PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN IJAZAH SMA SMA

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN BLANGKO IJAZAH
SMA, SMALB, DAN SPK
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN BLANGKO
IJAZAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Ijazah merupakan salah satu dokumen negara yang
diperoleh peserta didik setelah lulus dari satuan
pendidikan tertentu.
Oleh karena itu kebenaran data dan informasi yang
tercantum di dalamnya mutlak diperlukan.

Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan
terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu
jenjang pendidikan setelah lulus yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan terakreditasi.
[Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 61 ayat (2)]

Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah

Meningkatkan ketepatan, kebenaran dalam penulisan blangko
ijazah dan dapat meminimalisir kesalahan dalam pengisian,
sehingga penggunaan blangko ijazah menjadi lebih efisien.

Memberikan petunjuk tentang
Pengisian Blangko Ijazah

Memberikan petunjuk
secara umum dan khusus
tentang pengisian
blangko Ijazah

Tuju
an

Memberikan contoh
tentang pengisian
blangko Ijazah
untuk menghindari
kesalahan penulisan


Ruang Lingkup dan Sasaran
Ruang
Lingkup

Petunjuk teknis pengisian blangko Ijazah meliputi
sistem pengkodean, petunjuk umum dan petunjuk
khusus pengisian blangko Ijazah dan contoh pengisian
blangko Ijazah.
Petunjuk teknis pengisian blangko Ijazah ini terbatas
pada hal-hal yang berhubungan dengan Ijazah dari
satpen (SMA, SMALB, SMK, dan SPK) Tahun Pelajaran
2016/2017.

Sasaran

Pejabat atau petugas di tingkat provinsi, kota/kab dan
Panitia Pelaksana Ujian yang ditunjuk untuk mengelola
blangko Ijazah.
Para Kepala Sekolah, Guru dan Petugas yang ditunjuk

dalam pengelolaan blangko Ijazah.

DESAIN

Desain Blangko Ijazah oleh Kemendikbud (Peraturan Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Nomor
018/H/EP/2017 tanggal 6 April 2017 tentang Bentuk,
Spesifikasi, Pencetakan/ Penggandaan, Pendistribusian, dan
Pengisian Blangko Ijazah pada Satuan Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2016/2017).

Blangko
Ijazah
SMA

Blangko
Ijazah SMALB

CONTOH IJAZAH SMA DAN
SMALB


DESAIN

Desain Blangko Ijazah oleh Kemendikbud (Peraturan Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Nomor
018/H/EP/2017 tanggal 6 April 2017 tentang Bentuk,
Spesifikasi, Pencetakan/Penggandaan, Pendistribusian, dan
Pengisian Blangko Ijazah pada Satuan Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2016/2017).

Blangko Ijazah
SPK
CONTOH IJAZAH SPK

Jenis Blangko Ijazah
Jenis blangko Ijazah terdiri dari :
 
1. Blangko Ijazah SMA
a. Kurikulum 2006 (K-2006):
1) Blangko Ijazah SMA Program Ilmu Pengetahuan Alam

2) Blangko Ijazah SMA Program Ilmu Pengetahuan Sosial
3) Blangko Ijazah SMA Program Bahasa
 
b. Kurikulum 2013 (K-2013):
1) Blangko Ijazah SMA Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
2) Blangko Ijazah SMA Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
3) Blangko Ijazah SMA Peminatan Bahasa dan Budaya
2. Blangko Ijazah SMALB.
3. Blangko Ijazah SPK.

PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN
BLANGKO IJAZAH SMA DAN SMALB
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

A

PETUNJUK UMUM PENGISIAN BLANGKO IJAZAH

1.


• Ijazah untuk SMA, SMALB, SPK, SMK diterbitkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan.

2.

• Terdapat tiga jenis Ijazah yaitu: Ijazah untuk sekolah yang
menggunakan Kurikulum 2006, Ijazah untuk sekolah yang
menggunakan 2013, dan Ijazah untuk satuan pendidikan kerjasama
(SPK).

3.

• Perbedaan Ijazah antara kurikulum 2006, 2013, maupun SPK
terletak pada halaman belakang yaitu Daftar Nilai dan kode blangko
yang terletak halaman depan. Contoh:
Kode
Keterangan
DN-03
Ma/13 Kurikulum 2013
0000001

DN-03
Ma/06 Kurikulum 2006
0000001
DN-03
Ma/SPK SPK

4.
5.
6.

7.

• Ijazah terdiri dari 2 (dua) muka dicetak bolak-balik, dimana identitas dan
redaksi di halaman depan, hasil ujian/daftar nilai ujian di halaman belakang.
• Ijazah SMA, SMALB, SPK, dan SMK diisi oleh panitia penulisan Ijazah yang
dibentuk Kepala Sekolah.
• Pengisian Ijazah menggunakan tulisan tangan dengan tulisan huruf yang
benar, jelas, rapi, bersih, dan mudah dibaca menggunakan tinta warna hitam
yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus.
• Ijazah yang mengalami kesalahan dalam pengisian disilang dengan tinta

warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman muka dan
belakang.
a. Setelah seluruh pengisian Ijazah selesai, Ijazah yang salah tersebut dimusnahkan dengan disertai berita
acara pemusnahan.
b. Berita acara pemusnahan Ijazah SMA, SMALB, dan SPK ditandatangani oleh Kepala Sekolah yang
disaksikan oleh pihak kepolisian.

8.

• Sisa blangko Ijazah SMA, SMALB, dan SPK yang terdapat di sekolah, diserahkan
kembali ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas
Pendidikan Kota/Kabupaten dengan disertai berita acara yang ditandatangani
oleh kepala sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau pejabat
yang mewakili.

9.

• Sisa blangko Ijazah SMA, SMALB, dan SPK yang terdapat di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dapat dimusnahkan setelah 6
(enam) bulan terhitung sejak jadwal pengisian ijazah dengan disertai

berita acara pemusnahan yang disaksikan oleh pejabat Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi atau pejabat yang mewakili.

10.

• Dalam hal ditemukan kesalahan penulisan dalam ijazah setelah sisa
blangko Ijazah dimusnahkan, maka dapat dibuat ralat dengan
diterbitkannya surat keterangan oleh kepala satuan pendidikan yang
bersangkutan.

11.

• Satuan pendidikan/Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten maupun Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi tidak diperkenankan untuk
menahan atau tidak memberikan Ijazah kepada pemilik Ijazah yang
sah dengan alasan apapun. Siswa pemilik Ijazah SMA, SMALB, dan
SPK yang sudah pindah domisili, Ijazah dapat diambil ke Satuan
Pendidikan yang menerbitkan.

PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN

BLANGKO IJAZAH SMA, SMALB, DAN SPK
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

B

PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN DEPAN BLANGKO IJAZAH
1. Angka 1 diisi dengan nama sekolah bersangkutan yang menerbitkan
Ijazah sesuai dengan nomenklatur.
Contoh :
a. Kota Semarang (SMA)
Negeri 3 Semarang

b. Kota Semarang (SMALB)
Tunarungu Widya Bhakti Semarang

Contoh :
a. Kabupaten Semarang (SMA)
Negeri 2 Ungaran
Islam Sudirman Ambarawa


b. Kabupaten Semarang (SMALB)
Negeri Ungaran, Kabupaten Semarang

2. Angka 2 diisi dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional yang
menerbitkan Ijazah.
3. Angka 3 diisi dengan nama Kota/Kabupaten*)
*) Coret salah satu yang tidak sesuai.
4. Angka 4 diisi dengan nama provinsi
5. Angka 5 diisi dengan nama siswa pemilik Ijazah menggunakan huruf
(KAPITAL). Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte
Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundangundangan atau ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang
dibawahnya.
Contoh :
a. Kota Semarang (SMA)
ABRAHAM JORDY WINARTO

a. Kabupaten Semarang (SMA)
NAZALIA RIZKI AZALIA

b. Kota Semarang (SMALB)
STEVANUS GENTA NOVENDRA
PRAYOGA

b. Kabupaten Semarang
(SMALB)
DESI RATNASARI

6. Angka 6 diisi dengan tempat dan tanggal lahir siswa pemilik Ijazah.
Tempat dan tanggal lahir harus sesuai dengan yang tercantum pada Akte
Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan
jenjang
Contohdibawahnya.
:

a. Kota Semarang (SMA)
Sukoharjo, 11 April 1999

b. Kota Semarang
(SMALB)
Semarang, 9 November
1998

a. Kabupaten Semarang (SMA)
Kabupaten Semarang, 3 November
1998

b. Kabupaten Semarang
(SMALB)
Semarang, 09 Desember 1994

7. Angka 7 diisi dengan nama orang tua/wali siswa pemilik Ijazah.
Contoh :
1) Kota Semarang
a) SMA
Yohanes Winarto, S.H.,
M.M.
b) SMALB
Yohanes Vianney Indrawan

2) Kabupaten Semarang
a) SMA
Muhlasyim
b) SMALB
Tugiman

8. Angka 8 diisi dengan nomor induk siswa pemilik Ijazah pada
sekolah yang
bersangkutan
seperti tercantum pada buku induk.
Contoh
:
a. Kota Semarang
1) SMA
214021529

2) SMALB
4053

b) Kabupaten Semarang
1) SMA
7457

2) SMALB
043

9. Angka 9 diisi dengan nomor induk siswa nasional pemilik Ijazah. Nomor
induk siswa nasional terdiri atas 10 digit yaitu 3 (tiga) digit pertama
tentang tahun lahir pemilik ijazah dan 7 (tujuh) digit akhir tentang
nomor pemilik ijazah yang diacak oleh sistem di Kemendikbud.
Contoh :

1) Kota Semarang
a. SMA
9991283117

b. SMALB
9964395050

2) Kabupaten
Semarang
a. SMA
9980873978
b. SMALB
9945915054

10. Angka 10 diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional terdiri atas 14
(empat belas)
digit sesuai dengan nomor peserta yang tertera di Sertifikat Hasil Ujian
Nasional (SHUN). 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua)
digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2
(dua) digit berisi informasi kode kota/kabupaten, 3 (tiga) digit berisi
Contoh :
informasi kode sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode urut peserta, dan
1Contoh
(satu) digit
berisi informasi validasi. 2) Kabupaten Semarang
:
(SMA)
1) Kota Semarang (SMA)
3-17-03-30-011-148-5
3-17-03-01-003-474-7

2) Kota Semarang
(SMALB)
3-17-03-01-902-003-6

2) Kabupaten Semarang (SMALB)

3-17-03-30-902-010-7

11. Angka 11 diisi dengan sekolah penyelenggara ujian sekolah.
Contoh :
Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
SMA Negeri 3 Semarang
2) Kota Semarang (SMALB)
SMALB Tunarungu Widya
Bhakti
Semarang

1)

Kabupaten Semarang
(SMA)
SMA Negeri 2 Ungaran
SMA Islam Sudirman
Ambarawa

2) Kabupaten Semarang
(SMALB)
SMALB Negeri Ungaran

12. Angka 12 diisi dengan sekolah penyelenggara ujian nasional.
Contoh :
Contoh :
1) Kota Semarang (SMA)
SMA Negeri 3 Semarang

2) Kota Semarang (SMALB)
SMALB Tunarungu Widya
Bhakti
Semarang

1) Kabupaten Semarang
(SMA)
SMA Negeri 2 Ungaran
SMA Islam Sudirman
Ambarawa
2) Kabupaten Semarang
(SMALB)
SMALB Negeri Ungaran

13. Angka 12a khusus untuk Ijazah Pendidikan Luar Biasa, dengan
ketentuan
-sbb:Untuk SMALB (kurikulum 2006) diisi dengan jenis ketunaan peserta
didik, yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan,
tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras,
dan tunaganda.
- Untuk SMALB (kurikulum 2013) diisi dengan jenis kekhususan peserta
didik, yang terdiri dari hambatan penglihatan, hambatan
pendengaran, hambatan berfikir, hambatan fisik, autis, dan disabilitas
majemuk.

14. Angka 13 diisi dengan nama Kota/Kabupaten tempat penerbitan
Ijazah, dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan
menggunakan huruf (tidak boleh disingkat), sesuai dengan tanggal
pengumuman kelulusan di satuan pendidikan.
Contoh :
a. Kota Semarang (SMA)
Semarang, 02 Mei 2017

a. Kabupaten Semarang (SMA)
Semarang, 02 Mei 2017

b. Kota Semarang (SMALB)
Semarang, 02 Mei 2017

b. Kabupaten Semarang (SMALB)
Semarang, 02 Mei 2017

15. Angka 14 diisi dengan nama Kepala Sekolah dari sekolah yang bersangkutan yang
menerbitkan ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi Kepala Sekolah pegawai negeri sipil
diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP), sedangkan kepala sekolah yang non pegawai negeri
sipil diisi satu buah strip (-).
Tambahan penjelasan:
Dalam hal kepala sekolah berhalangan tetap, dan belum ada kepala sekolah yang definitif,
maka dapat mengacu pada surat Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tanggal 28 Mei
2012 nomor 0007/SDAR/BSNP/V/2012, perihal Penandatangan SKHUN dan Ijazah sbb:
 Ijazah dapat ditandatangani oleh Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah yang
memiliki jabatan fungsional guru, yang diberikan mandat oleh Bupati/Walikota;
 Bila Plt Kepala Sekolah tidak memiliki jabatan fungsional guru, Bupati/Walikota dapat
menunjuk
Contoh :Wakil Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, dengan memberi
1) Kabupaten Semarang (SMA)
surat mandat.

1) Kota Semarang (SMA)
Drs. Wiharto, M.Si.
NIP. 19631003 198803 1 009

2) Kota Semarang (SMALB)
Agustina Herawati, S.Pd.
NIP. -

Dra. Yani Sri Ernawati, M.Pd.
NIP. 19610311 198903 2 004
2) Kabupaten Semarang (SMALB)
H. Asngari, S.Pd.
NIP. 19591218 198404 1 002

16. Angka 15 dibubuhkan cap sekolah dari sekolah bersangkutan
yang menerbitkan Ijazah sesuai dengan nomenklatur.
17. Angka 16 ditempelkan Pasfoto peserta didik yang terbaru
ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga
jari tengah tangan kiri pemilik Ijazah serta stempel menyentuh
pasfoto.
18. Nomor ijazah adalah sistem pengkodean pemilik ijazah yang
mencakup kode penerbitan (dalam negeri-DN dan kode provinsi),
kode jenjang pendidikan, kode kurikulum yang digunakan (SMA),
kode jenis satuan pendidikan, dan nomor seri dari setiap pemilik
Ijazah.

Keterangan sistem pengkodean sebagai berikut:
a. Kode Penerbitan
Dalam Negeri (DN) dan provinsi.
Provinsi Jawa Tengah: DN-03 (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah).
b. Kode Jenjang Pendidikan, meliputi:
M = Pendidikan Menengah
c. Kode Jenis Satuan Pendidikan, meliputi:
Ma = SMA (Sekolah Menengah Atas)
Mab = SMALB (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa)
Ma = SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama)
d. Kode Kurikulum, meliputi:
06 = Kurikulum 2006
13 = Kurikulum 2013
Ma = SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama)

e. Nomor seri pemilik Ijazah terdiri atas 7 (tujuh) digit angka mulai dari
0000001 sampai dengan 9999999 untuk setiap provinsi.

PETUNJUK KHUSUS PENGISIAN HALAMAN BELAKANG BLANGKO
IJAZAH

C

1. Angka 1 diisi dengan nama pemilik Ijazah menggunakan huruf (KAPITAL).
Nama harus sama dengan yang tercantum pada Akte Kelahiran/Dokumen
Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau ijazah
yang diperoleh dari satuan pendidikan jenjang dibawahnya.
Contoh:
a. Kota Semarang
  1) SMA
ABRAHAM JORDY WINARTO
 

2)

SMALB
STEVANUS GENTA NOVENDRA PRAYOGA

3)

SPK
VALENCIA URSULA KHRISNAMURTI

 

  

b. Kabupaten Semarang
  1) SMA
NAZALIA RIZKI AZALIA
 

2)

SMALB
DESI RATNASARI

2. Angka 2 diisi dengan tempat dan tanggal lahir siswa pemilik Ijazah.
Tempat dan tanggal lahir harus sesuai dengan yang tercantum pada Akte
Kelahiran/Dokumen Kelahiran yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan
jenjang dibawahnya.
 

Contoh:
a. Kota Semarang
1) SMA
Sukoharjo, 11 April 1999
2) SMALB
Semarang, 9 November 1998
3) SPK
Samarinda, 20 Juni 1999
b. Kabupaten Semarang
1) SMA
Kabupaten Semarang, 3 November 1998
2)

SMALB
Semarang, 09 Desember 1994

3.
Angka 3 diisi dengan nomor induk siswa pemilik ijazah pada
sekolah yang
bersangkutan seperti yang tercantum pada buku induk. 
Contoh:
a. Kota Semarang
1) SMA
214021529
2)

SMALB
4053

3)

SPK
1415101427

b. Kabupaten Semarang
1) SMA
7457
2)

SMALB
043

4. Angka 4 diisi dengan nomor induk siswa nasional pemilik Ijazah.
Nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 digit yaitu tiga digit
pertama tentang tahun lahir pemilik ijazah dan tujuh digit terakhir
tentang nomor pemilik ijazah yang diacak oleh sistem di Kemendikbud.
 

Contoh:
a. Kota Semarang
 
1) SMA
9991283117
 
2)

SMALB
9964395050

3)

SPK
9993856235

b. Kabupaten Semarang
 
1) SMA

5. Angka 4 khusus untuk ijazah Pendidikan Luar Biasa dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Untuk SMALB (kurikulum 2006) diisi dengan jenis ketunaan peserta didik, yang
terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, tunagrahita sedang,
tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras, dan tunaganda.
b.

6.

Untuk SMALB (kurikulum 2013) diisi dengan jenis kekhususan peserta didik,
yang terdiri dari hambatan penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan
berfikir, hambatan fisik, autis, dan disabilitas majemuk.

Angka 5 diisi dengan Nilai Rata-rata Rapor yang diambil dari beberapa
semester terakhir, dengan keterangan sebagai berikut:

1

Jenjang
Pendidikan
SMA dan

 

SMALB

 

 

No

Kurikulum
K-2006
K-2013
SKS

Rata-rata dari Nilai Rapor
Semester
3
semester 6
Semester
1
dengan 6
Semester
1
dengan 6

sampai

dengan

sampai

semester

sampai

semester

7. Angka 6 diisi dengan Nilai Ujian Sekolah tiap mata pelajaran. Khusus mata
pelajaran yang diuji dengan ujian tertulis dan ujian praktik, nilai ujian sekolah
dihitung berdasarkan rata-rata nilai ujian tertulis dan ujian praktik.
8. Rata-rata Rapor yang dimaksud pada angka 5, dan nilai ujian sekolah yang
dimaksud pada angka 6, ditulis dengan menggunakan bilangan bulat dalam rentang
0-100 (tanpa desimal).
Contoh:
Pembulatan
Nilai sebelum Pembulatan

Nilai setelah Pembulatan

83,4

83

83,5

84

83,6

84

9. Angka 7 diisi dengan nama Kota/Kabupaten tempat penerbitan Ijazah,
dilanjutkan dengan tanggal (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf
(tidak boleh disingkat), sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan di
satuan pendidikan.
 
Contoh:
a. Kota Semarang
1) SMA
Semarang, 02 Mei 2017
2)

SMALB
Semarang, 02 Mei 2017

3)

SPK
Semarang, 02 Mei 2017

 
 
b. Kabupaten Semarang
 

1)

SMA
Semarang, 02 Mei 2017

2)

SMALB
Semarang, 02 Mei 2017

 
 

10. Angka 8 diisi dengan nama Kepala Sekolah yang menerbitkan Ijazah dan
dibubuhkan tanda tangan kepala sekolah yang bersangkutan.
 

11. Angka 9 diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP) Kepala Sekolah yang
bersangkutan. Bagi yang berstatus non pegawai negeri sipil diisi satu buah
strip (-).
 
 

Contoh:
1) Kota Semarang
  a) SMA
Drs. Wiharto, M.Si.
NIP. 19631003 198803 1 009
b) SMALB
Agustina Herawati, S.Pd.
NIP. -

2) Kabupaten Semarang
a) SMA
Dra. Yani Sri Ernawati, M.Pd.
NIP. 19610311 198903 2 004
 
b) SMALB
H. Asngari, S.Pd.
NIP. 19591218 198404 1 002

 
c) SPK
Ilham Husnan Nugroho, S.T.
NIP. -

12. Angka 10 dibubuhkan cap sekolah dari sekolah bersangkutan yang
menerbitkan ijazah sesuai dengan nomenklatur.

Lanjutan

NO.

KODE KOTA/KABUPATEN
1.
01 KOTA SEMARANG
2.
02 KOTA SURAKARTA
3.
03 KOTA TEGAL
4.
04 KOTA PEKALONGAN
5.
05 KOTA SALATIGA
6.
06 KOTA MAGELANG
7.
07 KABUPATEN BANYUMAS
8.
08 KABUPATEN
BANJARNEGARA
9.
09 KABUPATEN CILACAP
10.
10 KABUPATEN
PURBALINGGA
11.

11 KABUPATEN KEBUMEN

12.

12 KABUPATEN MAGELANG

13.

13 KABUPATEN PURWOREJO

14.
14 KABUPATEN
TEMANGGUNG
15.

15 KABUPATEN WONOSOBO

16.

16 KABUPATEN BOYOLALI

17.
17 KABUPATEN
KARANGANYAR

NO.

KODE KOTA/KABUPATEN

18.
18 KABUPATEN
19.
19 KABUPATEN
20.
20 KABUPATEN
21.
21 KABUPATEN
22.
22 KABUPATEN
23.
23 KABUPATEN
24.
24 KABUPATEN
25.
25 KABUPATEN
26.
26 KABUPATEN
27.
27 KABUPATEN
28.
28 KABUPATEN
29.
29 KABUPATEN
30.
30 KABUPATEN
31.
31 KABUPATEN
32.
32 KABUPATEN
33.
33 KABUPATEN
PEKALONGAN
34.
34 KABUPATEN
35.
35 KABUPATEN

KLATEN
SRAGEN
SUKOHARJO
WONOGIRI
BLORA
JEPARA
KUDUS
PATI
REMBANG
DEMAK
GROBOGAN
KENDAL
SEMARANG
BATANG
BREBES

PEMALANG
TEGAL

CONTOH PENGISIAN

IJAZAH SMA

CONTOH PENGISIAN

IJAZAH SMALB

CONTOH PENGISIAN

IJAZAH SPK

CONTOH PENGISIAN

IJAZAH SMK

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

PATI, 12 JUNI 2017

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Pembangunan aplikasi e-learning sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Karawang

8 89 291

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN BACK OVER DALAM SENAM PADA SISWA SMA NEGERI 05 BANDAR LAMPUNG

0 42 1

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 85 1

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

15 96 159

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89