Head Turbin TURBIN AIR

Dalam pembuatan roda turbin, kebanyakan pertama sekali membuat modelnya, setelah model tersebut diselidiki, diuji dan diubah-ubah sehingga menghasilkan daya dan randemen turbin yang baik, kemudian baru dibuat roda turbin yang besarsesungguhnya menurut bentuk modelnya.

2.1.3. Head Turbin

Head turbin dapat juga disebut sebagai tinggi jatuh air dan sering dinotasikan sebagai H. Head turbin dapat ditentukan berdasarkan persamaan Bernoulli. Menurut persamaan Bernoulli besar energi aliran adalah : Nm dimana notasi : m = massa g = kecepatan gravitasi bumi z = selisih ketinggian tinggi air atas – tinggi air bawah P = tekanan c = kecepatan Jika pada aliran tersebut m = 1 kg, maka energi spesifiknya : Bila energi spesifik tersebut dibagi dengan gravitasi maka ketinggian : m Universitas Sumatera Utara dimana : z adalah ketinggian dari suatu tempat yang dipakai sebagai standar Dinamakan Tinggi Tekan Dinamakan Tinggi Kecepatan Hal ini sesuai dengan Bunyi Persamaan Bernoulli : “ Pada tiap saat dan tiap posisi yang ditinjau dari suatu aliran di dalam pipa tanpa gesekan yang tidak bergerak, akan mempunyai jumlah energi ketinggian tempat, tekanan da n kecepatan yang sama besarnya” Gambar 2.7 Diagram Bernoulli Untuk Turbin Air. Persamaan momentum untuk pipa yang dialiri fluida, dimana sifat fluida konstan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Saat head loses akibat gesekan tidak diperhitungkan, maka persamaan momentum akan berubah menjadi persamaan Bernoulli. Persamaan ini ditemukan pada aliran fluida yang tidak mengalami gesekan. Persamaan momentum untuk titik 1 dan 3, diperoleh: Persamaan momentum untuk titik 2 dan 3, diperoleh: Keterangan: P = tekanan absolut Nm 2 v = kecepatan ms H l = head loses pada pipa m H eff = head efektif m Untuk kondisi-kondisi instalasi turbin air di atas dimana:  Untuk waduk reservoir titik 1 kecepatan V 1 ≈ 0.  pressure grade adalah nol. Maka, Persamaan kontinuitas : Q = V × A Universitas Sumatera Utara Keterangan: Q = debit aliran m 3 detik V = kecepatan aliran ms A = luas penampang pipa m 2 Head losses yang terjadi pada saluran pipa: 1. Mayor Loses yang terjadi akibat gesekan aliran dalam satuan pipa 2. Minor Loses yang terjadi akibat adanya perlengkapan equipment pipa, seperti belokan elbow, valve, saringan dan peralatan lainnya.

2.2 TURBIN PELTON

Dokumen yang terkait

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 26 Sudu Pada Head 9,41 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

1 56 142

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 26 Sudu Pada Head 5,21 Meter Dengan Menggunakan Satu Nosel Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

1 47 158

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 24 Sudu Pada Head 9,41 Meter Dengan Menggunakan Satu Nosel Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

2 35 151

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 24 Sudu Pada Head 5,21 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN - Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 24 Sudu Pada Head 5,21 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 6

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 26 Sudu Pada Head 9,41 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 25

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 24 Sudu Pada Head 9,41 Meter Dengan Menggunakan Satu Nosel Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 22

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 24 SUDU PADA HEAD 9,41 METER DENGAN MENGGUNAKAN SATU NOSEL DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU SKRIPSI

0 0 23

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 26 Sudu Pada Head 5,21 Meter Dengan Menggunakan Satu Nosel Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 23

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 26 SUDU PADA HEAD 5,21 METER DENGAN MENGGUNAKAN SATU NOSEL DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

0 0 24