
berhubungandengantanggapanpembaca terhadap karyasastra,yaituilmu keindahan yang didasarkan padatanggapan-tanggapan pembacaresepsipembacaterhadap
karyasastra.
1.5 Metodelogi Penelitian
Metodeyang digunakan
dalam penelitian
iniadalah metodestudipustakadengantahapan-tahapan
kerjasebagaiberikut,1melacakteks yang
ditelitidikaji,2mencari publikasi
ysng relevan
dengan
7 penelitian,3mengadakan klasifikasi dan seleksi data,4mengadakan pencatatan
data pada kartu data. Beberapateks
wayang yang
dipakaisebagaisampeladalah sepertiberikutini.Tekswayang
Melayudigunakan Hikayat
PandawaLimaHPLyangdisusun oleh
KhalidHussein. TeksiniditerbitkanolehDewanBahasadanPustakaKementerianPelajaran
KualaLumpur,tahun1964.Teksinidicetak olehPercetakan ArtPrinting Workdaaem huruf
Latin yangjelasterbaca.TekswayangBalidigunakanGeguritanBaratayudaGBysngtersim
pan diGedong
KirtyaSingarajadengan nomor
kode5128IVd.Sebagaisebuahgeguritankaryainiberbahass Baliumum
denganhurufBaliyangjelasterbaca. Sebagai
hipogram ysng
dijadikensumberresepsioleh HikayatPandawaLimadanGeguritanBaratayuda,adalah
Kakawin BaratayudaKBYhasilpenelitian
SutjiptaWirjosuparto 1968,dengan
pertimbangan karyainidianggaplengkap
untuk memberiketerangan
yangdiperlukan. Setelah data terkumpul, lalu dianalisis sesuai dengan teori yang diterapkan
dengan teknik kerja analitik-sintetik. Dengan analitik-sintetik dimaksudkan menguraikan
suatu pokokpersoalanatasdasar
bagian-bagiannyadan penelahaanbagian ituanalitissertahubungan antarbagian untuk memperoleh
artiyang tepat dan pemahaman arti keseluruhansintetis.
8
BAB II RESI DRONO GUGUR DI KURUKSETRA
2.1 Episode Resi Drono sebagai Kepala Perang
Hancurnya BegawanBisma
memimpin pasukan
Korawa,menyebabkanResiDronodiangkatsebagai senapati.
Akan tetapi
pengangkatan Dronosebagaikepalaperangmengundang
ciri-ciri yang
menakutkankeluarga Korawa. Para ahli menafsirkan kejadian ini sebagai tanda kehancuran Korawa.
Lukisanciri-ciriitudapatdilihatpada bagian berikutini. “...MakaMaharaja Duryudana pun memberianugerah persalin pakaian yang
keemasandan bertatahkanratnamutu
manikam akanDangyangDrono,laludiaraklahberkeliling negeridengan segala bunyi-
bunyian. Setelah jauh malam makahujandarah punturunlah kedalam
kotaKorawa.Makasetengah Korawa,“Itulah
alamatPandawaalah”,Makasetengah,“Jikalau dalam
negeriPandawainibenarlah alamat kitaalah juga”HPL.hlm,108. Baik dnlam HPL maupun dalam OB keduanya menunjukkari lukisan yang
sama, sebagai bukti bahwa penyadur dan penerjemah memakai sumber yang sama. Dalam OB dapat kita saksikan pada bagian ini.
…… punikanemangawinan
idamangararismentuk ngabisekasenapati
Dangyang Drononekapuji nanging mangguh
cihnasanekawonpisan
Terjemahannya ……
itulah yang menyebabkan
9 beliaulalupulang
menoba tkansenapati pendetaDronoyang tersohor
tetapi menunjukkan ciri-ciriyangjeleksekali
Yang betul-betulmengisyaratkan Akan kalah dalam peperangan
Waktu beliau pendeta Drono Dinobatkan sebagai Senapati
Sesudah waktu malam Hujan darah di perkemahan Korawa
…
Lukisanyang ada pada GB dan HPL dapat dirunut sumbernya pada KBY seperti dilihat pada bagian Kutipan dibawah ini
“Sekonyong-konyongberjumpadengan petunjuk kejadian buruk yang memberiisyarat kepastian tentang kekalahannya. KetikaDronodiresmikan
menjadipanglima turunlah hujan darahdibenteng orang Korawapada waktu malam.Padawaktu itujugakudadan gajah-gajah besar sekonyong-konyong
terjatuh,seolah-olah kehilangan kekuatan.Inilah petunjuk,bahwamerekaitu akan binasadalam medan perang,...”KBY,XIII, 12.
Melihat kutipan diatas,ternyataadabagian yang dihilangkan oleh penyadur HPL,padahalbagian
ituterdapat padaKBY.
Bagian yang
dimaksud ialahtidakterdepatnyabinatang kuda dan gajah-gajah yang besar dalam
HPL,sementarahalitu ada
dalam KBY.Barangkalipenyadur
HPLsengajamenghilangkan bagianitu untuk menghilangkan kesanterlaluseringdan banyaknyalukisan perang dengankudadangajahlihat HPL, hlm.98 - 99danlain-
lain.Kemungkinan lain,agaknyabagian
initerlupakan oleh
penyadur HPLsehinggatidakterdapat di dalamnya.
Setelah beradadimedanperang,Dronomengikat
perang. Terdapatresepsiyengberbedatentang
penampian ikat
perang pasukan
Korawa.Dalam HPL,setelahDronotibadiTegalKuru,
iamengikat
10 perang,Dewamanati,namanyayang
artinya“gajah”,sedangkandalamGBsesuai dengan
yangterdapatpadaKBY,yakniikatperanggajah.HanyadalamKBYdisebut gajahmeta. Halitudapatdilihatpadakutipanberikutini.
“MakaDangyangDronopunmengikatperang‘Dewamanati’ artinyagajah.MaharajaKarnamenjadigading
kanan danMaharaja
JayaDaratamenjadigadingkiridanMaharaja BahgadatamenjadibelalaidanMaharajaDuryudanaitujaditubuhdansegalaraja
-rajaKorawajadi ekornyadengansang Dursana”HPL,hlm.108.
DalamGB dapatdilihatpadakutipnnberikut. …
rarisngamuk sang Bagadatangarepang
GB, IV.146 Sang maragatulalennya
gelar gajah Kurupati makamiwah Prabu Karna
Sang Jayadratane malih andeltan wenten matanding
maragacocor puniku gelar sang prabu Astina
... GB,IV, 147 Terjemahannya
… lalu mengamuk
Sang Bagadatamenghadapi Yang menjadihidungnya
siasat perangRajaKuru disertairajaKarna
SangJayadratalagi dipercayatidakadabandingannya
yang menjadigadingitu siasat perangRajaAstina
….
Selanjutnyadalam KBY dapatdisaksikan dalam bagianini
11 “...Keduamusuhitusemuanyamembuatsiasatgajah
meta,sehinggamerekaitusaling berhadapanseperti
bertempurnyadualautan”KBY,XIII.13. “...Bagadatayang
menjadibelalaisiasat perangraja
Suyudanamajukedepan,sedangkan Karnadan
Jayadrata yangtidakadataranyaitu
merupakan keduabuah
gadingdarisiasatperangrajaKorawa”KBY,XIII. 14. Kalau kitasimakketigakutipandiatas,ternyata lukisan yang adapadaOB
merupakantransformasilangsung dari KBY.DalamHPL,disampingmemperlihatkan kesamaan,rupa-rupanyapenyadurHPL
menunjukkan kekereatifannyadengan
memastikankedudukantokoh KarnadanSangJayadratamasing-
masingsebagaigadingkanandangadingkiri.Akantetapikedudukan semacam
initidakjelasdalam KBY.Dalam KBY,yang kemudian diterjemahkan oleh GBhanyamenyebut
Karnadan Jayadrata sebagaikeduagadingsiasat
perang Korawa.Kemungkinan penyadur HPLingin memberikan suatu fungsiyang
pastidan kesan yangjelasbagi pembacatentangtokoh itu,sehinggapembaca tidak bertanya-tanyadalam hatinya.Mungkin penyadur HPL memperoleh lukisan
inidarisumber lain baik lisan maupun tulis. Perang
pun berkobarantara
Bima,ArjunamelawanDuryudana,MaharajaJayadrata.Sementara Bahgadataditikam Sri Krisna,Bahgadatapun menikam Rajuna,sehinggaRajuna pun mati.Dalam
insideniniterdapat interpretasiyang berbeda, tentang kematian Rajuna.Dalam HPLnamasenjataBahgadata yang dipakaimenikam Rajuna bernamasemuka-
semuka,sedangkan dalam GB bernamaamoga. Nama ini sesuai yang ada pada
12 KBY, dengan namaamoga.Untuk itu dikutipkan bagian yang membuktikan
kebenaran itu. “...MakaBetaraKrisnapun
menikamMaharaja Bahgadata.MakaMaharajaBahgadataDeratapunmenikam
sang Rajunadengansenjatanyayangbernama“semuka-semuka”
kenadadanyaterus.MakaSangRajunapunmatilah. SetelahdilihatolehBetaraKrisna,makasegeradiambilnyabungawijayakusuma
darimahkotanya”HPL, hlm.109 .
Selanjutnyadalam GB dapatdilihat padabagianberikut. sinambiidamanujah
antuksenjatanesakti sanemawastaamoga
mulawisesatansipi kandugimementalmaring
anggan Sang Arjunasampun ritatkalaing punika
saksanakalenger nuli gelia ketulung
antuk wijayakusuma
GB.IV. 150 Terjemahannya
Seraya beliau menusuk dengan senjatayang sakti
yang bernamaamoga memang ampuh tidak tertanding
tidak terduga-dugamenembus pada hulu hati sang Arjunesudah
sebentar pingsan lalu cepat ditolong
dengan wijayakusuma
Ternyatadalam KBY dapat disaksikan padabait berikut. “KetikaBagadatamenyuruh
menyerang,gajahnyamemegang kudaSang
Arjuna,Padawaktu itujugalamenusukkan
pedangnyaamoghayang saktidantidak pernah mengecewakansampaidihatiSang Arjuna.Padasaatitu
Sang Arjunasementarawaktupingsan,tetapi
dengan lekasnyaKrisnamenolongnyadenganbungawijayakusuma,...KBY.XIII.16.
13 Selain perbedaannamasenjata yang melukai arjuna, terdapat pulalukisan
lain yang
menyangkutdiriArjuna. Dalam
HPL,dikatakan Arjunasampaimati,akantetapidalam
GB hanyadisebutpingsansebentar
sesuaidenganyangada padaKBY.Rupa-rupanyapenyadur
HPL Inginmembuatceritalebih
mencekam dan
memberiarti yang
lebih kuatdansaktiterhadap senjataBagadatasebagaifigur rajayangmahabesardan sakti.
SebaliknyapenyalinGB,tetapsepertidalam KBY.Mungkin
penerjemahGBinginmemberikanartipadatokoh arjunayangtidakmungkindibunuholehsenjata
yangsembarangan.Tentang bungawijayakusumayang
dipakaiKrisnamenolongArjunaterdapatlukisan yang
samasesuai dengan
sumbernya. Akhirnya
Bagadatadibunuh oleh
ArjunaHPl.hlm.109;GB,IV.151; KBY.XIII.17. KetikaPandawamerayakan
kemenangannya,Korawamenangisikematian Bagedata.AkantetapiDungyangDronomenentang Bimadan Arjuna.Drono pergike
medan perang mengajak Bimadan Rajunaberperang.Terdapat perbedaan lukisan peristiwaantarayang adadalam HPL,dan GB dengan cerita sumbernyaKBY.Dalam
HPL,tidak dijumpai
Arjunaberperang diarahselatan,Bimadiarah
utarasesuaidenganajakan KorawaDrono.Penempatan Bimadan Arjunadalam tempat
yang terpisah,semata-matastrategi
Dronoagardengan mudahmengalahkanPandawa.Karena menurutDrono,hanyaBimadan Arjunalah
yangnantimampu menaklukkan
ikatperangDrono. Itulahsebenarnyajawaban
pertanyaan,mengapaBimadan Arjunaditempatkan padatempat yang berlainan itu.Halitu dapat diperkuat melaluikutipan padaGBberikutini.
14 ….
kemon wecanan sangResi mangdasampun
idaSangBimaArjuna GB,IV.156
Nyarengin kaleing yuda antukantan wenten malih
punikasanemerupa sanepacang makewuhin
riantuk idaSang kalih kancan gageloran musuh
kapituwisanesengke jantensidakapegutin
rusak kamuk katrejak olih sang karwa
OB,IV. 157 Terjemahannya
… konon titah sang pendeta
supayajangan beliau Sang Bima Arjuna
menyertaipadawaktu peperangan karenatidak adalagi
itu yang berupa yang akan menyusahkan
karenabeliau ynng berdua segalamacam ikat perang musuh
biarpun yang kokoh pastidirusaknya
hancur dirusak diterobosoleh ynng berduaitu
Kutipan diatassesuaidengan
yangterdapat padaKBYseperti
dilukiskan padabagianberikutini.
“...ApabilaArjunadanBimapadawaktu perang
menjauhkan diridaripertempuran,tidak
adasesuatu kesukaran
yang manapunjuga,sebabsiasat
perang yang
bagaimanapunjugamembahayakan,pastiakan dibinasakan
dan dihancurleburkan oleh mereka”KBY,XII.1.19.
15 Akantetapijawaban
pertanyaaninitidakdilukiskan olehpenyadur
HPL.HanyaadadisebutbahwaDuryudanadan Dronobergembirasetelah
melihatBimadan Arjunapergimenjauhipertempuran.Selanjutnyadikatakan, “...MakaSangBimadan
Sang Rajunasudahpergiitu,
makaMaharajaDuryudanadan Dangyang
Dronopunterlalusuka.MakakataMaharajaDuryudana,“AdapunsekarangSan gBimadanSangRajunaitutiadadidalam
kotanyasegalaPandawa Jayaitu,sepertididalam tangan kitalah”HPL,hlm.110,
KemanaBimadan Arjunapergi,dalam HPLtidakdiketahuidan tidakdiceritakan penyadurnya,sementarabagian
ini pasti
dalam GBsesuaidengan
yangadapadaKBY.Dalam GBterdapat
ajakan ResiDronokepadaArjunauntukberperang
didaerahselatan arenaKuruGB.IV.
159,dan disebelah utaraRuru untuk Sang BimaGB,IV.160.Strategiinidiatur demikian
rupaoleh Drono
untuk menghindari
musnahnyaikat perang
Drono.Bagian inidapat dilukiskan padakutipan dibawah ini. …
mabawosturin manantang nering IdaSang Pamadi
nantang lawut ngajekin meoepuk yuda
GB. IV. 158 Maring palemahan desa
ring samping gununge wiakti preneh kidulaane rika
saking tegal Kuru reki GB,IV. 159
…. taler aapunikasain
Seng Bimaaenapuniku katandingin ne meyuda
ring utarasanemangkin saking Kuru
pakardin Sang RajsPutra
GB,IV.160 Terjemahannya
16 berbicaradan menentang
kepadabeliau SangPamadi manantang lalu
mengajak bertempur Padasebuah pedesaan
disamping gunung-gunung arahselatandarisana
dari arenaKuru ….
begitu pulasama SangBimasenaitu
ditantang berperang diutarasekarang
dariKuru pekerjaan Sang Raja Putra
Halinisesuaidengan yangterdapat
padaKBYsepertidikutipkan dibawah
ini,Perhatikan. “...dan
mintasupayaArjunabertempur didaereh-daerah
dekat bukit
yangterletakdisebelah selatan daerah Kuru.Arjunayang beraniinitidaktakut terhadap kehendak musuh ynng menentangnya,.,”KBY,XIII,20.
“Begitu pulahalnyadengan Bimayang ditantang untuk berperang di daerah yang letaknyadisebelah utara Kuru...”KBY,XIII.21.
Hilangnyatempat-tempat berperang
bagiBimadan Arju-
namungkindisebabkan penyadur HPLdengansengajamenghilangkan bagian itu untukmempersingkatceritaatau
kemungkinan lain,penyedurHPLmelupakan
bagianitusehinggaluputdari penglihatannya.Barangkalipenyadur
HPLingin memantapkan kedudukanDronosebagaipahlawansejatidanjujur.
Insidenberikutnyaialah ResiDrono mengikatperang yang kokoh yangtidak bisadirusak oleh siapapun kecuali Bimaatau Arjuna.Keadaaninimenyebabkan
Darmawangsa menjadi heran,siapayengsanggup memasuki medanitu,tetapi anak
17 Arjuna,Bimanyusanggupmenghadapinya.Dalam
insiden initerdapat
perbedaanpenamaan ikatperang
antaraikatpe- rangDronopadaHPL,denganyangterdapatpada GB. Dalam HPLdisebutChakra
Anggar atau chakra Bayu HPL, hlm. 111, sedangkan dalam GB disebutsiaasatperangcakra saja. AgaknyayangterdapatpadaGB sesuaidengan yang
adapada KBY.cakrabyuhaKPY,XIII.
22,sebabbyuhaJawaKuno berarti‘siasatperong’,‘gelpr
perang’L.Mordiwarsito, sedangkandalamHPLynngdisebut
chakra anggaratau
chakrabayusangatsulitditelusuri.Hanyakatabayukemungkinan salah
bacadaribyuha.Untuk melihat bagian itu lebih pasti,baik padaHPL,GB,dan KBY,dibawah inidikutip bait-bait yang mencerminkan pergeseran itu.
“MakaDangyeng Drono
pun mangikat
perang‘Chakra Anggar’namanya.Makasegalaraja-rajabanyakitu menjadi ekor segalaraja-
rajaitu terlalu sakti. MakaDangyang Drono dan MaharajaKarnadan Maharajaa Derpadan
MaharajaSalyaempat orangjadipinggang
menyusur dan
MaharajaDertaJayaJadipintunya.Setelah sudah
mengikat perang
itu,makakataDangyang, Drono, “Ikat perangku inilah kesudah-sudahan perangtiadadapat menurut diaakan memasuki,melainkan sangRajuna
jugaakan dapat memasukidiaperangku ini” HPL,hlm. 111. DalamGB dapat dilihat padabagian berikutini.
…. gelar iku
kewastanin gelar cakra GB,IV.163
Tan wentenjaganyidayang mangrusakang gelar iki
yantan wenten kadiIda Sang Bima Arjunawiakti
Dangyang Drono Kamamalih Dangyang Krepane puniku
Sang Korawapanga jengnya maragadadosruji
18 jatikukuh
ne maragapanyibehnya GB,IV. 164
Paraagungesewosan …
GB,IV.165 Terjemahannya
siasatperangitu bernamasiasat perangcakra
Tidak adayang akandapat merusaksiasatperang ini
bilatidak adaseperti beliau Sang BimaArjunabetul-betul
PendetaDrono,Karnalagi PendetaKrepaitu
Sang Korawaterkemuka memperkuat sebagaiJari-jari
betul-betul kokoh sebagailingkarannya
pararajayang lain …
Lukisan yangterdapat
padaGB dapat
dibandingkan dengansumbernya,sepertitersurat dalam bait berikut.
“...Siasat perang inibernamasiasatcakrabyuha yangtidak dapat dirusak,apabilaBimadan Arjuna
tidak ada.Karna,Drono,Krepa,dan orang Korawalainnya merupakan ruji-ruji,sedangkan raja-rajalainnyamerupakan
lingkaran roda”KBL,XIII. 22.
Melihat namatokoh
danposisinyadalam ikatperang
dalam HPL,agaknyabenar-benar
merupakanrekaan penyadurnya.
Haliniterbuktipadalukisan raja-rejayang menjadiekor, yangtidak adapadaGB dan KBY.Sebaliknyatokoh
Drono,Karna, Salya,dan
Krepamendudukiposisisebagaipinggang,sementara dalam GB maupun dalam
19 KBY
sebagaiJari-jarilingkaran cakra,
sedangkanDertaJayayang mendudukiposisisebagaipintudalamHPLpadaGB maupun padaKBYtidak ada.
Walaupun Bimanyu
belum mengetahuicarauntuk
keluardariikatperangituHPL.hlm.111;GB,IV.l66,KBY.XIII.25, Bimanyu
pundengan beraninyamenyusunikatperang.Dalam
hal initerdapatperbedaan
resepsitentangnamaikatperang,terutamadalam HPL.Dalara
HPLikat perang
BimanyubernamaBayuAnggar,sedangkan dalam
GBdisebutikat perangUdangGB,IV.
167.Ikatperang UdangdalamGB
merupakanterjemahandarinamaikatperang yang
adapadaKBY,makarabyuhaKBY,XIII. 24. Tampaknya makara Jawa Kuno berarti ‘udang’ L. Kordiwarsito, 1981:336.
Untuk membuktikan hal itu, di bawah ini dikutipkan bagian itu. “MakaSang Bimanyu pun mengikat perang‘Bayu Anggar’namanyadan
duaorang MaharajaGatotkacajadisayap kanan dan Sang SetaJaman menjadimatakeduaHPL, hlm.111.
Dalam GB dilukiskan padabagian berikutini. ……
gelar udang ngagawokin Sang Drestadyumnaiku
samalih Sang Gatotkaca makadipapucuk kapit
nering bungut sang Satyakikapucukang
GB,IV.167 Terjemahannya
….. ikat perang udang yang menakjubkan
Sang Drestadyumnaitu lagiSang Gatotkaca
sebagaiujungnyasupit
20 yang dimulut
Sang Satyakidimajukan Selanjutnyabagian
inidapatdibandingkandengandeskripsi yangterdapatpadasumbernyasepertiterlukiskanpadabait-baitberikutini.
“MakadarisebabiniRajaYudistiramemerintahuntuk menyusungelarmakarabyuhayangmenakutkan.
DrestadyumnadnnGatotkacamenjadisapitnya,sedangkan pahlawan Satyaki menjadimulutnya .Nakula dan Sahadewa merupakanmatanyaKBY,XIII,
24.
Pertama-tama ynng penting mendapat sorotan ialah tentang Yudistira sebagai peran yang menyuruh Abimanyu merencanakan ikat perang Korawa,
seperti terlukiskan pada GB maupun KBY. Akan tetapi dalan HPL, Sri Darmawangsa
tidak mempunyai
peransepertiitu,karenaAbimanyusendirimenciptakan ikat perang itu.Agaknyatokoh Abimanyu
dalam HPL,masih
menduduki posisisatutingkat
dibawah Darmawangsa,sedangkandalam GB maupun dalam KBY, tidak demikian
halnya.Kedua,terjadipergeseran posisiseperti
yang dialamitokoh
Sang SetaJayaNaga HPL,hlm.111,yang tidak adapada KBY.Barangkalitokoh ini,tokoh
rekaan penysdur
HPL.Apakahtokoh iniidentik
dengantokoh Satyaki,sepertiterdapat dalamGB dan KBY,memerlukan penelitian yang
lebihsaksama.Sebaliknyaadatokoh LaksmanaKumarayang
berperansebagaisungatdalam GB dan KBY ternyatatidak adapadaHPL. Abimanyu pun mengamukpasukan Korawa,banyakrakyat dan rajayang
tewas,termasuk LaksmanaKumoragugur
dipanah AbimanyuHPL.hlm.111
112;GB,IV. 1741,KBY,XIII.27.
Dalam perang
yang
21 hebat,akhirnyaAbimanyudibunuh Maharaja JayadrataHPL,hlm.113-4;GB,IV.
1771KBY XIII.27. TewasnyaAbimanyumengakibatkankubuPandawa
diliputidukacita,terlebih ArjunamenyesaliKrisnadan
Darmawangsa.Dalam haliniKrisnadengancepat
menasehati Arjuna,sehinggaia
berjanjiakan membunuh
JayadrataHPL,hlm.115,GB,IV.13B-203;KBY,XIV.11. Sebelum
ArjunamenghadapiJayadrata,Krisnamenyuruh Arjunamemujadewa-
dewa.BetaraIndramemberikesaktianberupasenjataPasupatidan kematian
Jayadratatelah diketahuinya.
Dalam HPL,keretaitubernama
DelikurPuspa,pengelanyaSenaHPL,hlm.115,sedangkandalamGB kudanyabernamaSiWalahakadan Abrapuspa,dengan pengelaSiSukentadan Si
SeniaGB, IV.207.Halinisesuaidengan yang adapadaKBYXIV. 15. Perhatikan kutipan berikutini.
“Maka Betara Krisna”, Ada rata tuanhamba ‘Delikur Puspa’ namanya. Kuda pengelanya itu Sena namanya.
Sakti rata ini tiadakan oleh senjata” HPL, hlm. 115.
Dalam GB tertuang dalam baitberikut. …
ne adakuretanbeli enesaktijaran ipun
mahadan IWa1ahaka miwah Abrapuspamalih
nedipungkur ISukantalan ISenia
OB,IV.207
22 Terjemahannya
… iniadakeretakakak
yang sangat sakti kudanya bernamaSiWalahaka
dan Si Abrapuspalagi yang dibelakangnya
ISukantadanISenia
Selanjutnyakutipandiatasdapatdibandingkan dengan
yangadapadaKBYsepertiterdapatdalam lukisanberikutini. “Inilahkeretasayayangungguldengankuda-kudanya
yangbernamaWalahakadan Abrapuspa,sedangkan yang adadibelakang kudanyabernnmaSukantadanSenya yangsakti...”KBY.XIV.15.
Ternyatadalam HPLhanyaterdapatduatokohsementarapada
KBYempattokoh.Rupa-rupanyatokoh kudaWalahakadan
Abra- puspadiresepsimenjadiDelikurPuspadalam HPL.Kemungkinan tokohDelikursalah
bacadari…., sedangkanPuspa
agaknyabentuksingkatandariAbrapuspa,yang,tepathanyatokoh Sang
Senamerupakan transformasidaritokohSenyaKBY.
Tokoh SukantaKBYdihilangkan oleh penyadur HPL,.Insiden inidilanjutkan dengan
SitiSundarimelakuken belamengikuti
Abimanyu,pertemuan syahdu
antaraSitiSundaridengan Dewi UtariHPL.hln.116;GB,IV,214-227,KBY,XV. 5 - 17.
Dangyang Dronosebagai kepalaperang bersamaDuryudana menuju medan perang
dan mengikat
perang LimaSejiwa,artinya
‘bungapadma’,ratanyabernamaDelikur,kudanyaPuspa,sedangkan
23 pengelaratanyaSkandasenaibid.Disinilah
tempatJaya Darata.Dalam
GB tempatJayadratabernamaikat
perangtunjung padmaGB,V.4,akantetapitidakdijumpaiistilah LimaSejiwa.Barangkalinamaini
merupaknn kreasipenyadurHPL. Nama tunjung agaknyamerupakanterjemahan darisiasatperang yang berupabungapadmadalam KBYXIII. 22.Kalaudalam
KBYterdapatikat perangcakraoleh Karna,dan SucimalaolehRaja SalyaXIII, 21,tetapitidakdilukiskan
dalamHPL maupun
GB. Selanjutnyaikatperang
Arjunayang bernamaDewiSrikandi
HPL,hlm.116,tidakadapadaKBYdantidakadapadaGB. Haliniagaknyamerupakanrekaanpenyadurnya.
Perangpunberkobardengansengitnya,Arjunamengeluarkansenjata‘terasa petala’yangmengakibatkankeluar
apiHPL,hlm..118. NamasenjatainitidakadapadaKBY maupunpadaGB.Pada GB V.14 hanyadisebut
Arjunamenancapkanpanahketanahsehingga keluar
air.HalinisesuaidenganyangadapadaKBYXV. 28.”Lukisanitudapatdilihatpadakutipanteksbersangkutan.
“MakaolehSangRajunaanak panahnyayangbernama
terasapetalaitu dipanahkannyakebumi.Makakeluar air daridalam bumiitu”HPL,hlm.118.
SelanjutnyadalamGB dapatdilihat padakutipan berikut ini. Ritatkalapunikararis kapanah
antuk idaI pratiwi nikanagmijilang
toyamamanjusang kuda GB,V.14
Terjemahannya Padawaktu lalu dipanah
24 oleh beliau bumiitu
itulah yang mengeluarkan air,memandikan kuda
…
Adayangterdapat padaGB
dapatdibandingkendengan yangterdapat
padaKBYsepertiterlukiskan padabagian dibawah. “...Arjunamenembakkan panahnya,dalamtanah dandaritanah itu keluarlah
air.Dengansenangnyasemuakudamandi dan
dengansegeraberistirahat”KBY,XV. 28. Dalam
insideniniyangterpenting ialah
usahapenyadur HPL
rnenyingkatceritamenjadilebih pendek.Bagian itu ialah perang Bima tnelawan beberapaorangraksasa,sepertiterdapat
dalamKBY.DalamKBYterdapatperangdahsyatantaraBimamelawan dan
membunuh antaralain
Citrayuda,Jayasusena,Carucitra, Citraksha,Upacitra,Cetrarharma,Catrunjaya,Caramarga,Dirghanetra,Catrusaha,
Suwikarna,Rodra karma,danDussaha,dan
adaduaorangmusuhyangakan dihadapiBimaKBY,XV.
34-5. BagianinitidakterdapatpadaHPL,hanyamenyebutBimamengamukbersamaArjunad
anmembunuhbanyakrakyatKorawaHPL, hlm.119-
120.PadainsideniniSatyakimembunuh Burisrawa ibid.Selanjutnyadalam GB terdapatlukisansepertidalamKBYGB,V.22-25.
AkhirnyaArjunaberhadapan dengan
Jayadratadan dengan
bantuan Krisna,Arjunamembunuh JayadrataHPL,hlm,120;GB, V.54;KBY,XVI.6.Dalam
bagian initerdapat
resepsiyang berbeda.Dalam
HPL setelah
Jayadrataputuslehernya,kepalanya dibawaoleh
Arjunake hadapan
ayahnyaBegawan Sendutahlm. 120,tidak demikian halnyadalam KBY.Dalam
25 KBY,setelah
leher Jayadrataputusdipanah
senjataPasupati,atasperintah Krisna,disusuldengan
panah yang
keduadengan maksudmengantarkan
kepalaJayadratakepadaayahnyaKBY,XVI.6.Jadi,dalam HPL
kepalaJayaDeratadibawalangsung olehArjuna,sedangkan dalamKBY dengan panaholeh
Arjuna.DalamHPLdisebutnamaayah JayaDeratayaituBegawan
Senduta,tetapidalam KBYtidak pernah disebut-sebut.Selanjutnyadalam GB sesuaidengan
yangterdapatdalam KBYGB,V.55.AgaknyaBegawan
Senduta,yangterdapatpadaHPL,merupakansingkatan darinamaSinduJayadratayangsepintastampakpadaGBV. 58,tetapitidak adadalam
KBY. Pertanyaan yang timbul ialah mengapa kepala Jayadrata dilemparkan
kepada ayahnya. Jawaban pertanyaan ini tidak dijumpai pada HPL, sementara hal itu terlukiskan dalam KBY dan kemudian dalan GB. Dikatakan, ayahnya sedang
bertapa di sebuahgunung dengan harapan,apabilaanaknyatertangkapdalam pertempuran,iaakan
menjelmamenjadi100wujud.Kalauhalitu telahterlaksanaiaakan
mudahsajamelakukanpembalasanterhadap musuh-
musuhnya. Inilah yang dihindari Krisnadengan melemparkan kepalanyasajake
hadapan ayahnyaKBY,XVI.VII;GB,V.55. Ternyatabagian
inidihilangkan atau
dilupakan oleh
penyadur HPL,tetapidilukiskan dengan sangat baik oleh penerjemah GB sesuai dengan
yangterdapat padasumbernya.
26 Episode ini diakhiri lukisan MaharajaDuryudana menyesalisikap
Drono,karenamenolak permintaan Jayadratauntuk kembali kenegerinya.Penolakan inilah menyebabkan Jayadrataterbunuh.Baik HPL maupun GB,memakaisumber
yangsama.Insideninidapat dilihat padabagian berikut. “KataMaharajaDuryudana,“MaharajaJayaDarata
hendak kembalikenegerinya,tuanhamba
jugatiadamemberi.Haraplah iaakantuanhambadantatkalaSang
Rajunaitu mengusir
Maharaja JayaDaratamengapamakatuanhambatiadaberlawankan”.Dan MaharajaSang
Dursana,Patih Sengkuni,MaharajaKarnasekaliannya
menyalahkan Dangyang Drono.Dangyang Dronopun heranlaholehsegalaraja-rajaitu
menyalahkan diaseraya katanya,“Sedang anak Maharajayang bertunggu bersungguh itu hambalah pulamembunuh dia.adapun akan Sang
Rajunatiadadapat hambamembunuh
diakerenaiasangat dikawaliolehsegaladewa-dewaHPL,hlm.121.
Apayangterdapat dalamHPL,dapatdibandingkandengan
ynng terdapatpadaKBYsepertiterlukiskan padabagianberikut ini.
“Suyodanatelah nenyesalknnDronoyangtelah
menahan Jayadratauntukpulang.Dalamhaliniorangharusberhati-hatidan
iaharusdijagabaik-baik padawaktu
adapertempuran;hidupnyawajibdilindungidandiperhatikan.Jayadratadibiark ansaja,iadilalaikan.
Malahan Dronotidak
pernahberusaha untuk
melepaskannya.DemikianlahucapanrajaSuyodanakepada Karna,
RajaSelya,dan Sakuni”KBY,XVI.9. “...Drono nenjawab dengan kata-katayang kasar: Siapakah yang
kiranyayang dapat melawan Arjuna yang dicintaidewa-dewa.Siapakah yangakanditunjuk untuk.saya lawan;apakah DrupadaataukahrajaWirata ?
Tetapiuntukmelawan Lima orang Pandawaitusaya minta untuk ditunjukorang lain”KBY,XVI. 10.
Dalam kutipandiatasterdapatresepsiynng
berbedadari sumbernya.Pertama,padaHPLdisebut-sebutbahwaSangSalya,
Karna,dan Sekuniikut menyalahkan Dangyang Drono,padahal dalam KBY tokoh-tokoh
inihanyamenerimapenyesalanDuryudana.Rupa-rupanyadalam KBY
tokohDuryudanamasih menghormati
27 Drono,iatidaklangsungmenyesaliDrono.Kedua,dalamHPL,adadisebut-
sebutbahwaDronotidakmanpumembunuh Arjuna,
sedangkandalamKBYbukanhanyamembunuh Arjuna,tetapiPandawaLimabersaudara.
SebaliknyadalamGBtidakbanyaktampakperubahan, hanyaterdapatperubahanbahasasebagaicirisuatukarya
terjemahan yang
baikdanteliti.DiceritakanDuryudana langsung
menyesalisikapDrono yang
nembiarkan Jnyadratasehingga
dibunuh Arjuna.Dalanhubunganiniterdapatjugatokoh Salya, Sakuni,dan Karna GB ,V.60-
64.BegitupulaDronosanggup melawansiapasaja, ‘kecualiPandawalima.
2.2 EpisodeResiDronoGugur diKuruksetra