PROSES PEMASANGAN DAN AUTOMATIC TEMPERATURE

PROSES PEMASANGAN AUTOMATIC TEMPERATURE RECORDER (RBR-TR1060) DI PANTAI KONDANG MERAK, MALANG SELATAN JAWA TIMUR

ARTIKEL PRAKTEK KERJA LAPANG
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh:
APRILIAN KUSUMAWIJAYA
NIM. 0710820040

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011

ARTIKEL PRAKTEK KERJA LAPANG

PROSES PEMASANGAN AUTOMATIC
TEMPERATURE RECORDER (RBR-TR-1060) DI PANTAI KONDANG MERAK,
MALANG SELATAN JAWA TIMUR


Oleh:
APRILIAN KUSUMAWIJAYA
NIM. 0710820040

Mengetahui,
Ketua Jurusan

(Ir.Aida Sartimbul, M.Sc., Ph.D)
NIP. 19680901 199403 2 001
Tanggal :

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

(Ir. Aida Sartimbul, M.Sc., Ph.D)
NIP. 19680901 199403 2 001
Tanggal :

PROSE S PE MASANGAN AUTOMATIC TEMPE RATURE RE CORDE R (RBR-TR-1060) DI PANTAI
KONDANG ME RAK, MALANG SE LATAN JAWA TIMUR

Aprilian Kusumawijaya1) , Aida Sartimbul2)
ABSTRAK
Praktek Kerja Lapang tentang Proses Pemasangan A utomatic Temperature Recorder (RBR-TR-1060) di Pantai Kondang
Merak, Malang Selatan Jawa Timur dilakukan pada bulan Mei 2010. Tujuan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk
mengetahui proses pemasangan, perawatan, sistem kerja alat perekam suhu, serta pengambilan dan pengolahan data
suhu. Materi yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah Proses Pemasangan alat A utomatic Temperature
Recorder (RBR-TR-1060) dan cara kerjanya. Dari hasil pemasangan, alat dipasang di bawah beton transplatasi selama 1
bulan. Monitoring dilakukan 1 (satu) minggu sekali dengan cara mengecek keadaan alat (RBR-TR-1060). Pada saat
monitoring juga dilakukan perawatan alat dengan cara mengangkat dari air laut dan membersihkan dari kotoran yang
menempel seperti alga, tritip dll, kemudian disiram dengan air tawar. Pengambilan data dilakukan dengan cara
didownload melalui PC atau laptop yang sudah di instal software (RBR-TR-1060) Hasil pengamatan selama 1 bulan
diperoleh suhu minimum 19,52ºC dan maksimum 31,44ºC.

Kata kunci : RBR-TR-1060, Suhu Permukaan Laut

AUTOMATIC TEMPE RATURE RE CORDE R (RBR-TR-1060) INSTALLATION PROCE SS AT
KONDANG ME RAK BE ACH, SOUTH MALANG E AST JAVA
Aprilian Kusumawijaya1) , Aida Sartimbul2)
ABSTRAK
Field work about Automatic Temperature Recorder (RBR-TR-1060) Installation Process was conducted at Kondang

Merak Beach, South Malang E ast Java in May 2010. The purpose of Field work was to know installation process,
maintenance and working system of temperature recording device, as well as retrieval and temperature data
processing. Material of this Field work is the Automatic Temperature Recorder (RBR-TR-1060) Installation Process
and how it works. The result of installation tools installed under concrete transplantation for 1 month. Then will be
monitored every week by cheking the state of tool (RBR-TR-1060). At the time of monitoring was also performed
maintenance of way equipment lifting from the sea water and cleaning of the dirt that clings to such as algae, barnete
and etc, then flushing with fresh water. Retrieval data is done by downloaded data via PC or laptop that already
installed RBR software. The minimum temperature of 19,52ºC and maximum of 31,44ºC were obtained in this study.

Keywords : RBR-TR-1060, Sea Surface Temperature

1
2

Mahasiswa Jurusan PSPK Universitas Brawijaya Malang
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan PSPK Universtas Brawijaya Malang

1. PE NDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul dan


sampai 35°C dengan resolusi < 0,00005 ° C dan
akurasi ± 0,002 ° C (RBR, 2010).

dinotasikan dengan T. Satuan internasional untuk
suhu adalah ºK (Kelvin) atau ºC (Celcius). Suhu juga

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang

berpengaruh terhadap kerapatan air laut, air laut yang
hangat kerapatannya lebih rendah dari air yang dingin
pada

salinitas

yang

sama.


Distribusi

suhu

di

permukaan laut cenderung membentuk zonasi, secara
horisontal sesuai garis lintang dan secara vertikal

(PKL)

suhu

secara

vertikal

di

sebagai


prasyarat

menyelesaikan

pendidikan untuk jenjang sarjana serta sebagai bentuk
pengaplikasian ilmu akademis yang diperoleh selama
perkuliahan.
Tujuan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk

sesuai kedalaman (Ikanlaut-unsoed, 2009).
Sebaran

adalah

perairan

Indonesia pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
tiga lapisan yakni, lapisan hangat di bagian teratas,
lapisan termoklin di tengah dan lapisan dingin berada


mengetahui proses pemasangan, perawatan, sistem
kerja alat perekam suhu (A utomatic Temperature
Recorder, (RBR-TR-1060), serta pengambilan dan

pengolahan data di Pantai Kondang Merak.

di bawah. Untuk mengukur suhu air dengan cermat
pada berbagai kedalaman, dapat dilakukan dengan

1.3 Kegunaan
Kegunaan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang

beberapa alat yaitu termometer bolak-balik (reversing
thermometer), bathythermograph, dan CTD (Salinity-

1.

Temperature-Depth Recorder) (Nontji, 1987).


Beberapa

penelitian

tentang

suhu

(PKL) ini adalah sebagai berikut :
mahasiswa,

untuk

menambah

ilmu

pengetahuan, wawasan dan informasi tentang

pernah


sistem pemasangan dan cara kerja alat perekam

dilakukan di selatan Indonesia khususnya Malang

suhu (A utomatic Temperature Recorder, RBR-TR-

Selatan namun demikian penelitian tersebut sangat

1060), serta juga dapat digunakan sebagai bahan

terbatas pada data satelit. Kekurangan dari data satelit

informasi dalam penelitian selanjutnya.

meliputi akurasinya kurang baik dan jarak terlalu
tinggi, apabila pada cuaca yang kurang baik data tidak

Bagi


2.

Bagi Pemerintah, diharapkan bisa dijadikan salah
satu acuan untuk penelitian lebih lanjut agar

bisa terbaca karena tertutup awan. Namun dengan

dapat mengantisipasi dampak perubahan iklim

data insitu hanya tersedia terbatas dan tidak terus

terhadap lingkungan pesisir.

menerus. Sehingga diperlukan suatu alat perekam data
lebih akurat dan bersifat terus menerus.
Dengan adanya perubahan suhu atau iklim yang

4.

Tempat dan Waktu


memicu variasi atau fluktuasi suhu, diperlukan suatu

Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Pantai

alat pengukur suhu secara otomatis dan terus

Kondang Merak, Kecamatan Bantur Kabupaten

menerus .Salah satu alat perekam suhu tersebut

Malang, Jawa Timur pada bulan Mei 2010.

adalah RBR-TR-1060. Produksi Monk Street Ottawa,
Canada. Alat Perekam Suhu (RBR-TR-1060) adalah
alat yang mempunyai ukuran diameter 240 mm x 25
mm sehingga dapat dengan mudah bila dipasang. Alat
ini

juga

dapat

merekam

data

dengan

cepat,

mempunyai penyimpanan memori sekitar 8 MB yang
dapat menyimpan sekitar 2.400.000 data. RBR-TR1060 dapat mengukur suhu dengan kisaran antara -5

2. ME TODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses
pemasangan alat RBR tipe TR-1060 adalah sebagai
berikut :
1. Penopang alumimium, bahan yang akan dikaitkan
dengan RBR tipe TR-1060.

b.

2. Kawat aluminium, sebagai alat untuk mengaitkan

Wawancara

penopang RBR tipe TR-1060 dengan beton

Wawancara meliputi kegunaan, cara kerja,

transplantasi.

pengolahan data, perawatan, kegiatan yang
dilaksanakan, hasil yang sudah dicapai serta

3. Cable Ties, untuk tali pengikat RBR tipe TR-1060

permasalahan - permasalahan yang dihadapi.

dengan penopang aluminium.
c.

4. Baut dan mur besi ukuran 8, untuk pengikat

Partisipasi aktif yang dilakukan pada PKL

penopang RBR tipe TR-1060.

ini adalah dengan mengikuti secara langsung

5. Kunci pas no.8, untuk mengencangkan baut

kegiatan proses pemasangan alat perekam

penopang RBR tipe TR-1060.

suhu A utomatic Temperature Recorder (RBR-

6. Tang, untuk memotong kawat dan mengikat

TR-1060) di Pantai Kondang Merak untuk

kawat pada beton transplantasi.
7. Underwater

Camera,

Partisipasi Aktif

sebagai

alat

mendapatkan data yang diinginkan.

untuk

mendokumentasikan penelitian.
8. Global Positioning System (GPS) untuk menentukan

2). Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam PKL ini

posisi.
9. Mask er dan snork el, untuk melihat kondisi bawah
air,

dan

untuk

membantu

dalam

proses

adalah studi literatur, melalui beberapa buku kajian
yang mendukung dalam kegiatan PKL ini. Sumber
data

pemasangan, tersaji pada Gambar 2.

sekunder

diantaranya

meliputi:

Kantor

Kecamatan Bantur, Hasil penelitian sebelumnya,
literatur, dan Internet. Data sekunder yang diperoleh
meliputi : Keadaan umum Pantai Kondang Merak,
sumberdaya manusia, potensi Perikanan, dan pustakapustaka terkait.

3.

KE ADAAN UMUM LOKASI PRAKTE K
KE RJA LAPANG
3.1 Kondisi Geografis dan Topografi di Pantai
Kondang Merak
Pantai Kondang Merak terletak di Desa

Gambar 1. Alat RBR-TR-1060 (Dok, Sartimbul 2010)

Sumberbening,

Kecamatan

Bantur,

Kabupaten

Malang. Masih banyak orang bahkan masyarakat

2.2 Metode Pengumpulan data
1) Data Primer
Data ini diperoleh secara langsung dengan

Malang yang tidak mengetahui keberadaan Pantai

melakukan pengamatan dan pencatatan dari hasil

kurang lebih 63,5 km dan dengan jarak tempuh

observasi, wawancara dan partisipasi aktif (Hasan,

sekitar 2,5 jam dari Kota Malang. Terletak diantara 8°

2002).

23’ 50,56” Lintang Selatan dan 112° 31’ 06,89” Bujur

a.

yang terletak di bagian selatan Kabupaten Malang,

Timur.

Observasi
proses

Topografi kawasan Pantai Kondang Merak

pemasangan dan sistem kerja alat perekam

terdiri dari dataran luasnya di-perkirakan 1.125 Ha

suhu Automatic Temperature Recorder (RBR-

dan perbukitan/pegunungan luasnya diperkirakan

TR-1060) di Pantai Kondang Merak, Malang

1.526 Ha. Pantai Kondang Merak mempunyai pantai

Selatan.

yang relatif terlindung, selain itu terdapat adanya

Pengamatan

langsung

dalam

muara sungai (estuari) yang memiliki organisme yang
beranekaragam yang meliputi terumbu karang, lamun,

dapat

Pantai Kondang Merak tidak terdapat pelabuhan

menghasilkan kontribusi bagi pendapatan daerah

pantai sehingga hasil tangkapan tidak bisa dijual

melalui hasil tangkapan ikan walaupun tidak sebanyak

secara langsung tetapi dikumpulkan di pengepul, dan

pantai lain di sekitar kawasan Malang.

pemasarannya juga dilakukan oleh pengepul, sisa hasil

dan

mangrove. Pantai

Kondang Merak

tangkapan yang tidak termasuk komoditas penting di

3.2 Kondisi Oceanografi di Pantai Kondang
Merak
Menurut
Prasetyo
(2009)
faktor-faktor
Oceanografi yang mempengaruhi perairan Pantai
Kondang Merak meliputi suhu, arus, salinitas, pH dan
kecerahan,. Suhu di Pantai Kondang Merak pada
bulan Januari 2009 didapatkan rata-rata suhu sekitar
29˚C. Pada saat melakukan Praktek Kerja Lapang
proses pemasangan alat RBR-TR-1060 tercatat suhu
sekitar

27˚C.

Pengambilan

suhu

menggunakan

termometer digital dengan memasukkan ujung sensor
ke dalam air sampai menunjukkan angka suhu (stabil),
sedangkan ujung lainnya dipegang. Posisi saat
pengambilan suhu harus membelakangi matahari.
Perlakuan ini bertujuan untuk menghindari pengaruh
panas langsung dari cahaya matahari . Langkah ini

konsumsi sendiri sebagai lauk pauk.

4. HASIL PRAKTE K KE RJA LAPANG
4.1 Pengukur Suhu Otomatis Automatic
Temperature Recorder (RBR-TR-1060)
Alat Perekam Suhu Otomatis (RBR-TR-1060)
adalah produk dari RBR produksi Monk Street Ottawa,
Canada. RBR-TR-1060 adalah alat yang mempunyai
ukuran diameter 240 mm x 25 mm sehingga dapat
dengan mudah dipasang. Alat ini juga dapat merekam
data dengan cepat, mempunyai penyimpanan memori
sekitar 8 MB yang dapat menyimpan sekitar 2.400.000
data. RBR-TR-1060 dapat mengukur suhu dengan
kisaran antara -5 sampai 35°C dengan resolusi <
0,00005 ° C dan akurasi ± 0,002 ° C. Bagian-bagian
RBR-TR-1060 tersaji pada Gambar 2.

diulang sampai 3 kali untuk akurasi data suhu.
Data arus dan gelombang diambil pada tanggal
17 Januari 2009 pukul 7:13 WIB. Hasil kecepatan arus
didapatkan rata-rata sebesar 0,050 m/detik arah timur
laut. Langkah ini diulang sampai 3 kali untuk akurasi
data arus dan gelombang. Pada saat pengambilan

Gambar 2. Bagian-bagian RBR-TR-1060 (RBR, 2010)

salinitas didapatkan nilai rata-rata sebesar 27 ppt.
Sedangkan pada saat PKL pengambilan salinitas
didapatkan nilai sebesar 34 ppt dan diperoleh data

Mekanisme kerja dalam proses pemasangan
A utomatic

Temperature

Recorder

(RBR-TR-1060)

berdasarkan ruang kerjanya tersaji pada Gambar 3.

nilai pH adalah 9.
Kegiatan perikanan di Pantai Kondang Merak
cukup beragam yang meliputi usaha penangkapan
ikan, nelayan, pencari kerang, dan pencari lobster.
Dari

5.770

penduduk

Kecamatan

Bantur

47

diantaranya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Alat tangkap yang sering digunakan di pantai
Kondang Merak adalah Jaring Klitik. Hampir semua
kepala keluarga daerah pesisir yang Nelayan di Pantai
Kondang Merak termasuk nelayan musiman karena
mereka biasanya melaut berdasarkan musim angin
dan tanggalan jawa.

Gambar 3. Skema Proses Pemasangan A utomatic
Temperature Recorder (RBR-TR-1060)

Proses Pemasangan Alat Automatic
Temperature Recorder (RBR- TR-1060)
1. Proses Pemasangan

4.2

Proses pemasangan alat dimulai pada tanggal 13
Mei 2010 dan proses pemasangan alat dilakukan
survey lokasi terlebih dahulu, kemudian alat perekam
di set ulang selama 1 bulan sekali yang memiliki
selang waktu 24 jam agar alat dapat merekam secara

2. Proses Pengambilan Data
Pengambilan data RBR-TR-1060 dengan cara
memotong kawat aluminium menggunakan tang dan
alat tersebut diambil dari bawah beton translantasi.
Kemudian alat diangkat dari laut dan dibersihkan
terlebih dahulu dengan air tawar agar kawat penahan
dan penopang alumunium tidak berkarat (Gambar 5).

terus menerus menurut waktu yang ditentukan
sehingga memperoleh data yang akurat dan data yang
terekam mempunyai interval 10 menit. Sesudah
pengaturan RBR-TR-1060 selesai, bagian O-ring diberi
silikon terlebih dahulu agar air tidak masuk ke dalam
komponen alat dan merusak alat.
Alat RBR-TR-1060 dikaitkan di lempengan

Gambar 5. RBR-TR-1060 yang sudah di ambil pada
beton transplantasi (Dok. Sartimbul,
2010)

aluminium yang telah diberi baut, mur, kawat

Penutup RBR-TR-1060 dibuka dengan cara

penahan dan penampang aluminium yang telah

memutar searah dengan jarum jam dan untuk

disiapkan

diperhatikan agar tidak menekan atau tidak membuka

terlebih

dahulu

agar

pada

waktu

pemasangan tidak goyang.

pada bagian sensor. Bagian O-ring dibersihkan dengan

Cara pemasangan RBR-TR-1060 diletakkan pada

menggunakan

kertas

tisue

atau

kain

lembut.

penampang aluminium yang sudah diberi baut dan

Kemudian data diambil dengan cara didownload

mur agar pada saat

melakui PC atau laptop yang sudah di instal software

transplantasi

tidak

pemasangan pada beton
berpindah

tempat.

Dan

penampang aluminium diberi cable ties agar RBR-TR1060

yang

sudah

dikaitkan

pada

RBR-TR-1060. Kemudian alat RBR-TR-1060 di setting
ulang lagi seperti pada saat proses pemasangan.

penampang

aluminium tidak goyang. Kemudian penampang

4.3 Perawatan Alat

aluminium diberi kawat agar penampang dapat

Secara garis besar perawatan RBR-TR-1060

dengan mudah dikaitkan pada beton transplantasi dan

sangatlah mudah. Hal ini disebabkan karena bentuk

proses pemasangan diletakkan pada posisi mendatar

dan

dengan posisi alat menghadap ke bawah atau terbalik

sangatlah sederhana. Perawatan dilakukan dengan

agar aman. Kemudian kawat aluminium diberi baut

mengangkat RBR-TR-1060 dari air laut kemudian

dan

dibersihkan dengan air tawar agar kawat penahan dan

mur

untuk

dikaitkan

kawat

pada beton

transplantasi (Gambar 4).

konstruksi dari RBR-TR-1060

itu sendiri

penopang alumunium tidak berkarat.
Langkah Perawatan alat RBR-TR-1060 antara
lain, langkah pertama RBR-TR-1060 dibersihkan
dengan aquades, lalu cover atau penutup dibuka
dengan cara memutar searah jarum jam dan untuk
diperhatikan agar tidak menekan atau tidak membuka
pada bagian sensor. Setelah itu O-ring dibersihkan

Gambar 4. Proses Pemasangan telah selesai (Dok.
Sartimbul, 2010)

dengan menggunakan kertas tisue atau kain lembut
dan diperiksa posisi O-ringnya, kemudian data
diambil dengan cara didownload melalui PC atau
laptop. Setelah itu untuk pemasangan kembali harus

diperiksa kembali O-ringnya dan diolesi silikon agar

memiliki variasi suhu yang beragam dapat di lihat

air

pada data rekam per bulan (Gambar. 6) dan Grafik

tidak

masuk

(kedap)

agar

tidak

merusak

komponen alat didalamnya.

Fluktuasi Suhu pada bulan Mei-Juni 2010 (Gambar.
7).

4.4 Studi Kasus Hasil Rekaman Suhu pada Bulan
Mei 2010
Sebagai contoh hasil rekam suhu dengan alat
RBR-TR-1060 di wilayah pantai Kondang Merak

Suhu (ºC)

periode Mei-Juni 2010. Hasil data rekam tersebut

Kendala

selama

PKL,

meliputi

kondisi

lingkungan sekitar kurang aman yang menyebabkan
hilangnya alat rekam suhu dan kurangnya kesadaran
masyarakat

akan kelestarian lingkungan sekitar.

30.00
29.50
29.00
28.50
28.00
27.50
27.00
26.50
26.00
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tanggal
Gambar 6. Grafik rata-rata Suhu Habitat Karang Selama 1 bulan di Pantai Kondang Merak, Malang Selatan

5.
KE SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Alat pengukur suhu otomatis (RBR-TR-1060)

2.

Merak yang dikenal mempunyai keanekaragaman
biota perlu ditetapkan kebijakan lokal yang akan

dipasang dengan cara ditambatkan di bawah

menjaga keutuhan kawasan Pantai Kondang

beton transplantasi karang.

Merak sebagai daerah konservasi.

2. Perawatan alat sangatlah mudah dilakukan dengan
cara mengangkat RBR-TR-1060 dari laut dan
dibersihkan dengan air tawar.
3. Pada saat pemasangan tercatat suhu berkisar 27

Berdasarkan latar belakang Pantai Kondang

3.

Perlu diadakan pengkajian ulang yang berkaitan
dengan suhu yang berada di kawasan Pantai
Selatan.

ºC, salinitas didapatkan nilai sebesar 34 ppt dan
derajat keasaman (pH) di Pantai Kondang Merak
berkisar antara 8,5 - 9.
4. Dari hasil pengamatan suhu selama 1 bulan di

DAF TAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta.

perairan Pantai Kondang Merak Kabupaten
Malang, didapatkan hasil kisaran suhu tertinggi
31,44ºC dan suhu terendah 19,52ºC.

5.2 Saran
1.

Perlu sosialisasi ke masyarakat dan patroli rutin
untuk menghentikan aktifitas pengrusakan serta
pengamanan terhadap alat-alat penelitian yang
terdapat di Pantai Kondang Merak.

Bungin, B. 2001. Metodologi Penelitian Sosial.
Airlangga Press. Surabaya.
Barus. 2002. Pengantar limnologi. Fakultas MIPA.
Universitas Sumatra Utara. Medan.
Ikanlaut-unsoed,
2009.
Dasar-dasar
Oseanografi. http://www.ikanlautunsoed.ac.id/
ontent/oseanografi-fisika.
Diakses pada Tanggal 27 Juli 2010 pada
Pukul 08.28 WIB.
Kecamatan Bantur, 2009. Data Dasar Profil Desa /
Kelurahan. Malang.

Narbuko, C dan A. Achmadi. 2002. Metodologi
Penelitian Bumi Angkasa. Jakarta.
Nazir, M. 1983. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia
Indonesia. Jakarta Timur.
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djambatan. Bali.
Prasetyo, L. 2009. Studi Tentang Keanekaragaman
Karang Jenis Hermatipik (Hermatypic Coral)
Di Pantai Kondang Merak Kabupaten
Malang Propinsi Jawa Timur. Skripsi
Pemanfaatan
Sumberdaya
Perikanan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya. Malang.
RBR, 2010. Submersible Temperature Recorder (TR1060). http://www.rbr.cn/TR-1060.html.
27 Monk Street, Ottawa, ON Canada K1S
3Y7. Diakses pada Tanggal 21 Mei 2010
pada Pukul 13.00 WIB.
Samuel, P.D. 2010. Struktur Komunitas Karang
Keras (Scleractinia) Pada Mikro Atol Di
Perairan
Kondang
Merak,Kabupaten
Malang. Skripsi Manajemen Sumberdaya
Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Brawijaya. Malang.
Subarijanti, H.U. 2000. E kologi Perairan. Fakultas
Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang.
Tim Asisten Oceanografi. 2007. Buku Panduan
Praktikum Lapang Oceanografi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya. Malang.
Wibisono, M.S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan.
Grasindo. Jakarta.