Hijau (Cocos Nucifera L. Var. Viridis) Dengan Perbedaan Tingkat Kematangan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kelapa merupakan salah satu tanaman yang umumnya terdapat di
daerah tropis. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh
manusia sehingga dianggap tumbuhan serba guna. Tanaman kelapa terdiri
atas batang, akar, daun, bunga dan buah. Buah kelapa terdiri atas kulit luar,
kulit dalam, kulit biji, putih lembaga, dan air (Suhadirman, 1999).
Salah satu bagian dari tanaman kelapa yang bermanfaat adalah air
kelapa. Air kelapa muda dikenal sebagai minuman yang banyak khasiatnya,
seperti menurunkan hipertensi (Rindengan, dkk., 2007), dapat digunakan
sebagai cairan intravena jangka pendek dalam situasi darurat, dan berguna
sebagai cairan rehidrasi oral dan minuman penyegar hingga saat ini. Karena
komposisi mineralnya, air kelapa dapat menggantikan kembali elektrolit
tubuh manusia yang dikeluarkan melalui keringat, seperti kalsium, kalium,
magnesium, dan natrium (Yong, et al., 2009). Di masa perang dunia II, orang
Jepang yang berada di Sumatera dan orang Inggris di Sri Lanka
menggunakan air kelapa muda sebagai pengobatan alternatif pada kasus

wabah kolera (Rindengan, 2004).
Air kelapa terdiri atas air 91,23%, protein 0,29%, lemak 0,15%,
karbohidrat 7,27%, dan abu 1,06%. Air kelapa juga mengandung vitamin C
2,2-3,7 mg/100 ml dan vitamin B kompleks (Allorerung, 2008). Kandungan
mineral air kelapa terdiri atas kalium, kalsium, magnesium, besi, fosfor,

Universitas Sumatera Utara

sulfur, klorin, tembaga, nitrogen (Kemala dan Velayuthman, 1978), serta
natrium (Ismail, et al., 2007).
Kalsium merupakan mineral yang mempunyai berbagai fungsi dalam
tubuh antara lain dalam pembentukan tulang dan gigi, mengatur pembekuan
darah, serta sebagai katalisator reaksi-reaksi biologik. Orang dewasa
membutuhkan kalsium 500-800 mg per hari. Pada anak yang masih dalam
pertumbuhan dan ibu hamil, kebutuhan kalsium akan meningkat. Bila tubuh
kekurangan kalsium, dapat menyebabkan kelainan tulang dan dapat
menyebabkan darah sukar membeku pada waktu luka (Almatsier, 2004).
Kalium merupakan ion intraselular dan dihubungkan dengan
mekanisme pertukaran dengan natrium. Peningkatan asupan kalium dalam
diet telah dihubungkan dengan penurunan tekanan darah, karena kalium

memicu natriuresis (kehilangan natrium melalui urin) (Barasi, 2007).
Magnesium memegang peranan penting pada relaksasi otot. Di
samping itu magnesium berperanan penting pada metabolisme kalsium dan
juga diperlukan untuk sintesis protein yang terdapat dalam tulang. Orang
dewasa membutuhkan magnesium sekitar 400-500 mg per hari. Kekurangan
magnesium dapat mengakibatkan jari-jari tangan dingin, kejang betis,
tekanan darah meningkat dan aritmia jantung yang berbahaya (Tan dan
Rahardja, 2007).
Natrium adalah kation utama dalam darah dan cairan ekstraselular
yang mencakup 95% dari seluruh kation. Oleh karena itu, mineral ini sangat
berperan dalam pengaturan cairan tubuh, termasuk tekanan darah dan
keseimbangan asam-basa (Barasi, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis di masyarakat
dan berbagai artikel, air kelapa yang paling sering digunakan oleh
masyarakat adalah air kelapa hijau (air kelapa muda hijau) baik sebagai
minuman penyegar maupun digunakan dalam berbagai penyembuhan
masalah kesehatan di antaranya panas dalam, demam, menurunkan gejala

yang disebabkan oleh diare, serta merawat kecantikan kulit (Anonim, 2012).
Menurut hasil penelitian Minawati (2011), diperoleh bahwa kandungan
kalium dan natrium pada air kelapa hijau lebih banyak bila dibandingkan
dengan kelapa gading.
Menurut Rindengan, dkk. (1995), komposisi nutrisi dari air kelapa
secara langsung dipengaruhi oleh jenis varietas kelapa dan perbedaan tingkat
kemasakan buah, yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh lingkungan
tumbuh dan pemeliharaan seperti keadaan tanah dan iklim. Menurut Arsa
(2011), kadar natrium pada air kelapa cenderung naik atau semakin
meningkat dengan bertambahnya umur dari buah kelapa. Sedangkan kadar
kalium

yang

diamati

justru

mengalami


penurunan

sesuai

dengan

bertambahnya umur buah kelapa. Dan menurut Krishnankutty (1987), kadar
kalsium

meningkat

sedangkan

kadar

magnesium

menurun

seiring


bertambahnya kematangan buah kelapa.
Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat
kematangan buah terhadap kandungan kalsium, kalium, magnesium, dan
natrium pada air kelapa. Metode yang dipilih untuk penetapan kadar kalsium,
kalium, magnesium , dan natrium adalah metode spektrofotometri serapan
atom

karena pelaksanaannya relatif sederhana, interferensinya sedikit

Universitas Sumatera Utara

(Gandjar dan Rohman, 2007), dan memiliki sensitifitas serta selektifitas yang
tinggi jika dibandingkan dengan metode lainnya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan: Bagaimanakah pengaruh tingkat kematangan buah kelapa
terhadap kadar kalsium, kalium, magnesium, dan natrium dalam air kelapa?
1.3 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Semakin meningkat kematangan buah, kadar natrium dan magnesium
dalam air kelapa semakin meningkat.
2. Semakin meningkat kematangan buah, kadar

kalsium dan kalium

dalam air kelapa semakin menurun.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat
kematangan buah terhadap kandungan kalsium, kalium, magnesium, dan
natrium dalam air kelapa.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, dapat diinformasikan kepada masyarakat tentang
perbedaan kadar kalsium, kalium, magnesium, dan natrium pada air kelapa hijau
baik kelapa sangat muda, muda, dan tua, sehingga masyarakat dapat mengetahui

Universitas Sumatera Utara

air kelapa yang paling baik untuk dikonsumsi dalam hal kandungan mineral
kalsium, kalium, magnesium, dan natrium.


Universitas Sumatera Utara