PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM N

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM NEGERI ATAS
TRANSAKSI E-COMMERCE DALAM KAITANNYA DENGAN
IMPLEMENTASI GENERAL AGREEMENT ON TRADE OF SERVICES
(GATS) , GENERAL AGREEMENT ON TARIFF AND TRADE (GATT)
DAN UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN

Donny Suhana Somawidjaya

LATAR BELAKANG
What 's new in 2016 ?

E-COMMERCE

Merubah Pola Perdagangan Konvensional:
• Direct Selling  produsen-konsumen
• Tidak memerlukan kehadiran dan dokumen fisik
• Penetrasi pasar lebih besar
• Biaya murah (memotong ongkos-ongkos), harga
kompetitif,keuntungan maksimal


E-COMMERCE

Dimensi Nasional

Kegiatan E-Commerce dilakukan
hanya dalam wilayah suatu
negara

Dimensi Internasional

Kegiatan E-Commerce
dilakukan lintas batas
wilayah suatu negara

DAYA TARIK E-COMMERCE
terg
ant
ung

Manfaat bagi para pihak


Produsen :





Perluasan pasar
Beban biaya rendah
Keuntungan maksimal
Menghemat waktu & Praktis

Trader/pedagang/distributor :





Perluasan pasar
Beban biaya rendah (no gudang)

Keuntungan maksimal
Menghemat waktu & Praktis

Konsumen :





Harga murah
Banyak pilihan
Menghemat
waktu
Kapan saja,
dimana saja

Pertumbuhan E-COMMERCE
Dunia

Sumber : Ecommerce Foundation


Pertumbuhan E-Commerce
Dunia

Pertumbuhan E-Commerce
Nasional

Sumber : APJII 2014

APA KAITANNYA GATS/GATT
TERHADAP E-COMMERCE
???

Keterkaitan GATS & GATT
terhadap E-COMMERCE I
GATS : JASA

Article I
Scope and Definition


1. This Agreement applies to measures by Members affecting trade in
services.
2. For the purposes of this Agreement, trade in services is defined as the
supply of a service:
a) from the territory of one Member into the territory of any other
Member;
b) in the territory of one Member to the service consumer of any
other Member;
c) by a service supplier of one Member, through commercial
presence in the territory of any other Member;
d) by a service supplier of one Member, through presence of natural
persons of a Member in the territory of any other Member.

Keterkaitan GATS & GATT
terhadap E-COMMERCE I
GATT : BARANG

Preamble GATT 1947 (Adopted by GATT 1994):
“….Recognizing that their relations in the field
of trade and economic endeavour should be

conducted with a view to raising standards of
living, ensuring full employment and a large
and steadily growing volume of real income
and effective demand, developing the full use
of the resources of the world and expanding
the production and exchange of goods”

Keterkaitan GATS & GATT
terhadap E-COMMERCE I

GATS & GATT

E-COMMERCE
E-Commerce juga masuk dalam pengaturan GATS dan GATT terutama dalam
mengedepankan prinsip non diskriminasi

Keterkaitan GATS & GATT
terhadap E-COMMERCE II
WTO
GATS :

JASA

GATT :
Barang

PRINSIP NON DISKRIMINASI
Tidak ada Hambatan perdagangan berupa kebijakan yang
memperlakuan berbeda/tidak sama diantara negara anggota dalam
perdagangan barang/jasa yang dapat menyebabkan barang/jasa
suatu negara tidak dapat masuk atau diperlakukan berbeda

Prinsip Non Diskriminasi

KEBIJAKAN / ATURAN APAPUN TERMASUK ATURAN
YANG TERKAIT E-COMMERCE

LAJU PERTUMBUHAN
E-COMMERCE

Faktor :

1. Teknis :
1. Peningkatan layanan internet
2. Pertumbuhan alat teknologi informasi : smartphone, laptop
2. Hukum
1. Aturan perdagangan internasional : WTOGATT/GATS
2. Aturan nasional/domestik

Protected & Support by GATS/GATT

invasion

Rapid
Growth

E-COMMERCE INDONESIA TUMBUH

???

Permasalahan
E-COMMERCE INTERNASIONAL

terkait perlindungan terhadap
konsumen nasional






Pihak yang bertanggung jawab atas kerugian
Hukum apa yang berlaku
Forum mana yang berlaku
Bagaimana mengajukan tuntutan
Lembaga mana yang menaungilaporan

Dasar ganti rugi

Dalam kaitannya dengan WTO
• Apakah suatu kebijakan perlindungan konsumen melanggar prinsip non diskriminasi
 RUU UUPK yang mengadopsi E-Commerce








Pihak yang bertanggung jawab atas kerugian
Hukum apa yang berlaku
Forum mana yang berlaku
Bagaimana mengajukan tuntutan
Lembaga mana yang menaungilaporan

Dasar ganti rugi

Dalam kaitannya dengan WTO
• Apakah suatu kebijakan perlindungan konsumen melanggar prinsip non diskriminasi
 RUU UUPK yang mengadopsi E-Commerce

Harus dapat diakomodir oleh UUPK


PERLINDUNGAN KONSUMEN
TERKAIT E-COMMERCE INTERNASIONAL
DI INDONESIA

UUPK
UUITE
• SEJAUH APA KEDUA UU TERSEBUT DAPAT MELINDUNGI KONSUMEN NASIONAL
• Efektifkah??

UUPK
• Terdiri dari 15 BAB
• 65 Pasal
• Sanksi Pidana (5/2 –ps 62) & Sanksi Administratif (ps.60)

Pelaku Usaha, Konsumen,
perbuatan terkait perdagangan barang/jasa

YURISDIKSI UUPK
E-Commerce

Dimensi Nasional

Dimensi Internasional
UUPK ?

Pasal 1 tentang definisi Pelaku usaha
“pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan
usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan
badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai
bidang ekonomi”

UUPK HANYA BERDIMENSI NASIONAL

PERLINDUNGAN KONSUMEN
UUPK
I. Bagaimana dengan perlindungan konsumen terkait dengan
E-Commerce internasional??? : ketika membeli barang dari
alibaba.com, ebay.com, amazom.com dsb , jasa medis
internasional, arsitek, konsultan hukum.

II. Bagaimana dengan perlindungan konsumen terkait
dengan
E-Commerce inasional??? : ketika membeli
barang dari lazada.co.id, mataharimall.co.id, blibli.com,
tokopedia dsb , jasa medis nasional , arsitek, konsultan
hukum

menggerutu

aman

UUITE
• Terdiri dari XIII BAB
• 53 pasal
• Sanksi pidana
Bagaimana pengaturan E-Commerce dalam UUITE yang terkait perlindungan
konsumen?

UUITE hanya dapat menjelaskan hubungan hukum yang sah
antara pelaku usaha dan konsumen terkait digital
dokumen/kontrak, digital signature.

KESIMPULAN
E-COMMERCE INTERNASIONAL

Konsumen Nasional

TDK TERLINDUNGI

SARAN

• Merancang kembali UUPK yang mengadopsi E-Commerce
• Di forum internasional WTO, ASEAN atau FTA lainnya mengajukan usulan
terkait
Pola perdagangan E-Commerce guna kepentingan perlindungan konsumen :
• Misalnya bagaimana suatu negara anggota sepakat mengakseptasi
penyelesaian sengketa terkait tata urutan hukum mana yang berlaku
• Forum mana yang berlaku
• Bagaimana ganti ruginya
• Disepakati, setiap negara berhak membentuk lembaga verifikasi
pelaku usaha yang menggunakan E-Commerce jelas siapa yang
bertanggung jawab.

Lembaga Verifikasi pelaku usaha
Berbasis E-COMMERCE
Lokal ECommerce
• Syarat-sayarat
• PNBP periodik
Pelaku usaha
asing berbasis ECommerce

Lembaga
Verifikasi
Online

Situs dapat
diakses
Konsumen

• Syarat-sayarat
• PNBP periodik

Situs di
blok
Tidak memenuhi syarat
Border

RUU PERDAGANGAN
RUU UUPK
Apakah melanggar prinsip non diskriminasi ? Ketika di blok

TIDAK- alasan utama perlindungan konsumen merupakan HAK
Resolusi PBB no 39 /248 tahun 1985 tentang guidline for consumer protection
& alasan HAM lainnya

JUSTIFIKASI LEMBAGA
1. PERLINDUNGAN KONSUMEN lembaga tersebut
bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi agar
dapat menentukan/memastikan pihak yang
bertanggung jawab adalah nyata yang dapat
dimintakan pertanggung jawaban
2. Antisipasi kehilangan potensi devisaWTO,
FTA,perjanjian dagang lainnya yang menghendaki
tarif 0% secara progresif , dengan adanya lembaga
tersebut tarif dikonversi menjadi PNBP periodik
dengan justifikasi perlindungan konsumen

TERIMA KASIH