this PDF file PROSES PENYELESAIAN PERKARA ANAK BERDASARKAN MEKANISME DIVERSI (STUDI PADA PERKARA ANAK DI KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI TENGAH) | SETIAWAN | Legal Opinion 1 PB

PROSES PENYELESAIAN PERKARA ANAK BERDASARKAN
MEKANISME DIVERSI (STUDI PADA PERKARA ANAK DI
KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI TENGAH)
MUHAMMAD AKBAR SETIAWAN / D 101 12 464
Pembimbing:
1. Dr. H. Ridwan Tahir, S.H., M.H.
2. Nurhayati Mardin, S.H, M.H.
ABSTRAK
Tujuan karya ilmiah ini adalah : (1) Untuk mengetahui bagaimana proses
penyelesaian perkara anak berdasarkan mekanisme Diversi di Kepolisian Sulawesi
Tengah, dan (2) Untuk mengetahui hambatan yang terjadi selama proses
penyelesaian perkara anak melalui mekanisme diversi di Kepolisian Sulawesi
Tengah. Rumusan masalah bagaimanakah proses penyelesaian perkara anak
berdasarkan mekanisme diversi di Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah dan
bagaimanakah hambatan proses penyelesaian perkara anak melalui mekanisme
diversi di Kepolisian Daerah Sula wesi Tengah. Dari hasil analisis tersebut akan
diperoleh kesimpulan yang diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dibahas
dalam penulisan skripsi ini. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan dalam karya
ilmiah ini, maka dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar tindak pidana terhadap
anak ini telah mampu diselesaikan dengan proses diversi walaupun ada hambatan
seperti tindak pidana yang dilakukan ancaman hukuman diatas 7 (tujuh) tahun dan

merupakan perbuatan berulang, kurangnya pemahaman tentang pengertian diversi
serta pihak yang menjadi korban tidak terima tetapi dengan diberikan solusi
terhadap hambatan yaitu dengan diberikan pengertian oleh yang menengahi
permasalahan tersebut seperti Rt, Rw pada tingkatan masyarakat dan PPA, BAPAS
pada tingkat Penyidikan.

Kata Kunci : Anak, Diversi dan Hambatan
I. PENDAHULUAN

Indonesia

melalui

Keputusan

A. Latar Belakang Masalah

Presiden Nomor 36 Tahun 1990,

ketentuan


kemudian juga dituangkan dalam

Konvensi Hak Anak (Convention

Undang-Undang Nomor 4 Tahun

on the Rights of the Child) yang

1979 tentang Kesejahteraan Anak,

telah diratifikasi oleh pemerintah

Undang-Undang Nomor 11 Tahun

Sesuai

dengan

1


2012 tentang Sistem Peradilan

oleh

Pidana Anak dan Undang-undang

Konvensi Hak Anak tersebut.

Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Selain itu kurangnya sosialisasi

Perlindungan

sebagai

yang terpadu dan menyeluruh

lebih


yang dilakukan kepada aparat

perangkat
mantap

Anak,

hukum
dan

melaksanakan

yang

memadai

penegak

dalam


pembinaan

paling

anak1.

tidak

aturan

mengemukakan

tersebut

termasuk

bawah

menyebabkan


efektifnya

pemberian

perlindungan hukum terhadap

prinsip-prinsip

anak. 2

umum perlindungan anak, yaitu
kepentingan

Anak merupakan aset

terbaik bagi anak, kelangsungan

bangsa, sebagai bagian dari


hidup dan tumbuh kembang dan

generasi muda anak berperan

menghargai partisipasi anak.

sangat

non

diskrimnasi,

strategis

sebagai

dalam

succesor suatu bangsa. Dalam


perjalanan panjangnya hingga

konteks Indonesia, anak adalah

saat ini hal yang diamanatkan

penerus cita – cita perjuangan

dalam undang-undang tersebut

bangsa. Peran strategis ini telah

terkendala dengan sarana dan

disadari

prasarana yang disediakan oleh

Internasional untuk melahirkan


Pemerintah, misalnya penjara

sebuah konvensi yang intinya

khusus anak yang hanya ada di

menekankan

kota-kota besar. Hal ini tentu

sebagai makhluk manusia yang

saja

harus

Namun

menyebabkan


terpenuhinya

tidak

hak-hak

Wagiati Soetedjo, Hukum Pidana Anak,
Refika Aditama, Bandung:, 2011 , hlm. 3

oleh

masyarakat

posisi

anak

mendapatkan

anak


sebagaimana yang diamanatkan
1

hukum

dan

kepolisian hingga ke jajaran

dan

memberikan perlindungan terhadap
Semua

undang-undang

Ruben Achmad, “Upaya Penyelesaian
Masalah Anak yang berkonflik dengan Hukum,
dalam Jurnal Simbur Cahaya. Nomor 27
Tahun X, Januari 2005. hlm 24
2

2

seorang manusia, agar mereka

perlindungan atas hak-hak yang
dimilikinya.

3

kelak memiliki kekuatan dan

Selain

itu,

kemampuan serta berdiri tegar

anak

dalam meniti kehidupan. 4

merupakan harapan orang tua,

Seorang

harapan bangsa dan negara

sifatnya masih memiliki daya

estafet

nalar yang belum cukup baik

pembangunan
peran

serta

untuk

strategis,

membedakan

hal-hal

sifat

baik dan buruk. Tindak pidana

khusus yang akan menjamin

yang dilakukan oleh anak pada

kelangsungan eksistensi bangsa

umumnya adalah merupakan

dan negara pada masa depan.

proses

Oleh karena itu, setiap anak

terpengaruh bujuk rayu dari

harus mendapatkan pembinaan

orang dewasa. Sistem peradilan

dari sejak dini, anak perlu

pidana

mendapat

yang

akhirnya menempatkan anak

dapat

dalam

mempunyai

ciri

atau

kesempatan

seluas-luasnya

untuk

meniru

formal

status

ataupun

yang

pada

narapidana

tumbuh dan berkembang secara

tentunya

optimal,

mental

konsekuensi yang cukup besar

maupun sosial. Terlebih lagi

dalam hal tumbuh kembang

bahwa

anak.

baik

masa

fisik,

kanak-kanak

Proses

membawa

penghukuman

merupakan periode penaburan

yang diberikan kepada anak

benih, pendirian tiang pancang,

lewat sistem peradilan pidana

pembuatan pondasi, yang dapat

formal dengan memasukkan

disebut juga sebagai periode

anak ke dalam penjara ternyata

pembentukan

tidak berhasil menjadikan anak

watak,

kepribadian dan karakter diri

ibid

sesuai

yang akan melanjutkan tongkat

memiliki

3

anak

4

Gultom, Maidin, Perlindungan Hukum
Terhadap Anak dalam SistemPeradilan
Pidana Anak di Indonesia, Refika Adiatama,
Bandung, 2008, Hlm 1

3

jera dan menjadi pribadi yang

c.

Memberikan

lebih baik untuk menunjang

Perlindungan,

proses

Pengayoman

tumbuh-kembangnya.

Penjara

justru

membuat

Pelayanan Masyarakat

seringkali

anak

dan

Legitimasi

semakin

mereka

profesional dalam melakukan

sebagai penegak hukum di

tindak kejahatan.5

bidang anak hanya sematagarda

mata didasarkan atas surat

dalam

penegakan

penunjukan sebagai Penyidik

memiliki

tanggung-

Khusus Anak, Jaksa Khusus

jawab yang cukup besar untuk

Anak, Hakim Khusus Anak,

mensinergikan

dan

Polisi
terdepan
hukum

sebagai

tugas

dan

bukannya

persyaratan

wewenang Polri sebagaimana

substansial

seperti

yang

diamanatkan

oleh

telah

diatur

dalam

yang
Undang-

Undang-Undang No. 2 Tahun

Undang Nomor 3 tahun 1997

2002

tentang

tentang Pengadilan Anak yang

Negara

Republik

yaitu

bahwa

Kepolisian
Indonesia
Kepolisian

telah

diperbaharui

Undang-Undang

dengan

Nomor

11

Republik Indonesia memiliki

Tahun 2012 tentang Sistem

tugas6:

Peradilan

a.

b.

Pidana

Anak,

Memelihara

Keamanan

padahal melalui UU SPPA

dan

Ketertiban

diharapkan

Masyarakat.

bertindak

Menegakkan Hukum

benar-benar

petugas
sebagai

yang
penyidik

menguasai

masalah anak, sehingga dalam
5

M. Joni dan Zulchaina Z. Tanamas, Aspek
hukum perlindungan anak dalam perspektif
konveksi hak anak Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999, Hlm 1
6
Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pasal
13.

proses penanganannya tidak
menimbulkan gangguan baik
secara fisik maupun mental
terhadap masa depan anak.

4

Berdasarkan

Penyidikan

permasalahan

kasus

pidana

tersebut diatas, maka penulis

yang dilakukan oleh Kepolisian

ingin mengkaji permasalahan

Daerah Sulawesi Tengah sesuai

tersebut dalam sebuah karya

dengan Undang-Undang Nomor 8

ilmiah / skripsi dengan judul,

Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Proses Penyelesaian Perkara

Pidana (KUHAP) serta berpedoman

Anak Berdasarkan Mekanisme

pada Peraturan Pemeritah Nomor

Diversi (Studi Pada Perkara

58 Tahun 2010 tentang pelaksanaan

Anak Di Kepolisian Daerah

Kitab

Sulawesi Tengah).

Acara Pidana dan khususnya dalam

Undang-Undang

penyidikan

penyelidikan

terhadap anak pelaku tindak pidana

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah

dan

Hukum

proses

di

atur

dalam

Undang-Undang

penyelesaian perkara anak

Nomor 11 Tahun 2012 Tentang

berdasarkan

mekanisme

Sistem Peradilan Pidana Anak dan

Diversi

Kepolisian

Undang-Undang Nomor 35 Tahun

di

Daerah Sulawesi Tengah?

2014

tentang

Perubahan

Atas

hambatan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun

proses penyelesaian perkara

2002 tentang Perlindungan Anak.

anak melalui mekanisme

Penyidikan dan penyelidikan yang

diversi

dilakukan oleh Kepolisian Republik

2. Bagaimnakah

di

Kepolisian

Daerah Sulawesi Tengah?

Indonesia yang ada di Wilayah
Hukum Polda Sulawesi Tengah
dalam menangani tindak pidana

II. PEMBAHASAN
A. Proses

Penyelesaian

Perkara

Anak Berdasarkan Mekanisme

yang dilakukan anak, berpedoman
terhadap ketentuan yang ada.
Pelaksaan

Diversi Pada Kepolisian Daerah
Sulawesi Tengah

diversi

di

Wilayah Hukum Polda Sulawesi
Tengah

dilaksanakan

dengan

5

menghadirkan
keluarga

pelaku,

pelaku

pembimbing

dan

korban,

keharmonisan

korban,

kepatutan,

masyarakat
kesusilaan,

dan
dan

ketertiban umum. 7

pemasyarakatan,

tokoh-tokoh masyarakat, dan pihak-

Pelaksanaan diversi pada

pihak terkait. Sebelum melakukan

tingkat penyidikan di Kepolisian

diversi, penyidik terlebih dahulu

Daerah

melakukan

dengan

berdasarkan Pasal 14 Ayat (1) PP

motif

No. 65 Tahun 2015 harus dilakukan

pelaku melakukan tindak pidana

dalam jangka waktu paling lama 7 x

tersebut, sehingga penyidik lebih

24 (tujuh kali dua puluh empat) jam

mudah untuk mengupayakan diversi

terhitung

berhasil mencapai kesepakatan.

penyidikan,

pelaku

wawancara

untuk

Proses
melalui

memahami

Diversi

dilakukan

musyawarah

dengan

Sulawesi

sejak

Tengah

dimulainya
Penyidik

memberitahukan dan menawarkan
kepada

Anak

dan/atau

orang

orang

tua/Wali, serta korban atau Anak

tua/walinya, korban dan/atau orang

Korban dan/atau orang tua/Wali

tua

untuk

melibatkan

/

anak

walinya,

dan

pembimbing

Ketika

profesional berdasarkan pendekatan
restoratif.

diperlukan

Dalam

hal

memberitahukan

Diversi
Penyidik

upaya

Diversi

dapat

tersebut kepada Penuntut Umum

kesejahteraan

dalam jangka waktu paling lama 1 x

sosial, dan / atau masyarakat.

24 (satu kali dua puluh empat) jam

Proses diversi wajib memperhatikan

terhitung sejak dimulainya upaya

melibatkan

dimaksud

upaya

dilakukan,

musyawarah

sebagaimana

perkara

melalui Diversi.

kemasyarakatan dan pekerja sosial

keadilan

menyelesaikan

tenaga

kepentingan korban, kesejahteraan
dan

tanggung

penghindaran
penghindaran

jawab
stigma

anak,
negatif,

pembalasan,

7

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal
8.

6

Diversi. 8 Dalam penjelasan PP No

dari orang tua/Wali11 dan dihadiri

65 tahun 2015 bahwa ketentuan ini

oleh Pekerja Sosial Profesional

dimaksudkan agar pemeriksa pada

sebagai

tahap selanjutnya mengetahui ada

tua/Wali.

pengganti

dari

orang

Pada Pasal 15 Ayat (2) PP

tidaknya upaya Diversi dan sebab

No. 65 Tahun 2015 proses Diversi

gagalnya Diversi.

dilakukan

Jika Anak dan/atau orang

melalui

musyawarah

tua/Wali, serta korban atau Anak

Diversi. Pelaksanaan musyawarah

Korban dan/atau orang tua/Wali

Diversi melibatkan:

sepakat

melakukan

Diversi,

a. Penyidik;

Penyidik

menentukan

tanggal

b. Anak

dimulainya musyawarah Diversi. 9

dan/atau

orang

tua/Walinya;
c. korban

Proses Diversi dilaksanakan dalam

atau

Anak

Korban

jangka waktu paling lama 30 (tiga

dan/atau orang tua/Walinya;

puluh) hari terhitung sejak tanggal

d. Pembimbing Kemasyarakatan;

dimulainya Diversi. 10

dan
e. Pekerja Sosial Profesional. 12

Jika orang tua/Wali Anak
tidak diketahui keberadaannya atau
berhalangan

hadir,

Jika dikehendaki oleh Anak

musyawarah

dan/atau

orang

tua/Wali,

Diversi tetap dilanjutkan dengan

pelaksanaan musyawarah Diversi

dihadiri

dapat melibatkan masyarakat yang

oleh

Pembimbing

Kemasyarakatan sebagai pengganti

terdiri atas:
a. tokoh agama;
b. guru

8

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015
Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi, Pasal
12.
9
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015
Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi, Pasal
14.
10
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 15.

c. tokoh masyarakat;
11

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 5.
12
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 15.

7

d. Pendamping; dan/atau

Restoratif. 17

e. Advokat atau Pemberi Bantuan

Peraturan Pemerintah Nomor 65

Hukum.13

Dalam

Penjelasan

Tahun 2015 bahwa yang dimaksud

Musyawarah

dengan

Diversi

“musyawarah”

adalah

dipimpin oleh Penyidik sebagai

proses perundingan yang dilakukan

fasilitator

dalam suasana kekeluargaan, ikhlas

dan

Kemasyarakatan
14

fasilitator.

Pembimbing
sebagai

dan tidak boleh ada pemaksaan.

wakil

musyawarah

Musyawarah Diversi

dapat

melibatkan

yang dimaksud dapat melibatkan

Tenaga

Kesejahteraan

Sosial

masyarakat15

dan/atau

masyarakat.

Dalam

dan

tokoh

masyarakat.16
Proses
melalui

Penjelasan Undang-Undang Nomor
Diversi

dilakukan

musyawarah

dengan

melibatkan

Anak

tua/Walinya,

korban

dan
atau

11

Tahun

dimaksud

2012
dengan

bahwa

yang

“masyarakat”

antara lain tokoh agama, guru, dan

orang

tokoh masyarakat.

anak

Korban dan/atau orang tua/Walinya,

Jika

Diversi

tidak

Pembimbing Kemasyarakatan, dan

diupayakan walaupun syarat telah

Pekerja

Profesional

terpenuhi dan demi kepentingan

berdasarkan pendekatan Keadilan

terbaik bagi Anak, Pembimbing

Sosial

Kemasyarakatan

dapat

meminta

proses Diversi kepada penegak
hukum
13

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 15.
14
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 16.
15
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 16.
16
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 26.

sebagaimana

dimaksud

dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015
Tentang

Pedoman

Pelaksanaan

Diversi.
17

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 5.

8

tidak

ditetapkan oleh Ketua Pengadilan

dilaksanakan dalam jangka waktu

Negeri di wilayah tempat terjadinya

yang telah ditentukan, Pembimbing

perkara atau di wilayah tempat

Kemasyarakatan melaporkan secara

kesepakatan Diversi dibuat.20

Jika

Diversi

Kesepakatan

tertulis kepada atasan langsung
Penyidik
dalam

untuk

proses

ditindaklanjuti

peradilan

pidana

dirumuskan

dalam

Surat

Kesepakatan

Diversi

yang

dengan tembusan kepada Ketua

ditandatangani oleh Anak dan/atau

Pengadilan Negeri setempat.18 Dan

orang

seluruh proses pelaksanaan Diversi

Pembimbing

dicatat dalam berita acara Diversi.

Penetapan dilakukan dalam waktu

Ketentuan lebih lanjut mengenai

paling lama 3 (tiga) hari terhitung

prosedur pelaksanaan Diversi di

sejak

tingkat penyidikan diatur dengan

Diversi.

Peraturan

kepada

Kepala

Kepolisian

Negara Republik Indonesia.19

tua/Wali,

Penyidik,

dan

Kemasyarakatan.

diterimanya

kesepakatan

Penetapan

disampaikan
Pembimbing

Kemasyarakatan,

Penyidik,

diversi

Penuntut Umum, atau Hakim dalam

Penyidik

waktu paling lama 3 (tiga) hari

mengirimkan berkas perkara kepada

sejak ditetapkan. Setelah menerima

Penuntut Umum serta melanjutkan

penetapan, Penyidik menerbitkan

proses peradilan pidana. Namun,

penetapan penghentian penyidikan

jika

maka

atau Penuntut Umum menerbitkan

Jika
tidak

18

Diversi

musyawarah
berhasil,

diversi

berhasil

dituangkan

dalam

Surat

penetapan

Kesepakatan

diversi.

Hasil

penuntutan.21

kesepakatan

Diversi

harus

Negeri

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 26.
19
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 30.

penghentian
Ketua

mengeluarkan

Pengadilan
penetapan

20

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 9.
21
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 12.

9

kesepakatan Diversi dan sekaligus

pada keadaan semula, kesepakatan

menetapkan status barang bukti

Diversi dilakukan dalam jangka

dalam jangka waktu paling lama 3

waktu yang telah disepakati dalam

(tiga) hari terhitung sejak tanggal

Diversi,

diterimanya

melebihi

Surat

Kesepakatan

namun
3

tidak
(tiga)

boleh
bulan.

Diversi dan berita acara Diversi.

Kesepakatan Diversi dilaksanakan

Penetapan

disampaikan

untuk jangka waktu paling lama 3

kepada Penyidik dan Pembimbing

(tiga) bulan dan dapat diperpanjang

Kemasyarakatan

jangka

paling lama 3 (tiga) bulan.24 Setelah

waktu paling lama 3 (tiga) hari

musyawarah diversi berhasil dan

terhitung sejak tanggal penetapan. 22

hasil kesepakatan diversi tersebut

tersebut

Penyidik
pihak

dalam

meminta

untuk

langsung

Pengadilan

melaksanakan

Negeri

setempat,

Diversi

setelah

penyidik akan menerbitkan surat

penetapan.

Atasan

ketetapan penghentian penyidikan:

kesepakatan
menerima

telah dilakukan penetapan oleh

para

Penyidik

melakukan

a. dalam jangka waktu paling

pengawasan terhadap pelaksanaan

lama 3 (tiga) hari terhitung

kesepakatan Diversi. Pembimbing

sejak tanggal diterimanya

Kemasyarakatan

surat penetapan pengadilan,

melakukan

pendampingan, pembimbingan, dan

jika

pengawasan

berbentuk perdamaian tanpa

Pelaksanaan

kesepakatan Diversi. 23
Dalam

hal

ganti
kesepakatan

Diversi

kerugian

atau

penyerahan kembali Anak
kepada orang tua/Wali;

Diversi mensyaratkan pembayaran

b. dalam jangka waktu paling

ganti kerugian atau pengembalian

lama 5 (lima) hari terhitung

22

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 12.
23
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 21.

kesepakatan

24

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 8.

10

sejak tanggal kesepakatan

kepada Penuntut Umum beserta

Diversi

laporan proses Diversi dan berita

selesai

dilaksanakan,

acara

jika

pemeriksaan

dengan

kesepakatan Diversi berupa

tembusan kepada Anak dan orang

pembayaran ganti kerugian,

tua/Wali, korban, Anak Korban

pengembalian pada keadaan

dan/atau

semula,

Pembimbing

atau

pelayanan

orang

tua/Wali,

Kemasyarakatan,

Pekerja Sosial Profesional, dan

masyarakat;

Ketua

c. dalam jangka waktu paling

Pengadilan

Negeri

setempat.25

lama 5 (lima) hari terhitung
sejak tanggal kesepakatan
Diversi

selesai

dilaksanakan,

B. Hambatan Yang Terjadi Selama

jika

Proses

Penyelesaian

Perkara

kesepakatan Diversi berupa

Anak Melalui Mekanisme Diversi

keikutsertaan Anak dalam

di Kepolisian Daerah Sulawesi

pendidikan atau pelatihan di

Tengah

lembaga

pendidikan

atau

Anak

LPKS; atau

tindakan

lama 5 (lima) hari terhitung
tanggal

pendidikan, teman bermain dan
sebagainya, karena tindak pidana

Surat ketetapan penghentian

yang dilakukan oleh anak pada

memuat

umumnya adalah merupakan proses

penetapan status barang bukti sesuai

meniru

dengan penetapan Ketua Pengadilan
Negeri setempat. Surat ketetapan
penghentian penyidikan dikirimkan

sangat

luar diri anak seperti pergaulan,

dilaksanakan.

sekaligus

kriminal

dipengaruhi beberapa faktor lain di

seluruh

kesepakatan Diversi selesai

penyidikan

melakukan

pelanggaran hukum atau melakukan

d. dalam jangka waktu paling

sejak

yang

ataupun

terpengaruh

25

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2015 Tentang Pedoman pelaksanaan Diversi,
Pasal 24.

11

tindakan negatif dari orang dewasa

Sulawesi

atau orang disekitarnya. Ketika

menghadapi

anak tersebut diduga melakukan

Persoalan yang ada diantaranya

tindak pidana, sistem peradilan

dilakukannya penahanan terhadap

formal yang ada pada akhirnya

anak yang tidak sesuai prosedur,

menempatkan anak dalam status

proses

narapidana

tentunya

mulai dari penyidikan, penuntutan,

konsekuensi

yang

membawa

cukup

besar

berbagai

persoalan.

yang

panjang

pengadilan, yang pada akhirnya
menempatkan

Proses

berada

yang

masih

peradilan

dalam hal tumbuh kembang anak.
penghukuman

Tengah

terpidana
dalam

anak
lembaga

diberikan kepada anak lewat sistem

pemasyarakatan

ataupun

peradilan pidana formal dengan

dikembalikan

memasukkan anak ke dalam penjara

dengan putusan bebas tetap akan

ternyata tidak berhasil menjadikan

meninggalkan trauma dan implikasi

anak jera dan menjadi pribadi yang

negatif terhadap anak.

ke

yang

masyarakat

Implementasi

lebih baik untuk menunjang proses

diversi

tumbuh kembangnya. Penjara justru

bagaimanapun juga harus dilakukan

seringkali membuat anak semakin

secara

profesional

berbagai pertimbangan. Kenakalan

dalam

melakukan

selektif

setelah

melalui

anak yang dapat dipertimbangkan

tindak kejahatan.
Salah satu solusi yang dapat

dalam hal ini dilihat dari kategori
kenakalan atau

kejahatan

perkara tindak pidana anak adalah

dilakukan

anak

pendekatan restorative juctice, yang

Kejahatan

dilaksanakan

cara

dalam tiga kategori yaitu tingkat

pengalihkan (diversi). Akan tetapi

ringan, sedang, dan berat. Secara

dalam

sistem

umum anak – anak yang melakukan

peradilan pidana anak di Indonesia

kenakalan ringan sedapat mungkin

khsusnya di Kepolisian Daerah

diversi dilakukan. Untuk kejahatan

ditempuh

dalam

penanganan

dengan

pelaksanaannya

oleh
dapat

yang

tersebut.

dikategorikan

12

berat

maka

diversi

Seperti

bukanlah

hasil

wawancara

yang penulis lakukan pada tanggal

pilihan.
Seperti
Kepolisian
Tengah,

yang

terjadi

Daerah
tindak

di

Sulawesi

pidana

yang

21 November 2017 dengan salah
seorang
Ditreskrimum

penyidik

anak

Polda

Sulawesi

dilakukan oleh anak kebanyakan

Tengah

adalah tindak pidana pencurian.

salah satu hambatan pelaksanaan

Juga beberapa tindak pidana seperti

diversi

persetubhan,

lari

Sulawesi Tengah adalah beberapa

penganiayaan.

tindak pidana yang dilakukan oleh

Seperti pada Tabel 1 di atas dapat

anak merupakan tindak pidana yang

terlihat bahwa beberapa perkara

diancam dengan hukuman penjara

anak tidak dapat dilakukan diversi,

diatas 7 (tujuh) tahun yaitu tindak

dan untuk perkara anak

yang

pidana pencurian dengan kekerasan

dilakukan diversi yang berhasil

dan sudah berulangkali melakukan

mencapai kesepakatan 11 (sebelas)

tindak pidana yang sama .

perempuan

membawa
dan

mengungkapkan

di

Kepolisian

bahwa

Daerah

Sedangkan untuk perkara

kasus dibandingkan dengan diversi
yang gagal mencapai kesepakatan

anak

yaitu 1 (kasus) dan 7 (tujuh) kasus

dilakukan

yang

diversi.

diatur pada Undang-Undang Nomor

Namun dalam pelaksanaan diversi

11 tahun 2012 Tentang Sistem

tersebut

Peradilan

tidak

dilakukan

pihak

Kepolisian

penyidik

Daerah

di

Sulawesi

Diversi

yang

diwajibkan

diversi

Pidana

seperti

Anak

sebagaimana

untuk
yang

yaitu

dimaksud

Tengah masih mengalami beberapa

pada ayat (1) Pasal 7 Undang--

hambatan yaitu :

Undang Nomor 11 tahun 2012

1.

tindak

Tentang Sistem Peradilan Pidana

pidana diatas 7 (tujuh) tahun

Anak dilaksanakan dalam tindak

dan pengulangan tindak pidana

pidana yang dilakukan diancam

Ancaman

hukuman

dengan pidana penjara di bawah 7

13

(tujuh) tahun dan bukan merupakan
26

pengulangan tindak pidana .
2. Pemahaman tentang Pengertian
Diversi
dengan

ketentuan

Pasal 26 angka 3 UU No 11 Tahun
2012 Syarat untuk dapat ditetapkan
Penyidik

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi27:
a. telah

berpengalaman

sebagai

penyidik
b. mempunyai
dedikasi,

minat,
dan

perhatian,
memahami

masalah Anak
c. telah mengikuti pelatihan teknis
tentang peradilan Anak.
Namun,

ada

beberapa

penyidik yang menangani perkara
anak

yang

belum

memiliki

keahlian dalam menangani perkara
anak dan belum pernah mengikuti
pelatihan teknis tentang peradilan
anak. Belum tersedianya ruangan
khusus pemeriksaan anak pada
Subdit Pelayanan Perempuan dan
26

sehingga pelaksanaan diversi dan
penanganan anak dilakukan di
ruangan

Sesuai

sebagai

Anak di Polda Sulawesi Tengah

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal 7
27
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal
26.

pemeriksaan

pada

umumnya yang juga menangani
kasus

perkara

orang

dewasa.

Seperti hasil wawancara penulis
dengan salah seorang Penyidik
Polda

Sulawesi

Tengah

pada

tanggal 21 November 2017 yang
menyatakan

bahwa

di

Subdit

Pelayanan Perempuan dan Anak
Polda

Sulawesi

Tengah

ada

beberapa penyidik yang menangani
perkara

anak

belum

pernah

mengikuti pelatihan teknis tentang
peradilan anak karena dari 19
(Sembilan belas) orang penyidik
anak yang ada hanya 6 (enam)
orang

yang

telah

mengikuti

pelatihan teknis tentang peradilan
anak.

Sehingga

pelaksanaan

pada

diversi,

saat

penyidik

terkesan kurang memahami tentang
perkara anak, sehingga kurang
berpengalaman untuk memberikan
pemahaman

kepada

orang

tua

pelaku, Kurangnya Kepercayaan

14

masyarakat

terhadap

aturan

melalui

mekanisme

diversi di Kepolisian Daerah

pelaksanaan diversi.

2012

anak

Undang Nomor 11 Tahun

Sulawesi Tengah yaitu perkara

tentang

yang

Sistem

Peradilan

dilakukan

oleh

anak

Pidana Anak. Namun meskipun

diancaman dengan hukuman

telah diatur dalam Undang-Undang,

penjara diatas 7 (tujuh) tahun

ide diversi masih terhalang oleh

dan merupakan pengulangan

adanya pandangan masyarakat yang

tindak pidana dan Pemahaman

cenderung

tentang Pengertian Diversi.

dendam

dan

ingin

melakukan pembalasan terhadap
anak

yang

melakukan

tindak

B. Saran
1. Meningkatkan kualitas dan

pidana, tanpa memikirkan dampak

profesionalisme

yang akan dihadapi oleh anak

memberikan pelatihan atau

tersebut.

pendidikan kejuruan khusus
kepada

serta

penyidik

anak

di

III. PENUTUP

Polda Sulawesi Tengah dalam

A. Kesimpulan

melaksanakan

1. Proses Penyelesaian Perkara
anak berdasarkan mekanisme
diversi di Kepolisian Daerah

terhadap

penyidikan
anak

yang

melakukan tindak pidana.
2. Pemerintah

harus

Sulawesi Tengah telah berjalan

memaksimalkan fungsi-fungsi

sesuai dengan ketentuan yang

lembaga-lembaga sosial yang

ada yang berdasarkan Undang-

berhubungan

Undang Nomor 11 Tahun 2012

pelaksanaan diversi terhadap

Tentang

anak yang berkonflik dengan

Sistem

Peradilan

Pidan Anak

dengan

hukum .

2. Hambatan yang terjadi selama
proses

penyelesaian perkara

15

DAFTAR PUSTAKA
A.

Buku-buku

Hartono. 2010. Penyidikan Dan Penegakan Hokum Pidana Melalui Pendekatan
Hukum Progresif, Jakarta, Sinar Grafika.

Maidin Gulton. 2008. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem
Peradilan Pidana Anak Di Indonesia , Bandung, Refika

Aditama.
Marlina. 2008. Penerapan Konsep Diversi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana
Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak, Jurnal Equity.

M. Hassan Wadong. 2000. Advokasi Dan Hokum Perlindungan Anak, Jakarta.
Grasindo.
M. Joni, Zulchaina Z Tanamas, 1999. Aspek Hukum Perlindungan Anak Dalam
Perspektif Konvensi Hak Anak, Bandung, Citra Aditya Bakti.

Ruben Achmad. 2005. Upaya Penyelesaian Masalah Anak Yang Berkonflik
Dengan Hokum, Dalam Jurnal Simbur Cahaya

Soetedjo,

Wagiati,

Melani

Ruben.

2011.

Hukum

Pidana

Anak

(edisi

Revisi).Bandung:PT Refika Aditama.

B.

Peraturan-peraturan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Diversi.

16

BIODATA

Nama

: Muhammad Akbar Setiawan

Tempat Tanggal Lahir

: Rappang, 28 Januari 1991

Alamat Rumah

: Jl. Undata Kel. Besusu Timur Kec. Palu Timur Kota Palu

Alamat e-mail

: akbarwawan33.mas@gmail.com

No. Hp

: 08114534430

17