ANALISA POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK IND

Halaman |1

 MASA PEMERINTAHAN SOEKARNO (1945 – 1966)
Di awal pemerintahan nya, inflasi yang sangat tinggi disebabkan karena
beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu,
untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di
wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia
Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret
1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan
sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai
sekutu banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat
harga. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk
menutup pintu perdagangan luar negeri RI. Dan eksploitasi besar-besaran di masa
penjajahan atas sumber daya alam di bumi Indonesia.

Pemerintah pada masa itu sudah melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki
ekonomi dengan cara menembus blokade dengan diplomasi beras ke India,
mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade
Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia. Lalu mengadakan
konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan
yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak,

seperti masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status
dan administrasi perkebunan-perkebunan. Kemudian pemerintah juga membuat
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan
tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.

Dalam masa ORLA (Orde Lama), politik luar negeri yang dilakukan oleh
Indonesia tidak lepas dari pengaruh dinamika politk internasional pasca Perang
Dunia II yang didominasi oleh Blok Barat dan Blok Timur dalam konteks perang
dingin. Banyak negara-negara di dunia ini pun tak lepas dari arus konstelasi
tersebut, mereka berlomba untuk menjadi aliansi Blok Barat maupun Blok Timur.

Halaman |2

Posisi ini cukup membuat Indonesia mengalami masa-masa sulit sehingga terjadi
konflik domestik antara golongan

kiri yang pro terhadap Blok Timur dan

golongan kanan yang pro terhadap Blok Barat. Dalam situasi politik seperti itu,

Bung Hatta mencoba merumuskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif
Praktek nyata dari prinsip tersebut kertuang dalam beberapa hubungan
internasional yang dilakuk oleh Indonesia yaitu, Pembentukan GNB sebagai
wujud ketidakberpihakkan Indonesia kepada Blok AS maupun Blok Soviet
(wujud makna bebas). Adanya penolakan oleh Soekarno atas intervensi AS di
dalam Perang Vietnam (wujud makna aktif), Pencarian pengakuan kedaulatan
pasca

kemerdekaan

dengan

menggunakan

jalur

diplomasi

melalui


perundinganperundingan (wujud makna aktif). Pencarian pengakuan juga Hal
yang berdampak pada kondisi domestik Indonesia yang multidimensi pada masa
transisinya sebagai post colonial states. Sebagai negara yang baru saja
merdeka, fokus utama dalam potiltik luar negeri yang diterapkan Indonesia adalah
pengambilan simpati dukungan dan pengakuan Internasional atas kemerdekaan
Indonesia. Fokus ini sebagai benteng yang dapat digunakan oleh Indonesia untuk
mempertahannya kadaulatannya berdasarkan konsep konstitutif, yaitu pengakuan
dari negara lain bahwa telah lahir suatu negara baru. Berjalan dengan waktu,
pemerintahan Indonesia berjalan kearah pros kiri. Pada masa ini Indonesia dikenal
dengan politik luar negeri konfrontasi dengan Malaysia yang dipandang sebagai
antek dari neo-kolonialisme dan imperialisme Inggris.
Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno di era ini memiliki kecenderungan untuk
menjalin hubungan dengan Uni Soviet yang berhaluan komunis. Sejumlah
monumen persahabatan Indonesia dan Uni Soviet bertebaran di berbagai wilayah
Indonesia yang antara lain :
1. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK);
2. Pabrik Baja Krakatau Steel;
3. dan jalan raya di Kalimantan dari Palangkaraya ke Sampit.


Halaman |3

Pembangunan SUGBK mendapatkan bantuan lunak dari Uni Soviet sejumlah 12,5
juta Dollar AS. Stadion dibangun mulai tahun 1958 dan pembangunan tahap
pertama selesai pada tahun 1962. Secara jelas terlihat Indonesia pada saat itu juga
cenderung berporos ke Timur dan dekat dengan negara-negara komunis seperti
Cina dan Uni Soviet dibandingkan dengan negara-negara Barat seperti Amerika
Serikat. Presiden Soekarno juga menetapkan politik luar marcusuar di mana
dibuat poros Jakarta-Peking-Phyongyang. Hal ini menyulut kontrofersi dimata
dunia internasional, karena Indonesia yang awalnya menyatakan sikap sebagai
negara non-Blok menjadi berpindah haluan. Hal ini membuat tidak berjalan
dengan efektifnya politik luar negeri bebas aktif saat itu. Kelebihan dari sistem
pemerintahan Orde Lama ini dapat dilihat dari Indonesia berhasil menginisiasi
berdirinya Gerakan Non- Blok melalui KTT Asia- Afrika di Bandung pada tahun
1955 dan mampu membangun integritas nasional serta Indonesia dipandang
merupakan negara yang mempunyai prinsip yang kuat. Namun kekurangan dari
Orde Lama bisa dinilai dari situasi politik yang tidak stabil terlihat dari banyaknya
pergantian kabinet yang mencapai 7 pergantian. Pertentangan ideologi antara
nasionalis, agama dan komunis, dan terjadinya inflasi yang mengakibatkan harga
kebutuhan pokok menjadi tinggi.

 MASA PEMERINTAHAN SOEHARTO (1966-1998)
Pergantian kekuasaan dari rezim Orde Lama yang dipimpin Soekarno menuju
rezim Orde Baru yang dipimpin Soeharto memberikan perubahan yang cukup
mendasar dalam sifat diplomasi Indonesia. Soekarno dengan haluan politik luar
negeri yang revolusioner dan anti imperialisme bersifat sangat konfrontatif.
Sebaliknya, setelah memasuki rezim Orde Baru, sifat politik luar negeri Indonesia
yang konfrontatif tersebut berganti dengan politik yang bersifat kooperatif. Pada
rezim Orde Baru, hubungan yang tidak baik dengan Barat mulai diperbaiki. Hal
ini dilakukan terutama karena orientasi politik luar negeri Indonesia berubah
haluan menjadi pembangunan ekonomi dalam negeri melalui kerja sama dengan
negara-negara lain.

Halaman |4

Soeharto siap dengan konsep pembangunan yang diadopsi dari seminar Seskoad II
1966 dan konsep akselerasi pembangunan II Soeharto merestrukturisasi politik
dan ekonomi dengan dwi tujuan, bisa tercapainya stabilitas politik pada satu sisi
dan pertumbuhan ekonomi di pihak lain. Dengan ditopang kekuatan Golkar, TNI,
dan lembaga pemikir serta dukungan kapital internasional, Soeharto mampu
menciptakan sistem politik dengan tingkat kestabilan politik yang tinggi.

Eksploitasi sumber daya Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini,
dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia dan terjadi
sentralisasi yang berpusat di Jakarta sebagai ibukota negara. Sebagai tokoh atau
aktor utama pada era Orde Baru yang menghadirkan perubahan dan perbedaan
pada jalannya pemerintahan, latar belakang Soeharto merupakan hal yang perlu
diketahui.
Soeharto yang merupakan anak dari pegawai rendahan di Jawa tengah dan
beristrikan seorang wanita yang merupakan anak dari seorang pejabat
Mangkunegaraan membuat Soeharto hidup dengan jenis budaya abangan atau
priyayi Dapat dipahami bahwa pola pikir Soeharto dalam mengambil keputusan
lebih dominan bersumber dari adat-istiadat klasik Jawa dan bahkan kebatinan
Jawa dibandingkan dengan sumber-sumber Islam. Kepercayaannya adalah suatu
persenyawaan antara ide-ide pra-Islam dan Islam, namun unsur pra-Islam lebih
dominan. Latar belakang Jawanisme yang kuat ini berpengaruh pada sikapnya
pada politik luar negeri Indonesia. Banyak hal yang menunjukkan bahwa
kebudayaan Jawa tercermin dalam gaya kepemimpinan Soeharto. Selain
keputusan dan kebijakan yang tidak terlalu didasari oleh pertimbanganpertimbangan Islami, Jawanisme Soeharto membawanya pada suatu nasionalisme
Jawa atau nasionalisme pribumi dimana Jawa dan Indonesia merupakan pusat
dunia dan dapat berperan dominan dalam dunia internasional.

Atas dasar Jawanisme itu pula akhirnya pemerintahan Soeharto tidak terlalu
membuka celah yang lebar bagi rakyat yang berada di bawahnya untuk
menyuarakan pendapat. Perbedaan arah politik luar negeri Indonesia dari orde

Halaman |5

Lama ke Orde Baru dapat dilihat dari orientasi kebijakan luar negeri Indonesia
yang tidak lagi berdiri sendiri atau berorientasi ke dalam dan menutup diri dari
bantuan asing, namun juga berorientasi ke luar yakni berusaha membangun
hubungan persahabatan dengan pihak asing terutama negara-negara Barat.
Orientasi ke dalam berupa pembangunan didukung oleh adanya hubungan dengan
pihak asing bertujuan untuk melancarkan pembangunan itu sendiri. Kebijakan
yang digunakan pun kebijakan pintu terbuka, dengan meningkatkan investasi
asing dan mencari bantuan dana untuk merehabilitasi ekonomi Indonesia.
Soeharto mengupayakan agar Indonesia mampu berperan dominan dalam
permasalahan baik regional maupun internasional. Konfrontasi yang ada pun
dikesampingkan terlebih dahulu dan mengedepankan perdamaian, karena
menurutnya stabilitas regional diperlukan untuk menjamin keberhasilan rencana.
Fokus dan perhatian Indonesia pada faktor stabilitas keamanan ini menunjukkan
bahwa Soeharto mulai tertarik dengan politik luar negeri.

Hal ini diimplementasikan dalam Deklarasi Bangkok dimana Indonesia meminta
pangkalan militer asing di kawasan Asia Tenggara harus bersifat sementara dan
juga masalah intervensi Indonesia di Timor Timur. Pemerintahan Orde Baru ini
juga menunjukkan penyimpangan dari arah politik luar negeri Indonesia yang
bebas aktif. Pada era ini terlihat bahwa Indonesia memiliki kecenderungan untuk
mendekati negara-negara Barat dan menjauhi negara-negara komunis. Sikap ini
dapat dilihat dari hubungan beku antara Indonesia dengan RRC. Latar belakang
Jawa yang kental berpengaruh besar terhadap gaya kepemimpinan Soeharto.
Ekonomi dan militer menjadi sorotan utama pada masa Orde Batu. Ciri khas dari
kepemimpinan Soeharto adalah ekonomi sebagai panglima karena yang menjadi
fokus utama adalah bagaimana memperbaiki kondisi ekonomi dalam negeriSemua
usaha yang diupayakan Soeharto tetap berorientasi pada stabilitas keamanan dan
politik dengan tetap mengedepankan pertumbuhan ekonomi. Semakin baik
hubungan Indonesia dengan negara lain berbanding lurus dengan semakin
lancarnya bantuan asing yang diterima Indonesia. Keberhasilan di masa
pemerintahan Orde Baru adalah antara lain pembangunan yang berhasil dalam

Halaman |6

program REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun), Swasembada Pangan,

GN-OTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh), dan stabilitas keamanan melalui
dwifungsi ABRI, banyaknya investasi yang masuk ke dalam negeri juga
mempengaruhi cepatnya laju pembangunan. Namun kesenjangan sosial akibat
sentralisasi pembangunan, ketidakbebasan pers dalam memberitakan sesuatu, dan
arogansi ABRI menjadikan hal-hal itu sebagai kekurangan dalam pemerintahan
Orde Baru.
 MASA PEMERINTAHAN BJ HABIBIE (1998-1999)
Habibie yang menjabat sebagai presiden menghadapi Indonesia yang serba parah,
baik dari segi ekonomi, politik, sosial dan budaya. Oleh karena itu, langkahlangkah yang dilakukan oleh Habibie adalah berusaha untuk mengatasi krisis
ekonomi dan politik. Dalam menghadapi krisis itu, pemerintah Habibie sangat
berhati-hati terutama dalam pengelolaannya, sebab dampak yang ditimbulkannya
dapat mengancam integrasi bangsa. Untuk menjalankan pemerintahan, presiden
habibie tidak mungkin dapat melaksanaknnya sendiri tanpa dibantu oleh menterimenteri dan kabinetnya. Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia
yang ketiga B.J. Habibie membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet
Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para
menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI. Pada
masa pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan pendapatnya di muka
umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin
menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk
rasa atau demonstrasi.

Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Habibie menaikkan kembali derajat
kepercayaan internasional terhadap Indonesia. Habibie mampu memperoleh
simpati dari IMF dan Bank Dunia dengan keputusan kedua lembaga tersebut
untuk mencairkan program bantuan untuk mengatasi krisis ekonomi sebesar
43milyar dolar dan bahkan menawarkan tambahan bantuan sebesar 14 milyar
dolar. Hal ini memperlihatkan bahwa walaupun basis legitimasi dari kalangan

Halaman |7

domestik tidak terlampau kuat, namun dukungan internasional yang diperoleh
melalui serangkaian kebijakan untuk memberi citra positif kepada dunia
internasional memberikan dukungan bagi keberlangsungan pemerintahan Habibie
saat periode transisi menuju demokrasi dimulai.

Presiden Habibie sebagai pembuka sejarah perjalanan bangsa pada era reformasi
mengupayakan pelaksanaan politik Indonesia dalam kondisi yang transparan serta
merencanakan pelaksanaan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil. Pemilihan umum yang akan diselenggarakan di bawah
pemerintahan Presiden Habibie merupakan pemilihan umum yang telah bersifat
demokratis. Habibie juga membebaskan beberapa narapidana politik yang ditahan

pada zaman pemerintahan Soeharto.
Sidang umum MPR tahun 1999 diselenggarakan sejak tanggal 1-27 oktober 1999.
dalam sidang umum tersebut Amien rais dikukuhkan menjadi ketua MPR, dan
Akbar tanjung menjadi ketua DPR. sedangkan pada sidang paripurna MPR XII,
pidato pertanggungjawaban presiden Habibie ditolak oleh MPR melalui voting
dengan 355 suara menolak, 322 menerima, 9 abstain, dan 4 suara tidak sah. akibat
penolakan pertanggungjawaban itu, Habibie tidak dapat untuk mencalonkan diri
menjadi presiden Republik Indonesia. Kegagalan Habibie menjadi calon Presiden
Republik Indonesia sebagai akibat ditolaknya pidato pertanggung jawabannya,
memunculkan 3 calon presiden yang diajukan oleh fraksi-fraksi yang ada di MPR
pada tahap pencalonan presiden diantaranya Abdurrahman Wahid (Gus Dur),
Megawati Soekarnoputri, dan Yusril Ihza Mahendra.
Namun detik-detik menjelang dilaksanakan pemungutan suara untuk memilih
presiden tanggal 20 oktober 1999, Yusril Ihza Mahendra mengundurkan diri, oleh
karena itu, tinggal dua calon presiden yang maju dalam pemilihan itu, yaitu
Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. dari hasil pemilihan presiden
yang dilaksanakn secara voting, Abdurrahman Wahid terpilih menjadi presiden
Republik Indonesia. pada tanggal 21 oktober dilaksanakan pemilihan wakil
presiden dengan calon Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz. pemilihan

Halaman |8

wakil presiden ini kemudian dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri. Adapun
kelebihan-kelebihan dalam masa pemerintahan B.J. Habibie adalah berkaitan
dengan semangat demokratisasi, Habibie telah melakukan perubahan dengan
membangun pemerintahan yang transparan Prinsip demokrasi juga diterapkan
dalam kebijakan ekonomi yang disertai penegakan hukum dan ditujukan untuk
kesejahteraan rakyat. Dalam mengelola kegiatan kabinet sehari-haripun, Habibie
melakukan perubahan besar. Ia meningkatkan koordinasi dan menghapus
egosintesmi sekotral antarmenteri. Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai gaya
kepemimpinan Habibie dalam menangani masalah bagsa. Untuk mengatasi
persoalan ekonomi, misalnya ia mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus.
 MASA PEMERINTAHAN ABDURRAHMAN WAHID (1999-2001)
Ada beberapa persoalan yang dihadapi yang merupakan warisan dari
pemerintahan Orde Baru seperti masalah praktik KKN yang belum terselesaikan,
Pemulihan ekonomi , Masalah BPPN serta Kinerja BUMN, ada pula Pengendalian
Inflasi dalam Mempertahankan kurs rupiah, serta Masalah disintegrasi dan konflik
antarumat beragama Penegakan hukum dan penegakan Hak asasi manusia
(HAM). Untuk mengatasi masalah disintegrasi dan konflik antarumat beragama,
Presiden Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur
memberikan kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Hak itu
dibuktikan dengan adanya beberapa keputusan presiden yang dikeluarkan, yaitu
Keputusan Presiden No. 6 tahun 2000 mengenai Pemulihan Hak Sipil Penganut
Agama Konghucu. Etnis Cina yang selama Orde Baru dibatasi, maka dengan
adanya Keppres No. 6 dapat memiliki kebebasan dalam menganut agama maupun
menggelar budayanya secara terbuka seperti misalnya pertunjukan Barongsai.
Untuk mengatasi krisis moneter dan memperbaiki ekonomi Indonesia, dibentuk
Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang bertugas untuk memecahkan perbaikan
ekonomi Indonesia yang belum pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Dewan Ekonomi nasional diketuai oleh Prof. Dr. Emil Salim, wakilnya Subiyakto
Tjakrawerdaya dan sekretarisnya Dr. Sri Mulyani Indraswari. Disamping

Halaman |9

pembaharuan-pembaharuan di atas, Gus Dur juga mengeluarkan berbagai
kebijakan yang dinilai Kontroversial dengan MPR dan DPR, yang dianggap
berjalan sendiri, tanpa mau menaati aturan ketatanegaraan, melainkan diselesaikan
sendiri berdasarkan pendapat kerabat dekatnya, bukan menurut aturan konstitusi
negara. Kebijakan-kebijakan yang menimbulkan kontroversial dari berbagai
kalangan yaitu :

1) Pencopotan Kapolri Jenderal Polisi Roesmanhadi yang dianggap Orde Baru.
2) Pencopotan Kapuspen Hankam Mayjen TNI Sudradjat, yang dilatarbelakangi
oleh adanya pernyataan bahwa Presiden bukan merupakan Panglima Tinggi.
3) Pencopotan Wiranto sebagai Menkopolkam, yang dilatarbelakangi oleh
hubungan yang tidak harmonis dengan Gus Dur.
4) Mengeluarkan pengumuman tentang menteri Kabinet Pembangunan Nasional
yang terlibat KKN sehingga mempengaruhi kinerja kabinet menjadi merosot.
5) Gus Dur menyetujui nama Irian Jaya berubah menjadi Papua dan mengizinkan
pengibaran bendera Bintang Kejora.
Hal yang paling kontroversial dalam pemerintahan Gus Dur adalah “perdamaian”nya dengan Israel. Seperti yang kita ketahui, umat Islam Indonesia sangat antipati
terhadap negara penjajah Palestina tersebut atas dasar solidaritas sesama muslim.
Akan tetapi, bukannya bersikap memusuhi Israel, Gus Dur justru berusaha
membuka hubungan dengan negara tersebut. Tentu saja rakyat Indonesia marah.
Bahkan, duta besar Palestina untuk Indonesia saat itu, Ribbhi Awad, sangat
kecewa. Gus Dur hanya mengatakan, sangat aneh jika Indonesia tidak bisa
bekerjasama dengan Israel, karena negara tersebut berbasis pada agama
sedangkan Indonesia bisa bekerjasama dengan negara-negara ateis seperti RRC
dan Rusia. Gus Dur yang sangat menjunjung tinggi kebebasan umat beragama
sebenarnya menekankan bahwa Islam tidak boleh melihat segala sesuatu yang
berbau Barat adalah kesalahan. Toh bekerjasama dengan Israel bukan berarti
membenci atau melucuti dukungan Palestina. Bahkan, dengan kerjasama dengan

H a l a m a n | 10

Israel, bisa jadi sikap Israel akan melunak pada Palestina mengingat Gus Dur
dikenal sebagai jago diplomasi.

Presiden Abdurrahman Wahid memiliki cita-cita mengembalikan citra Indonesia
di mata internasional, untuk itu dia melakukan banyak kunjungan keluar negeri
selama satu tahun awal pemerintahannya sebagai bentuk implementasi dari tujuan
tersebut. Dalam setiap kunjungan luar negeri yang ekstensif selama masa
pemerintahannya, Abdurrahman Wahid secara konstan mengangkat isu-isu
domestik dalam pertemuannya dengan setiap kepala negara yang dikunjunginya.
Termasuk dalam hal ini adalah soal integritas teritorial Indonesia seperti dalam
kasus Aceh dan isu perbaikan ekonomi. Namun muncul dua skandal pada tahun
2000, yaitu skandal Buloggate dan Bruneigate. Pada bulan Mei, Badan Urusan
Logistik (BULOG) melaporkan bahwa $4 juta menghilang dari persediaan kas
Bulog. Tukang pijit pribadi Gus Dur mengklaim bahwa ia dikirim oleh Gus Dur
ke Bulog untuk mengambil uang. Meskipun uang berhasil dikembalikan, musuh
Gus Dur menuduhnya terlibat dalam skandal ini. Skandal ini disebut skandal
Buloggate. Pada waktu yang sama, Gus Dur juga dituduh menyimpan uang $2
juta untuk dirinya sendiri. Uang itu merupakan sumbangan dari Sultan Brunei
untuk membantu di Aceh. Namun, Gus Dur gagal mempertanggungjawabkan
dana tersebut. Skandal ini disebut skandal Bruneigate.
Gus Dur mulai putus asa dan meminta Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan
Keamanan (Menko Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyatakan
keadaan darurat. Yudhoyono menolak dan Gus Dur memberhentikannya dari
jabatannya beserta empat menteri lainnya dalam reshuffle kabinet pada tanggal 1
Juli 2001Akhirnya pada 20 Juli, Amien Rais menyatakan bahwa Sidang Istimewa
MPR akan dimajukan pada 23 Juli Gus Dur kemudian mengumumkan
pemberlakuan dekret yang berisi (1) pembubaran MPR/DPR, (2) mengembalikan
kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun,
dan (3) membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang
Istimewa MPR. Namun dekret tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23

H a l a m a n | 11

Juli, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan
Megawati Sukarnoputri.

Tumbuhnya pluralisme dan sikap toleransi yang tinggi antar pemeluk agama
merupakan salah satu keunggulan pemerintahan Gus Dur dengan di sah-kan nya
Konghucu sebagai agama yang resmi dan hari Imlek sebagai hari libur nasional.
Namun Gus Dur tidak mempunya banyak pendukung di akhir masa jabatan nya
sehingga

banyak

kebijakan

beliau

yang

tidak

dilaksanakan.

Sikap

kontroversialnya juga banyak memicu ketegangan antara Presiden dengan
MPR/DPR yang dimana Gus Dur selalu bersikap berseberangan dengan kedua
institusi itu. Sikap itulah yang tidak menciptakan kestabilan politik dalam negeri
dan menjadikan kekurangan dalam masa pemerintahannya.
 MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI (2001-2004)
Kabinet Gotong Royong adalah kabinet pemerintahan Presiden RI kelima
Megawati Sukarnoputri (2001-2004). Kabinet ini dilantik pada tahun 2001 dan
masa baktinya berakhir pada tahun 2004. Nama gotong-royong diambil Megawati
sebab pemerintahannya adalah hasil koalisi banyak partai. Megawati adalah
presiden kedua yang menjabat pada masa pemilu multipartai pasca tumbangnya
orde baru. Nama gotong royong juga dipilih megawati untuk menguatkan visi
misi utama pemerintahannya, yaitu rekonsiliasi nasional. Indonesia, saat
Megawati terpilih menjadi presiden sedang porak-poranda akibat beragam
konflik, seperti konflik komunal (ambon, poso, sampang) dan konflik politik
(pemakzulan Gus Dur oleh koalisi yang sebelumnya mendukungnya).

Gotong royong adalah kata yang dipilih untuk merekonsiliasi atau mempersatukan
bangsa Indonesia dalam semangat membangun kembali. Melalui Kabinet Gotong
Royong, Presiden Megawati Sukarnoputri telah menunjukkan manuver politik
yang piawai dan berhasil memberikan impresi yang positif pada berbagai lapisan
masyarakat. Saat itu tumbuh dan berkembang pendapat pada berbagai masyarakat

H a l a m a n | 12

termasuk pelaku ekonomi, kalangan birokrasi, pengamat politik, dan masyarakat
kampus bahwa Kabinet Gotong Royong yang dilantik pada hari Jum’at 10
Agustus yang lalu adalah kabinet yang cukup tangguh. Pandangan tersebut
didasarkan atas kenyataan bahwa 26 dari 32 jabatan menteri dan setingkat menteri
dijabat oleh para profesional yang menguasai bidang tugas masing-masing. Akan
tetapi seiring dengan berjalannya Kabinet Gotong Royong dalam menjalankan
pemerintahan, masyarakat sangat dikecewakan. Pasalnya, kinerja dari Kabinet
Gotong Royong tersebut dinilai lamban dalam mengatasi masalah yang terjadi di
negara kita saat itu. Wacana publik tentang efektifitas tim ekonomi Kabinet
Gotong Royong (KGR) dalam menghantarkan Indonesia untuk secepatnya keluar
dari krisis yang telah menggerogoti ekonomi dan kehidupan social-politik selama
lima tahun terakhir ini didominasi oleh pandangan bahwa anggota Kabinet
Gotong Royong bertindak sangat lamban dan tanpa koordinasi yang penuh.
Persepsi ini secara sadar banyak digaungkan oleh kalangan akademisi dan politisi
baik secara kolektif maupun secara perorangan yang pada gilirannya diterima
sebagai suatu realitas oleh masyarakat.

Megawati dilantik menjadi presiden republik indonesia pada tanggal 23 juli 2001.
pada masa pemerintahannya banyak persoalan yang harus dihadapi. Salah satu
masalah yang amat penting adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum.
Era kepemimpinan soeharto telah mewarisi utang luar negri (pemerintah dn
swasta) sebesar US$150,80 MILIAR. Kebijakan megawati dalam mengatasi
masalah ini adalah meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar
pada pertemuan paris club ke-3 tanggal 12 april 2002. pada tahun 2003,
pemerintah mengakolasikan pembayaran utang luar negri sebesar Rp116,3 triliun.
Melalui kebijakannya tersebut utang luar negri indonesia berkurang menjadi
US$134.66 miliar.

Megawati secara ekstensif melakukan kunjungan ke luar negeri untuk
memperoleh dukungan internasional. Megawati antara lain mengunjungi Rusia,
Jepang, Malaysia, New York untuk berpidato di depan Majelis Umum PBB,

H a l a m a n | 13

Rumania, Polandia, Hungaria, Bangladesh, Mongolia,Vietnam, Tunisia, Libya,
Cinadan juga Pakistan. Tetapi, Presiden Megawati menuai kritik dalam berbagai
kunjungannya tersebut, baik mengenai frekuensi ataupun substansi dari berbagai
lawatan tersebut. Diantara kontroversi tersebut adalah pembelian pesawat tempur
Sukhoi dan helikopter dari Rusia yang merupakan buah dari kunjungan Megawati
ke Moskow. Politik luar negeri Indonesia selama masa pemerintahan Megawati
juga dipengaruhi beragam peristiwa nasional maupun internasional. Peristiwa
serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat, pemboman di Bali
2002dan hotel JW Marriott di Jakarta tahun 2003, penyerangan ke Irak yang
dipimpin Amerika Serikat dan Ingris dan juga operasi militer di Aceh untuk
menghadapi GAM merupakan beberapa hal yang mewarnai dinamika internal dan
eksternal Indonesia. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa diplomasi
Indonesia kembali menjadi aktif pada masa pemerintahan Megawati. Dalam
pengertian bahwa pelaksanaan diplomasi di masa pemerintahan Megawati
kembali ditopang oleh struktur yang memadai dan substansi yang cukup. Bahkan
Departemen Luar Negeri mengalami restrukturisasi guna memperbaiki kinerjanya.
Restrukturisasi ini sangat tepat waktu mengingat perubahan global terjadi begitu
cepat, terutama setelah peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Perubahan cepat ini memaksa setiap negara untuk mampu beradaptasi dan
mengelola arus perubahan tersebut.

Salah satu keputusan megawati yang sangat penting pula adalah indonesia
mengakhiri kerjasamanya dengan IMF. dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan menekan nilai inflasi, presiden megawati menempuh langkah yang
sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi terhadap BUMN. Pemerintah
menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil menaikan
pertumbuhan ekonomi indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%.
Privatisasi adalah menjual perusahaan negara didalam periode krisis. Tujuannya
adalah melindungi perusahaan negara dari interversi kekuatan-kekuatan politik
dan melunasi pembayaran utang luar negri. Tetapi meskipun hal itu sudah
dilakukan kondisi perekonomian masih terus dalam ketidakpastian, terutama

H a l a m a n | 14

karena terkait dengan masalah keamanan, seperti dalam kejadian pemboman
beruntun sejak tahun 1998 sampai tahun 2002. Masalah pertumbuhan ekonomi,
investasi dan pengangguran adalah gambaran yang paling suram di bawah kabinet
gotong royong ini. Sentuhan kebijakan ekonomi tidak jelas sehingga memberikan
signal yang tidak jelas pula pada masyarakat dan kalangan investor di dalam
maupun di luar negeri. Signal tersebut menjadi lebih buruk lagi ketika pemerintah
sama sekali gagal menyediakan jasa publik yang paling mendasar, yakni
keamanan. Faktor keamanan juga menjadi ganjalan serius yang menghalangi
proses pemulihan ekonomi. Justru persoalannya sampai saat ini karena faktor
ekonomi dan faktor non ekonomi tidak saling mendukung. Tetapi di samping
semua itu Menguatnya nilai tukar rupiah sejalan dengan penurunan inflasi dan
tingkat suku bunga pada sektor riil serta pertumbuhan ekonomi pada tahun 2000
sebesar 4,86 % lebih tinggi dari prakiraan awal tahun oleh Bank Indonesia sebesar
3,0 % sampai dengan 4,0 %. Naiknya PDB per kapita atas dasar harga berlaku
pada tahun 2001 mencapai Rp. 7,2 juta menjadikan tolak ukur kelebihan masa
pemerintahan Megawati. Namun, Banyaknya aksi teror dan pengeboman yang
terjadi dimana-mana di tanah air yang secara otomatis membuat para calon
investor asing takut untuk berinvestasi. Terjualnya salah satu BUMN kepada
pihak asing akibat tidak mampunya membayar hutang dan banyaknya aset negara
yang di anggap menjadi korban untuk membayar utang negara menjadi
kelemahannya.
 MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (2004SEKARANG)
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden
pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M. Jusuf
Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004
dengan mengusung agenda “Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan
Demokratis”, mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara
pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik beliau

H a l a m a n | 15

menjadi Presiden.

Pada tanggal 20 Oktober 2009, Dr. H. Susilo Bambang

Yudhoyono kembali di lantik sebagai Presiden RI untuk periode 2009-2014,
setelah bersama pasangannya Prof. Dr. Boediono memenangkan Pemilihan
Umum Presiden pada 8 Juli 2009 dalam satu putaran langsung dengan
memperoleh 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo
Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto. Sebelum dipilih rakyat dalam
pemilihan presiden langsung, Presiden Yudhoyono melaksanakan banyak tugastugas pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta
Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan pada Kabinet Persatuan
Nasional di jaman Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau juga bertugas sebagai
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong-Royong di
masa Presiden Megawati Soekarnoputri.
Pada saat bertugas sebagai Menteri Koordinator inilah beliau dikenal luas di dunia
internasional karena memimpin upaya-upaya Indonesia memerangi terorisme.
Masa

Kepemimpinan

Susilo

Bambang

Yudhoyono

terdapat

kebijakan

kontroversial yaitu mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan
harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia.
Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan,
serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua,
yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT
tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai
masalah sosial. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan
perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji
memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian
Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan
para investor dengan kepala-kepala daerah. selama masa pemerintahan SBY,
perekonomian Indonesia memang berada pada masa keemasannya. Indikator yang
cukup menyita perhatian adalah inflasi.

H a l a m a n | 16

Sejak tahun 2005-2009, inflasi berhasil ditekan pada single digit. Dari 17,11%
pada tahun 2005 menjadi 6,96% pada tahun 2009. Tagline strategi pembangunan
ekonomi SBY yang berbunyi pro-poor, pro-job, dan pro growth (dan kemudian
ditambahkan dengan pro environment) benar-benar diwujudkan dengan turunnya
angka kemiskinan dari 36,1 juta pada tahun 2005, menjadi 31,02 juta orang pada
2010. Artinya, hampir sebanyak 6 juta orang telah lepas dari jerat kemiskinan
dalam kurun waktu 5 tahun. Ini tentu hanya imbas dari strategi SBY yang pro
growth yang mendorong pertumbuhan PDB.

Imbas dari pertumbuhan PDB yang berkelanjutan adalah peningkatan konsumsi
masyarakat yang memberikan efek pada peningkatan kapasitas produksi di sector
riil yang tentu saja banyak membuka lapangan kerja baru. Pada masa reformasi ini
perekonomian Indonesia ditandai dengan adanya krisis moneter yang berlanjut
menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda ke
arah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun
1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah diperhitungkan namun laju
inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir seluruh
sektor mengalami pertumbuhan negatif, hal ini berbeda dengan kondisi ekonomi
tahun 1999.
Namun sejak masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, perekonomian
Indonesia mulai membaik. Perekonomian Indonesia boleh dibilang tengah berada
pada masa keemasannya. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 semakin
membuktikan ketangguhan perekonomian Indonesia. Di saat negara-negara
superpower seperti Amerika Serikat dan Jepang berjatuhan, Indonesia justru
mampu mencetak pertumbuhan yang positif sebesar 4,5% pada tahun 2009. Dan
sekarang terkait kasus penyadapan yang dilakukan Australia terhadap beliau dan
beberapa menteri-nya, pemerintah mengeluarkan kebijakan luar negeri terkait isu
tersebut antara lain menghentikan sementara kerjasama militer dan arus
pertukaran informasi intelijen, dan me-review kembali kerjasama-kerjasama yang
sudah dilakukan. Tetapi langkah ini termasuk lamban karena kebijakan ini

H a l a m a n | 17

diterapkan sesudah masyarakat Indonesia banyak mengecam melalui media sosial,
dan mengkritik ketegasan dan kelambanan presiden SBY dalam mengambil
keputusan. Sikap lamban ini yang kerap menjadi kekurangan SBY dalam
pemerintahan nya, tetapi dibalik semua itu prestasi pemerintahan SBY patut di
apresiasi seperti proses perdamaian GAM dengan pemerintah Indonesia,
pemberantasan korupsi oleh KPK yang semakin hari semakin banyak menangkap
koruptor kelas kakap, terlaksan nya dengan baik event-event internasional seperti
KTT APEC 2013 yang baru saja diselenggarakan di Bali dan hal itu dapat
menjadikan nama Indonesia harum di mata dunia.

H a l a m a n | 18

DAFTAR PUSTAKA

Djelantik, Sukawarsini. Diplomasi antara Teori dan Praktik. Yogyakarta, Graha
Ilmu : 2008
Lampu Kuning buat Pemerintahan Megawati, Kompas, 21 Januari 2003.
Lesmana, Tjipta. Dari Soekarno sampai SBY-Intrik & Lobi Penguasa. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.
Soerapto, R. Hubungan Internasional : Sistem, Interaksi dan Perilaku, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1997, hlm 200-201.
http://forum.detik.com/showthread.php?t=57109
http://www.gatra.com/2003-07-08/artikel.php?id=29848
http://www.politikindonesia.com/readhead.php?id=352&jenis=plt,http://www.sua
ramerdeka.com/harian/0306/23/nas9.htm
https://www.causes.com/causes/294893-tokoh-kita-megawati-soekarnoputriprabowo-subianto/updates/181878-kinerja-ekonomi-presiden-megawatisoekarnoputri-lebih-baik
http://www.voaindonesia.com/content/ktt-apec-hasilkan-7-poinkesepakatan/1765090.html
http://www.apec2013ceosummit.com/
http://finance.detik.com/read/2013/08/26/101425/2340225/4/5/ini-6-jurusekonomi-dari-soekarno-hingga-sby-di-mata-chairul-tanjungf991104featured
http://debuh.com/berita-kuliner/plus-minus-masa-pemerintahan-gus-dur/21273/
http://www.gusdur.net/Opini/Detail/?id=168/hl=id/Gus_Dur_Manusia_Setengah_
Dewa