PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI KEPUTUSAN P (2)

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

Disusun Oleh : JOHNSON PARULIAN FEBRIYANTO NAIBORHU NIM : 142100286 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2014

HALAMAN JUDUL PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1)

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Disusun Oleh : JOHNSON PARULIAN FEBRIYANTO NAIBORHU 142100286 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

iii

MOTTO PENULIS

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya

itu akan ditambahkan kepadamu.” - Matius 6:33

“Jika kamu sukses dan berhasil dalam kehidupanmu maka yang

menikmatinya adalah dirimu sendiri” – Mamaku

“The only thing standing between you and your goal is the bullshit story

you keep telling yourself as to why you can’t achieve it.” – Jordan Belfort

“Siapa saja bisa berhasil di laut yang tenang, tetapi kemenangan atas

badailah yang mendapat kehormatan yang sesungguhnya.” – Schuller

“If you think about giving up, remember why you hold on so long.” –

Fernando Torres

“Hard work beats talent when talent fails to work hard.” – Kevin Durant

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Muafi, S.E.,M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang telah membantu kelancaran pelaksanaan akademik selama ini.

2. Ibu Lita Yulita Fitriani, S.E., M.Si., Akt Selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Sri Astuti, S.E., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing 2 yang juga telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Ibu Kusharyanti, S.E., M.Si., Akt. Selaku Dosen Penguji 1 yang telah membahas hasil penelitian saya dan memberikan saran guna kesempurnaan penelitian yang saya lakukan.

5. Ibu Dra. Sri Luna Murdianingrum, M.Si. Selaku Dosen Penguji 2 yang telah membahas hasil penelitian saya dan memberikan saran guna kesempurnaan penelitian yang saya lakukan.

6. Bapak Dr. Noto Pamungkas, M.Si. Selaku Dosen Wali yang telah banyak membimbing dan membantu pelaksanaan perkuliahan akademik selama ini.

7. Seluruh dosen pengajar, staff, serta karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan sebagai dasar penulis untuk dapat menyusun skripsi ini serta telah membantu dalam kegiatan perkuliahan selama ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan

Yogyakarta, 30 Juli 2014

Johnson P F. Naiborhu

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Terimakasih...

Tuhan Yesusku tercinta, taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Thankyou My Lord 

Orang Tuaku tercinta, Bapak Alm. Jonggok Maruli Naiborhu dan Mama Maritje Sonta Ria Siregar Sormin, Spd. yang telah memberikan dukungan baik moril maupun meteril, kepercayaan, kesabaran, pengorbanan, serta doa dan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan masa studinya. Anakmu sudah Sarjana loh pak..mak..

Opung Doli dan Opung Boru tercinta, Alm. Opung DomitianNaiborhu beserta Almh. Opung Boru Rumina Sitorus dan Alm. Opung Oloan Siregar Sormin beserta Almh. Opung Boru Hilderia Hutajulu, Halo opung, cucumu udah

sarjana.

Adek-adek aku tersayang dan tercinta, Agustian Tulus Mangatas Naiborhu, Spd. dan Henrico Junior Taruli Dame Naiborhu yang selalu memberikan semangat, dukungan dan perhatian serta motivasi untuk tidak menyerah dan terus maju. Kalian juga harus cepat jadi sarjana ya!! Goodspeed My

Brothers!!!

Bapak Ir. Agus Rihadi dan Ibu Yustina Aboy yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis selama penulis dapat

menyelesaikan masa kuliah.

vii

My Sweet Heart, Dessy Ariyany, S.E., yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Je

t'aime pour toujours et à jamais .

Pakde Prof. Dr. Mudiyono dan Bude Sri Runingsih serta Mbak Novi, Mbak Dewi dan Mbak Meta yang selalu memberi dukungan, nasehat serta kasih

sayang sampai penulis dapat menyelesaikan masa kuliah. Mas Wuri Handoko, S.H,.M.kn yang selalu memberi dukungan, nasihat serta

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan masa kuliah.

Om Tomi beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan dan nasihat

kepada penulis.

Haris Anugrah Febiyanto, S.E. yang telah meluangkan waktu dan membantu dalam penyusunan skiripsi ini. Thank you Bro..

Teman-teman Alumni Vidatra angkatan 2009 regional Jogja Cakra (Jojo), Rifqi, Reza, Rangga (Potan), Adit, Dondy, Shidiq, Jihad (Didin),

Adlan, Rea, Lita, Iphy, Vicky, Inggrid, Chandra, Vita, Shenie, Sigit, dan yang penulis lupa siapa lagi yang kuliah di jogja.

Teman-teman kelas EA-H Angkatan 2010 Dessy, Vivin, Aryo, Fida, Angga, Whylda, Faldi, Eddo, Acit, Aga, Wulan, Reza

Akbar, Reza Tua, Yonfadli, Jefri, Sanjaya, Adi, Desta, Raden, Frans, Karis, Candra, Dede, Natalia, Widya, Putri, Bindy, Dian, Nita, Devry, Rezka, Rony, Lia, Lukman, Rendy, Bia, Bunda Dwi, Anis, Belinda, Sonita.

Teman-temanku KKN 55 Mandiri Sleman (MS) 23 My Lovely Dessy Ariyany, S.E., Hapsari Citra Karina, S.E., Rr Istikhanah,

S.E., Purni Hastuti, S.E., Rony Arief, S.E., Tito Santana Nasution, S.T. ( Presiden tertunda), Ahden Syuhada, S.T., Andri Sutanto, S.T., Lito Elky M, S.T., Tatang Supriyatna, S.T., dan Wakil Ketua Budi Maulana, S.T.

viii

Teman-teman Kost Flamboyan

Mas Wuri Handoko, S.H,.M.kn., Mas Muhammad Dhani R, S.H,.M.kn., Fauzan Sandy, S.komp dan Mas Brigadir Hariyanta, A.md, Mas Dias, S.sn, Terimakasih atas dukungan dan nasehat selama berteman dengan penulis.

Keluarga Pakde Klik Sumardi dan Bude Rochkimti yang di Brosot, terimakasih untuk dukungan dan kasih sayang yang diberikan kepada

penulis.

Bapak Suratno dan Ibu Tarni beserta Anin dan Rafif (Tole) yang telah menjadi keluarga kecil saya di selama menempuh pendidikan di Yogyakarta.

Bapak Pri dan Ibu Sri beserta Mas Agus, Mas Agung, dan Mbak Rita yang kadang-kadang mengijinkan penulis makan tanpa bayar 

Semua teman-teman angkatan 2010 jurusan akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan dukungannya. Tuhan memberkati kalian semua, God bless Indonesia!!

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis dalam

menyelesaikan masa kuliah.

Yogyakarta, 29 Juni 2014

Johnson Parulian F.Naiborhu

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Johnson Parulian Febriyanto Naiborhu No. Mhs

Judul Skripsi : Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul di atas adalah benar-benar asli karya tulis saya dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam skripsi ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ini dikemudian hari dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Yogyakarta,............................ Yang Memberikan Pernyataan,

(Johnson Parulian F. Naiborhu)

THE EFFECT OF INVESTMENT DESICIONS, FINANCING DECISIONS, DIVIDEND POLICY AND INTELECTUAL CAPITAL TO FIRM VALUE

Authors: JOHNSON PARULIAN FEBRIYANTO NAIBORHU ABSTRACT

The objective of this research is to test the effect of investment decisions, financing decisions, dividend policy, and intellectual capital to firm value at manufacturing business in Indonesian Stock Exchange.

The population in research is all manufacturing business which listed in Indonesian Stock Exchange, at a period time of 2010 to 2012, amounting 153 company. Sample choice by using purposive sampling method amount to 27 company. Technique test of data is by using multiple linear regression analysis test tools, preceded by a test consisting of the assumption of clasical test for normalitas test, multicollinearity test, heteroskedastisitas test, and autocorelation test. Hypothesis is tested by the using t test.

The results show that, investment decisions and financing decisions affect the firm value. dividend policy and intellectual capital is have not an affect to firm value.

Keywords: investment decisions, financing decisions, dividend policy, intellectual capital, the firm value

xi

5.3. Saran ..................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian........................................................43

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Hasil output SPSS Lampiran 2: Hasil output Microsoft Excel

xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian

Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi perekonomian yang baik dapat menyebabkan timbulnya persaingan di dunia bisnis. Setiap perusahaan akan berusaha menghasilkan laba yang maksimum dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan dapat tercermin dari peningkatan kemakmuran pemegang saham. Untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan maka manajer diharapkan dapat mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien.

Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan atau pemegang saham akan makmur jika kekayaannya meningkat. Meningkatnya kekayaan dapat dilihat dari semakin meningkatnya harga saham yang berarti juga nilai perusahaan meningkat.

Nilai perusahaan yang optimal dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama & French, 1998). Seperti pendapat Hasnawati (2005b), manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan Nilai perusahaan yang optimal dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama & French, 1998). Seperti pendapat Hasnawati (2005b), manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan

Keputusan dalam investasi akan menentukan bentuk dan sumber dana untuk pembiayaannya. Menurut Hasnawati (2005a), masalah yang harus dijawab dalam keputusan pendanaan yang dihubungkan dengan sumber dana adalah apakah sumber dana internal atau eksternal, besarnya hutang dan modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan modal yang akan digunakan, mengingat struktur pembiayaan akan menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan required return yang diinginkan. Bagi pihak kreditur nilai perusahaan berkaitan dengan likuiditas perusahaan, yaitu perusahaan dinilai mampu atau tidaknya mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditur. Apabila nilai perusahaan tersirat tidak baik maka investor akan menilai perusahaan dengan nilai rendah.

Suatu perusahaan mengharapkan pertumbuhan secara terus-menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus memberikan kesejahteraan kepada para pemegang saham, sedangkan para investor mengharapkan kesejahteraan tersebut melalui pengembalian dalam bentuk dividen maupun capital gain, sehingga pentingnya kebijakan dividen untuk memenuhi harapan Suatu perusahaan mengharapkan pertumbuhan secara terus-menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus memberikan kesejahteraan kepada para pemegang saham, sedangkan para investor mengharapkan kesejahteraan tersebut melalui pengembalian dalam bentuk dividen maupun capital gain, sehingga pentingnya kebijakan dividen untuk memenuhi harapan

Dalam upaya menghadapi persaingan yang ketat, permodalan tidak hanya berfokus pada modal berwujud, tapi juga berfokus pada modal intelektual yang menjadi karakteristik perusahaan berbasis ilmu pengetahuan (Ekowati, 2012). Para pelaku bisnis mulai menyadari kemampuan bersaing tidak hanya terletak pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya organisasi yang dimilikinya. Agnes (2008) menyatakan bahwa organisasi bisnis semakin menitikberatkan pentingnya aset pengetahuan sebagai salah satu bentuk dari aktiva tidak berwujud.

Menurut Guthrie dan Petty (2000) dalam Febiyanto (2014) salah satu pendekatan yang digunakan untuk menilai dan mengukur aset pengetahuan adalah modal intelektual. Kegunaan modal intelektual sebagai salah satu instrumen untuk menentukan nilai perusahaan telah menarik perhatian akademisi dan praktisi (Edvinsson dan Malone, 1997; Sveiby, 2001). Fenomena ini menuntut mereka untuk mencari informasi yang lebih rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan modal intelektual. Mulai dari cara pengidentifikasian, pengukuran sampai dengan pengungkapan modal intelektual dalam laporan keuangan perusahaan. Modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam Menurut Guthrie dan Petty (2000) dalam Febiyanto (2014) salah satu pendekatan yang digunakan untuk menilai dan mengukur aset pengetahuan adalah modal intelektual. Kegunaan modal intelektual sebagai salah satu instrumen untuk menentukan nilai perusahaan telah menarik perhatian akademisi dan praktisi (Edvinsson dan Malone, 1997; Sveiby, 2001). Fenomena ini menuntut mereka untuk mencari informasi yang lebih rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan modal intelektual. Mulai dari cara pengidentifikasian, pengukuran sampai dengan pengungkapan modal intelektual dalam laporan keuangan perusahaan. Modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam

Hal ini menimbulkan tantangan bagi para akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengungkapkannya dalam laporan keuangan. Menurut Pulic (1998) tujuan utama dari ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added, sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat tentang physical capital dan intellectual potential. Pengelolaan modal intelektual yang baik diharapkan akan mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Belkaoui (2003) dan Firrer dan Williams (2003) menyatakan praktik akuntansi konservatisme menekankan bahwa investasi perusahaan dalam modal intelektual yang disajikan dalam laporan keuangan dihasilkan dari peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku. Jika pasarnya effisien, maka semakin tinggi modal intelektual perusahaan maka semakin tinggi pulai nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan investor akan memberikan nilai yang tinggi pada perusahaan yang memiliki modal intelektual yang lebih besar (Yuniasih et al.,2010).

Penelitian tentang keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan modal intelektual yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan sudah banyak dilakukan di Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Taswan (2003) dan Marpaung (2004) membuktikan bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Gultom dan Syarif (2005) yang membuktikan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Sofyaningsih (2011) Penelitian tentang keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan modal intelektual yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan sudah banyak dilakukan di Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Taswan (2003) dan Marpaung (2004) membuktikan bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Gultom dan Syarif (2005) yang membuktikan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Sofyaningsih (2011)

Wijaya, Bandi dan Wibawa (2010) menemukan bukti bahwa secara empiris keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen berpengaruh

secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Utama (2011) membuktikan bahwa

keputusan investasi berpengaruh secara positif dan keputusan pendanaan berpengaruh secara negatif terhadap nilai perusahaan.

Widarjo (2011) membuktikan bahwa modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Uniariny (2012) yang membuktikan bahwa modal intelektual berpengaruh signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan. Febiyanto (2014) membuktikan bahwa modal intelektual tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN”.

”PENGARUH

KEPUTUSAN

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah modal intelektual berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang :

1. Pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti diharapkan penelitian ini merupakan pelatihan intelektual yang dapat menambah pemahaman mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan modal intelektual terhadap nilai perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya dan akademisi penelitian ini diharapkan akan melengkapi temua-temuan empiris yang telah ada di bidang akuntansi untuk kemajuan dan pengembangan ilmiah di masa yang akan datang.

3. Bagi manajemen, penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi terutama manajer keuangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan pengambilan keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan modal intelektual yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

4. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan keputusan investasi.

5. Bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengaplikasikan variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen di masa yang akan datang.

1.5 Batasan Penelitian

Mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan yang ada dalam nilai perusahaan, maka penulis akan memberikan batasan masalah dengan maksud agar tujuan dari pembahasan dapat lebih terarah pada sasarannya. Adapun masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini hanya terbatas mengenai masalah faktor-faktor yang diduga mempengaruhi nilai perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain: keputusan investasi yang dihitung melalui proksi Price Earning Ratio, keputusan pendanaan yang Mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan yang ada dalam nilai perusahaan, maka penulis akan memberikan batasan masalah dengan maksud agar tujuan dari pembahasan dapat lebih terarah pada sasarannya. Adapun masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini hanya terbatas mengenai masalah faktor-faktor yang diduga mempengaruhi nilai perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain: keputusan investasi yang dihitung melalui proksi Price Earning Ratio, keputusan pendanaan yang

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi ini. Skripsi ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang menjelaskan pentingnya masalah yang diteliti. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian. Tujuan penelitian adalah tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Manfaat penelitian merupakan hasil penelitian yang diharapkan baik dari aspek praktis maupun teoritis. Batasan penelitian berisi batasan ruang lingkup penelitian. Pada bagian terakhir bab ini yaitu sistem penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tinjauan teori,yang berisi uraian teori yang mendasari penelitian. Penelitian terdahulu menyajikan penelitian-penelitian sebelumnya. Kerangka konseptual adalah sintesis dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka.

BAB III Metode Penelitian

Dalam bab ini akan menguraikan variabel penelitian. Populasi dan sampel menjelaskan populasi dan sampel penelitian. Variabel penelitian menjelaskan klasifikasi dan definisi operasional variabel. Prosedur pengambilan data mengemukakan jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian. Metode analisis data mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bagian ini menjelaskan tentang deskripsi data penelitian yang berisi data penelitian dan statistik deskriptif. Analisis dan hasil penelitian memuat hasil penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan interpretasi untuk memaknai implikasi penelitian.

BAB V Penutup

Merupakan bab terakhir dalam skripsi ini yang berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran dari pembahasan. Keterbatasan menyampaikan kelemahan dari penelitian yang dilakukan. Saran merupakan anjuran yang diharapkan dapat bergun a bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Definisi Laporan Keuangan

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah mensahkan PSAK 1 (Revisi 2009) tentang penyajian laporan keuangan pada tanggal 15 Desember 2009 yang merupakan revisi dari PSAK 1 tahun 1998. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1 (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

2.1.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan memiliki kualitas yang baik dan berguna bagi pemakai disebut dengan sifat atau karakteristik kualitatif. Karakteristik kualitatif keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia melalui PSAK No 1 per 1 Juni 2012 adalah:

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Dalam hal ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

3. Materialitas

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Dalam beberapa kasus, hakikat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya. Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas bergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat, sehingga materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.

4. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,

5. Penyajian Jujur

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

6. Substansi Mengungguli Bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.

7. Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pengguna dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

8. Pertimbangan Sehat

Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntutan Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntutan

9. Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.

10. Dapat dibandingkan

Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, serta perusahaan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antara periode yang sama, dan untuk perusahaan yang berbeda.

2.1.3 Komponen Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang disahkan pada tanggal 15 Desember 2009 dan mulai yang efektif berlaku untuk periode tahun buku yang Menurut PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang disahkan pada tanggal 15 Desember 2009 dan mulai yang efektif berlaku untuk periode tahun buku yang

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode, adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.

2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode. Laporan Laba Rugi Komprehensif ini sebenarnya terdiri dari informasi laba rugi yang biasa di laporkan dalam Laporan Laba Rugi menurut PSAK No. 1 yang lama, ditambah dengan informasi pendapatan komprehensif lain. Pendapatan komprehensif artinya seluruh perubahan ekuitas pemilik perusahaan di luar dari transaksi kontribusi atau distribusi dari dan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik perusahaan.

3. Laporan perubahan ekuitas selama periode, adalah laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas selama satu periode, mungkin satu bulan atau satu tahun.

4. Laporan arus kas selama periode, adalah laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas di masa mendatang.

5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan

6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

2.1.4 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan sebagai alat pengambilan keputusan serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. The Financial Accounting Standart Board (FASB) juga mengemukakan tujuan laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan menurut FASB antara lain:

1. Membantu para pemakai laporan keuangan yang kekuasaannya terbatas untuk mendapatkan informasi yang bertumpu pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi mereka mengenai aktivitas ekonomi sebuah perusahaan.

2. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk peramalan, perbandingan dan penilaian aliran kas yang potensial ditinjau dari segi jumlah, waktu, serta ketidakpastian yang bersangkutan.

3. Menyediakan informasi kepada para pemakai untuk peramalan, perbandingan dan penilaian kemampuan perusahaan menciptakan penghasilan.

4. Melaporkan aktivitas keuangan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan dan dijelaskan bagi peranan perusahaan dalam lingkungan sosialnya.

5. Tujuan laporan keuangan bagi organisasi pemerintahan dan organisasi yang tidak mencari keuntungan adalah menyediakan informasi yang berguna untuk penilaian efektivitas pengelolaan sumber dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2.1.5 Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran serta kegagalan perusahaan terutama yang menyangkut bidang finansial. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SAFC) No. 2, tujuan dan manfaat laporan keuangan adalah:

1. Pelaporan keuangan harus menyajikan infomasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor dan pengguna lainnya yang potensial dalam membuat keputusan lain yang sejenis secara rasional.

2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor dan pengguna lainnya yang potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang, yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.

3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan.

4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode.

2.1.6 Pengguna Laporan Keuangan

Menurut Belkaoui dalam Wirawan (2002), pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan adalah :

1. Pemegang Saham

Pemegang saham sangat berkepentingan dalam hubungannya dengan laporan keuangan perusahaan. Dalam hal ini penilaian terhadap kinerja manajemen, investor berpegang salah satunya kepada laporan akuntansi karena disitulah terlihat apakah manajemen mempunyai kinerja yang baik atau tidak baik.

2. Investor

Penanaman modal oleh investor termasuk berisiko, sehingga mereka membutuhkan informasi untuk membantu dalam mengambil keputusan dan menilai kemampuan perusahaan dalam membayarkan deviden.

3. Kreditor

Kreditor tertarik akan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan terhadap informasi keuangan mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau tergantung pada perusahaan.

5. Pemasok dan kreditor

Dalam menjalin hubungannya antar pemasok, kreditor dan perusahaan, laporan keuangan banyak memainkan peranannya. Informasi tentang likuidasi, solvabilitas, profitabilitas sangat berperan dalam proses kredit dan perbankan.

6. Pemerintah

Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan dalam kaitannya menentukan besarnya pajak yang akan perusahaan bayarkan. Dasar perhitungan pajak adalah dari laporan keuangan perusahaan.

7. Karyawan

Karyawan berkepentingan untuk mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan dalam kaitannya keinginan karyawan untuk memajukan perusahaannya dan selalu menghasilkan laba maupun keuntungan. Diharapkan dengan berkembangnya semangat karyawan akan memotivasi karyawan dengan intensif yang didasarkan dalam laporan keuangan perusahaan, dengan semakin besarnya laba yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pula intensif yang dapat diterima oleh karyawan, begitu juga sebaliknya.

8. Pengguna Lain

Pengguna lain yang dimaksud yaiu Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, Lembaga Internal dan sebagainya. Lembaga Swadaya Masyarakat antara lain berkepentingan terhadap seberapa besar perhatian perusahaan terhadap penanganan limbah, pendidikan karyawan dan bidang sosial.

2.1.7 Keputusan Investasi

Perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva riil dengan pilihan investasi di masa yang akan datang (Myers dalam Smith dan Watts yang dikutip dari Setiarini, 2006). Pertumbuhan perusahaan adalah faktor yang diharapkan oleh investor sehingga perusahaan tersebut dapat memberikan imbal hasil yang diharapkan. Pertumbuhan perusahaan yang selalu meningkat dan bertambahnya nilai aset diharapkan dapat mendorong ekspektasi bagi investor karena kesempatan investasi dengan keuntungan yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006) nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.

Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi (Fama, 1978). Myers (1977) memperkenalkan Investment Opportunity Set (IOS) pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif. IOS memberikan petunjuk yang lebih luas dengan nilai perusahaan tergantung pada Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi (Fama, 1978). Myers (1977) memperkenalkan Investment Opportunity Set (IOS) pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif. IOS memberikan petunjuk yang lebih luas dengan nilai perusahaan tergantung pada

Teori-teori yang melatarbelakangi keputusan investasi, antara lain:

1. Signalling Theory

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Spense di dalam artikelnya tahun 1973. Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006).

Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada investor maupun kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang. Pengeluaran investasi yang dilakukan oleh manajer pastinya telah memperhitungkan return yang akan diterima dan hal tersebut sudah pasti akan memilih pilihan yang paling menguntungkan perusahaan.

2. Fisherian’s Theory

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh penyandang nama teori tersebut yaitu Irving Fisher, yang merupakan ekonom neoklasik berkebangsaan Amerika. Teori tersebut menyatakan bahwa dengan adanya asimetri informasi antara investor dengan manajemen maka investor sebagai pihak luar tidak dapat melihat perilaku manajemen dalam membuat keputusan investasi sehingga akan melakukan investigasi perilaku manajer melalui sisi lain.

Keputusan investasi melalui divestment berpengaruh terhadap nilai perusahaan di Afrika Selatan (Wright dan Ferris, 1997). Hasnawati (2005b) menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sebesar 12,25%, sedangkan sisanya sebesar 87,75% dipengaruhi oleh faktor lain seperti keputusan pendanaan, kebijakan dividen, faktor eksternal perusahaan (tingkat inflasi, kurs mata uang, pertumbuhan ekonomi, politik, psychology pasar dan lain-lain). Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2.1.8 Keputusan Pendanaan

Menurut Brigham dan Houston (2001), peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah. Hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan Pecking Order Theory. Pandangan kedua dikemukakan oleh Modigliani dan Miller (1958) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Masulis (1980) melakukan penelitian dalam kaitannya dengan relevansi keputusan pendanaan, menemukan bahwa terdapat kenaikan abnormal returns sehari sebelum dan sesudah pengumuman peningkatan proporsi hutang, sebaliknya terdapat penurunan abnormal returns pada saat perusahaan mengumumkan Menurut Brigham dan Houston (2001), peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah. Hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan Pecking Order Theory. Pandangan kedua dikemukakan oleh Modigliani dan Miller (1958) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Masulis (1980) melakukan penelitian dalam kaitannya dengan relevansi keputusan pendanaan, menemukan bahwa terdapat kenaikan abnormal returns sehari sebelum dan sesudah pengumuman peningkatan proporsi hutang, sebaliknya terdapat penurunan abnormal returns pada saat perusahaan mengumumkan

Menurut Van Horn (1997) keputusan pendanaan merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap, dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya, sehingga keuntungan pemegang saham bertambah. Masalah penarikan dana (raising of fund) dianggap menarik karena setiap dana yang digunakan pasti mempunyai biaya yang sering disebut dengan biaya dana (cost of fund). Mulyadi (2006) mengatakan bahwa jika menggunakan dana yang berasal dari hutang, jelas dana itu mempunyai biaya, minimal sebesar tingkat bunga, tetapi jika menggunakan modal sendiri (equity capital), maka masih harus mempertimbangkan oppurtunity cost bagi modal sendiri yang dimaksud.

Pengaturan antara perpaduan sumber modal mana yang akan diambil, maka diperlukan suatu pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan. Oleh sebab itu, kebijakan pendanaan merupakan suatu kebijakan yang membahas mengenai sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu investasi yang menyangkut kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai sumber dana. Mulyadi (2006) berpendapat bahwa keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi berbagai sumber dana yang pada dasarnya akan dibagi menjadi dua, salah satunya adalah pendanaan eksternal yang akan mengarah pada pengambilan keputusan mengenai struktur modal, yakni menentukan proporsi Pengaturan antara perpaduan sumber modal mana yang akan diambil, maka diperlukan suatu pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan. Oleh sebab itu, kebijakan pendanaan merupakan suatu kebijakan yang membahas mengenai sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu investasi yang menyangkut kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai sumber dana. Mulyadi (2006) berpendapat bahwa keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi berbagai sumber dana yang pada dasarnya akan dibagi menjadi dua, salah satunya adalah pendanaan eksternal yang akan mengarah pada pengambilan keputusan mengenai struktur modal, yakni menentukan proporsi

Dalam memilih sumber pendanaan, apakah bersumber dari dalam atau dari luar perusahaan, Pecking Order Theory menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan dimana para manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba ditahan. Hutang dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir (Ramlall, 2009). Teori ini didasarkan pada argumentasi bahwa penggunaan laba ditahan lebih murah dibandingkan sumber dana eksternal. Penggunaan sumber dana eksternal melalui hutang hanya akan digunakan jika kebutuhan investasi lebih tinggi dari sumber dana internal.

Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu yaitu dimulai dari penerbitan obligasi kemudian diikuti oleh sekuritas berkarakter opsi (obligasi konversi), baru akhirnya penerbitan saham baru apabila masih belum mencukupi.

Fama dan French (1998) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari leverage memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Hasnawati (2005a) menemukan bahwa keputusan pendanaan mempengaruhi nilai perusahaan secara positif sebesar 16%. Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2.1.9 Kebijakan Dividen

Menurut Hanafi (2004), dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Nilai dan waktu pembayaran dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan nilai yang dibagikan dapat berkisar antara 0 hingga sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu. Rusdin (2006) dalam Ernawati (2007) menyatakan dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam RUPS.

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang (Sartono, 2001). Dividen dapat dibagikan dalam bentuk tunai (cash dividend), aktiva yang lain (property dividend), surat hutang (notes dividend), ataupun saham (stock dividend). Kebijakan dividen didasarkan pada pertimbangan kepentingan pemegang saham dan juga kepentingan perusahaan.

Menurut Kolb (1983) dalam Nur Hidayati (2006), kebijakan dividen penting karena dua alasan, yaitu:

1. Pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham.

2. Pendapatan yang ditahan (retained earning) biasanya merupakan sumber tambahan modal sendiri yang terbesar dan terpenting untuk pertumbuhan perusahaan.

Kedua alasan tersebut membuat kebijakan dividen harus diputuskan secara hati-hati dan teliti agar kedua alasan tersebut dapat terpenuhi secara optimal. Menurut beberapa referensi, seperti Brigham dan Houston (2001) dan Keown et al. (2000) ada tiga pandangan teori yang biasa digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dividen. Ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dividend Irrelevance Theory

Pendukung utama teori ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka berpendapat bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung hanya pada kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aset perusahaan, bukan pada bagaimana laba tersebut akan dibagi menjadi dividen dan saldo laba ditahan.

2. A Bird in the Hand Theory

Teori ini dicetuskan oleh Myron Gordon dan John Lintner yang berpendapat bahwa pembagian dividen berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan. Teori ini mengacu pada konsep time value of money dimana dividen saat ini seharusnya memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding capital gain di masa depan.

3. Tax Preference Theory

Teori ini menyebutkan bahwa sebenarnya pembagian dividen merugikan investor. Hal ini dikarenakan adanya pajak yang harus dibayar ketika dividen dibagikan. Lain halnya dengan capital gain yang tidak perlu membayar pajak sampai saham terjual. Sesuai dengan konsep time value of money maka pembayaran pajak pada masa yang akan datang lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembayaran pajak pada saat ini dengan jumlah yang sama.

Kebijakan dividen yang umum dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah dividen tunai. Menurut Sutrisno (2009), ada beberapa bentuk kebijakan pemberian dividen secara tunai. Bentuk kebijakan pemberian dividen tersebut adalah:

1. Kebijakan pemberian dividen stabil