JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN M
JURNAL
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI
DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
Dosen pembimbing :
Masruchan, SE. M.Pd.
Oleh :
BIPIT NINDYA NINGRUM
092.055
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2013
ARTIKEL
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI
DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
oleh
Bipit Nindya Ningrum
092055
telah disetujui pada tanggal…….
Pembimbing
MASRUCHAN, SE.M.Pd.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Bipit Nindya Ningrum
NIM
: 092055
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Ekonomi
Judul Skripsi
: Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Siswa Kelas XI DI MAN Keboan Tahun 2012-2013
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa artikel ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Jombang, 26 Maret 2013
Yang Membuat Peryataan,
Bipit Nindya Ningrum
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI
DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
Oleh :
BIPIT NINDYA NINGRUM
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menguji tentang pengaruh lingkungan belajar,
motivai belajar, dan prestasi belajar. Penggunaan variabel tersebut dapat memecahkan
permasalahan yang terjadi di MAN Keboan.
Penelitian di lakukan dengan metode survey dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada 30 siswa di MAN Keboan. Pengambilan sampel penelitian ini
menggunakan non probability dengan teknik aksidental sampling. Analisis Regressi
yang dijalankan dengan perangkat lunak SPSS, digunakan untuk menganalisis data.
Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan belajar dan motivasi belajar
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Temuan empiris tersebut
mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar di MAN Keboan harus
memperhatikan faktor seperti lingkungan belajar dan motivasi belajar, karena faktor
tersebut terbukti mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa di MAN
Keboan. Dari hasil perhitungan variabel kualitas pelayanan diperoleh koefisien sebesar
0,050 variabel harga koefisien sebesar 0,008 yang berarti bahwa lingkungan belajar da
motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, semakin baik motivasi
belajar maka semakin baik prestasi belajar siswa.
Kata kunci:Lingkungan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar.
ENVIRONMENTAL INFLUENCE LEARN AND MOTIVATION LEARN TO
ACHIEVEMENT LEARN ECONOMIC SUBJECT OF STUDENT CLASS XI IN
MAN KEBOAN SCHOOL YEAR 2012-2013
By :
BIPIT NINDYA NINGRUM
ABSTRACT
This research is addressed to test about environmental influence learn,
motivation learn, and achievement learn. use of the Variable can solve problems that
happened in MAN Keboan.
Research by survey method by propagating kuesioner to 30 student in MAN
Keboan. Intake of this Sampel research use the non probability with sampling aksidental
technique. Analyse run Regressi with SPSS software, used to analyse data.
Result of analysis indicate that environment learn and motivation learn to have
an effect on by signifikan to achievement learn. the Empirical finding is indication that
to increase achievement learn in MAN Keboan have to pay attention factor like
environment learn and motivation learn, because the factor proven influence high lower
achievement nya learn student in MAN Keboan. From result of calculation of variable
of[is quality of service obtained by coefficient equal to 0,050 coefficient price variable
equal to 0,008 meaning that environment learn motivation da learn to have an effect on
signifikan to achievement learn, progressively motivation goodness learn hence
progressively achievement goodness learn student.
Keyword : Environmental learn, motivation learn, and achievement learn.
I.PENDAHULUAN
Belajar pada hakekatnya adalah suatu
interaksi antara individu dan
lingkungan. Lingkungan menyediakan ransangan (stimulus) terhadap individu dan
sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan dalam proses
interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah
laku. Dapat juga terjadi individu menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan,
baik positif atau bersifat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi lingkungan
merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar.
Lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi disekitar kita. Dalam
pendidikan lingkungan adalah semua faktor yang terdapat diluar diri anak dan yang
mempunyai arti bagi pengembangannya serta senantiasa memberikan pengaruh
terhadap dirinya (Baharuddin, 2007:68)
Determinasi faktor lingkungan yaitu pengaruh lingkungan terhadap individu
sebenarnya telah diawali sejak pembuahan sampai saat kelahiran, lingkungan telah
mempengaruhi calon bayi lewat ibunya, misalnya defisiensi kalsium dalam aliran
darah sang ibu dapat menyebabkan abnormalitas tulang bayi. (Saifuddin Azwar,
2008:74)
Lewat proses belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga
mempengaruhi individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu
kelompok budaya tempat individu berada akan menentukan apa yang benar dan apa
yang salah, apa yang dianggap baik dan dianggap buruk. Norma itulah yang akan
menjadi acuan individu dalam berfikir dan berprilaku. (Saifuddin Azwar, 2008:74)
Adapun faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan lingkungan
belajar. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan lingkungan belajar antara
lain:
1) Tempat belajar yang baik
Tempat yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut: letak tata ruang,
tempat belajar, penerapan cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya
pengaturan tata ruang kelas.
2) Media belajar yang tersedia
Untuk dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah, diperlukan
peralatan yang cukup tersedia. Alat-alat belajar yang tidak lengkap akan
semakin banyak mengalami gangguan dalam proses belajar mengajar.
Tersedianya alat-alat belajar yang pokok didahulukan dibanding dengan yang
lain seperti : papan tulis, kapur tulis / spidol, penghapus dan sebagainya.
3) Kedisiplinan belajar
Kedisiplinan ini perlu diperhatikan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk
menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena disiplin ini
berkaitan erat dengan kepribadian anak, sehingga jika anak sudah terdidik
untuk disiplin maka mereka akan memiliki kecakapan dalam cara belajar.
4) Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah
Satu contoh tentang kebersihan lingkungan disebutkan dalam surah al-Hajj
bahwasannya Allah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. untuk memelihara
Ka'bah agar tetap bersih untuk orang-orang beriman yang berdo'a di sekitar
tempat tersebut.
Ketertiban dalam pelaksanaan proses belajar mengajarl ini Guru sangat
berperan bagaimana ia bisa mengatur kelancaran proses pembelajaran.
Bagaimana seorang guru bisa membawa peserta didik kepada suatu materi yang
akan diberikan. Oleh karena itu agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar, maka perlu adanya suatu. Istilah motivasi berasal dari
bahasa latin yaitu movere yang dalam bahasa inggris berarti to move adalah
kata kerja yang artinya menggerakkan. Motivasi itu sendiri dalam bahasa inggris
adalah motivation yaitu sebuah kata benda yang artinya penggerakkan. Oleh
sebab itu ada juga yang menyatakan bahwa “motives drive at me” atau motif la
yang menggerakkan saya. Jarang juga dikatakan bahwa seorang siswa gagal
dalam mata pelajaran tertentu karena kurang motivasi (Abdorrakhman Gintings,
2008:86)
Belajar dalam pengertian yang paling umum, adalah setiap perubahan
perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu
dengan lingkunganya. Oleh karena manusia bersifat dinamis dan terbuka
terhadap berbagai bentuk perubahan yang dapat terjadi tanpa henti dalam
kehidupan manusia. Dalam pandangan sebagian ahli psikologi kognitif,
proses belajar bahkan terjadi secara otomatis tanpa memerlukan adanya
motivasi (Saifuddin Aswar, 2008:164)
2. METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sesuai dengan tujuan riset diidentifikasikan
sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, usaha yang mana dilakukan dengan metode –metode ilmiah lainya
(Sugiono, 2008)
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan dimana metodologi penelitian
merupakan ilmu yang membicarakan tentang cara-cara atau metode ilmiah dalam
usaha menggali kebenaran ilmiah, maka metodologi penelitian memberikan cara
yang sangat cermat, dengan demikian berarti metode penelitian ini pada dasarnya
membahas tentang cara yang ditempuh oleh penelitian dari suatu penelitian dalam
batas waktu tertentu untuk mengumpulkan data serta menguji sesuatu secara
obyektif sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Maka rancangan peneliti yang peneliti gunakan adalah menggunakan
pendekatan statistik kuantitatif yang berupa Regresi Linier Berganda yang
bertujuan untuk menjelaskan tentang “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi
Belajar tehadap Prestasi Belajar Mata pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI di MAN
Keboan
X1
Y
`
X2
Keterangan :
X1 : Lingkungan belajar
X2 : Motivasi belajar
Y : Prestasi belajar
Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan
dikenai generalisasi hasil penelitian (Priyatno, 2009:9).
Analisis Regresi Linier Berganda.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh antara variabel bebas X1
(pengaruh lingkungan), X2 (motivasi belajar), terhadap variabel terikat Y (prestasi
belajar ekonomi) yang dinyatakan dalam sebuah persamaan regresi linier berganda
dengan rumus :
Y = a + b1 X1 + b2 X2
dimana a : angka konstanta (intercept)
b1,2 : lereng atau slope garis yang berkaitan dengan variabel x
x1 : variabel bebas pertama (lingkungan belajar)
x2 : variabel bebas kedua (motivasi belajar)
Y : variabel terikat (prestasi belajar ekonomi)
Peneliti juga dibantu dengan program SPSS 16 for Windows untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas X1 (lingkungan belajar), X2 (motivasi belajar),
terhadap Y (prestasi belajar ekonomi).
3.HASIL PENELITIAN
Tabel 4.6.Hasil Uji Validitas
Variabel
Indikator
rhitung
r tabel
Keterangan
0,751
0,349
Valid
0,639
0,349
Valid
0,605
0,349
Valid
0,741
0,349
Valid
0,513
0,349
Valid
Pemberian
semangat
belajar
Pemberian
motivasi
Lingkungan
Belajar (X1)
Pemberian
semangat
sekolah
Menjadikan
anak
berprestasi
Pengawasan
terhadap
belajar
Semangat
orang tua
0,519
0,349
Valid
0,536
0,349
Valid
0,623
0,349
Valid
0,495
0,349
Valid
0,524
0,349
Valid
Dorongan
dari
Motivasi
bapak
guru
belajar (X2)
Dorongan
dari
orang
tua
Semangat
belajar
Keinginan
belajar
Tabel 4.7.Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Lingkungan Belajar
(X1)
Motivasi Belajar (X2)
Cronbach Alpha
Keterangan
0,754
Reliabel
0,692
Reliabel
Sumber: Data primer diolah peneliti
Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan nilai koefisien Alpha Cronbanch
variabel lingkungan belajar (X1) sebesar 0,754 dan motivasi belajar (X2) sebesar
0,692. Jadi secara keseluruhan item-item yang ada dalam masing-masing
variabel adalah reliable karena lebih besar dari r table.
4.8.Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Df
Sig.
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
lingkungan belajar
.156
30
.060
.924
30
.035
motivasi belajar
.177
30
.018
.886
30
.004
prestasi belajar
.283
30
.000
.848
30
.001
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai asymp. Sig. (2 tailed)
lingkungan belajar (X1) sebesar 0,035 untuk motivasi belajar (X2) sebesar 0,004
dan untuk prestasi belajar ekonomi (Y) sebesar 0,001. Karena signifikansi seluruh
variabel lebih besar dari alpha maka data tersebut variabelnyai normal.
Tabel 4.9.Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Model
R
1
R Square
.877
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.769
.752
Durbin-Watson
1.19962
1.959
a. Predictors: (Constant), motivasi belajar, lingkungan belajar
b. Dependent Variable: prestas belajar
Nilai tabel Durbin Watson pada α = 5%; n = 30; k = 2 adalah dL =
1,2387 dan dU = 1,5666. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai Durbin
Watson sebesar 1,959 maka nilai tersebut berada di antara dU dan (4 – dU)
atau 1,959 lebih besar dari 1,2387 dan 1,959 lebih kecil dari 1,5666 maka
dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier tersebut tidak terdapat
atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan penganggu.
Tabel 4.10.Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
(Constant)
lingkungan
belajar
motivasi belajar
a
Std. Error
3.457
1.955
.366
.178
.485
.169
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.768
.088
.378
2.053
.050
.252
3.963
.529
2.873
.008
.252
3.963
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
1
(Constant)
lingkungan
belajar
motivasi belajar
Std. Error
3.457
1.955
.366
.178
.485
.169
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.768
.088
.378
2.053
.050
.252
3.963
.529
2.873
.008
.252
3.963
a. Dependent Variable: prestasi belajar
Sumber: Data primer diolah peneliti
Dari hasil diatas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF)
kedua variabel yaitu lingkungan belajar dan motivasi belajar lebih kecil dari
5,
sehingga
antara
variabel
independen
tidak
terjadi
persoalan
multikolinearitas.
Tabel 4.11.Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
1.886
-.010
-.036
Beta
1.211
a
Collinearity Statistics
T
Sig.
1.557
.131
Tolerance
VIF
.110
-.034
-.090
.929
.252
3.963
.105
-.130
-.344
.734
.252
3.963
a. Dependent Variable: abresid
Sumber: Data primer diolah peneliti
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa variabel bebas berkorelasi
signifikan dengan unstandardized residual. Karena nilai signifikansi dari
kedua variabel
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI
DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
Dosen pembimbing :
Masruchan, SE. M.Pd.
Oleh :
BIPIT NINDYA NINGRUM
092.055
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2013
ARTIKEL
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI
DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
oleh
Bipit Nindya Ningrum
092055
telah disetujui pada tanggal…….
Pembimbing
MASRUCHAN, SE.M.Pd.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Bipit Nindya Ningrum
NIM
: 092055
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Ekonomi
Judul Skripsi
: Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Siswa Kelas XI DI MAN Keboan Tahun 2012-2013
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa artikel ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Jombang, 26 Maret 2013
Yang Membuat Peryataan,
Bipit Nindya Ningrum
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI
DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
Oleh :
BIPIT NINDYA NINGRUM
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menguji tentang pengaruh lingkungan belajar,
motivai belajar, dan prestasi belajar. Penggunaan variabel tersebut dapat memecahkan
permasalahan yang terjadi di MAN Keboan.
Penelitian di lakukan dengan metode survey dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada 30 siswa di MAN Keboan. Pengambilan sampel penelitian ini
menggunakan non probability dengan teknik aksidental sampling. Analisis Regressi
yang dijalankan dengan perangkat lunak SPSS, digunakan untuk menganalisis data.
Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan belajar dan motivasi belajar
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Temuan empiris tersebut
mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar di MAN Keboan harus
memperhatikan faktor seperti lingkungan belajar dan motivasi belajar, karena faktor
tersebut terbukti mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa di MAN
Keboan. Dari hasil perhitungan variabel kualitas pelayanan diperoleh koefisien sebesar
0,050 variabel harga koefisien sebesar 0,008 yang berarti bahwa lingkungan belajar da
motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, semakin baik motivasi
belajar maka semakin baik prestasi belajar siswa.
Kata kunci:Lingkungan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar.
ENVIRONMENTAL INFLUENCE LEARN AND MOTIVATION LEARN TO
ACHIEVEMENT LEARN ECONOMIC SUBJECT OF STUDENT CLASS XI IN
MAN KEBOAN SCHOOL YEAR 2012-2013
By :
BIPIT NINDYA NINGRUM
ABSTRACT
This research is addressed to test about environmental influence learn,
motivation learn, and achievement learn. use of the Variable can solve problems that
happened in MAN Keboan.
Research by survey method by propagating kuesioner to 30 student in MAN
Keboan. Intake of this Sampel research use the non probability with sampling aksidental
technique. Analyse run Regressi with SPSS software, used to analyse data.
Result of analysis indicate that environment learn and motivation learn to have
an effect on by signifikan to achievement learn. the Empirical finding is indication that
to increase achievement learn in MAN Keboan have to pay attention factor like
environment learn and motivation learn, because the factor proven influence high lower
achievement nya learn student in MAN Keboan. From result of calculation of variable
of[is quality of service obtained by coefficient equal to 0,050 coefficient price variable
equal to 0,008 meaning that environment learn motivation da learn to have an effect on
signifikan to achievement learn, progressively motivation goodness learn hence
progressively achievement goodness learn student.
Keyword : Environmental learn, motivation learn, and achievement learn.
I.PENDAHULUAN
Belajar pada hakekatnya adalah suatu
interaksi antara individu dan
lingkungan. Lingkungan menyediakan ransangan (stimulus) terhadap individu dan
sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan dalam proses
interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah
laku. Dapat juga terjadi individu menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan,
baik positif atau bersifat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi lingkungan
merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar.
Lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi disekitar kita. Dalam
pendidikan lingkungan adalah semua faktor yang terdapat diluar diri anak dan yang
mempunyai arti bagi pengembangannya serta senantiasa memberikan pengaruh
terhadap dirinya (Baharuddin, 2007:68)
Determinasi faktor lingkungan yaitu pengaruh lingkungan terhadap individu
sebenarnya telah diawali sejak pembuahan sampai saat kelahiran, lingkungan telah
mempengaruhi calon bayi lewat ibunya, misalnya defisiensi kalsium dalam aliran
darah sang ibu dapat menyebabkan abnormalitas tulang bayi. (Saifuddin Azwar,
2008:74)
Lewat proses belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga
mempengaruhi individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu
kelompok budaya tempat individu berada akan menentukan apa yang benar dan apa
yang salah, apa yang dianggap baik dan dianggap buruk. Norma itulah yang akan
menjadi acuan individu dalam berfikir dan berprilaku. (Saifuddin Azwar, 2008:74)
Adapun faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan lingkungan
belajar. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan lingkungan belajar antara
lain:
1) Tempat belajar yang baik
Tempat yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut: letak tata ruang,
tempat belajar, penerapan cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya
pengaturan tata ruang kelas.
2) Media belajar yang tersedia
Untuk dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah, diperlukan
peralatan yang cukup tersedia. Alat-alat belajar yang tidak lengkap akan
semakin banyak mengalami gangguan dalam proses belajar mengajar.
Tersedianya alat-alat belajar yang pokok didahulukan dibanding dengan yang
lain seperti : papan tulis, kapur tulis / spidol, penghapus dan sebagainya.
3) Kedisiplinan belajar
Kedisiplinan ini perlu diperhatikan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk
menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena disiplin ini
berkaitan erat dengan kepribadian anak, sehingga jika anak sudah terdidik
untuk disiplin maka mereka akan memiliki kecakapan dalam cara belajar.
4) Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah
Satu contoh tentang kebersihan lingkungan disebutkan dalam surah al-Hajj
bahwasannya Allah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. untuk memelihara
Ka'bah agar tetap bersih untuk orang-orang beriman yang berdo'a di sekitar
tempat tersebut.
Ketertiban dalam pelaksanaan proses belajar mengajarl ini Guru sangat
berperan bagaimana ia bisa mengatur kelancaran proses pembelajaran.
Bagaimana seorang guru bisa membawa peserta didik kepada suatu materi yang
akan diberikan. Oleh karena itu agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar, maka perlu adanya suatu. Istilah motivasi berasal dari
bahasa latin yaitu movere yang dalam bahasa inggris berarti to move adalah
kata kerja yang artinya menggerakkan. Motivasi itu sendiri dalam bahasa inggris
adalah motivation yaitu sebuah kata benda yang artinya penggerakkan. Oleh
sebab itu ada juga yang menyatakan bahwa “motives drive at me” atau motif la
yang menggerakkan saya. Jarang juga dikatakan bahwa seorang siswa gagal
dalam mata pelajaran tertentu karena kurang motivasi (Abdorrakhman Gintings,
2008:86)
Belajar dalam pengertian yang paling umum, adalah setiap perubahan
perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu
dengan lingkunganya. Oleh karena manusia bersifat dinamis dan terbuka
terhadap berbagai bentuk perubahan yang dapat terjadi tanpa henti dalam
kehidupan manusia. Dalam pandangan sebagian ahli psikologi kognitif,
proses belajar bahkan terjadi secara otomatis tanpa memerlukan adanya
motivasi (Saifuddin Aswar, 2008:164)
2. METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sesuai dengan tujuan riset diidentifikasikan
sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, usaha yang mana dilakukan dengan metode –metode ilmiah lainya
(Sugiono, 2008)
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan dimana metodologi penelitian
merupakan ilmu yang membicarakan tentang cara-cara atau metode ilmiah dalam
usaha menggali kebenaran ilmiah, maka metodologi penelitian memberikan cara
yang sangat cermat, dengan demikian berarti metode penelitian ini pada dasarnya
membahas tentang cara yang ditempuh oleh penelitian dari suatu penelitian dalam
batas waktu tertentu untuk mengumpulkan data serta menguji sesuatu secara
obyektif sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Maka rancangan peneliti yang peneliti gunakan adalah menggunakan
pendekatan statistik kuantitatif yang berupa Regresi Linier Berganda yang
bertujuan untuk menjelaskan tentang “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi
Belajar tehadap Prestasi Belajar Mata pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI di MAN
Keboan
X1
Y
`
X2
Keterangan :
X1 : Lingkungan belajar
X2 : Motivasi belajar
Y : Prestasi belajar
Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan
dikenai generalisasi hasil penelitian (Priyatno, 2009:9).
Analisis Regresi Linier Berganda.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh antara variabel bebas X1
(pengaruh lingkungan), X2 (motivasi belajar), terhadap variabel terikat Y (prestasi
belajar ekonomi) yang dinyatakan dalam sebuah persamaan regresi linier berganda
dengan rumus :
Y = a + b1 X1 + b2 X2
dimana a : angka konstanta (intercept)
b1,2 : lereng atau slope garis yang berkaitan dengan variabel x
x1 : variabel bebas pertama (lingkungan belajar)
x2 : variabel bebas kedua (motivasi belajar)
Y : variabel terikat (prestasi belajar ekonomi)
Peneliti juga dibantu dengan program SPSS 16 for Windows untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas X1 (lingkungan belajar), X2 (motivasi belajar),
terhadap Y (prestasi belajar ekonomi).
3.HASIL PENELITIAN
Tabel 4.6.Hasil Uji Validitas
Variabel
Indikator
rhitung
r tabel
Keterangan
0,751
0,349
Valid
0,639
0,349
Valid
0,605
0,349
Valid
0,741
0,349
Valid
0,513
0,349
Valid
Pemberian
semangat
belajar
Pemberian
motivasi
Lingkungan
Belajar (X1)
Pemberian
semangat
sekolah
Menjadikan
anak
berprestasi
Pengawasan
terhadap
belajar
Semangat
orang tua
0,519
0,349
Valid
0,536
0,349
Valid
0,623
0,349
Valid
0,495
0,349
Valid
0,524
0,349
Valid
Dorongan
dari
Motivasi
bapak
guru
belajar (X2)
Dorongan
dari
orang
tua
Semangat
belajar
Keinginan
belajar
Tabel 4.7.Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Lingkungan Belajar
(X1)
Motivasi Belajar (X2)
Cronbach Alpha
Keterangan
0,754
Reliabel
0,692
Reliabel
Sumber: Data primer diolah peneliti
Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan nilai koefisien Alpha Cronbanch
variabel lingkungan belajar (X1) sebesar 0,754 dan motivasi belajar (X2) sebesar
0,692. Jadi secara keseluruhan item-item yang ada dalam masing-masing
variabel adalah reliable karena lebih besar dari r table.
4.8.Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Df
Sig.
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
lingkungan belajar
.156
30
.060
.924
30
.035
motivasi belajar
.177
30
.018
.886
30
.004
prestasi belajar
.283
30
.000
.848
30
.001
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai asymp. Sig. (2 tailed)
lingkungan belajar (X1) sebesar 0,035 untuk motivasi belajar (X2) sebesar 0,004
dan untuk prestasi belajar ekonomi (Y) sebesar 0,001. Karena signifikansi seluruh
variabel lebih besar dari alpha maka data tersebut variabelnyai normal.
Tabel 4.9.Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Model
R
1
R Square
.877
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.769
.752
Durbin-Watson
1.19962
1.959
a. Predictors: (Constant), motivasi belajar, lingkungan belajar
b. Dependent Variable: prestas belajar
Nilai tabel Durbin Watson pada α = 5%; n = 30; k = 2 adalah dL =
1,2387 dan dU = 1,5666. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai Durbin
Watson sebesar 1,959 maka nilai tersebut berada di antara dU dan (4 – dU)
atau 1,959 lebih besar dari 1,2387 dan 1,959 lebih kecil dari 1,5666 maka
dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier tersebut tidak terdapat
atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan penganggu.
Tabel 4.10.Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
(Constant)
lingkungan
belajar
motivasi belajar
a
Std. Error
3.457
1.955
.366
.178
.485
.169
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.768
.088
.378
2.053
.050
.252
3.963
.529
2.873
.008
.252
3.963
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
1
(Constant)
lingkungan
belajar
motivasi belajar
Std. Error
3.457
1.955
.366
.178
.485
.169
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.768
.088
.378
2.053
.050
.252
3.963
.529
2.873
.008
.252
3.963
a. Dependent Variable: prestasi belajar
Sumber: Data primer diolah peneliti
Dari hasil diatas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF)
kedua variabel yaitu lingkungan belajar dan motivasi belajar lebih kecil dari
5,
sehingga
antara
variabel
independen
tidak
terjadi
persoalan
multikolinearitas.
Tabel 4.11.Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
1.886
-.010
-.036
Beta
1.211
a
Collinearity Statistics
T
Sig.
1.557
.131
Tolerance
VIF
.110
-.034
-.090
.929
.252
3.963
.105
-.130
-.344
.734
.252
3.963
a. Dependent Variable: abresid
Sumber: Data primer diolah peneliti
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa variabel bebas berkorelasi
signifikan dengan unstandardized residual. Karena nilai signifikansi dari
kedua variabel