Jenewa pada bulan Oktober 1997, dirinci kriteria-kriteria untuk menentukan suatu merek sebagai merek yang sudah terkenal, sebagai berikut :
1. Pemakaian merek yang begitu lama. 2. Penampilan merek yang mempunyai ciri khas tersendiri yang melekat pada ingatan
masyarakat banyak. 3. Pendaftaran merek di beberapa Negara
4. Reputasi merek yang bagus karena produk-produk atau jasa yang dihasilkan mempunyai mutu yang prima dan nilai estetis serta nilai komersial yang tinggi.
5. Pemasaran dan peredaran produk dengan jangkauan yang luas dihampir seluruh dunia Terkenalnya suatu merek menjadi suatu well-knownfamous mark, dapat lebih
memicu tindakan-tindakan pelanggaran merek, baik yang berskala nasional maupun internasional. Banyak perkara yang terkait dengan merek terkenal yang akhirnya merugikan
pihak pemilik merek dari negara asalnya. Misalnya, kasus Prada dan Intel Corp di Indonesia. Mencegah timbulnya kasus yang serupa dengan kasus Prada, pemerintah perlu didorong agar
secepatnya menerbitkan PP tentang merek terkenal. PP tersebut akan menjadi pedoman guideline bagi penegakan hukum dalam menafsirkan merek terkenal.
40
Merek terkenal harus diberikan perlindungan baik dalam skala nasional maupun internasional, karena suatu merek terkenal mempunyai perluasan perdagangan melintasi
batas-batas negara. Ketentuan terkait perlindungan merek terkenal secara internasional diatur dalam The Paris Convention For the Protection of Industrial Property Konvensi Paris dan
juga dalam TRIPS Agreement Perjanjian TRIPS.
41
B. Merek Terkenal dalam UU No 15 Tahun 2001
40
O.C. Kaligis, Teori dan Praktik Hukum Merek Indonesia, PT Alumni, Bandung, 2008, hlm. 19.
41
Julius Rizaldi, Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap Pesaingan Curang, PT Alumni, Bandung, 2009, hlm. 5.
Universitas Sumatera Utara
Membicarakan tentang pengaturan tentang Merek terkenal, maka akan dilihat dan dicermati ketentuan perundang-undangan tentang merek, mulai Undang-Undang Merek No.
21 Tahun 1961, Undang-Undang Merek No. 19 Tahun 1992, Undang-Undang Merek No. 14 Tahun 1997, Undang-Undang Merek No. 15 Tahun 2001 yang berlaku sekarang ini sebagai
dasar hukum merek adalah Undang- Undang No. 15 Tahun 2001. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 merupakan langkah maju dalam menyikapi
perkembangan yang ada dan juga sebagai upaya untuk melakukan perlindungan yang maksimal serta menyeluruh dalam perlindungan merek dan juaga sebagai salah satu antisipasi
dalam menghadapi era golablisasi perdangangan dunia. Suatu merek ditentukan sebagai merek terkenal, tidak hanya terkenal di manca negara
yang dimiliki oleh pihak asing tetapi juga merek- merek lokal yang dimiliki oleh para pengusaha lokal yang dianggap terkenal untuk kalangan tertentu, atau masyarakat pada
umumnya. Di Indonesia banyak dijumpai merek terkenal yang dimiliki oleh pengusaha lokal yaitu: Aqua, Lea, Tomkins, J.Co Donuts and Coffee, Maspion, Polygon, Polytron, Essenza,
Exelco, Edward Forrer, Nexian, dll. Disamping itu juga ada merek-merek terkenal yang berasal dari luar negeri seperti: Blackberry,Apple, Aerosoles, Honda, Marie Claire, Surfer
Girl, Sony, Samsung, Nike, Adidas, Bvlgari, Calvin Klein dan sebagainya. Dalam UU No. 15 Tahun 2001 tidak ditemukan mengenai definisi merek terkenal.
Namun, penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf b UU No.15 Tahun 2001 mengatur mengenai kriteria untuk menentukan bahwa suatu merek barang atau jasa sudah masuk dalam kategori merek
terkenal well known mark adalah dilihat dari : 1. Dengan memperhatikan pengetahuan umum masyarakat tentang merek
tersebut. 2. Dengan memperhatikan reputasi merek terkenal yang diperoleh karena
promosi yang gencar dan besar-besaran.
Universitas Sumatera Utara
3. Investasi di beberapa negara didunia yang dilakukan oleh pemiliknya dan disertai bukti pendaftaran merek tersebut di beberapa negara
Apabila hal-hal di atas dianggap belum cukup, maka hakim dapat memerintahkan lembaga yang bersifat mandiri independent untuk melakukan survei guna memperoleh
kesimpulan mengenai terkenal atau tidaknya merek yang bersangkutan. Defenisi mengenai merek terkenal dapat ditemukan pada Pasal 1 Keputusan Menteri Kepmen Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No. M. 02-HC.01 Tahun 1987 tentang Penolakan Permohonan Pendaftaran Merek yang Mempunyai Persamaan Dengan Merek Terkenal Milik
Orang lain. Pasal 1 Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M-02-HC.01.01
Tahun 1987 mendefenisikan merek terkenal sebagai merek dagang yang telah lama dikenal dan dipakai di wilayah Indonesia oleh seseorang atau badan untuk jenis barang tertentu.
Keputusan Menteri Kehakiman di kemudian diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.03-HC.02.01.Tahun 1991. Pasal 1 Keputusan Menteri Kehakiman yang
belakangan ini mendefinisikan merek terkenal sebagai merek dagang yang secara umum telah dikenal dan dipakai pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau badan, baik di
wilayah Indonesia maupun di luar negeri.
42
Suatu merek tidak dapat dianggap merek terkenal jika hanya diiklankan atau dipromosikan melalui media cetak atau media elektronik tetapi tidak dipakai di Indonesia.
Apabila merek tersebut hanya dipromosikan dalam waktu relatif singkat tidak dapat menyatakan sebagai pemilik merek terkenal karena unsur telah lama dikenal belum dipenuhi.
Karena dianggap masih terdapat kekurangan maka diterbitkanlah Keputusan Menteri Kepmen Menteri Kehakiman RI No. M.03-HC.02.01 Tahun 1991 Tanggal 2 Mei 1991
tentang Penolakan Permohonan Pendaftaran Merek Terkenal atau Merek yang Mirip Merek
42
Insan Budi Maulana dkk, Kapita Selekta Hak Kekayaan Intelektual I, Yayasan Klinik HAKI Jakarta bekerjasama dengan Pusat Studi Hukum FH UII Yogyakarta, Yogyakarta, 2000, hlm. 95.
Universitas Sumatera Utara
Terkenal Milik Orang Lain. Kepmen ini memberikan perlindungan merek terkenal dengan cakupan yang luas, yang meliputi barang sejenis maupun barang tidak sejenis.
Menurut Kepmen 1991, definisi dari merek terkenal adalah merek dagang yang secara umum telah dikenal dan dipakai pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau badan
serta digunakan di Indonesia maupun di Luar negeri. Berdasarkan Kepmen 1991 jangkauan merek terkenal lebih luas yaitu tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga merek terkenal di
luar negeri. Hal ini mengindikasikan bahwa merek terkenal tersebut umumnya adalah merek - merek asing perusahaan asing yang memasarkan produknya di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Merek terkenal adalah merek yang sudah dikenal dalam jangka waktu yang cukup
lama dan dianggap terkenal oleh pemegang otoritas yang berkompeten dari sebuah negara yang dimintakan perlindungan untuk merek tersebut. Merek terkenal sangat diuntungkan
dengan adanya perlindungan HKI yang baik. Misalnya merek terkenal dapat dilindungi walaupun merek tersebut tidak didaftarkan atau belum pernah digunakan pada kawasan
tertentu. Selain itu jika merek secara umum dilindungi dari penggunaan untuk produk yang
identik atau mirip dan serupa yang menyebabkan kerancuan, maka merek terkenal dilindungi dari penggunaan merek yang serupa untuk produk yang tidak mirip sama sekali, pada kondisi
tertentu. Tujuan dari pemberian perlindungan yang lebih ketat adalah untuk mencegah perusahaan-perusahaan lain dengan seenaknya membonceng reputasi yang dimiliki oleh
merek terkenal danatau mengakibatkan rusaknya reputasi atau nama baik merek terkenal tersebut. Contoh: misalnya Nike merupakan merek terkenal dari sebuah sepatu. Maka
perusahaan Nike akan mendapatkan keuntungan dari perlindungan otomatis di negara-negara yang memberikan perlindungan yang ketat terhadap merek pada reputasi yang diperolehnya
Universitas Sumatera Utara
karena promosi yang terus menerus oleh pemiliknya yang diikuti dengan bukti pendaftaran merek di berbagai Negara.
43
Suatu merek dinyatakan terkenal apabila telah didaftarkan di dalam dan di luar negeri, digunakan di negara yang bersangkutan serta dikenal luas oleh anggota masyarakat.
Persyaratan diatas telah meliputi suatu proses sebab dan akibat, sehingga merek itu menjadi dan dinyatakan sebagai merek terkenal.
44
Dalam hal perlindungan merek terkenal, di Indonesia merek terkenal mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 sepuluh
tahun sejak Tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang Pasal 28 UU No. 15 tahun 2001. Pemilik merek terkenal dapat mengajukan permohonan
perpanjangan untuk jangka waktu yang sama. Permohonan perpanjangan diajukan secara tertulis oleh pemilik merek atau kuasanya dalam jangka waktu 12 dua belas bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu perlindungan bagi merek terdaftar tersebut.
C. Merek Terkenal dalam Konvensi Paris