BERKURANGNYA JUMLAH PENGANGGURAN DI INGG

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

BERKURANGNYA JUMLAH PENGANGGURAN DI INGGRIS DI
TENGAH KRISIS EKONOMI EROPA
Pengangguran merupakan masalah yang dihadapi setiap negara baik negara
berkembang maupun negara maju. Banyak ahli ekonomi yang berpendapat bahwa
pengangguran dipengaruhi dan mempengaruhi keadaaan ekonomi sebuah negara. Maka dari
itu, tidak jarang meunurun / meningkatnya rasio pengangguran mejadi tolak ukur meningkat /
menurunnya keadaan ekonomi sebuah negara. Berdasarkan pengertian dari ILO, orang yang
bekerja adalah mereka yang selama dalam 1 minggu memiliki pekerjaan dan mendapatkan
bayaran/ keuntungan dari pekerjaan mereka tersebut.
TEORI MENGENAI PENGANGGURAN
Pengertian pengangguran adalah mereka yang secara aktif sedang mencari kerja namun
belum mendapatkan pekerjaan. Seseorang dapat diklasifikasikan sebagai pengangguran
dikarenakan beberapa hal antara lain (unemployment pool ) ;
1. Baru memasuki dunia tenaga kerja atau sedang mencari pekerjaan pertama (first
job seeker ) atau mereka yang kembali kedalam dunia ketenaga kerjaan dan
sedang mencari kerja setelah 4 tahun atau lebih tidak mencari pekerjaan.
Contohnya antara lain fresh graduate yang baru saja menyelesaikan pendidikan

mereka / ibu rumah tangga yang sedang mencari pekerjaan.
2. Seseorang yang mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk mencari kesempatan
bekerja di tempat lain dan masih sedang dalam mencari pekerjaan lain tersebut.
3. Seseorang yang terkena ‘lay-off’ atau pemberhentian. Pemberhentian yang
dimaksud adalah skorsing tanpa bayaran / gaji dari pihak perusahaan kepada
karyawan selama lebih dari 7 hari berturut-turut dimana perusahaan tersebut tidak
memecat karyawannya tetapi karyawan dapat kembali ke pekerjaan lama mereka
jika keadaan perusahaan sudah membaik.
4. Pekerja yang kehilangan pekerjaannya dikarenakan di berhentikan oleh pihak
perusahaan atau perusahaannya bangkrut/ tutup.
Untuk menindaklanjuti permasalahan di atas, terdapat 3 cara untuk keluar dari
unemployment pool diatas antara lain adalah jika seseorang sudah mendapatkan pekerjaan,

1

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

mereka yang terkena lay-off dipanggil kembali ke perusahaan lamana dan para pengangguran

berhenti mencari pekerjaan atau meninggalkan bursa ketenaga kerjaan.
Terdapat 3 tipe pengangguran yang dikutip dari buku Macroeconomics 7th edition
oleh Dornbusch dan dilengkapi dari artikel Jim Luke dan Kimberly Amadeo antara
lain ;
1. Frictional unemployment
Pengertian dan penyebab
Frictional unemployment

disebabkan adanya pergantian atau perubahan

pekerjaan seseorang seperti terkena PHK dimana orang tersebut sedang mencari
pekerjaan baru. Perubahan demographic juga dapat berpengaruh karena first
jobber atau para pekerja yang baru menyelesaikan pendidikannya cenderung
memiliki turnover yang tinggi karena mereka masih mencari pekerjaan dimana
mereka merasa cocok untuk berkarir. Yang paling membedakan frictional
unemployment dengan 2 tipe yang lain adalah dalam adanya turut campur
pekerja / keputusan mereka

dalam unemployment ini seperti contohnya


pengangguran yang bersifat musiman yaitu pada hari raya tertentu / pertanian.
Para pekerja sudah mengetahui bahwa mereka bekerja berdasarkan waktu tertentu
saja.
Efek dan akibat dari Frictional Unemployment
Beradasarkan pengertiannya, frictional unemployment tidak membahayakan
perkenomian. Mengapa? Karena tingginya jumlah frictional unemploymen dapat
disebabkan belom-lombanya para pekerja untuk mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik dan layak. Hal ini juga mendorong para perusahaan untuk menjadi
perusahaan yang baik dan menemukan pekerja yang qualify untuk mengisi
lowongan mereka. Jika para pekerja masih berada dalam pekerjaan mereka yang
lama, maka perusahaan akan lebih sulit lagi untuk mencari pekerja yang cocok
seperti bertambahnya tenaga dan waktu. Disi lain, perusahaan yang ingin seorang
pekerjanya tetap di perusahaan mereka, akan menawarkan gaji dan pelayanan
yang lebih tinggi kepada karyawannya dibandingkan perusahaan lain.
Solusi dari Frictional unemployment
Selama masa krisis ekonomi, jumlah frictional unemployment akan cenderung
berkurang karena para pekerja melihat sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik dari yang mereka kerjakan sekarang. Tetapi apakah hanya krisis
ekonomi yang dapat mengurangi frictional unemployment? Tentu tidak.
2


Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

Pemerintah dapat mengurangi frictional employment dengan memberikan
informasi yang lebih baik mengenai ketenagakerjaan kepada para pekerja. Seperti
memberikan tips cara membuat resume yang baik, mencari pekerjaan yang sesuai
dengan minat dan kemampuan pekerja, atau membuka jaringan pencari tenaga
kerja seperti mengadakan job fair, iklan di situs – situs sosial.
2. Structural Unemployment.
Pengertian dan penyebab
Structural unemployment adalah pengangguran yang disebabkan adanya
perubahan teknis atau perubahan komposisi output yang dikarenakan variasi
produk yang diminta di pasar (business cycle). Selain itu kurangnya skill yang
dimiliki oleh pekerja yang tidak mampu mengimbangi permintaan pasar tenaga
kerja yang terus berkembang. Seperti contohnya berkurangnya omset produsen
kaset disebabkan munculnya CD atau lagu digital yang mudah didapatkan para
pengguna dari internet tanpa harus membeli kaset. Kemajuan teknologi juga
menjadi penyebab timbulnya structural unemployment. Jika melihat contohnya

penjualan kaset tersebut, munculnya teknologi CD dan Mp3 player seperti iPod
menjadi penyebab turunnya omset kaset. Structural unemployment ini juga dapat
terjadi jika sebuah negara bergantung pada industri yang sedang menurun.
Efek dan akibat
Structural unemployment sering berakibat pada para pekerja senior yang
kemampuannya tidak mampu menyesuaikan dengan permintaan pasar tenaga
kerja saat ini. Tentu saja para first jobber pun menemui kesulitan karena walaupun
mungkin mereka menguasai skill yang diminta pada pasar ketenaga kerjaan tetapi
mereka tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam industri tersebut.
Solusi
Solusi untuk structural unemployment sedikit sulit karena mereka yang sudah
bekerja lebih lama / senior cenderung tidak ingin kembali ke sekolah untuk
mempelajari skill yang baru dan mereka tidak ingin mendapatkan pekerjaan yang
bergaji lebih kecil. Hal ini disebebakan mindset mereka yang berpikir bahwa
mereka lebih senior dan berpengalaman. Akibatnya adalah mereka akan pensiun
dini dan meminta jaminan sosial pensiun dari pemerintah yang akan membuat
semakin busar budget pemerintah. Untuk mengurangi structural unemployment ini
dapat dimulai dari hal pendidikan. Memperbaiki sistem pendidikan suatu negara
dengan mendidik dan memberikan bekal kemampuan dan skill yang cukup untuk


3

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

para murid dapat membantu mereka menyiapkan diri untuk bersaing di pasar
ketenaga kerjaan kelak.
3. Cyclical unemployment
Pengertian dan penyebab
Cyclical unemployment adalah mereka yang kehilangan pekerjaan mereka
dikarenakan business cycle fluctuations in output seperti contohnya adalah
menurunnya kemajuan ekonomi sebuah negara. Adanya pengurangan besarbesaran dalam permintaan pasar juga turut andil dalam cyclical unemployment ini.
Ketika cpermintaan consumer dalam garang dan pelayanan menurun maka
pendapatan bisnis akan berkurang yang menyebabkan perusahaan akan
memberhentikan karyawannya untuk mempertahankan profit.
Efek dan akibat cyclical unemployment
Cyclical unemployment memiliki efek domino. Para pekerja yang baru
mendapatkan pekerjan, belum memiliki pendapatan yang cukup besar untuk di
gunakan. Hal ini menyebabkan berkurangnya penjual produk dan pelayanan.

Contohnya adalah ketika krisis ekonomi melanda Eropa, permintaan rumah /
properti yang turun menyebabkan menganggurnya para pekerja konstruksi
bangunan. Seorang pekerja dapat menjadi cyclical unemployment pada awalnya
yang kemudian dapat berlanjut menjadi structural unemployment. Selama krisis
ekonomi, banyak pabrik mengganti para pekerjanya dengan robot dan teknologi
lain yang dapat digunakan untuk menjalankan pabrik dengan harga dan waktu
yang lebih efisien. Jika pekerja tidak menambah kemampuan mereka dalam
bidang teknologi maka hanya sedikit pekerja yang dapat kembali ke industri dan
sisanya akan menemukan kesulitan karena tidak memiliki kemampuan yang
cakap.
Solusi
Karena cyclical unemployment kadang dapat terjadi secara tiba-tiba dan dengan
cepat menyebar ke industri lain maka pemerintah harus menindaklanjuti dengan
cepat dan sigap. Salah satunya adalah dengan expansionary monetary policy yaitu
dimana bank sentral menurunkan bunga pinjaman sehingga mendorong
masyarakat untuk meminjam dan membelanjakan uang mereka. Selain itu
kebijakan ekonomi fiskal juga dapat diterapkan untuk meninjaklanjuti hal ini.
Dampak krisis ekonomi Eropa terhadap pasar ketenaga kerjaan dan pengangguran

4


Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

Krisis ekonomi yang sedang terjadi di Eropa sejak tahun 2008 silam memiliki
pengaruh yang cukup besar terhadap jumlah pengangguran di setiap negara anggota Uni
Eropa. Pada tahun 2008, jumlah rata-rata pengangguran tiap negara anggota adalah 7 %
dimana saat itu, Spanyol memiliki persentasi yang tertinggi 11.3 %. Negara lain yang juga
memiliki jumlah pengangguran di atas rata –rata adalah Hungaria, Perancis, Portugal,
Yunani,Latvia, Jerman dan Polandi (Singh, 2010). Berdasarkan data yang dihimpun oleh
Eurostat, sejak Maret 2008, jumlah pengangguran di EU meningkat 3.7 juta menjadi 15 juta
pada Mei 2009. Dalam periode yang sama, jumlahnya semakin meningkat menjadi 21.5 juta.
Presentasi pada May 2009 tersebut merupakan presentasi yang tertinggi sejak Juni 2005 bagi
EU.
Walaupun secara keseluruhan, pengangguran di EU meningkat sejak Maret 2008,
setiap negara anggota mengalami peningkatan jumlah pengangguran pada timing yang
berbeda-beda dikarenakan perbedaan regulasi mengenai ketenaga kerjaan yang berbeda pada
tiap negara.


Tabel 1 :Negara – negara naggota
Uni Eropa yang terkena dampak meningkatnya jumlah pengangguran.
Sumber : Eurostat, retrived from
http://epp.eurostat.ec.europa.eu/statistics_explained/index.php/Impact_of_the_economic_crisis_on_unemployment ; Jumat 5 April 2013

Berdasarkan tabel 1 (Eurostat ; 2013), dapat terlihat jelas bahwa meningkatnya
pengangguran diawali di Spanyol dan Italia pada Maei 2007. Yang kemudian di tahun yang
sama diikuti oleh ngeara anggota EU lain seperti Irlandia, Luksemburg, Lathvia dan
5

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

Lithuania. Negara anggota lainnya mulai terkena dampak meningkatnya penggaguran pada
tahun 2008.
Puncaknya adalah pada 29 September 2010, berdasarkan article pada guardian.co.uk,
sejumlah masyarakat di kota-kota negara anggota EU termasuk di depan markas EU di
Brussels, akan turun kejalalanan untuk melancarkan protes mengenai anggaran nasional dan
ketenaga kerjaan. 100,000 orang yang berasal dari berbagai macam negara di Eropa akan

melakukan protes di Brussels dan membaut protes tersebut menjadi protes terbesar sepanjang
masa. Hal ini dipicu karena dua hari seblumnya pemerintah Spanyol mengumumkan anggran
belanaja baru dimana memotong anggaran belanaja publik yang dapat mempengaruhi
pemberhentian tenaga kerja secara besar-besaran. Hal ini jelas membuat para pekerja di
Spanyol melakukan pemogokan kerjaa yang pertama dalam 8 tahun terakhir di negara itu.
Tidak hanya di Spanyol, dikarenakan timbul ketakutan tindakan Spanyol akan diikuti oleh
negara lainnya, timbul pula protes yang serupa di Polandia, Portugal, Yunani, Irlandia,
Rumania dan Serbia. Hal ini diperparah karena komisi Eropa memberikan aturan terbaru
yang dibuat untuk mengatur pengeluaran publik negara dan menjatuhkan sanksi, denda dan
hukuman bagi negara yang gagal menjaga defisit anggran dan tingkat utant nasional guna
penghematan. Krisis keuangan yang telah berlangsung sejak 2008 tersebut telah
menghasbiskan miliaran Euro untuk menyelamatkan bank – bank guna menopang
perekonomian di Eropa.
Jika merelasikan pengangguran di EU dan tipe – tipe pengangguran seperti yang
sudah dipaparkan pada awal dari essay ini, pengangguran yang timbul di EU merupakan
cyclical unemployment yang berarti timbul karena menurunnya jumlah permintaan output
terhadap barang dan jasa. Hal ini diperkuat karena para masyarakat yang sudah bekerja
memiliki keinginan untuk menyimpan uang mereka dibandingkan dibelanjakan untuk barang
dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok. Di tengah krisis ekonomi, orang yang sudah
bekerja berusaha untuk mempertahankan pekerjaannya, mereka yang menganggur semakin

sulit mendapatkan pekerjaan dan perusahaan harus bertindak cepat untuk menyelamatkan
perusahaan mereka dari dampak krisis ekonomi. Meningkatnya orang yang mencari
pekerjaan tetapi peluang untuk bekerja sangatlah sulit.
Dampak krisis Ekonomi Eropa terhadap perekonomian Inggris terutama dalam hal
pengangguran.

6

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

Inggris yang merupakan negara EU juga terkena dampak dari krisis ekonomi Eropa
walaupun Inggris tidak termasuk dalam negara Eurozone. Pada tahun Desember 2009 silam,
seorang penasihat perekonomian Inggris, George Osborne sempat mengatakan bahwa
keadaan ekonomi Inggris sedang dalam bahaya dan dapat mengikuti terpuruknya ekonomi
Yunani dengan naiknya suku bunga dan kenaikan pembayaran hutang. Saat itu sudah banyak
investor yang menuntut suku bunga yang lebih tinggi dalam hutang nasional. Pernyataan ini
timbul setelah Alistair Darling mengungkapkan pre-budget report yang dimana tertulis
pinjaman negara naik menjadi 178 triliun poundsterling yang sebelumnya 175 triliun
poundsterling pada April lalu. Terpilihnya David Cameron sebagai Perdana Menteri Inggris
pada Mei 2010 membawa harapan baru akan adanya inovasi dan pemikiran baru terkait
keadaan politik terutama ekonomi yang sedang dihadapi Inggris dan Eropa.
Timbul pertanyaan, mengapa krisis yang dimulai di Yunani memiliki dampak
terhadap Inggris? Jawabannya adalah ekspor. Di tahun 2010, ekspor Inggris berkurang
secara drastis ke beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Yunani, Portugal,Italia dan Irlandia.
Penelitian oleh Close Brothers pada 2010 menyebutkan bahwa nilai eksport Inggris ke lima
negara tersebut merosot 16 % menjadi 9.2 triliun pound antara kuartal kedua 2008 dan
kuartal pertama tahun 2010. Ekspor ke Yunani anjlok sebesar 23 %, sedangkan eksport ke
Irlandia yang merupakan mitra dagang Inggris terbesar, juga mengalami penurunan sebesar
20 %. .

Berkurangnya ekspor tentu saja memberikan pengaruh terhadap Inggris yang

merupakan negara ke 12 dengan eksport tertinggi ( CIA factbook : 2013. Sektor yang paling
berdampak adalah sektor bahan baku mentah seperti bahan bakar dengan penurunan 50 %,
barang – barang pabrik anjlok menjadi 35 % dan minyak hewani dan nabati mengalami
penurunan sebesar 27%. Tentu saja dengan berkurangnya pemasukan negara dalam bidang
eksport membuat bisnis di Inggris menjadi lesu, profit berkurang dan mendorong para
pengusaha untuk mengurangi jumlah karyawan guna mengimbangi permintaan pasar yang
menurun. Berkurangnya ekspor ini mempengaruhi tingkat inflasi di Inggris yang merupakan
salah satu indikator economy growth dan memberikan dominos effect terhadap sektor lain.

Tahun 2011 silam, berdasarkan data pada BBC menunjukkan bahwa jumlah
pengangguran di Inggris merupakan yang tertinggi sepanjang 15 tahun terakhir. Dengan total
lebih dari 2,62 juta pengangguran yang 21.9% diantaranya didominasi kaum muda membuat
pemerintah Inggris mencari awal penyebab tingginya tingkat pengangguran ini. Hanya 1 dari
7

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

5 orang berusia 16 – 24 tahun yang bekerja. Pada saat itu muncul berbagai pro dan kontra
dari para ahli eknom. Pemerintah Inggris menyalahkan krisis ekonomi Eropa memiliki andil
besar sebagai penyebab tingginya pengangguran akan tetapi di sisi lain pemerintah di Inggris
dianggap terlalu fokus terhadap masalah EU sehingga melupakan permasalahan di negara
sendiri. Kantor statistik nasional Inggris mengatakan bahwa terdapat total 2.62 juta orang
menganggur pada kkuartal tersebut yang merupakan total tertinggi sejak tahun 1994. Jumlah
orang yang mengklain untuk tunjangan pencari kerja di Inggris pun meningkat 5,300 menjadi
1.6 juta orang. Hal ini dapat memperparah anggaran belanja negara Inggris.
Berdasarkan data Eurosat yang dihimpun pada article di Guardian,pada Desember
2012, standard hidup di Inggris merosot jatuh ke urutan ke 6 disalip oleh negara Eropa lain
seperti Austria dan Jerman. Dengan jumlah inflasi yang cukup tinggi yang mengikis daya beli
konsumen di Inggris menjadi turun 120 %. Standard hidup di Inggris memang sudah
terterkan sejak tahun 2008 dikarenakan meningkatnya jumlah penganggruan, pajak yang
tinggi dan kegagalan upah untuk mengikuti harga barang-barang yang semakin meningkat.
Seperti yang kita ketahui bersama, serikat pekerja di Inggris memiliki andil yang kuat, dan
selalu menuntut upah yang layak tanpa mempedulikan keadaan ekonomi negaranya. Di
tengah pengaruh krisis ekonomi Eropa, banyak perusahaan yang mengiginkan penurunan
upah karyawan akan tetapi hal tersebut sudah pasti di tentang oleh serikat pekerja. Padahal
hal ini justru hanya meningkatkan jumlah pengangguran di Inggris.
Upah naik -> Harga barang naik -> perindustrian turun -> unemployment rate
naik.
Perbandingan pada Eurostat mengenai biaya hidup menunjukkan bahwa biaya hidup
di Inggris merupakan salah satu dari 14 negara termahal di Uni Eropa pada tahun 2011
dengan harga 3% diatas rata-rata EU.

Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada akhir 2012 sampai awal 2013
Di tengah terpuruknya keadaan ekonomi negara – negara Eropa , sebuah berita
mengejutkan datang dari Inggris. Mengutip sebuah artikel di BBC, data yang dihimpun dari
the office for national statistics (ONS) mengungkapkan bahwa jumlah pengangguran di
Inggris berkurang 14,000 jiwa sejak Oktober sampai Desember 2012 ( seperti tertera pada
8

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

tabel 2 dibawah). Jumlah pekerja pun bertambah 154,000 ke 29.7 juta dan dibandingkan
tahun sebelumnya lebih dari 580,000 orang sudah bekerja. ONS juga mengklaim bahwa
terdapat 29,73 juta orang di Inggris yang bekerja diaman 73 % diantaranya bekerja ful time
dan sisanya part time. Bahkan pada Desember 2012 itu sendiri, jumlah pengangguran
berkurang 7.8 – 7.9% dibanding quarter sebelumnya. Hal ini diperkuat dengan berkurangnya
orang – orang yang mengklaim tunjangan pencari kerja menjadi 1,54 juta pada Februari 2013
yang merupakan jumlah terendah sejak Juni 2011. Para kaum muda di Inggris mengklaim
bahwa bekerja magang / part-time sedang menjadi trend saat ini. Hal ini dapat mendorong
berkurangnya pengangguran di Inggris.
Angka-angka ONS untuk pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa pekerja di kuartal
yang berakhir pada bulan Oktober 2012 adalah 40.000 lebih tinggi dibandingkan tiga bulan
sebelumnya. Pekerja sektor swasta meningkat sebesar 65.000 ke rekor 23,9 juta sementara
pekerjaan sektor publik turun sebanyak 24.000 menjadi 5,7 juta - level terendah sejak tahun
2002. Sebuah ukuran alternatif pengangguran - jumlah penggugat - menunjukkan bahwa
jumlah orang di penyisihan pencari kerja turun 3.000 menjadi 1,58 juta pada November 2012.

Tabel 2 : Perumbuhan labour market di Inggris dibandingkan dengan USA dan EU
Sumber : www.ons.gov.uk

9

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

Rob

Carnell,ekonom

Inggris

di

ING

menggambarkan

penurunan

jumlah

pengangguran merupakan sebuah keajaiban di tengah krisis ekonomi Eropa. Akan tetapi
Samuel Tombs, ekonom Inggris di Capital Econmics mengatakan pertumbuhan gaji masih
lemah dan tingkat bonus yang hanya 1.4%, terendah selama dua setengah tahun terakhir.
Menteri Tenaga Kerja Mark Hoban mengatakan hal itu sangat menggembirakan
bahwa pengangguran kaum muda telah turun ke level terendah dalam tiga setengah tahun.
"Tapi kami tidak puas dan tahu masih ada banyak tantangan di depan, yang mengharuskan
pemerintah terus bekerja keras untuk membantu orang-orang yang ingin mendapatkan hidup
yang tentram dan memungkinkan Inggris untuk bersaing dalam perlombaan global."
John Walker, ketua Federasi Usaha Kecil, mengatakan: "Ini adalah kabar baik bahwa
pasar tenaga kerja berangsur menuju ke arah yang benar dan bahwa jumlah pengangguran
muda sudah menurun” Menurut beliau, perusahaan kecil merupakan kunci untuk mengurangi
pengangguran dimana dapat membantu membuka lowongan pekerjaan sebanyak 45.000
pekerjaan sambil menambahkan £ 1,3 milyar terhadap GDP.

Namun, berdasarkan data terakhir dan resmi yang dikeluarkan Bank Sentral
Inggris,pendapatan para pekerja saat ini tidak mampu mengimbangi inflasi justru jauh lebih
buruk dari sebelum krisis. Bonus dan pendapatan rata-rata yang ada jauh dibawah angka
inflasi yang sebesar 2.7%. Dengan adanya peningkatan biaya hidup dan ketidak sanggupan
upah pekerja dalam mengimbangi inflasi membuat kehidupan di Inggris semakin sulit,
mengutip dari Spencer Dale,ekonom untuk Bank Sentral Inggris.
Walaupun jumlah pengangguran turun dan jumlah para pencari kerja juga menurun
sejak November 2012, para pengusaha tetap menutup kemungkinan adanya kenaikan gaji
bagi para karyawannya. Para ekonom memperingatkan dengan inflasi 2.7 % atau masih diatas
2 % ini masih memungkinkan para pekerja untuk menekan keuangan mereka. Selain itu
mereka juga memperingatkan bahwa penurunan jumlah pengangguran ini dapat dipengaruhi
dengan adanya peningkatan manufacturer untuk Natal yang tentu saja dalam beberapa bulan
ke depan, jumlah ini dapat berubah kembali.

PENDAPAT PENULIS
10

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

Berdasarkan fakta – fakta yang sudah tercantumkan diatas, dapat kita lihat bahwa
pengangguran yang terjadi saat ini di Inggris merupakan cyclical unemployment yaitu
dipengaruhi adanya penurunan output / business cycle pada suatu negara dalam hal ini adalah
penurunan ekspor Inggris terhadap beberapa negara seperti Yunani dan Irlandia yang terkena
krisis ekonomi eropa. Permasalahan pengangguran di Inggris memiliki efek domino karena
banyak tenaga kerja yang menginginkan upah yang sesuai dengan biaya hidup di Inggris
yang meningkat akan tetapi perusahaan tidak mampu untuk mengimbangi upah mereka
karena berkurangnya pendapatan dan dapat meminimalkan keuntungan yang diperoleh. Hal
ini justru membuat jumlah pengangguran di Inggris semakin meningkat.
Akan tetapi pada akhir 2012 lalu dilaporkan penurunan jumlah pengangguran di
Inggris walaupun gaji mereka belum dapat diseimbangkan dengan tingakt inflasi saat ini,
Penurunan jumlah pengangguran ini disebakan maraknya pekerjaan part-time dikalangan
pengangguran muda ( mahasiswa) dan para pekerja mulai mnerima pekerjaan dengan upah
yang minimum.

Banyak pihak berharap pertumbuhan usaha-usaha kecil dapat membantu mengurangi
pengangguran akan tetapi akan lebih baik jika pemerintah Inggris tidak mudah puas dengan
menurunnya jumlah pengangguran ini. Dibayangi oleh tingakt inflasi ang masih cukup tinggi
dan krisis ekonomi Eropa yang masih berlangsung dapat membuat jumlah pengangguran di
Inggris semakin memburuk di kemudian hari.
Pihak Inggris seharusnya dapat membagi tugas antar sesama dewan yaitu yang
mengurus perekonomian dalam dan luar negeri. Dalam negeri berarti fokus terhadap
penanggulangan krisis ekonomi yang melanda Inggris dan bagaimana cara membantunya
seperti peningkatan kulaitas sdm dan mendorong pekerja untuk menjadi pengusaha. Selain itu
juga menguatkan perkenonomian dalam negeri untuk tidak mudah terpengaruh terhadap
ekonomi luar negeri. Di sisi lain, mereka yang mengurus pereknomomian luar negeri,
bersama – sama degan negara lain menemukan jalan keluar dari krisis ekonmi

Bibliography
BBC. (2013, Maret 20). Retrieved from http://www.bbc.co.uk/news/10604117
11

Monika Dwiparaswani / 1206339084
Mid-term paper Teori Ekonomi Makro
‘Berkurangnya jumlah pengangguran di Inggris pada Januari 2013 di tengah krisis Ekonomi Eropa”

Eliiot, L. (2012, Desember 12). Guardian.co.uk. Retrieved from UK drops down EU
living standards league table:
http://www.guardian.co.uk/business/2012/dec/13/uk-falling-livingstandards-euE
Eliiot, L. (2012, Desember 12). Guardian.co.uk. Retrieved from UK unemployment
falls as private sector jobs hit all-time high: UK unemployment falls as
private sector jobs hit all-time high
Eurostat. (2013, April 06). Retrieved from
http://epp.eurostat.ec.europa.eu/portal/page/portal/employment_unemplo
yment_lfs/data/database
Junanwar, P. (2011). The Global Economic Crisis: Long-Term Unemployment in
the OECD. New SOuth Wales: University of New South Wales.
Luke, J. (2010, Agustus 17). Econproph. Retrieved from
http://econproph.com/2010/08/17/frictional-structural-cyclicalunemployment-defined/
Mead, N., & Blight, G. (2013, April 01). Retrieved from
http://www.guardian.co.uk/business/interactive/2012/oct/17/eurozonecrisis-interactive-timeline-three-years
Statistics, O. f. (2013). Labour Market Statistics, February 2013. London: ONS.
Teanor, J., & Wintour, P. (n.d.). Retrieved from UK economy lies 'on bed of
nitroglycerine' – top financier:
http://www.guardian.co.uk/business/2010/jan/26/uk-economy-debt-bobgross

12